Keynes
Disusun oleh:
Jessica (12020113130118)
Dessy Patricia (12020113120035)
Latar Belakang
Peranan uang pada suatu Negara mempunyai arti yang berbeda-beda antar satu
Negara dengan Negara yang lainnya. Negara yang perekonomiannya relatif lebih maju,
mempunyai permintaan uang yang lebih besar dibandingkan dengan Negara yang mempunyai
perekonomian yang lebih maju. Negara yang perekonomiannya telah maju mempunyai lebih
banyak transaksi ekonomi, dengan demikian permintaan uang menjadi lebih besar dan lebih
penting dibandingkan dengan Negara yang perekonomiannya belum maju.
Keynes (1936), membagi permintaan uang menjadi permintaan uang untuk transaksi,
berjaga-jaga dan spekulasi. Permintaan uang dalam arti sempit (narrow money) M1 lebih
menitikberatkan untuk keperluan transaksi dan berjaga-jaga, sedangkan permintaan uang
dalam arti luas (broad money) M2 sangat erat kaitannya dengan tujuan spekulasi.
Tinjauan Pustaka
TEORI KEYNES TENTANG PERMINTAAN UANG
Permintaan uang menurut keynes adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk
keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian. Menurut
JohnMaynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh
masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
1. Motif Transaksi
Merupakan motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya,hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam
harian, maka ia akan memegang uang
menerima gaji bulanan. Menurut Keynes, Orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar
Y/2. apabila ia menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan rata-rata memegang
uangnya sebesar Rp.150.000.
Mdt = f(Y)
Dimana :
Mdt = motif transaksi
Y = Pendapatan
Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari pendapatannya.
2. Motif berjaga-jaga
Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan
datang,motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap
individu jika semakin besar maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih
besar.jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan.
M1 = Mdt+Mdp
M1 = f(Y)
Dimana :
3. Motif spekulasi
Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu alternatif
bentuk asset selain bentu asset lainnya,misal , kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan
mengantisipasi jika kalau nanti nya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan
surat berharga tersebut.
m2 = g (i)
Dimana :
m2 = permintaan uang untuk spekulasi
i = suku bunga
Implikasi teori permintaan uang Keynes
Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi permintaan akan
uang (Liquidity Preference) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti bahwa fungsi ini bisa
bergeser dari waktu ke waktu. Hal ini karena Keynes menekankan faktor uncertainly dan
expectation dalam menentukan posisi permintaan uang untuk tujuan spekulasi
Metode Penelitian
: Dalam penelitian ini didefinisikan sebagai GDP nominal atas dasar harga
berlaku.
Suku Bunga
Hipotesis dari penelitian ini menurut teori ialah pendapatan berpengaruh positif
terhadap jumlah permintaan uang sedangkan tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang
negative. Model ekonometri dalam penelitian ini ialah:
Model operasional (1) : Log (M1) = + 1 Log GDP + 2i + e
(2) : Log (M2) = + 1 Log GDP + 2i + e
Hipotesis :
Model 1 : H0 : 1 = 2 = 0
Ha : 1 (elastisitas GDP terhadap M1) > 0
2 (elastisitas suku bunga terhadap M1) < 0
Model 2 : H0 : 1 = 2 = 0
Ha : 1 (elastisitas GDP terhadap M1) > 0
2 (elastisitas suku bunga terhadap M1) < 0
(1,194) (40,851)
(-1,320)
R2 = 0,984
F = 1340,707
Coefficientsa R
R Square
Adjusted
R Std. Error of
Model
Square
Unstandardized
Coefficientsthe Estimate
Standardized
Sig.
1,194
,239
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
,405
,339
LnGDPnom
,903
,022
,973
40,851
,000
-,007
,005
-,031
-1,320
,194
Sum of Squares df
Mean Square
Sig.
Regression
10,113
5,057
1340,707
,000b
Residual
,162
43
,004
Total
10,276
45
Model Summary
Model
1
,992a
,984
,983
,0614138
Interpretasi:
Melalui nilai R square, diketahui bahwa sebesar 98,4% variasi dari M1 dapat
dijelaskan oleh variasi GDP dan suku bunga.. Sisanya dijelaskan oleh variable yang
tidak diobservasi.
Melalui nilai F sebesar 1340,707 dan signifikan yang artinya variable GDP dan suku
(5,223) (40,345)
(0,662)
R2 = 0, 984
F = 1282,926
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Std. Error
Coefficients
Beta
1,792
,343
LnGDPnom
,903
Suku Bunga SBI
-,004
a. Dependent Variable: LnM2
,022
,006
(Constant)
1
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted
,982
-,016
Sig.
5,223
,000
40,345
-,662
,000
,511
Square
Estimate
1
,992a
,984
,983
,0621764
a. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI, LnGDPnom
ANOVAa
Model
1
Regression
Sum of Squares df
9,919
2
Mean Square
4,960
F
1282,926
Sig.
,000b
Residual
,166
43
Total
10,086
45
,004
Interpretasi:
Melalui nilai R square, diketahui bahwa sebesar 98,4% variasi dari M2 dapat
dijelaskan oleh variasi GDP dan suku bunga.. Sisanya dijelaskan oleh variable yang
tidak diobservasi.
Melalui nilai F sebesar 1282,926 dan signifikan yang artinya variabel GDP dan suku
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian dua model diatas dapat disimpulkan bahwa nilai parameter dari masingmasing variable sesuai dengan teori Keynes. Dimana variable pendapatan nasional memiliki
pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan uang sedangkan tingkat suku bunga
memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah permintaan uang. Diantara dua model
tersebut pun hampir tidak ada perbedaan dari hasil pengujiannya, dimana pengaruh
pendapatan nasional dan suku bunga terhadap M1 dan M2 adalah sama.