Anda di halaman 1dari 25

Laporan PMP

PENGAWASAN MUTU PANGAN


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU, GMP, DAN HACCP
DI INDUSTRI PABRIK MIE BASAH PUUWATU

OLEH :
KELOMPOK II
ALFIN FERNANDA

(P00331013001)

RISKA JULIANA

(P00331013026)

ULFA RIZQA WULANDARI ERHAS


SUCI SUFIAH YAHYA
RINI
INDRIANI TOMIA
RECKI OKTA PRATAMA M.
ASMIDAR MAMAN
YENI WIDIAWATI

(P00331013037)
(P00331013031)
(P00331013070)
(P00331013070)
(P00331013069)
(P00331013042)
(P00331013039)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
2015
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1.

HACCP

Uji Kelaikan Fisik Untuk Higiene Sanitasi Makanan Jasaboga Berdasarkan


Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1096/Menkes/Per/Vi/2011
Nama perusahaan : Perushaan Mie Puuwatu
Alamat perusahaan : jln Pattimura Puuwatu
No

Uraian

Bobot

Nila

Hasil Pengamatan

i
1.

I.
Lokasi Bangunan, Fasilitas
Halaman bersih, rapi, tidak becek,

Halaman tidak bersih, dekat

dan berjarak sedikitnya 500 meter

dengan sumber lalat. Dan

dari

tercium bau busuk

sarang

lalat

tempat

pembuangan sampah, serta tidak


tercium bau busuk atau tidak sedap
yang

berasal

dari

sumber

pencemaran.
2.

Konstruksi bangunan kuat, aman,

Dari kriteria tersebut

terpelihara, bersih dan bebas dari

kontruksi bangunannya

barang-barang yang tidak berguna

kuat,aman, karena

atau barang sisa.

bangunannya tembok batu.


kurang terpelihara dan tidak

bersih dan tidak bebas dari


barang-barang yang tidak
berguna, miasalnya

banyaknya barang-barang
yang berserakan di
sekitarnya.
3.

Lantai kedap air, rata, tidak licin,

Lantai

tidak retak, terpelihara dan mudah

tidak

dibersihkan

kedap
air,
retak,
tidak rata

4.

5.

Dinding dan langit-langit dibuat

Dindingnya tembok. Langit-

dengan baik, terpelihara dan bebas

langitnya menggunakan karung

dari debu (sarang laba-laba)

dan tidak terpelihara

Bagian dinding yang kena percikan


air dilapisi bahan kedap air setinggi
2 (dua) meter dari lantai

Tidak ada bahan lapisan untuk


bahan kedap air

6.

Pintu dan jendela dibuat dengan

Pintu tidak menutup sendiri,

Membuka kedua arah tidak

baik dan kuat. Pintu dibuat menutup


sendiri, membuka kedua arah dan
dipasang alat penahan lalat dan bau.
Pintu dapur membuka ke arah luar

ada penahan lalat dan bau.


Pencahayaan
7. Pencahayaan

sesuai

dengan

Terdapat 3 (25 wat/ buah) buah

kebutuhan dan tidak menimbulkan

lampu = 75 watt, tinggi langit-

bayangan. Kuat cahaya sedikitnya

langit meter

10 fc pada bidang kerja.


Penghawaan
8. Ruang kerja maupun
dilengkapi

ventilasi

Jadi 1/3x1/3x75= 6,75 fc


peralatan

yang

P=4m

baik

L= 3 m

sehingga terjadi sirkulasi udara dan

T=3m
Luas= 12 m2

tidak pengap.

jumlah kariawan 2 orang

20%x 12 m= 2,4 m
(Tidak sesuai)
Air Bersih
9. Sumber air bersih aman, jumlah

cukup dan bertekanan

Sumber air dari sumur bor,


jumlahnya cukup dan
bertekanan

Air Kotor
10 dapur, kamar mandi, WC dan
.

Air dalam WC terlihat jernih,

saluran air hujan lancar, baik dan

kamar mandi bersih, dan ada

tidak menggenang .

saluran air hujan.

Fasilitas Cuci Tangan Dan Toilet


11. Jumlah cukup, tersedia sabun,
nyaman

dipakai

dan

Karyawan 2 orang jumlah

WC 1.
Fasilitas cuci tangan tersedia

mudah

dibersihkan

dan tidak menyediakan


sabun.

Pembuangan Sampah
12 Tersedia tempat

sampah

yang

Tersedia pembuangan sampah

cukup, bertutup, anti lalat, kecoa,

tetapi tidak tetutup, dan tidak

tikus dan dilapisi kantong plastik

dilapisi plastik.

yang selalu diangkat setiap kali


penuh

Ruang Pengolahan Makanan


13 Tersedia luas lantai yang cukup

Lebar= 4

untuk pekerja pada bangunan, dan

Panjang= 3

terpisah dengan tempat tidur atau

12/6=2 m

tempat mencuci pakaian

Memenuhi

14

Ruangan bersih dari barang yang

tidak

berguna.

(barang

disimpan rapi di gudang)

tersebut

Diruang

pengolahan

masih

terdapat peralatan dan barangbarang yang berserakan.

II. Karyawan
karyawan yang bekerja

15

Semua

bebas dari penyakit menular, seperti

Penyakit menular tidak dapat


dilihat dengan mata visual.

penyakit kulit, bisul, luka terbuka


dan infeksi saluran pernafasan atas
16

(ISPA).
Tangan selalu dicuci bersih, kuku

dipotong pendek, bebas kosmetik


dan perilaku yang higienis.
17

Pakaian

kerja,

dalam

keadaan

Kuku di potong pendek


Mencuci tangan sebelum

kerja
Bebas dari kosmetik
Pakain kerja tidak

menggunakan APD,
Rambut pendek
Bebas hiasan

Tepung terigu dan garam

bersih, rambut pendek dan tubuh


bebas perhiasan
18

III. Makanan
Sumber makanan, keutuhan dan
tidak rusak

berada dalam kemasan, dan


tidak rusak

Telur berada dalam rak yang


masih utuh

19

Bahan

makanan

terolah

dalam

kemasan asli, terdaftar, berlabel dan

berada dalam kemasan, dan

tidak kadaluwarsa

tidak rusak

Tepung terigu dan garam

Telur berada dalam rak yang


masih utuh

20

IV. Perlindungan Makanan


Penanganan makanan yang potensi

berbahaya pada suhu, cara dan


waktu

yang

memadai

selama

penyimpanan peracikan, persiapan


penyajian

dan

makanan

serta

pengangkutan
melunakkan

makanan
21

22

beku sebelum dimasak (thawing).


Penanganan
makanan
yang

Penyimpanan mie basah

potensial berbahaya karena tidak

disimpan pada suhu ruangan

ditutup atau disajikan ulang.


V. Peralatan Makan Dan Masak
Perlindungan terhadap peralatan
2

yaitu 25 0c
2

Alatnya suka dibersihkan

makan dan masak dalam cara

setelah digunakan. Seperti

pembersihan,

alat untuk membuat adonan

penyimpanan,

penggunaan dan pemeliharaannya.


23

Alat makan dan masak yang sekali

24

pakai tidak dipakai ulang.


Proses pencucian melalui tahapan
mulai

dari

pembersihan

tepung, alat untuk membuat


2
5

potongan mie.
Alat memasak tidak ada yang

dipakai untuk satu kali pakai


Proses pencucian melalui

sisa

tahapan

makanan, perendaman, pencucian

dan pembilasan

mulai

dari

pembersihan sisa adonan,


Pembilasan dengan air
Dikasi sabun
Lalu dibilas kembali
Tetapi untuk pembersihan
alat-alat berat seperti alat
penggiling adonan tidak di
bersihkan menggunakan

25

Bahan racun / pestisida disimpan

tersendiri di tempat yang aman,

sabun
Tidak ada bahan beracun
yang berserakan.

terlindung, mengguna-kan label /


26

tanda yang jelas untuk digunakan.


Perlindungan terhadap serangga,

tikus, hewan peliharaan dan hewan

27

pengganggu lainnya
Jumlah
Khusus Golangan A.1
Ruang pengolahan makanan tidak

Tidak

terlindung

karena

masih ada serangga seerti


lalat, dan ayam.
65
1

Ruang

dipakai sebagai ruang tidur.

tidak

pengolahan
dipakai

makanan

sebagai

ruang

tidur.
28

Tersedia 1 (satu) buah lemari es

Tidak Tersedia kulkas.

70

38

1 - Fasilitas pencucian tidak dibuat

(kulkas)
29

Jumlah
Khusus Golongan A2
Pengeluaran
Asap
dilengkapi

30

dengan alat pembuangan asap


Fasilitas pencucian dibuat dengan
tiga bak pencuci

Tidak ada alat keluaran asap

dengan 3 bak pencucian, tetapi


menggunakkan westafel

31

Tersedia kamar ganti pakaian dan


dilengkapi

dengan

0 - Tidak Tersedia kamar ganti

tempat

pakaian dan dilengkapi dengan

penyimpanan pakaian (loker)

tempat penyimpanan pakaian


(loker)

32

Jumlah
Khusus Golongan A3
Saluran pembuangan limbah dapur

40
1

0 - Saluran pembuangan limbah

dilengkapi dengan penangkap lemak


33

34

35

(grease trap)
Tempat memasak terpisah secara

dapur tidak dilengkapi dengan


1

penangkap lemak (grease trap)


1 - Tempat memasak terpisah secara

jelas dengan tempat penyimpanan

jelas dengan tempat

makanan matang

penyimpanan makanan matang

Lemari penyimpanan dingin dengan

Tidak ada Lemari penyimpanan

suhu -5 derajat dilengkapi dengan

dingin dengan suhu -5 derajat

thermometer pengontrol

dilengkapi dengan thermometer

Tersedia kendaraan khusus

pengangkut makanan/produk mie


Jumlah

83

44

pengontrol
Tersedia kendaraan khusus.

Kesimpulan : 44/83x100% = 53%. Ini tergolong jauh dari ketentuan atau persyaratan
untuk kategori industry A3.
B.

HACCP
TAHAP 1. Pembentukan TIM HACCP
Ketua

: RECKY OKTA PRATAMA MUSLIMIN

Sekretaris

: Asmidar maman

Anggota

: Yeni widiawati

Tahap 2. Deskripsi produk


1. Nama Masakan/ Produk
Bahan Utama dan bahan
tambahan / bumbu

:
:

MIE KERING
Bahan utama : tepung terigu,telur,
Bahan pelengkap :

1. Soda mie
2. Garam
Cara penerimaan
Cara persiapan

:
:

Distributor,took sentral benua-benua


Cara persiapan yaitu siapkan terigu, telur,soda

Cara pengolahan

mie,garam
Adonan dicampur,dipres,dipotong kecil menjadi
mie,lalu dimasak,terus dinginkan menggunakan

Cara Pemorsian

kipas angin.
Cara pemorsian yaitu dengan cara disajikan di
bungkus menggunakan plastic dgn berat 2 kg

Cara Pengangkutan

perbungkus
Pada saat pengangkutan dengan menggunakan
motor untuk di edarkan di rumah makan,rumah

Cara Distribusi

tangga,dan pasar
Penyaluran mie basah sesuai dengan jumlah
yang telah ditentukan sebanyak 2 kg
perbungkus dan pesanan konsumen.

Tahap 3. Identifikasi Penggunaan Produk


Identifikasi Pengguna Produk /
Konsumen

Produk ini dikonsumsi semua orang dari


anak-anak sampai dewasa .

Tahap 4 Diagram Alir pembuatan mie

Tepung Terigu

Telur

Garam

Soda Mie

Penerimaaan

Penerimaaan

Penerimaan

Penerimaan

Penyimpanan

Penyimpanan

Penyimpanan

Penyimpanan

Pembersihan

Pembersihan

Penungguan

Penungguan

Penggilingan

Pencucian
Pengangkutan

Penungguan
Mie Basah
Pendistribusian

TAHAP 5 . VERIFIKASI DIAGRAM ALIR


Diagram alir proses yang telah di verifikasi di pabrik mie dilakukan dengan
wawancara dan mengamati aliran proses.
Tahap 6. Analisa Bahaya
Form 1. Identifikasikasi Bahaya dan Cara pencegahannya

No

Bahan

Bahaya

Mentah /

B(M)/

Ingredient /

K/F

Jenis Bahaya

Cara Pencegahan/
Tindakan Pengendalian

Bahan
1

Tambahan
Tepung

terigu

Batuan kecil

B/M

Dengan cara dibersihkan


batuan

kecil

yang

terdapat

pada

tepung

terigu tersebut
Dengan cara dibersihkan

kutu

kutu tersebut yang


terdapat pada tepung

Telur ayam

Kotoran yang

terigu hingga bersih


Dibersihkan

masih menempel

menggunakan sabun dan

seperti darah,tai

air yang mengalir.

ayam.
Bau busuk pada

telur

B/M

4.

Soda mie

Kotoran

Dibersihkan

B/M
5.

Garam

Dibuka dan dibersihkan


Ulat
Kotoran
-

F
K
B/M

Dibersihkan
-

Form.2 Analisis Risiko Bahaya/Hazzard


No

Bahan

Kelompok Bahaya

Kategori
Resiko

1
2
3
4

Tepung terigu
Telur ayam
Soda mie
garam

A
-

B
+
+
+
+

C
+

D
+
+
+
+

E
+
+
+

F
+
-

III
III
III
IV

Kesimpulan analisis : mengandung tiga bahaya B sampai dengan F


Keterangan:
A = Makanan non steril untuk konsumen beresiko tinggi.
B = Mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologis/fisik/kimia.
C = Tidak ada tahap untuk mencegah atau menghilangkan bahaya.
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi/konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen.

Kelompok Resiko :
0
I
II
III
IV
V
VI

Tidak mengandung bahaya A sampai dengan F


Mengandung satu bahaya B sampai dengan F
Mengandung dua bahaya B sampai dengan F
Mengandung tiga bahaya B sampai dengan F
Mengandung empat bahaya B sampai dengan F
Mengandung lima bahaya B sampai dengan F
Kategori resiko paling tinggi (semua makanan yang mengandung

bahaya A, baik dengan/tanpa bahaya B F

TAHAP 7 Penetapan CCP Bahan (menggunakan Diagram Pohon Keputusan)


A. Bahan Makanan

No

1.
2.
3.
4.

Bahan

Tepung terigu
Telur ayam
Soda mie
garam

P.1. Apakah mungkin bahan

P.2. Apakah pengolahan (termasuk pengguna

mentah mengandung bahaya

konsumen )dapat menghilangkan atau mengu

pada tingkat yang berbahaya?

pada tingkat yang aman ?

Ya: Lanjut P.2.

Ya:Bukan CCP

Tidak :Bukan CCP


Ya
Ya
Ya
Ya

Tidak :CCP
Ya
Ya
Ya
Ya

B. Proses

Proses

P.1. Apakah tahap ini khusus

P.2. Apakah

untuk menghilangkan /

kontaminasi bahaya

mengurangi bahaya sampai

dapat terjadi sampai

batas aman?

melebihi batas?

Ya :CCP

Ya : Lanjut.P.3

Tidak :lanjut P.2.

Tidak :CCP
Mie basah

1.

Pencampuran semua bahan

Tidak

Ya

2.
3.
4.

Pencetakan
Perebusan
Penyimpanan

Tidak
Tidak
Tidak

Ya
Ya
Ya

P.3. A

selan

meng

meng

samp
Ya :

Tida

TAHAP 8 PENETAPAN BATAS KRITIS


TAHAP 9 MENETAPKAN TINDAKAN KOREKSI
TAHAP 10 MENETAPKAN PROSEDUR VERIFIKASI
TAHAP 11 DOKUMENTASI DAN REKAMAN YANG BAIK

No.

1.

Tahap Proses
(CCP)

Penerimaan

Monitoring
Jenis Bahaya

Batas Kritis

(jika batas kri

terlampaui)

Fisik

Tepung terigu
Tidak melampaui batas tidak
yang telah ditentukan.

lagi

ambil

kare

tidak sesuai l
dengan

spesifikasi kare
akan

mempengaruhi

keseluruhan d
2.

Penyimpanan

Penyimpanan yang

Suhu Penyimpanan :

mie basah.
Penyimpanan

tidak sesuai dengan

Bawang merah : Pada

dengan

tem

standar suhu bahan. suhu Ruang.

dan

Penyimpanan yang

Bawang Putih :

suhu

tidak memisahkan

Penyimpanan 100C.

penyimpanan

bahan kering dan

Tepung terigu :

basah, bahan lama

Penyimpanan pada

dan bahan yang

suhu Ruang.

baru.

Daun bawang, minyak


kelapa, garam dll :

pengecek

3.

Pembersihan

Pada suhu kamar.


fisik, Tidak melampaui batas tidak

Bahaya
kimia,

dan yang telah ditentukan.

mikrobiologis

lagi

ambil

kare

tidak sesuai l
dengan

spesifikasi kare
akan

mempengaruhi

keseluruhan d
4.

penggilingan

Bahaya

mie basah.
bahan Pengawasan

penggilingan

mikrobiologis dari mencapai suhu yang terhadap


suhu penggilingan baik.

penggunaan su

yang menyebabkan

pemasakan

bahan tidak padat


5.

Penungguan

dengan baik.
Bahaya Biologis,

Di simpan di wadah Pengawasan

kimia, fisik dari

tertutup

penungguan

pisahkan dari tempat penungguan d

diruang terbuka

lalu lalang, tidak dalam waktu

dan kontaminasi

waktu yang lama.

dan

di tempat

penungguan.

lingkungan
penyimpanan.

6.

Pengangkutan

Bahaya

Menggunakan

alat Pengamatan ala

mikrobiologis dari tangan/sarung

tangan yang digunakan

pengangkatan

bahan untuk

dilihat

dari

memasak,
alas
7.

Penyajian/distribusi

tangan

atau

penjepit

alat makanan.
tanpa

mengangkat
masakan.

atau

alat khusus.
Bahaya fisik, dari

Menggunakan wadah

Alat

kontaminasi bahan

yang tertutup untuk

digunakan un

ya

selain makanan

menyajikan makanan

penyimpanan

selama penyajian

kepada konsumen,

makanan

tangan bersih dengan

pendistribusian

mencuci tangan dan

tetap bersih d

memperhatikan alat-

tertutup.

alat harus bersih.


Telur
1.

Penerimaan

Ditemukan

Bersih,tidak ditemukan

Pengamatan

bahan

tidak

kotoran,

visual

sesuai

dengan

terhad

fisik bahan

spesifikasi
2.

Penyimpanan

Penyimpanan yang

Suhu Penyimpanan :

Penyimpanan

tidak sesuai dengan

Bawang merah : Pada

dengan

tem

standar suhu bahan. suhu Ruang.

dan

pengecek

Penyimpanan yang

Bawang Putih :

suhu

tidak memisahkan

Penyimpanan 100C.

penyimpanan

bahan kering dan

Tepung terigu :

basah, bahan lama

Penyimpanan pada

dan bahan yang

suhu Ruang.

baru.

Daun bawang, minyak


kelapa, garam dll :

3.

4.

Pembersihan

Pencucian

Pembersihan pada

Pada suhu kamar.


darah dan kotoran

kotoran pada Telur

ayam(tai)

ayam
dan fisik

Menggunakan

air Memastikan

sesuai SNI baik fisik, bahwa air ya


kimia,

mikrobiologi digunakan ada

seperti air dari E-colli air


dan

daging

ayam

daging mengalir
tidak

mengandung
salmonella dan bahaya
fisik.

bersih

5.

Pengangkutan

Bahaya

Menggunakan

alat Pengamatan ala

mikrobiologis dari tangan/sarung

tangan yang digunakan

pengangkatan

bahan untuk

dilihat

dari

memasak,
alas
6.

Pendistribusian

tangan

atau

penjepit

alat makanan.

mengangkat

tanpa

masakan.

atau

alat khusus.
Bahaya fisik, dari

Menggunakan

kontaminasi bahan

yang

selain makanan
selama penyajian

wadah Alat

tertutup

menyajikan
kepada

ya

untuk digunakan un

makanan penyimpanan
konsumen, makanan

tangan bersih dengan pendistribusian


mencuci

tangan

memperhatikan

1.

Penerimaan

alat- tertutup.

alat harus bersih.


Soda mie
Segar, kenyal/kuat.

Ditemukan
kerusakan

dan tetap bersih d

fisik,

Pengamatan
Visual

bahan tidak sesuai

terhad

fisik bahan

spesifikasi.

2.

Penyimpanan

Penyimpanan yang

Suhu Penyimpanan :

Penyimpanan

tidak sesuai dengan

Bawang merah : Pada

dengan

tem

standar suhu bahan. suhu Ruang.

dan

pengecek

Penyimpanan yang

Bawang Putih :

suhu

tidak memisahkan

Penyimpanan 100C.

penyimpanan

bahan kering dan

Tepung terigu :

basah, bahan lama

Penyimpanan pada

dan bahan yang

suhu Ruang.

baru.

Daun bawang, minyak


kelapa, garam dll :

3.

Penungguan

Bahaya Biologis,

Pada suhu kamar.


Di simpan di wadah Pengawasan

kimia, fisik dari

tertutup

penungguan

pisahkan dari tempat penungguan d

diruang terbuka

lalu lalang, tidak dalam waktu

dan kontaminasi

waktu yang lama.

dan

di tempat

penungguan.

lingkungan
penyimpanan.

4.

Pengangkutan

Bahaya

Menggunakan

alat Pengamatan ala

mikrobiologis dari tangan/sarung

tangan yang digunakan

pengangkatan

bahan untuk

dilihat

dari

memasak,
alas
5.

1.

distribusi

Penerimaan

atau

penjepit

alat makanan.
tanpa

tangan

mengangkat
masakan.

atau

alat khusus.
Bahaya fisik, dari

Menggunakan wadah

Alat

kontaminasi bahan

yang tertutup untuk

digunakan un

selain makanan

menyajikan makanan

penyimpanan

selama penyajian

kepada konsumen,

makanan

tangan bersih dengan

pendistribusian

mencuci tangan dan

tetap bersih d

memperhatikan alat-

tertutup.

alat harus bersih.


Garam
Segar, kenyal/kuat.

Pengamatan

Ditemukan
kerusakan

fisik,

bahan tidak sesuai


spesifikasi.

Visual

ya

terhad

fisik bahan

2.

Penyimpanan

Penyimpanan yang

Suhu Penyimpanan :

Penyimpanan

tidak sesuai dengan

Tempe : Pada suhu

dengan

tem

standar suhu bahan. Ruang.

dan

pengecek

Penyimpanan yang

Bawang Putih :

suhu

tidak memisahkan

Penyimpanan 100C.

penyimpanan

bahan kering dan

Tepung terigu :

basah, bahan lama

Penyimpanan pada

dan bahan yang

suhu Ruang.

baru.

Daun bawang, minyak


kelapa, garam dll :

3.

Penungguan

Bahaya Biologis,

Pada suhu kamar.


Di simpan di wadah

Pengawasan

kimia, fisik dari

tertutup dan di

tempat

penungguan

pisahkan dari tempat

penungguan da

diruang terbuka

lalu lalang, tidak dalam

waktu

dan kontaminasi

waktu yang lama.

penungguan.

Bahaya

Menggunakan alat

Pengamatan ala

mikrobiologis dari

tangan/sarung tangan

yang digunakan

pengangkatan

atau penjepit bahan

untuk

dilihat dari alat

makanan.

mengangkat

lingkungan
penyimpanan.

4.

Pengangkatan

memasak, tanpa

masakan.

alas tangan atau


5.

Penyajian/distribusi

alat khusus.
Bahaya fisik, dari

Menggunakan wadah

Alat yang

kontaminasi bahan

yang tertutup untuk

digunakan untu

selain makanan

menyajikan makanan

penyimpanan

selama penyajian

kepada konsumen,

makanan saat

tangan bersih dengan

pendistribusian

mencuci tangan dan

tetap bersih dan

memperhatikan alat-

tertutup.

alat harus bersih.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi mengenai GMP dan HACCP di industry mie
Puuwatu, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
2. UJI KELAYAKAN FISIK UNTUK HIGIENE SANITASI MAKANAN
JASABOGA Berdasarkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/ 2011 di

INDUSTRI MIE PUWATU termaksud dalam golongan A3. Untuk


pemeriksaan di INDUSTRI MIE PUWATU dengan jumlah skor nilai 44
industri ini tergolong sangat kurang minimal dengan jumlah 83
sedangkan pada nilai observasi GMP ini yaitu 44 atau 53 %.
3. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem
jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau penghayatan
bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap
produksi tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrol
bahaya-bahaya tersebut.
A. Saran
Sebaiknya dalam menyimpulkan uji penerapan GMP pada INDUSTRI MIE
PUWATU, diperlukan pertimbangan yang sebaik-baiknya agar kesimpulan
yang didapatkan tidak salah karena ini menyangkut nama baik industry

yang dikunjungi.
Dalam penerapan HACCP harus lebih teliti lagi agar tidak terjadi kesalahan

DAFTAR PUSTAKA
Rosnah, STP. MPH dkk, 2014. Penutun praktikum pengawasan mutu pangan. Politekni
KKesehatan Kendari Jurusan Gizi. Kendari
Good Manufacturing Practices (Gmps). Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Pemerintah Propinsi Bali. Diakses pada tanggal 28 November 2015
.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F.G. dan Surono, 2002. HACCP dan Penerapannya Dalam Industri
Pangan. M-BRIO PRESS, Bogor.

Mengenal HACCP dan aplikasinya dalam menjamin mutu dan keamanan


pangan, Surono 1995.

Hermawan Thaheer, 2005: Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis


Critical Control Points), Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai