Anda di halaman 1dari 4

H A M A PADA TANAMAN TERONG

1.1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)


Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat
dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja. Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau
PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.
1.2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih
muda. Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung. Sebagai vektor atau perantara
virus. Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot
PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekal
1.3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga
menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan
daun sebelah atas ataupun bawah. Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
1.4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari . Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh
tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh. Cara pengendalian; kumpulkan dan
musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
1.5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan Natural
VITURA.
1.6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk
buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan
dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun,
pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
2. PENYAKIT PADA TANAMAN TERONG.
2.1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah. Serangan hebat
pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
2.2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan adanya
bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
2.3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea Gejala bercak-bercak kelabukecoklatan atau hitam pada daun.
2.4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena. Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah
lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
2.5.Busuk Leher akar

Penyebab ; Sclerotium rolfsii. Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat


2.6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasahbasahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati.Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas
tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan
jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis
2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur
pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.
Hama pada tanaman terong
Blogiztic.net Tanaman terong banyak dikomsumsi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Namun jika anda rasakan, apa saja sih cara dan langkah dalam berbudidaya tanaman terong. Dan
apa sajakah hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman terong yang kita komsumsi.
Artikel sebelumnya telah saya bahas budidaya tanaman terong. Nah untuk sekarang informasi
seputar hama dan penyakit pada tanaman terong bisa anda dapatkan sekarang juga. Blogiztic
akan mengulas informasi seputar hama dan penyakit pada tanaman terong sebagai berikut.
Kategori hama yang menyerang tanaman terong
Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala yang timbul:
serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila dibiarkan serangan
berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau
PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.

Kutu Daun (Aphis spp.)


Kuta daun menyerang dengan cara mengisap cairan sel bagian pucuk atau daun-daun masih
muda
Gejala yang timbul:
daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Cara pengendalian;
mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA + AERO 810
atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
Tungau (Tetranynichus spp.)
Serangga ini berkembang dan menyerang pada musim kemarau dan menyerang dengan cara
mengisap cairan sel tanaman
Gejala yang timbul:
bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas
ataupun bawah.
Cara pengendalian:
mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA + AERO 810
atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.

Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)


Ulat ini Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari dan menyerang dengan cara memotong titik
tumbuh tanaman yang masih muda dan bisa rapuh.
Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA
+ AERO 810.
Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Jenis ulat ini bersifat polifag dan menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga
berlubang-lubang.
Cara pengendalian;
mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan Natural VITURA.
Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Ulat ini juga mempunyai sifat polifag tetapi menyerang buah dengan cara menggigit dan
melubanginya, akibatya buah yang dihasilkan tidak normal.
Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan buah terserang, pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun,
pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA ataupun AERO 810 setiap 1-2 minggu
sekali
Kategori penyakit yang menyerang tanaman terong
Layu Bakteri
Penyebab:
bakteri Pseudomonas solanacearum, bakteri ini bisa hidup lama dalam tanah.
Gejala yang timbul:
kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
Busuk Buah
Penyebab:
jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala yang timbul:
adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
Bercak Daun
Penyebab:
jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala yang timbul:
bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
Antraknose
Penyebab:
jamur Gloesporium melongena
Gejala yang timbul:
bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik
hitam
Busuk Leher akar
Penyebab;
Sclerotium rolfsii

Gejala yang timbul:


pangkal batang membusuk berwarna coklat
Rebah Semai
Penyebab:
Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala yang timbul:
batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur
kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih
dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural
GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.
Keterangan:
Jika pengendalian hama dan penyakit pada tanaman terong dengan pestisida alami belum
mencukupi keberhasilan. Lakukan dengan pastisida kimia, dan semoga cara ini bisa meringankan
anda dalam berbudidaya tanaman terong. Sukes hadapi panen yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai