NOVINA SARI
PEMBIMBING:
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Vitamin A atau retinol adalah senyawa yang larut
lemak yang ditemukan di dalam hati, khususnya pada
hati ikan, unggas, daging, dan produk susu. Vitamin A
terdiri dari kelompok retinoids dan karotenoids.
Banyaknya masalah defisiensi vitamin A di dunia
diperkiran berdasarkan survey klinik di seluruh dunia,
sekitar 350.000 kasus baru kerusakan mata yang parah
muncul setiap tahunnya pada anak-anak usia pra
sekolah, diperkirakan 60% dari anak-anak ini meninggal
dalam waktu 1 tahun setelah menjadi buta. Manifestasi
yang paling awal dari defisiensi vitamin A adalah rabun
senja.
3
Penyakit ini paling banyak dialami oleh anakanak, pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal ini
bisa terjadi karena tidak lama setelah disapih
anak tersebut diberikan makanan yang tidak
mengandung vitamin A.
Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan
penglihatan kala senja atau malam hari, atau pada
keadaan cahaya remang-remang. Banyak juga
menyebutnya sebagai rabun ayam
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI MATA
BAGIAN
DALAM
BAGIAN LUAR
RABUN SENJA
(NYCTALOPIA)
ETIOLOGI
Kekurangan
Energi
Protein (KEP)
Kekurangan
Zinc
Mengkonsum
si alkohol
berlebihan
Keabnormala
n Hereditas
Efek obat
pencahar
PATOFISIOLOGI
Penguran
gan
kemampu
an
menyerap
vitamin A,
seperti
operasi
lambung
atau
Crohn
disease
nutrisi
untuk
rhodopsin
pada sel
batang
tidak
tercukupi
Defisiensi
vitamin A
Rabun
Senja
KLASIFIKASI
XIA
XIB
X2
X3A
XS
X3B
13
GEJALA KLINIS
14
DIAGNOSIS
a. Identitas diri
b. Keluhan pada
pengelihatan
c. Riwayat penyakit
d. Riwayat pola makan
Anamnesis
Pemeriksaan
secara Biofisik
15
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan
nyata dalam 1-2 minggu. Dianjurkan bila didiagnosis
defisiensi vitamin A dibuat maka diberikan vitamin A
200.000 IU peroral dan pada hari kesatu dan kedua.
Bila belum ada perbaikan maka diberikan obat yang
sama pada hari ketiga.
17
KESIMPULAN
1. Rabun senja disebut juga sebagai rabun ayam atau
Nyctalopia, Rabun senja disebabkan oleh rusaknya
sel retina yang semestinya bekerja pada lingkungan
minim cahaya.
2. Kekurangan vitamin A menujukkan gejala-gejala
klinis yang bertahap. Klasifikasi kekurangan
vitamin A menurut WHO/UNICEF, yaitu X1-A, X1-B,
X2, X3, X3-b, XN, XF, dan XS.
3. Untuk mendiagnosis rabun senja dikelompokkan
menjadi dua, yaitu anamnesis dan pemeriksaan
secara biofisik
4. Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan
nyata
dalam
1-2
minggu.
Dianjurkan
bila
didiagnosis defisiensi 18vitamin A dibuat maka
diberikan vitamin A 200.000 IU peroral dan pada
DAFTAR PUSTAKA
1. Sommer A. 1978. Field Guide to the Detection and
Control of Xerophthalmia. Geneva: WHO.
2. http://www.slideshare.net/99yuda/makalah-anatomi-dan-fi
siologi-indra-penglihatan
, diakses tanggal 23-09-2014
3. Ward, Jeremy P. T dkk. 2007. A Glance Fisiologi. Jakarta:
Erlangga
4. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 2009.
5. Hutahuruk J. 2009. Pencegahan Kebutaan pada Anak.
Jakarta : Garamedia Pustaka.
6. Herman. S. dkk. Studi Masalah Gizi Mikro di Indonesia:
Perhatian Khusus pada 19 Kurang Vitamin A (KVA).
Anemia, dan Seng.
TERIMA KASIH
20