Sistem Pemindah Hidrolis
Sistem Pemindah Hidrolis
PEMINDAH HIDROLIS
Untuk Lingkungan Sendiri
MECHANIC DEVELOPMENT
PT PAMAPERSADA NUSANTARA
2004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun buku SISTEM PEMINDAH HIDROLIS Buku ini disusun
untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Pamapersada Nusantara
khususnya Plant Departement.
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat
mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman
dari isi dan makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.
Penyusun
Mechanic Development
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I.
DAMPER
A. SPRING DAMPER.I
B. RUBBER DAMPER.. I
- 2 - 4
- 3 - 4
1 2 3 7 17 19 22 25 26 27 33 33 33 35 36 39 -
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
1
2
5
9
13
21
23
26
26
26
26
26
26
7
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PENDAHULUAN
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PENDAHULUAN
Torqflow system adalah pemindah tenaga dari engine ke power train dengan
perantara zat cair ( dalam hal ini digunakan oil ). Unit yang memakai sistem ini
mempunyai daya dorong ( Tractive force ) yang lebih besar dibandingkan dengan
yang memakai direct drive. Disamping itu apabila mendapat beban yang berlebihan,
engine tidak mati.
Masih banyak keuntungan lain dari torqflow system dibandingkan dengan direct
drive, antara lain :
4 Dapat meredam getaran dari engine ( torsional vibration ) pada saat akselerasi
dan melindungi engine bila terjadi perubahan beban.
4 Daya dorong dan putaran engine diatur secara otomatis sesuai dengan beban .
4 Perpindahan gigi dari transmisi halus, mudah dan dapat dilakukan dengan
cepat tanpa unit berhenti.
Disamping mempunyai banyak keuntungan, torqflow system juga ada beberapa
kelemahan. System ini tidak bisa memindahkan tenaga engine secara penuh karena
mengalami slip di torque converternya.
Kelemahan lain adalah terletak pada konstruksinya yang rumit dan harganya yang
lebih mahal.
PENDAHULUAN
Pada unit Komatsu, torqflow system dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PENDAHULUAN
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Transmission.
PENDAHULUAN
Gbr. 3. Skema Power Train Torqflow System dengan Damper dan Torque
Converter.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
DAMPER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
BAB I
DAMPER
I-1-4
Damper dipasang pada flywheel engine untuk menaikkan reliability dan durability
dari komponen-komponen power train, yaitu dengan menyerap getaran - getaran
puntir ( twisting vibration ) yang disebabkan karena adanya perubahan torque
engine pada saat akselerasi / deselerasi atau pada saat operasi dengan beban
berat. Getaran tersebut harus dihilangkan atau setidak-tidakya dikurangi,
sehingga getaran tidak diteruskan ke power train clan- umur komponen power
train bisa lebih lama.
Adapun prinsip kerja damper dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika sebuah beban digantung pada ujung spring ( seperti terlihat pada gambar
dibawah ), kemudian apabila beban ditarik kebawah clan kemudian dilepas, beban
akan bergerak naik turun secara cepat. Gerakan naik turun dari beban akan sulit
untuk berhenti atau bisa digambarkan grafik dibawah.
DAMPER
I-2-4
Ada dua macam damper yang digunakan di Komatsu, untuk meredam getaran
tersebut, yaitu
A. SPRING DAMPER.
Damper ini menggunakan torsion spring untuk meredam getaran, dimana disc
diikatkan pada flywheel sehingga begitu engine hidup damper disc langsung
berputar, Berputarnya damper disc ini akan menarik torsion spring, kemudian
torsion spring akan membawa friction plate berputar sehingga splined hub juga
ikut berputar memutarkan out put shaft.
Unit yang memakai damper tipe ini, seperti D 21, D31, D41.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
DAMPER
I-3-4
B. RUBBER DAMPER.
Konstruksi seperti terlihat pada gambar dibawah, dimana outer body diikatkan
ke flywheel. Shaft out put terpasang pada inner body ( splined ), sedangkan
antara outer body dan inner body dipasang rubber cushion.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Coupling
Output shaft
Cover
Bearing
Bearing
Outer body
Rubber cushion
Inner body
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
DAMPER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
I-4-4
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
BAB II
TORQUE CONVERTER
II - 1 - 41
A. PRINSIP DASAR.
Torque Converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara
hidrolis. Fungsi utamanya tidak jauh berbeda dengan main clutch ( compling ),
sehingga torque converter sering disebut juga fluid clutch.
Untuk menjelaskan bagaimana suatu torque converter bekerja, dibawah ini
digambarkan suatu contoh kejadian yang sangat erat hubungannya dengan
prinsip kerja torque converter.
TORQUE CONVERTER
II - 2 - 41
Besarnya gaya yang bekerja pada oli dan gaya reaksi yang timbul pada dinding
pipa adalah sebanding dengan besarnya aliran oli. Semakin besar aliran oli,
semakin besar gaya reaksi yang dihasilkan.
TORQUE CONVERTER
II - 3 - 41
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 4 - 41
(Kg.m)
Torque Turbin
Torque Engine
1000
Putaran turbin (RPM)
2000
100
50
1000
Putaran turbin ( RPM )
2000
TORQUE CONVERTER
II - 5 - 41
Speed change
1.5
500
1000
1500
2000
Speed change
250
500
750
1000
Speed change
100 x ()2 = 25
100
Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin tinggi putaran pump, akan semakin
besar torque pumpnya atau bisa digambarkan seperti grafik sebagai berikut :
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 6 - 41
Nt . Tp
Np . Tt
Nt
e ( speed ratio )
Np
TORQUE CONVERTER
II - 7 - 41
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Pilot
Holder
Ball bearing
Snap ring
Nut
Spacer
Race
Stator
Spacer
Pump
Roller bearing
Gear
Seal ring
Seal ring.
Ball bearing
Oil seal sheet
Cover
Dust seal
Coupling
Turbine shaft
Stator shaft
Housing
Driver gear
Driven gear
Pump case
Pump case coven
Snap ring
Ball bearing
Scavenging pump
drive gear
Drain plug
Pump drain plug
Turbine
Drive case
Shim
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 8 - 41
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 9 - 41
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 10 - 41
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 11 - 41
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 12 - 41
TORQUE CONVERTER
II - 13 - 41
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 14 - 41
Pada umumnya torque converter terdiri atas tiga komponen utama yaitu :
8 Pump ( Impeller ).
8Turbin ( Runner ).
8 Stator ( Reactor ).
Pump dan turbin suatu torque cinverter mempunyai banyak sudu, masing masing sudu pump atau turbin dibuat simetris dan dapat dianggap
merupakan suatu pipa yang dilengkungkan dan dari dala.mnya dialirkan oli
yang bertekanan.
8Pump ( Impeller ).
Pump ini dipasang / dihubungkan dengan flywheel oleh drive case dan
digerakkan langsung oleh engine. Jadi begitu engine berputar, maka pump
pun akan ikut berputar, sehingga oli yang ada didalamnya akan terlempar
karena gaya sentrifugal dan bentuk sudu dari pump itu sendiri.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 15 - 41
TORQUE CONVERTER
II - 16 - 41
8Turbin.
Turbin dipasang apad out put shaft dan berfungsi merubah energi kinetis
dari oli yang sedang diberikan pump, menjadi mekanis pada shaft out
putnya.
Perubahan arah dan kecepatan aliran oli dalam sudu - sudu turbin
menghasilkan gaya reaksi sehingga turbibn berputar.
Besarnya torque yang dihasilkan pada shaft turbin adalah sebanding
dengan resultan dua besaran yang diperoleh dari hasil perkalian
kecepatan keliling aliran pada bagian inlet dan outlet dengan masing masing radius pada kedua ports. Torque turbin juga dipengaruhi dengan
jumlah aliran dari fluida.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 17 - 41
Elemen
Stage
Phase
Stall Speed
Speed Ratio
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Speed turbin
Speed pump
, atau e =
nt
np
TORQUE CONVERTER
Torque Ratio
Efficiency
II - 18 - 41
Torque turbin
Torque pump
, atau t =
TT
TP
Power turbin
Power pump
x 100 %
x 100 %
Speed pump x torque pump
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
e x t x 100 %.
TORQUE CONVERTER
II - 19 - 41
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 20 - 41
Gbr. II - 22. Gaya dan torque yang terjadi pada sudu - sudu.
Jadi dapat dirumuskan :
Tp - Tt + Ts = 0
, atau
Tt = Tp + Ts
dimana : Tt = Torque turbin.
Tp = Torque pump.
Ts = Torque stator.
Di atas terlihat akan fungsi dari stator yang sebenarnya dimana Tt bisa lebih
tinggi dari Tp ( = torque engine ) dengan adanya stator.
Berubah - ubahnya arah dan kecepatan oil flow yang disebabkan oleh berubah ubahnya speed ratio akibat variasi beban, maka berubah - ubah pula turning
torque dari turbin.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
FLOW SPEED
II - 21 - 41
SPEED RATIO
Seperti dijelaskan bahwa flow oil dalam torque converter pada berbagai
speed ration menimbulkan berbagai variasi torque dari turbin.
FLOW SPEED
TORQUE RATIO ( t )
4
3
0,5
SPEED RATIO
0,8
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 22 - 41
atau :
Effisiensi = Torque ratio x speed ratio x 100 %
=
1
x
1
x 100 %
Effisiensi = 100 %.
Tetapi dalam unit troqflow drive, tenaga engine tidak 100 % yang dapat
dipindahkan oleh torque converter ke transmisi yang masih tergantung
dengan speed ratio dan torque ratio.
atau :
Effisiensi = Torque ratio x speed ratio x 100 %
Effisiensi = kurang dari 100 %.
Semakin tinggi torque ratio maksimum dan effisiensi maksimumnya, tentu
saja kemampuan ( performance ) yang dimiliki torque converter akan
semakin tinggi.
Effisiensi pemindahan tenaga suatu torque converter selalu berubah - ubah
sesuai dengan perubahan speed rationya. Effisiensi torque converter
maksimum berkisar antara 80 - 90 % .
Besarnya effisiensi maksimum suatu torque converter dipengaruhi oleh type
dari torque converter.
1. Single Phase.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 23 - 41
Pada torque converter type single phase ini, apabila speed ratio naik
mendekati 1 ( satu ) torque turbin akan turun mendadak, semakin tinggi
speed ratio semakin tinggi pula effisiensi torque converter dan akan
mencapai maksimum pada speed ratio = 0,7 ( sebagai contoh ).
Beberapa tenaga engine yang tidak dapat dipindahkan oleh torque
converter adalah sebagai tenaga yang hilang ( slip ) yang kemudian akan
berubah menjadi panas pada oli dalam torque converter itu sendiri. Oleh
sebab itu adalah sebagai alasan yang tepat kenapa torque converter harus
di lengkapi dengan oil cooler yang cukup besar untuk mencegah panas oli
yang berlebihan pada saat operasi.
Oil flow dan speed ratio dalam converetre type single phase :
8 Kemungkinan I.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
8 Kemungkinan II.
8 Kemungkinan III.
8 Kemungkinan IV.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 24 - 41
TORQUE CONVERTER
II - 25 - 41
2. Double Phase.
CONTOH :
Flow Oil paca saat dimana
0 < SP.Ratio < 0,5 Pump berputar
Turbin berputar / tidak dan STATOR
tidak dapat berputar yang justru
mengarahkan Oil kembali ke Pump
dengan arah terlihat pada gbr.
( Tt = Tp + Ts ).
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 26 - 41
8 Kemungkinan II.
Flow oil pada saat dimana
0,6 < Sp.Ratio < 0,8
F/W STATOR
belum / akan mulai berputar
dan masih dapat
mengarahkan oil masuk
kembali ke Pump.
( Tt = Tp + 0 )
8 Kemungkinan III.
Flow Oil pada saat dimana
Sp.Ratio > 0,8. F/W.STATOR
berputar sehingga tidak
mengganggu arah
Oil yang akan kembali ke
PUMP adalah arah oil apabila
F/W.STATOR tidak berputar
( Tt = Tp - 0 )
3. Triple Phase.
TORQUE CONVERTER
II - 27 - 41
Pada torque converter tipe three phase, etrdapat dua stator yang masing masing dilengkapi dengan free wheel.
Pada permulaan effisiensi mulai menurun, stator satu ( S1 ) akan berputar
menghindari turunnya effisiensi.
Kemudian speed ratio dapat lebih tinggi yang selanjutnya effisiensi akan
menurun lagi, tetapi stator dua ( S2 ) mulai berputar menyebabkan torque
turbin tidak turun dan naiklah effisiensi yang kedua kalinya.
TORQUE CONVERTER
II - 28 - 41
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
1.
2.
3.
4..
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Drive gear.
Drive case.
Turbine.
Torque converter housing.
Pump.
Drive gear.
Stator shaft.
Housing.
Coupling.
Turbine shaft.
Stator.
II - 29 - 41
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Scavenging pump.
Drive gear.
Strainer.
Drain plug.
Turbine boss.
Holder.
Pilot.
TORQUE CONVERTER
1.
2.
3.
4..
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pilot.
Holder.
Turbine.
Drive case.
1st stator assy.
Thrust plate.
2nd stator assy.
Pump.
Torque converter housing.
Stator shaft.
Cover.
II - 30 - 41
12.Coupling.
13. Drive gear.
14. Scavenging pump assy.
15. Drain plug.
16. Free wheel.
( Rotate right direction
Only as see engine side ).
17. Drive gear.
18. Turbine shaft.
TORQUE CONVERTER
1. Pump Wheel.
2. Gear.
3. Ball.
4. Seal ring.
5. Bearing.
6. Stator shaft.
7. Spacer.
8. Bushing.
9. Stator.
10.Housing
11.One way clutch.
12.Outer race.
13. Plate.
14. Lock Plate.
15. Nut.
16. Plug.
17. Gear.
18. Bearing
19. Gasket.
20. Cover.
21.Input shaft.
22. Bearing.
23. Retainer.
24. Oil seal.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Holder
Lock Plate.
Shim.
O-ring.
Coupling
Nut.
Lock Plate.
Plate.
Bearing.
Turbine boss.
Turbine wheel.
Cover
II - 31 - 41
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Piston.
Gasket.
Clutch housing.
Housing cover
Piston.
Seal ring.
Disc.
Case.
O-ring.
Valve assy
Valve seat.
Trunnion.
TORQUE CONVERTER
1. Coupling.
2. Seal cage.
3. Input shaft ( 59 teeth ).
4. Front housing.
5. Idler gear ( 74 teeth )
6. Idler gear shaft
7. Clutch housing.
8. Drive case.
9. Turbine.
10.Rear housing.
11.Stator.
12.Pump.
13.Stator shaft.
14.Bearing cage.
15.Retainer.
16. Shaft.
17. Transmission input shaft.
18. Stator shaft boss.
19. Stator clutch housing.
20. Return spring.
21. Stator clutch plate.
22. Stator clutch disc.
23. Stator clutch piston.
24. Turbine boss.
25. Lock up clutch disc.
26. Lock up clutch plate.
27. Lock up clutch piston.
27.Scavenging pump gear.
( 65 teeth ).
29.Scavenging pump boss.
30.Seal seat.
31.Spacer.
II - 32 - 41
TORQUE CONVERTER
II - 33 - 41
D. FREE WHEEL.
Free wheel atau sering disebut one way clutch dipasang pada stator, terletak
antara stator dan shaft yang berfungsi agar stator dapat berputar ke satu arah
saja pada shaftnya, dimana akan berfungsi juga menaikkan effisiensi dari
torque converter.
Ada dua tipe dari free wheel : 8 Roller type.
8 Sprag type.
1. Roller Type Free Wheel.
TORQUE CONVERTER
II - 34 - 41
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 35 - 41
E. SIRKUIT HIDROLIK.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Transmission case.
Strainer.
Transmission oil pump.
Transmission oil filter.
Transmission control valve.
Relief valve.
Pump ( impeller ).
Turbine ( runner ).
Torque converter housing.
9. Stator.
10. Torque converter temp
gauge.
11. Torque Converter regulator
valve.
12. Oil cooler.
13. Torque converter case.
14. Scavenging pump.
15. Oil filter by pass valve.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 36 - 41
Dalam torque converter, impeller yang juga berfungsi sebagai pump menerima
oli dari trasnmission case, yang disuplai oleh oil pump melalui transmission
control valve, dimana preessurenya dibatasi oleh torque converter releif valve.
Oli yang merupakan zat perantara dalam menghantarkan tenaga, di dalam
suatu torque converter sebagian akan bocor melalui seal ring yang kemudian
akan berfungsi untuk melumasi bearing bearing dan akhirnya akan jatuh di
dalam toruqe converter case.
Karena ada kebocoran oli ( internal leakage ), tekanan oli dalam torque
converter akan condong untuk berubah ubah. Dalam hal ini oli yang keluar
dari torque converter diatur oleh regulator valve untuk menstabilkannya.
Dalam penghantaran tenaga tersebut, oli dalam torque converter akan menjadi
panas dan dapat dilihat pada torque converter oil temperature gauge di
instrument panel ( dash board ) yang diambilkan melalui tube didekat regulator
valve dan selanjutnya oli tersebut didinginkan di oil cooler sebelum digunakan
untuk pelumasan transmisi dan PTO.
F.
VALVE.
Pada suatu sirkuit hidrolik untuk torque comverter, kebutuhan akan adanya
valve sudah pasti sangat dibutuhkan. Dlam hal ini kita mengenal dua buah
valve, yaitu : torque converter relief valve dan torque converter regulator valve.
Torque converter relief valve ditempatkan pada sisi inlet dari torque converter,
dimana berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum yang akan masuk ke
dalam torque converter
TORQUE CONVERTER
II - 37 - 41
Di dalam torque converter sebagian dari tenaga engine berubah menjadi panas,
dimana panas ini diambil oleh oli dan oli pun ikut panas.
Oli yang panas ini selanjutnya dialirkan ke oli cooler untuk didinginkan dan
kembali lagi untuk bersikulasi.
Oli dalam torque converter jauh lebih tinggi tekanannya dibandingkan dengan
tekanan udara luar. Jika didalam torque converter terjadi gelembung gelembung udara, maka akan menimbulkan busa. Jika hal ini benar - benar
terjadi akan mengakibatkan performancenya akan berkurang.
Untuk mencegah hal ini, yaitu agar tidak terjadi gelembung gelembung udara
dalam torque converter, maka oli yang dapat keluar dari torque converter
tekanannya dibatasi oleh regulator valve. Ada dua tipe regualtor valve yang kita
kenal, yaitu : Regulator valve variable type dab fix type ( Throttling type )
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
II - 38 - 41
TORQUE CONVERTER
II - 39 - 41
G. TROUBLE SHOOTING.
Strain
er
clongg
Cause
ed
Air lea
king a
t suctio
n of pu
Pump
mp
defect
ive
Filter c
longge
d
Torqu
e conv
erter r
elief v
Oil lea
alve m
king in
alfunc
side to
defect
tion
rque c
ive plu
onvere
g loos
e)
ter (se
al ring
Scave
nging
pump
starine
r clong
ged
Scave
nging
pump
defect
ive
Oil co
oler ele
ment c
longge
d
Tank to
Pump
a.
b.
d.
Remedy
C
No.
c.
Diagnosis
Torque
Converter
Scavenging
Pump
e.
f.
g.
i.
C
C
X
h.
o
o
o
o
o
o
o
If all check show no problem
this is the cause
The following symbols are used to indicate the
action to be taken when a cause of failure is
located
X = Replace
= Repair
A = Adjust
C = Clean
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 40 - 41
TORQUE CONVERTER
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
II - 41 - 41
TORQFLOW TRANSMISSION
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
BAB IV
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 1 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 2 - 26
Dari Gbr. III - 1. Input shaft dihubungakan dengan planetary carrier ( untuk lebih
singkat selanjutnya disebut CARRIER ), sedangkan output shaft dihubungkan
dengan sun gear. Ketika kedua ring gear ditahan diam tak berputar ( dengan
cara meng-engage-kan clutch yaitu mengikat ring gear dengan case ). Maka
sun gear yang selanjutnya sebagai output : akan mendapat tenaga putar dari
input.
Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear ( lihat
gambar ) maka apabila clutch untuk speed 2 di-engage-kan, output putarannya
akan lebih cepat daripada clutch untuk speed 1 yang di-engage-kan.
Macam - macam Planetary Gear System.
Terdapat 2 macam planetary gear system :
1. Single Pinion Type.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 3 - 26
Cara kerja :
KA
Caranya :
S, C dan R segaris, Sun gear ( S )
bergerak ke KA, C ditahan , tarik garis
dari KA memotong C ketemu garis vertikal
dari R sehingga ketemu KI yang
berlawanan dengan KS.
Gbr.III - 4
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 4 - 26
: S.Ns + R.Nr = ( S + R ) Nc
39.100 + 78Nr = ( 39 + 78 ) .0
78Nr = -3900
Nr = -50
Jadi putaran ring gear 50 rpm ( direduksi ).
Arah putaran berlawanan ( tanda minus ).
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 5 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 6 - 26
KI
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 7 - 26
Apabila kita igin clutch engage menahan ring gear. Berarti kita harus
mengirimkan oil pressure dari control valve untuk mendorong piston
menekan disc dan plate. Disc dan plate tertekan akibatnya ring gear dan
case akan tertahan putaranya. Akibatnya ring gear akan tertahan
putarannya. Untuk merelease, kita alihkan oil pressurenya kembali ke
control valve / tanki, sehingga piston akan kembali ke posisi semula
dibantu dengan adanya return spring.
Gerak Mundur ( Reverse Drive ).
Apabila ring gear ditahan ( dengan meng-engage -kan reverse clutch ).
Maka carrier akan berputar berlawanan dengan input shiftnya ( sun gear ).
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 8 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 9 - 26
D65 A, S-6
M = 3.0
M = 3.5
D65 A, S-6
Clutch
Applied
Gear Ratio
F1
2&4
1,833
F2
2&3
R1
R2
Direction &
Speed Range
Clutch
Applied
Gear Ratio
F1
1&3
2,000
0,955
F2
1&5
1,133
1&4
1,438
F3
1&4
0,680
1&3
0,749
R1
2&3
1,400
R2
2&5
0,790
R3
2&4
0,478
TORQFLOW TRANSMISSION
WA 500 - 1
D 375 - 2
III - 10 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
TORQFLOW HYDRAULIC SYSTEM.
Engine Running, Transmission in Neutral.
III - 11 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 12 - 26
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Transmission case.
Transmission oil strainer.
Transmission pump.
Transmission oil filter.
Modulating valve.
Quick return valve.
Reducing valve.
Speed valve.
F - R valve.
Torque converter relief
valve.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 13 - 26
C. CONTROL VALVE.
Control valve adalah kombinasi dari beberapa valve yang ekerja pada fungsi
masing - masing, antara lain :
1. Modulating Relief Valve, fungsinya :
8 Mengatur dan membatasi maximum oil pressure yang akan digunakan
oleh setiap transmission clutch.
8 Bersama - sama dengan quick return valve memodulate pressure
sehingga dapat mengurangi kejutan pada clutch ( slow engage ) dan sock
pada unit yang dapat memungkinkan panjang umur dari setiap komponen.
8 Mengatur ( waktu ) oil flow yang menuju ke torque converter.
2. Quick Return Valve, fungsinya :
Mengatur langkah gerak dari sleeve dari modulating valve ( dengan mengatur
flow oil ke sleeve dan ke drain ) sehingga dapat terjadi cepat dalam
disengage dan lambat / pelan - pelan dalam engage setiap transmission
clutch.
3. Reducing Valve, fungsinya :
Mengatur arah aliran oil yang akan masuk ke rotary clutch.
4. Speed Valve, fungsinya :
Mengatur arah aliran oil ke setiap speed clutch dan drain.
5. Safety Valve, fungsinya :
Sebagai penyelamat, jangan sampai unit bergerak ( maju / mundur ) sebelum
dikehendaki operator pada saat engine di start.
6. Directional Valve, fungsinya :
Mengarahkan aliran oil ke directional clutch ( forward / reverse ) dan drain.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 14 - 26
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 15 - 26
Cara kerja :
Modulating relief valve terdiri dari valve ( 6 ),
piston ( 7 ) dan ( 9 ), piston spring ( 12 ),
sleeve spring ( 4 ) dan fungsinya bersama
dengan quick return valve ( 13 ) memodulasi
tekanan dan merelief tekanan.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 16 - 26
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 17 - 26
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 18 - 26
Reducing Valve.
Reducing valve ( 16 ) dipasangkan pada sirkuit antara modulating valve ( 6 )
dan speed valve ( 28 ) dan menjaga pressure oil pada clutch 1 dibawah 12,5
kg/cm2. Pressure sistem semua diset oleh modulating relief valve 20 kg/cm2
Ketika pressure pada clutch 1 naik, piston ( 15 ) digeser ke kanan oleh aliran
fluida melalui orifice ( g ) dari reducing valve, menyebabkan reducing valve
bergerak ke kiri. Hal ini akan menyebabkan pressure yang akan menuju ke
speed clutch 1 menjadi terpelihara sebesar 12,5 kg/cm2.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
TORQFLOW TRANSMISSION.
III - 19 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
1. Input coupling.
2. Input shaft.
3. Shaft.
4. No.1 sun gear ( 30 teeth ).
5. No.2 ring gear ( 72 x 78 teeth ).
6. Pinion shaft.
7. No.1 ring gear ( 72 teeth ).
8. No.2 ring gear ( 72 x 78 teeth ).
9. No.2 planet gear ( 21 teeth ).
10.No.2 sun gear ( 30 teeth ).
11.Input 1st planet gear ( 21 teeth ).
12.Input sun gear ( 30 teeth )
13.Pinion shaft.
14.No.3 gear.
15.No.4 ring gear ( 78 teeth ).
16.No.4 planet gear ( 19 teeth ).
17.Pinion shaft.
18.No.34 sun gear ( 41 teeth ).
19.No.5 ring gear ( 79 teeth ).
20.No.5 Planet gear.
21.Pinion shaft.
22.No.5 sun gear ( 41 teeth ).
23.Output shaft with bevel pinion.
24.Seal cage.
25.Bearing cage.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
III - 20 - 26
Rear case.
No.5 carrier.
No.4 piston housing.
No.4 carrier.
No.3 clutch spring.
No.4 clutch housing.
Cage.
No.3 clutch piston.
No.3 piston housing.
Transmission case.
Housing.
Tie rod.
No.2 clutch housing.
Input 2nd planet gear ( 21 teeth ).
Pinion shaft.
No.2 carrier.
No.1 clutch housing.
Clutch piston.
Clutch plate.
Clutch disc.
Clutch spring.
Front cover.
No.1 carrier.
Bearing cage.
Seal cage.
TORQFLOW TRANSMISSION
D. COUNTER SHAFT ( CLUTCH PACK ) SYSTEM.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
III - 21 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 22 - 26
Gbr.III - 30.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 23 - 26
E. TROUBLE SHOOTING.
QSeat gear shifting terlambat
Check selalu gangguan :
~ Apakah isi oli transmisi dan
steering case normal.
~ Apakah ada kebocoran oli dari
pipa antara case dan valve ?
Note :
- Apabila masalah sudah diatasi, penyebab perlu diperhatikan
adalah slip pada steering clutch
- Item d (penyebab) hanya khusus mesin yang digunakan servo
valve
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Keterangan :
X = Ganti
A = Adjust
U = Perbaiki
C = Bersihkan
TORQFLOW TRANSMISSION
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
III - 24 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
Bandingkan dengan sebelumnya
--> Unit perhatikan ketidak
wajarannya.
Bandingkan dengan yang lain
--> Unit yang normal.
Check sebelum mengatasi
gangguan.
~ Apakah jumlah oli transmisi &
steering normal ?
~ Apakah ada kebocoran oil dari
pipa, tanki valve ?
~ Apakah rem steering mengunci ?
~ Apakah kekencangan
rantai normal ?
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
III - 25 - 26
TORQFLOW TRANSMISSION
III - 26 - 26
Jawaban :
1. Tekanan relief akan menjadi rendah, akibatnya clutch bisa slip.
2.a. Tekanan oli tidak bisa naik, sehingga clutch tidak bisa engaged dan unit
tidak bisa jalan.
b. Tekanan oli menjadi tinggi ( naik secara mendadak melebihi standard ),
sehingga clutch housing bisa pecah.
3.a. Tekanan oli akan naik secara mendadak dan clutch akan engaged secara
tiba - tiba ( tidak ada modulate ).
b. Akan menjadi slip pada clutch dan tidak akan ada tenaga yang dapat
dipindahkan, karena tekanan oli tidak bisa naik.
4. Tidak ada tekanan yang menekan piston dan spool cenderung menempel
pada sleeve akibatnya tekanan akan naik secara mendadak melebihi
standard dan clutch housing pecah.
5. Spool reducing valve cenderung berada pada sebelah kiri, sehingga oli
yang berada dibelakang sleeve tidak bisa keluar. Akibatnya tekanan oli
akan naik secara mendadak dan clutch akan engaged secara tiba - tiba.
6.a. Oli dibelakang sleeve akan selalu drain, sehingga tekanan relief tidak bisa
naik dan clutch akan slip.
b. Oli tidak bisa keluar ( drain ) dan sleeve akan selalu berada pada sebelah
kanan, akibatnya sama 3.a.
7. Oli tidak bisa menyensor sleeve, sehingga sleeve akan selalu berada pada
sebelah kiri. Akibatnya sama dengan 3.b.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
BAB V
D 57 S - 1
WA 500 - 1
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
V-1-2
V-2-2
WA 180 - 1
WA 300
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERFORMANCE TEST
VI - 1 - 3
Ada tiga macam pengetesan yang harus dilakukan untuk mengecheck kemampuan
torque converter, dimana masing - masing pengetesan mempunyai standard
tersendiri. Pengetesan tersebut adalah stall speed, Internal leakage dan tekanan.
Bila hasil test kemampuan tekanan torque converter tersebut tidak sesuai dengan
standard dapat mempengaruhi kerja dari mesin, dimana mesin dapat kehilangan
tenaga ( low of power ).
A. STALL SPEED.
Stall speed adalah besarnya putaran maksimum engine pada saat putaran
turbin nol, karena kelebihan beban.
Dalam melakukan pengetesan, pemberian beban berlebihan dapat dilakukan
dengan mengoperasikan brake.
Prosedur pengetesan :
1. Pasang tachometer pada engine speed pick up port untuk mengetahui
putaran engine. Usahakan posisi engine dapat dibaca dengan mudah dan
jelas.
2. Panaskan engine dan ukur speed engine pada posisi low idle dan high idle.
Sesuaikan dengan nilai standard.
3. Injak brake pedal dan posisikan gear shift lever pada speed tertinggi. Stallkan torque converter dengan speed engine full throttle dan biarkan
temperatur olinya naik.
4. Bila temperatur oli memasuki daerah merah pada temperatur gauge,
kembalikan segera gear shift lever ke posisi netral untuk menurunkan
temperatur.
5. Ulangi step c dan d tiga klai dan ukurlah putaran engine ketika temperatur
gauge memasuki daerah merah.
6. Bandingkan dengan standard.
B. INTERNAL LEAKAGE.
Internal leakage adalah kebocoran oli dari torque converter yang terkumpul
dalam case torque converter. Jika oli di dalam case terlalu banyak, maka torque
converter menjadi tertahan oleh rendaman oi yang mengakibatkan pemborosan
tenaga engine dan oli dalam case cepat panas. Disamping itu transmisi juga
akan kekurangan oli.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERFORMANCE TEST
VI - 2 - 3
Prosedur pengetesan I :
a. Buka tutup bawah torque converter ( bottom guard ).
b. Hidupkan engine pada medium idle speed selama 1 menit kemudian matikan.
c. Buka drain plug pada bagian bawah case, kemudian tampung oli yang keluar.
d. Ukur berapa liter jumlah seluruh oli dalam case. Jumlah oli yang diijinkan
dalam case tidak lebih dari 10 liter. Oli dalam case terlalu banyak terutama
diakibatkan oleh kemungkinan kebocoran oli ke case terlalu besar atau
kapasitas pemindahan oli oleh scavenging pump berkurang.
Prosedur pengetesan II :
a. Buka tutup bawah torque converter ( bottom guard ).
b. Buka drain plug pada bagian bawah casetorque converter.
c. Hidupkan engine pada posisi speed maksimum dan transmisi dalam keadaan
netral. Ukur berapa oli yang keluar dari drain plug selama 1 menit engine full
speed. Bandingkan dengan standard, jika lebih menandakan bahwa
kebocoran oli ke case terlalu besar sehingga scavenging pump tidak mampu
memindahkan ke case transmission.
C. TEKANAN.
Pengetesan tekanan o,I dilakukan pada torque converter dan transmission
contro valve.
Pada dasarnya meliputi :
8Torque converter relief pressure.
8Torque converter regulator pressure.
8Modulating relief pressure.
8Reducing pressure.
Prosedur pengetesan ;
a. Bersihkan plug dari kotoran.
b. Buka plug ( check port ), kemudian pasang gauge yang sesuai dengan besar
tekanan yang diukur pada check port tersebut.
c. Hidupkan engine, kemudian setelah dipanaskan ukur tekanan oli pada low
idle speed dan high idle speed atau sesuai dengan yang dikehendaki tabel
standard.
d. Bandingkan dengan standard.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
6D125 - 1
NH220CILN
2T855AB
S6D125 - 1
S6D155 4D
S6D155 - 4
SA6D170 - 1
SA12V140 - 1
NH220CIK
NH220 CID
6D125 - 1
S4D130 - 1
S6D155 - 4
S6D140 - 1
DA12V140 - 1
S6D105 1E
NTC743C
45001 UP
10001 UP
25001 UP
1001 UP
7190 UP
50001 UP
16001 UP
10201 UP
1004 UP
7001 UP
15001 UP
6501 UP
9001 UP
20001 UP
10501 UP
60001 UP
1002 UP
D65A - 8
D85A, E - 12
D85A,E - 18
D85E - SS
D155A - 1
D155A - 2
D375A - 2
D475A - 2
D75S - 2
D75S - 3
D75S - 5
D57S - 1
D355A - 3
WA500 - 1
WA800 - 2
W90 - 2
HD200 - 2
ENGINE
MODEL
MACHINE
S/N
MACHINE
MODEL
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
2700 - 2800
2170 -2270
2300 - 2400
2200 - 2280
2050 - 2150
2150 - 2220
2180 - 2280
2150 - 2250
2100 - 2200
1960 - 2040
2100 - 2200
2100 - 2200
2050 - 2150
1900 - 2000
2030 - 2110
2050 - 2150
HIGH IDLE
(Rpm)
2050 - 2150
2450 - 2650
1990 - 2090
2085 - 2185
1590 - 1710
2070 - 2100
2010 - 2110
2000 - 2100
1550 - 1650
1450 - 1550
1560 - 1700
1550 - 1650
1960 - 2120
1490 - 1590
1430 1530
1740 - 1830
T/C
STALL SPEED
2-3
2,7 - 3,9
4,5 - 6,5
3-5
4-7
3-4
3-5
3-5
4-6
4-7
4-7
3-5
3-8
3-5
3-5
2-3
T/C REG
PRESSURE
8-9
6-8
7-9
7-9
6,5 - 9,5
7,5 - 8,5
7-9
7,8 8,7
8 - 10
7 - 10
7-9
5-9
8-9
7-8
7,5 - 8,5
T/C RELIEF
PRESSURE
20 - 25
19 - 21
25 - 28
27 - 30
23 - 27
20
20 - 23
20 - 30
20 - 25
26 - 29
24 - 28
20 - 25
20 - 25
20 - 24
23 - 27
20 - 25
20 - 24
MODULATING
PRESSURE
11 - 15
19 - 21
19 - 22
12,5
11 - 15
22 - 24
17,5 - 20,5
11,5 - 13,5
11 - 15
14
11 - 15
12,5
REDUCING
PRESSURE
Pressure : kg/cm2
PERFORMANCE TEST
VI - 3 - 3