Anda di halaman 1dari 15

SIKAP PROFESIONAL BIDAN DALAM

PENERAPAN STANDAR ASUHAN


PERSALINAN NORMAL DI RSUD HARAPAN
INSANI SENDAWAR KABUPATEN KUBAR
Domas Nurchandra P.

Pendekatan dan Jenis Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, yaitu jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedurprosedur statistik atau caracara lain dari kuantifikasi
atau pengukuran (Strauss dkk, 1997), sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi
kasus. Pendekatan studi kasus bertujuan untuk
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam
dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian

Pengelolaan Peran Peneliti


Dalam penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai
instrumen penelitian, yaitu peneliti terjun langsung
dalam melakukan penelitian di lapangan. Dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan pedoman
wawancara mendalam yang berisi pertanyaan terbuka
sebagai pedoman untuk wawancara dan lembar
observasi untuk mengetahui kebenaran dari hasil
wawancara.

Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Harapan Insani Sendawar Kabupaten Kutai Barat Tahun
2012, dengan jumlah bidan 16 orang, sepuluh orang
diobservasi dan 6 orang diwawancarai, waktu
Pelaksanaan pengumpulan Data Bulan Oktober dan
Nopember 2012.

Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh data
sekunder dan data primer. Data Sekunder, data yang
diperoleh dari data yang sudah ada, yaitu Profile Rumah
Sakit Umum Daerah Harapan Insani Sendawar dan buku
register Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah
Harapan Insani Sendawar tahun 2012., sedangkan data
primer, yaitu data hasil wawancara dan Studi kasys dan
observasi lansung bidan menolong persalinan yang
dilakukan oleh peneliti sendiri. Untuk mendapatkan data
atau informasi tentang proses penerapan Standar
Asuhan Persalinan Normal (APN) di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kutai Barat 2012.

Teknik Pengumpulan Data


Cara atau metode pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan tehnik Wawancara Mendalam,
Pengamatan ( Observasi), dan Dokumentasi

Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan adalah analisis konten
atau analisis isi, yakni dimulai dengan mereduksi data
yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi/
pengamatan, laporan persalinan, status pasien dan
dokumen lain dengan cara mengorganisir data ke dalam
kategori,kemudian penyajian data dengan menjabarkan
ke dalam unit-unit, melakukan Sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Interpretasi data
Kognitif

Saya tahu prakteknya. Jadi, saya tahu membantu persalinan normal,


tapi sesuai standar asuhan persalinan normal, saya kurang tahu mudahmudahan sesuai, karena yang dilakukan biasanya begitu juga (RS, 32
Tahun)
Kalau teori saya tahu karena baru saja dari bangku kuliah tapi karena
alat yang ada cuma ada partus set tanpa setengah kocher itulah yang
saya kerjakan ( AD, 40 Tahun)
langkah-langkah yang saya selalu kerjakan adalah menyiapkan
peralatan dan obat-obatan, memastikan pembukaan lengkap , melakukan
pertolongan persalinan dan perawatan bayi baru lahir ( RS, 32 Tahun)

Langkah-langkah yang saya kerjakan adalah dalam


menolong persalinan adalah siap alat, siap diri,siap
obat, memastikan pembukaan lengkap, mengecek
Denyut Jantung Janin ( DJJ), beritahu ibu dan keluarga
bahwa persalinan segera akan berlangsung, menolong
persalinan, menyuntik oksitosin, mengeluarkan
plasenta, massase fundus uteri dan penanganan bayi
baru lahir. ( LD, 37 Tahun)

Afektif
Senang bisa membantu orang lain tentunya ( Rn, 33
Tahun)
y. kadang ada perasaan was-was, apalagi kalo ada
masalah dengan ibu dan bayinya tapi, berusaha rileks
aja, menenangkan ibunya juga keluarganya, dan semoga
bisa baik-baik saja selalu ( LD, 37 Tahun)
Standar Asuhan PersalinanNormal untuk melaksanakan
saya yakin apabila saya telah dilatih Asuhan Persalinan
Normal bisa dilaksanakan sesuai dengan Standar ( RS,

Konatif
yang biasa saya lakukan adalah siapkan alat untuk
pencegahan infeksi yaitu cuci tangan, mengganti
sarung tangan dan membuang pakaian kotor ibu ke
dalam ember Saya lakukan pemeriksaan dalam
dengan cara saya bersihkan vulva dengan kapas Savlon
dan melakukan pemeriksaan dalam dengan cara dua
jari dimasukkan kedalam Vagina dan memecahkan
ketuban pakai pinset (LN, 23 Tahun)

saya siapkan Gunting tali pusat,gunting Efisiotomi,kom


kecil,kasa Steril,pakai topi,kaca mata,sepatu boat,
sarung tangan Saya lakukan pemeriksaan dalam
dengan sarung tangan dipasang pada tangan
dimasukkan kedalam vagina untuk meraba portio
apakah pembukaan telah lengkap dan ketuban utuh dan
dipecahkan dengan pakai pinset (Rn, 33 Tahun)
Standar Asuhan Persalinan Normal yang saya kerjakan
adalah dari pengalaman dan melihat senior saya, tapi
apabila saya dilatih Asuhan Persalinan Normal saya
yakin bisa mengerjakan sesuai dengan Standar Asuhan
Persalinan Normal ( Rs, 32 Tahun)

Kalau saya lupa teori yang saya kerjakan adalah


dengan melihat senior saya itu yang saya kerjakan
namun dalam hal ini apabila saya dilatih Asuhan
Persalinan Normal, saya akan bisa melakukan sesuai
dengan Standar Asuhan Persalinan Normal ( LN, 23
Tahun)

Dalam manajemen aktif kala III yang saya lakukan untuk


mengeluarkan plasenta adalah melihat apakah ada tandatanda pelepasan yaitu adanya semburan darah secara tibatiba tali pusat memanjang adanya kontarksi uterus setelah
tanda-tanda tersebut saya lakukan meletakan tangan kiri
diatas sympisis dan mendorong kearah belakang
( Dorsokranial ) dan apabila plasenta tampak di vulva
tangan untuk menangkap diikuti tangan kiri saya lakukan
memutar plasenta searah jarum jam hingga lahirlah
plasenta dan selaput ketuban dengan lengkap setelah
plasenta lahir saya lakukanmasase ( LD, 37 Tahun)

Dari hasil observasi, 17 langkah Asuhan persalinan normal yang


diamati, 10 langkah tidak dilakukan oleh semua informan yakni tidak
dilakukannya pimpin meneran, siap tolong, hand nanuver, sanggah
susur, pasca tindakan, bersih aman, dekontaminasi, celup,cuci, dan
siap alat siap diri pun tidak dilakukan secara optimal Karena
kurangnya sarana dan prasarana yang ada. Berbeda halnya dengan
MAK III dan perlakuan pasca tindakan semua dilakukan oleh sepuluh
bidan yang diamati, hampir sama dengan pengecekan pendarahan,
bidan yang diobservasi melakukan pengecekan pendarahan
tersebut kecuali 1 orang yang tidak melakukannya. Sebaliknya
bidan yang melakukan pemeriksaan tanda dan gejala hanya 1 orang
saja, sedangkan 9 lainnya tidak melakukan, dan untuk partograf
hanya dilakukan oleh tiga bidan saja sedangkan 7 lainnya tidak.

Anda mungkin juga menyukai