Pompa 1
Pompa 1
PO M PA
Pompa : adalah pesawat pengangkut zat cair atau alat pembangkit energi
pada aliran zat cair.
Dengan adanya pompa berarti sistem aliran zat cair menerima energi (-W) dari sistem
lingkungan. Energi yang diterima zat cair digunakan untuk mengganti tenaga yang hilang karena
gesekan antara zat cair yang mengalir dengan dinding pipa (F), dan/atau untuk menaikkan
kecepatan aliran (
P
2
), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( g ), dan/atau untuk melawan
2g
ketinggian ( Z ).
Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
P
-W = ( g ) + ( Z ) + (
)+F
2g
(1)
1. POMPA DESAK
Perpindahan zat cair dalam pompa desak didasarkan pada pembesaran (kerja isap) dan
kemudian pengecilan (kerja kempa) kembali ruang dalam rumah pompa.
Kecepatan aliran volum (kapasitas) pada pompa desak berbanding lurus dengan jumlah
pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.
Kapasitas pompa desak secara umum dapat dikatakan tidak dipengaruhi oleh tekanan yang
dibangkitkan (head) dalam pompa. Jadi dapat disimpulkan bahwa kenaikkan tekanan (head)
yang dapat dicapai secara maksimum pada pompa desak tidak tergantung pada jumlah
pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.
Pada tekanan yang tinggi ada kemungkinan kapasitas sedikit berkurang hal ini
kemungkinan disebabkan adanya kebocoran.
I.1. POMPA DESAK GERAK BERPUTAR (rotary pumps)
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa dengan sambungan
saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa
tersebut terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau
silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).
Secara umum prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut. Berputarnya elemen
dalam rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran
cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang
ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan
terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan
terkempakan ke luar. Untuk memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis pompa
yang termasuk jenis rotary pumps.
I.1.A. POMPA RODA GIGI (GEAR PUMP)
Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan
mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa
berputar kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi
pengecilan rongga gigi
Gambar 1. Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar
3
(external gear pump)
Kegunaan
Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu: Untuk mencegah terjadinya kemacetan
dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan
dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau
cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang
mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.
Gambar 3. Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian dalam
I.1.B.POMPA LOBE (LOBE PUMP)
Cara kerja
Cara kerja pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa roda gigi dengan
penggigian luar. Pompa jenis ini ada yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.
Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya tinggi)
dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran
padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor
lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar dengan
kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.
5
pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah pembahasan
pompa reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk
kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang (lihat gambar pemilihan jenis pompa berdasarkan
karanteristiknya)
Gambar 7. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)
Gambar 9. Potongan traveling cavity pump salah satu jenis pompa ulir
6
Karakteristik pompa desak gerak berputar
Hubungan antara tekanan yang dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volum
(kapasitas) sering disebut dengan karakteristik pompa. Seperti yang telah disebutkan di depan
bahwa kapasitas pompa desak tidak dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan. Salah satu
contoh karakteristik pompa rotary yaitu pompa roda gigi dengan penggigian luar, disajikan pada
Gambar 10.
7
dapat mengalir keluar. Jika arah putar dibalik, maka tempat lubang pelepas tersebut akan
berada di sebelah garis sumbu Y-Y yang keliru.
2. Kadang-kadang bantalan pompa dilumasi oleh zat cair yang dipompa dari sisi kempa.
Bila arah putaran dibalik, maka bantalan tidak mendapatkan pelumasan dengan baik.
Masih banyak alasan-alasan lain yang menyebabkan pompa roda gigi tidak dapat dirubah
arah alirannya dengan mudah.
Pada sebuah pompa roda gigi kadang-kadang dipergunakan sebuah katup limpah yang
diperlengkapi dengan pegas guna melindungi pompa dan/atau sistem saluran terhadap tekanan
tinggi. Bila takanan pompa menjadi terlampau tinggi, katup membuka dan terjadilah hubungan
antara sisi isap dan sisi kempa, sehingga tekanan tidak dapat meningkat lebih lanjut.
Gambar 11. Pompa roda gigi dengan lubang pelepas pada satu sisi
sehingga arah putar tidak dapat dibalik
I.2. POMPA DESAK GERAK BOLAK-BALIK (Reciprocating pumps)
Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi
gerak bolak-balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam
rumah pompa. Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa
torak, pompa plunyer, dan pompa membran.
I.2.1. POMPA TORAK
Pompa torak merupakan pompa yang banyak digunakan dalam kelompok pompa desak
gerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja
tunggal dan kerja ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat
dikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.
Cara kerja
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai berikut.
Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah
bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak akan terkempakan ke luar.
8
Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga cairan
tertekan ke atas torak melalui katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan
kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus.
Cara kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak
kerja tunggal, tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa
yang masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi kerja isap
dan kerja kempa. Karena itu aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur.
Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan pompa torak
kerja ganda dengan silinder banyak.
Gambar 12. Skema prinsip kerja pompa torak kerja tunggal silinder tunggal
Gambar 13. Skema prinsip kerja pompa torak kerja ganda silinder tunggal
Gambar 15. Aliran zat cair pompa torak kerja tunggal silinder tunggal
Gambar 16. Aliran zat cair pompa torak kerja ganda silinder tunggal
Gambar 17. Aliran zat cair pompa torak kerja ganda dengan tiga silinder
Kegunaan
Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan pemompaan dengan daya isap (suction
head) yang tinggi disamping itu pompa torak dapat digunakan untuk memompa udara dalam
kapasitas yang besar.
Detail secara konstruktif pompa torak
Pompa torak terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. torak, 2. silinder, 3. katup, 4.
mekanik engkol dan mekanik batang penggerak, 5. lemari roda gigi, dan 6. satu sungkup udara
atau lebih. Bagian ini masing-masing akan dibahas dengan lebih rinci.
TORAK
Torak mengatur perpindahan tempat zat cair. Torak terdiri dari sejumlah cakra yang
biasanya terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah atau lebih gelang perapat, yang
bertugas merapatkan ruang antara antara torak dan silinder. Gelang perapat dapat berupa manset
atau gelang torak.
Kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan gelang perapat
khusus. Untuk mengurangi rugi bocor biasanya totak dibuat lebih panjang dan disekelilingnya
diberi alur labirin. Oleh karena torak tidak atau hampir tidak menyinggung silinder maka rugi
gesekan tidak besar, sehingga dapat diperoleh penghematan kerja.
10
SILINDER
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat diganti. Bagian
sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin. Sehingga bila aus pelapis silinder dapat
diganti dengan mudah.
KATUP
Katup gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukkan dan lubang pengeluaran
ke dan dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara otomatis karena adanya perbedaan
tekanan di atas dan di bawah katup. Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas katup guna
menutup katup menurut cara dan pada saat yang tepat.
MEKANIK ENGKOL
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak mengatur supaya gerak putar motor
diubah menjadi gerak bolak-balik torak.
LEMARI RODA GIGI
11
Jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu transmisi tali. Pada pompa torak yang
berjalan lambat, jumlah putaran cakra-tali yang tinggi diperlambat sampai ke jumlah putaran
poros engkol yang sesuai melalui suatu transmisi roda gigi. Lemari roda gigi harus diisi minyak
sampai ketinggian tertentu. Minyak tidak hanya mengatur pelumasan roda gigi tetapi juga
mengatur pelumasan mekanik engkol.
SUNGKUP UDARA
Sungkup udara digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa sungkup udara aliran zat
cair sering berubah-ubah hal ini disebabkan karena kecepatan torak sulit dipertahankan stabil.
Ada dua sungkup udara yaitu sungkup udara isap dan sungkup udara kempa. Pada saat langkah
kempa bila ada kenaikkan kecepatan torak sebagian zat cair dikempakan kedalam sungkup udara
kempa. Dengan demikian udara yang ada didalam sungkup terdesak sehingga tekanannya
meningkat, bila kecepatan torak turun kembali maka air dapat mengalir keluar dari sungkup
udara dengan sendirinya. Jika pompa sudah beroperasi pada waktu yang cukup lama ada
kemungkinan pompa berbunyi gaduh, hal ini disebabkan karena udara sebagian besar telah
hilang dari sungkup udara. Pada saat seperti ini perlu dilakukan penambahan udara ke dalam
sungkup dengan cara membiarkan sebentar pompa menghisap udara atau mengeluarkan air dari
dalam sungkup.
I.2.2. POMPA PLUNYER (PLUNGER PUMP)
Cara kerja
Prinsip kerja pompa plunyer sama dengan prinsip kerja pompa torak, tetapi torak diganti
dengan plunyer.
Kegunaan
Pompa plunyer pada umumnya digunakan untuk aliran volum (kapasitas) yang kecil tetapi
tekanan yang dapat dicapai lebih tinggi dari pada yang dapat dicapai dengan pompa torak.
Pompa plunyer banyak digunakan untuk pompa bahan bakar motor diesel.
12
Gambar 22. Pompa plunyer dengan penggerak uap (steam-driven tanden duplex
pump)
plunger
13
Karakteristik pompa desak gerak bolak-balik
Seperti halnya karakteristik pompa desak gerak berputar, kapasitas pompa desak gerak
bolak-balik tidak dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan.
II.POMPA SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL PUMPS)
Pada kelompok pompa sentrifugal ini akan dibicarakan berperapa jenis pompa yang
merupakan modifikasi dari pompa sentrifugal ini yaitu 1. pompa sentrifugal itu sendiri, 2. pompa
sentrifugal baling-baling, 3. pompa baling-baling, dan 4. pompa aliran pusar.
II.1. POMPA SENTRIFUGAL (RADIAL FLOW PUMP)
Cara kerja
Dalam bentuknya yang sederhana, pompa sentrifugal terdiri dari dari sebuah kipas yang
berputar dalam rumah pompa. Rumah pompa mempunyai dua saluran yaitu saluran isap dan
saluran kempa. Terhadap arah putaran biasanya sudu-sudu kipas dibengkokkan ke belakang.
Sebelum pompa dijalankan rumah pompa dan saluran isap harus terisi zat cair, untuk menjaga
agar zat cair tidak mengalir dari saluran isap dan rumah pompa kembali ke sumber biasanya
dibagian bawah saluran isap dipasang katup kaki.
Bila kipas berputar dengan cepat, maka sudu-sudu kipas memberikan gerak berputar
kepada zat cair yang berada di dalam rumah pompa. Gaya sentrifugal yang terjadi mendorong
zat cair ke bagian keliling sebuah luar kipas dan terkempakan keluar. Karena itu pada lubang
saluran masuk ke dalam kipas di dalam rumah pompa timbul ruang kosong sehingga tekanannya
turun (hampa udara). Oleh sebab itu cairan dapat terdorong masuk ke dalam rumah pompa atau
terjadi kerja isap. Pada keliling sebelah luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan
tekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair mengalir sedemikian rupa dalam aliran yang tidak
terputus-putus dari saluran isap melalui pompa ke saluran kempa.
Gambar 24. Skema prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal jauh lebih banyak digunakan (lebih populer) dari pada pompa desak.
Karena bila dibandingkan pompa desak pompa sentrifugal mempunyai beberapa kelebihan
disamping kekurangan yang ada. Walaupun demikian untuk keperluan-keperluan tertentu tetap
14
diperlukan pompa desak. Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimililki pompa sentrifugal
adalah sebagai berikut:
Kelebihan
1. Pada aliran volum yang sama harga pembelian lebih murah.
2. Tidak banyak bagian yang bergerak (tidak ada katup) sehingga biaya perawatannya rendah.
3. Lebih sedikit memerlukan tempat.
4. Jumlah putaran tinggi sehingga memungkinkan digerakkan langsung oleh motor listrik atau
turbin.
5. Jalannya tenang sehingga fondasi dapat dibuat ringan.
6. Bila konstruksi disesuaikan dapat digunakan untuk memompa cairan yang mengandung
kotoran atau padatan.
7. Aliran zat cair yang diperoleh tidak terputus-putus.
Kekurangan
1. Randemen rendah terutama untuk aliran volum yang kecil dan daya dorong yang tinggi.
2. Dalam pelaksanaan normal tidak dapat menghisap sendiri.
3. Tidak cocok untuk memompa cairan yang kental, terutama pada aliran volum yang kecil.
Kemampuan head dan kapasitas yang dapat ditimbulkan oleh pompa jenis ini terbatas,
karena pada nilai yang tinggi efisiensi pompa tersebut akan turun (tidak ekonomis). Bila
diperlukan kapasitas atau head yang tinggi dapat digunakan atau dipilih pompa sentrifugal jenis
DOUBLE SUCTION ATAU MULTISTAGE.
DOUBLE SUCTION
Pompa jenis ini dipilih bila diperlukan kapasitas pemompaan yang tinggi tetapi head
rendah
Cara kerja
Dalam rumah pompa terdapat dua kipas yang dipasang saling membelakangi (back to
back). Pemasukan umpan melalui dua sisi sehingga pompa ini ekivalen dengan dua buah pompa
dengan satu kipas yang bekerja secara paralel. Kapasitas pompa jenis ini sama dengan jumlah
kapasitas masing-masing kipas. Tetapi head yang dihasilkan sama dengan satu kipas dengan
diameter dan kecepatan putar yang sama.
15
MULTI STAGE
Pompa jenis ini dipilih bila diperlukan head pemompaan yang tinggi dimana single stage
pump tidak ekonomis. Pompa ini mampu beroperasi sampai head 3000 psia dan kapasitas
pemompaan sampai 3000 gallon per menit.
Cara kerja
Dalam pompa terdapat beberapa buah kipas yang dipasang secara seri dalam satu poros.
Total head yang ditimbulkan oleh pompa jenis ini sama dengan jumlah head yang dihasilkan
masing-masing kipas. Tetapi kapasitasnya sama dengan kapasitas yang melalui satu buah kipas.
Gambar 26. Dua arah aliran dalam pompa multistage, dengan arah aliran ini gaya aksial
yang terjadi dapat diabaikan pengaruhnya.
16
semua data pompa yang lainnya dipertahankan tetap. Karekteristik pompa yang berbeda akan
berbeda pula.
17
II.3. POMPA BALING-BALING (AXIAL FLOW PUMP)
Cara kerja
Pada pompa jenis ini zat cair mengalir pada arah axial dan dapat digunakan untuk aliran
horisontal atau vertikal. Pompa jenis ini tidak dapat menghisap sendiri sehingga dalam
pemakaiannya diperlukan pompa vakum kecil untuk mengusir udara dari rumah pompa.
Kadang-kadang pada kipas pompa ini diperlengkapai dengan sudu yang dapat diatur (disetel)
ketika sedang bekerja, sehingga aliran volum atau daya dorongnya dapat diatur.
Kegunaan
Pompa baling-baling digunakan untuk aliran volum yang sangat besar pada daya dorong
(tekanan) yang rendah.
18
pompa
sentrifugal
berdasarkan
cara
pemasangannya
atau
cara
19
Pompa sentrifugal yang terbagi secara aksial
Bagian dari pompa ini yang harus dikeluarkan pada waktu pembongkaran guna mencapai
bagian dalam pompa tersusun sejajar dengan poros pompa. saluran isap dan saluran kempa
terletak pada bagian bawah dari rumah pompa.
Keuntungan
Setelah pembongkaran rumah pompa dan kap bantalan, pompa dapat diperiksa
seluruhnya dan bila perlu dapat dikeluarkan. Sedangkan semua saluran tetap tinggal pada
tempatnya.
Kekurangan
Pompa jenis ini mahal harganya.
20
KIPAS
Bentuk kipas dan sudu kipas yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis zat cair yang
dipompa, head dan kapasitas yang diperlukan dan jumlah putaran. Hal ini perlu diperhatikan
agar efisiensi pompa tinggi. Tetapi pada keadaan tertentu, kadang-kadang pompa dikorbankan
atau merupakan prioritas yang kedua dibandingkan tujuan pemompaannya. Misalnya untuk zat
cair yang mengandung banyak padatan diutamakan dipilih jenis pompa yang mempunyai lubang
laluan yang besar daripada jenis pompa yang memberikan efisiensi yang tinggi.
Pengaruh kipas terhadap karakteristik pompa
Bentuk, ukuran, jumlah sudu, dan kecepatan putar kipas mempunyai pengaruh yang besar
terhadap karakteristik pompa. Makin tinggi diameter kipas dan kecepatan putarnya amiin tinggi,
maka makin tinggi pula head yang dapat dicapai. Sedangkan lengkungan sudu berpengaruh
relatif sedikit terhadap head, tetapi sangat berpengaruh terhadap efieinsi pompa tersebut.
Kapasitas pompa sangat dipengaruhi oleh ukuran lubang laluan kipas. Bila diinginkan kapasitas
tertentu, lubang laluan kipas, lubang saluran masuk, dan lebar sudu harus mempunyai ukuran
ayng tepat. Ada beberapa jenis kipas dalam pompa sentrifugal, antara lain:
Kipas tertutup
Sudu-sudu kipas terkurung dalam dinding kipas. Sudu-sudu kipas dapat dilengkungkan
satu atau dua kali. Kipas jenis ini cocok untuk memompa zat cair yang bersih atau tidak
mengandung kotoran.
21
Gambar 37. Kipas tertutup dengan sudu yang dilengkungkan dua kali
Kipas terbuka
Kipas jenis ini sudu-sudunya tampak dari kedua sisi. Efisiensi kipas jenis ini lebih rendah
dibandingkan dengan kipas setengah terbuka.
Kipas jenis pertama (gambar 39) cocok unuk memompa cairan yang mengandung kotoran.
Sedangkan untuk kipas jenis kedua cocok untuk memompa cairan ayng bersih, karena pada
kipas ini jarak antar sudu kecil dan jarak antara kipas dan dinding rumah juga sempit.
Kipas Saluran
Kipas ini terdiri dari dua atau tiga saluran segi panjang yang dibengkokkan dan semua
saluran berhubungan dengan saluran pemasukkan. Efisiensi kipas jenis ini lebih tinggi daripada
22
kipas terbuka. Oleh karena lubang laluan saluran besar, maka kipas jenis ini cocok untuk
memompa cairan yang banyak mengandung padatan.
SELF-PRIMING PUMPS
Self-priming adalah sifat pompa yang pada keadaan kering dapat menghisap sendiri. pada
dasarnya semua pompa desak (positive displacement pumps) bersifat self-priming kecuali
pompa ulir (screw pumps). Sedangkan semua jenis pompa sentrifugal pada dasarnya bersifat not
self-priming, kecuali pompa sentrifugal yang telah dimodifikasi bentuk rumah pompa dan
salurannya. Contoh pompa sentrifugal yang self-priming adalah pompa nagle (nagle pumps).
GANGGUAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA POMPA SENTRIFUGAL DAN
KEMUNGKINAN PENYEBABNYA
Gangguan yang mungkin dijumpai pada pemakaian pompa sentrifugal dan kemungkinankemungkinan penyebabnya, dapat dilihat pada Daftar I. Adapun untuk jenis pompa yang lain
dapat dicari pada pustaka.