Keprib &GGN Keprib
Keprib &GGN Keprib
GANGGUAN KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN
Adalah segala corak perilaku manusia yang
terhimpun dalam dirinya dan yang digunakan
untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya
terhadap segala rangsangan, baik yang datang
dari lingkungannya maupun dari dalam
dirinya sendiri sehingga corak perilakunya
itu merupakan suatu kesatuan fungsional
yang khas bagi manusia itu.
Definisi lain:
Kepribadian ialah pola perilaku yang khas
yang menyebabkan orang itu dapat dikenal
dari pola perilakunya itu
Beberapa Teori Kepribadian
Teori Sigmund Freud
Teori Karen Horney
Teori S. Freud
1. Naluri (instinct)
2. Prinsip kesenangan & prinsip kenyataan
3. Topografi kesadaran
4. Struktur kepribadian
- proses primer
- tak mengenal kenyataan
- sejak lahir
Prinsip Kenyataan
- proses sekunder
- mengenal kenyataan
- sesudah mengenal dunia
luar
3. Topografi Kesadaran
Kesadaran 1. Alam sadar
2. Alam prasadar
3. Alam tak sadar
Alam sadar
Alam prasadar
Alam tak sadar tak dapat diingat kembali
kecuali:
* sensor tak berdaya (keadaan
nerotik)
* keadaan santai/mimpi
* dikelabui/lelucon hypnosa
Alam Prasadar
Belum ada waktu lahir
Berkembang pada masa anak
Kegiatan mental: proses sekunder
menghambat keinginan instinktual
menghindari ketidakseangan
mengikat tenaga mental agar sesuai
dengan dunia luar dan norma-2 individu
Prinsip kenyataan
Alam Sadar
Alat pencerapan perhatian menyebabkan sadar
terhadap rangsang yang masuk dari dunia luar
Dalam mental individu hanya bahan-2 yang
berasal dari alam prasadar yang dapat masuk ke
alam sadar
Alam sadar berhubungan erat dengan alam
prasadar
Freud: Asosiasi bebas fragmen impian (keinginan
tak sadar yang terselubung dalam simbolisasi)
4. Struktur kepribadian
Id
Ego
Superego
Id
- tempat dorongan naluri
- di bawah pengawasan proses primer
tanpa melihat kenyataan
- waktu lahir (+)
- Aspek biologik
Ego
- proses sekunder prinsip realitas
- kira-kira mulai usia 1 th (dunia luar (+))
- tugasnya menghindari ketidaksenanan /
rasa nyeri (mengatur pelepasan dorongan
naluri/melawan agar ~ dengan tuntutan
dunia luar
- mengenal penundaan
- mempunyai mekanisme pembelaan
- aspek psikologik
- perantara id & superego
Superego
- cabang moral dari kepribadian
- prinsip ideal
- waktu odipus complex telah
diselesaikan
Gangguan Kepribadian
- pola perilaku yang tertanam dalam
- berlangsung lama
- Muncul sebagai respon yang kaku terhadap
rentangan situasi pribadi dan situasi sosial yang
luas
Gg. Kepribadian
Perubahan kepribadian
- Proses perkembangan - Proses yang didapat
- Timbul pada masa
- Setelah stres berat/
kanak/remaja dan
berkepanjangan, deberlanjut pada dewasa privasi lingkungan
yg. ekstrem, g. jiwa
yg. Parah, penyakit/
cedera otak
Gangguan
Kepribadian
Pendahuluan:
Sering dijumpai dan berlangsung kronis.
Prevalensi 1020% dari populasi umum.
Medapat label: menjengkelkan, bergantung/ parasit.
Prognosis secara umum jelek.
Kira2 50% dr seluruh penderita psikiatri menderita
Gg. Kepribadian dan komorbid dengan aksis I.
Menjadi faktor predisposisi bagi Gg. Psikiatri lainnya
(mis, penyalahgunaan zat, suicide, gg. afektif,
gg. pengendalian impuls, dan gg. cemas).
Klasifikasi
Definisi:
Pengalaman dan perilaku subyektif yang berlangsung lama,
menyimpang dari standard kultur yang ada, kaku dan pervasif,
onset remaja atau dewasa muda
stabil sepanjang waktu cenderung menjadi tidak bahagia ,
deteriorasi dan secara subyektif mengalami distres.
Subtype:
Cluster A : schizotypal, schizoid, dan paranoid
Cluster B : narcissistic, borderline, antisocial, and histrionik
Cluster C : obsessive-compulsive, dependent, dan menghindar
- Banyak menunjukkan kecenderungan tidak hanya menderita
satu macam gangguan kepribadian
- Bila lebih maka klinisi harus mendiagnosis satu persatu.
- Gangguan Kepribadian ditulis pada aksis II.
Etiology
1.
Faktor Genetik
Angka kejadian kembar monozygot beberapa kali >kembar dizygot.
Gg. Kepribadian Cluster A:
- lebih sering didapatkan pada keluarga biologis pasien Skizofrenia.
Gg. Kepribadian Cluster B:
- Gg.Kepribadian Antisosial dikaitkan dgn penyalahgunaan alkohol.
- Depresi sering pd keluarga latar belakang Gg.kepribadian ambang.
- Gg. Kepribadian histronik berhubungan erat dengan Gg. somatisasi.
- Tiap gangguan sering menunjukkan gejala overlaping.
Gg. Kepribadian Cluster C:
- Gg. Kepribadian Menghindar menunjukkan tingkat kecemasan tinggi.
- Gg. kepribadian Obsesif-kompulsihf menunjukkan gejala depresi.
2. Faktor Biologik
Nerotransmiter
Electrophysiology
Terdapat perubahan electroencephalogram (EEG) pada beberapa pasien
dengan Gg.Kepribadian , terutama tipe antisosial dan borderline berupa
aktivitas gelombang lambat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Fantasy (skizoid)
Dissociation (histrionik)
Isolation (obsesif-kompulsif)
Projection
Splitting
Passive Aggression
Acting Out
Projective Identification
Epidemiology
Prevalensi Gangguan Kepribadian Paranoid 0.5 2.5% dari populasi umum.
Jarang datang berobat , biasanya dibawa berobat
oleh pasangannya atau petugas
Sering merasa undistressed.
Keluarga pasien skizofrenia menunjukkan insiden
tinggi menderita Gg.Kepribadian Paranoid.
Lebih sering laki-laki dibandingkan wanita.
Prevalensi tinggi pada kelompok minoritas,
imigran dibandingkan dengan populasi umum.
Diagnosis
Pada pemeriksaan psikiatri, pasien dg Gg.
Kepribadian ini mungkin secara formal sopan
Usaha membatalkan bantuan psikiatrik.
Ketegangan pada otot, tidak bisa relax
Mengamati sekitarnya dengan teliti mencari
petunjuk agar sesuatunya jelas.
Serius, tidak punya rasa humor.
Isi pikiran: proyeksi, prejudis, kadang-kadang
ideas of reference.
Gambaran klinis
Khas sangat pencuriga dan tdk percaya orang lain
kecenderungan berat merendahkan orang lain,
dengki, mengancam, memeras menipu.
Sudah mulai sejak awal menginjak dewasa.
Sering menunjukkan perasaan iri atau cemburu
yang patologik, tanpa alasan yang jelas
Selalu meragukan kesetiaan pasangannya.
Kriteria diagnosis
Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;
b. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya
menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau
masalah kecil;
c. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan
orang lain yg netral atau bersahabat sebagai suatu sikap
permusuhan atau penghinaan;
d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada (actual situation);
2. Gangguan Kepribadian
Skizoid
Menarik diri lingkungan sosial sepanjang hidupnya.
Merasa tidak nyaman berinteraksi dg masyarakat
Introvet, constricted affect, eksentrik, isolasi atau
kesepian.
Epidemiology
Prevalensi 7,5% dari populasi umum.
Sex ratio pria dengan wanita 2:1.
Pekerjaan yang diminati pekerjaan sendirian,
melibatkan sedikit orang /tanpa kontak dengan orang
lain, banyak memilih bekerja malam hari, sehingga
tidak berhubungan dengan orang lain.
Diagnosis
Pemeriksaan psikiatri awal menunjukkan menyepelekan
sakitnya
Jarang mentoleransi kontak mata
Ingin secepatnya menghentikan wawancara.
Afek konstrikted, inapropriet, sensitif, ada rasa khawatir.
Percakapan langsung pada sasaran, dengan jawabanjawaban pendek dan menghindari percakapan spontan.
Isi pikirannya menunjukkan tidak ada keintiman dengan
seseorang yg belum dikenal secara baik atau dgn mereka
yang tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.
Sensoriumnya intact, memorinya berfungsi dengan baik,
interpretasinya abstrak.
Gambaran Klinik
Pasien dengan gangguan ini tampak dingin and jauh
Menunjukkan ketidak terlibatannya dengan kejadian
sehari2 dan tidak ada perhatian dg orang lain.
Pendiam, menjaga jarak, dan tidak bisa bersosialisasi.
Tdk punya interes, noncompetitive, pekerjaan yang
menyendiri.
Kehidupan seksualnya penuh fantasi.
Pria biasanya tidak menikah karena tidak sanggup intim
dengan orang lain
Wanita menerima perkawinan secara pasif dari pria yang
agresif ingin menikahinya.
Kriteria diagnosis
Gangguan Kepribadian Skizoid
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Sedikit (bila ada) aktifitas yang memberikan
kesenangan;
b. Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli
(detachment);
c. Kurang mampu untuk meng-ekspresi-kan kehangatan,
kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain;
d. Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian
maupun kecaman;
e. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual
dengan orang lain (perhitungkan usia penderita;
3. Gg Kepribadian antisosial/dissosial
Tidak bisa mengikuti norma-norma sosial.
Meskipun ditandai oleh perilaku antisosial dan
kriminal berkelanjutan, tidak sama dng kriminalitas.
Epidemiology
Diagnosis
Pasien dg Gg. Kepribadian antisosial bisa tampak bodoh
meskipun berhadapan dg klinisi paling berpengalaman.
Dalam interview, bisa berubah dan dapat dipercaya, tetapi
semua berpura-pura ( seperti topeng menutupi gangguan
jiwanya)
Ketegangan yg tersembunyi, bermusuhan, irritabel, marah.
Dalam stress interview, pasien terpaksa dikonfrontasikan
dengan inkonsistensi ceritanya, mungkin hal ini perlu
dilakukan untuk menunjukkan patologinya.
Diagnosa kerja disertakan pemeriksaan nerologik, sering
menunjukkan EEG dan soft neurological signs abnormal,
adanya minimal brain damage pada masa kanak-kanak.
Gambaran klinik
Pasien sering tampak normal, menarik dan suka
mengambil hati.
Berbohong, membolos lari dari rumah, mencuri,
berkelahi, ketergantungan zat , dan aktifitas ilegal
adalah tipikal pengalamannya sejak kecil.
Sering terkesan dengan klinisi lawan jenis
,seductive, manipulatif dan banyak tuntutan
Menunjukkan tidak ada kecemasan, dan depresi,
tidak sesuai dengan kenyataan dirinya, ancaman
bunuh diri dan preokupasi pada gejala somatik
sering muncul.
Kriteria Diagnosis
Gangguan Kepribadian Antisosial/dissocial
Gangguan kepribadian ini biasanya menjadi perhatian
disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku
dan norma sosial yang berlaku, dan ditandai oleh:
a. Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain;
b. Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan
berlangsung terus-menerus (persistent), serta tidak
peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial;
c. Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk
mengembangkannya;
Epidemiology
Prevalensi kira-kira 2-3%., wanita >pria.
Beberapa studi menunjukkan ada hubungan dengan
Gg. Somatisasi dan Gg. penyalahgunaan alkohol.
Diagnosis
Umumnya kooperatif, bersemangat memberikan
riwayat penyakit.
Gestures dan dramatic punctuation
Acapkali membuat slips of the tongue, berbahasa
colorful.
Affectifnya wajar, tapi ketika didesak menjelaskan
perasaan tertentu (mis. marah, kesedihan dan keinginan
seksual) merespon dengan surprise, dengan
kejengkelan atau penolakan.
Gambaran klinis
Menunjukkan perilaku menarik perhatian yg kuat.
Cenderung membesar-besarkan perasaan dan
pikirannya, dan membuat segala sesuatunya lebih
penting dari yang sebenarnya.
Mempertunjukkan temper tantrums, menangis, dan
menderita bila mereka tidak menjadi pusat
perhatian atau tidak menerima pujian atau
persetujuan.
Perilaku seduktif lazim pada kedua jenis kelamin.
Fantasi seksual terhadap seseorang yang terlibat
dengan dirinya sering terjadi, tetapi pasien tdk
konsisten dlm memverbalisasikan fantasinya dan
kadang-kadang malu atau genit.
Kriteria Diagnodtik
Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization),
seperti bersandiwara (theatrically), yang dibesar-besarkan
(exaggerated);
b. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau
oleh keadaan;
c. Keadaan afektif yang dangkal dan labil;
d. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement),
penghargaan (appreciation) dari orang lain, dan aktivitas
dimana pasien menjadi pusat perhatian;
e. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang
tidak memadai;
f. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.
Gambaran Penyerta
Egosentrisitas, pemuasan diri
Terus menerus mengharapkan apresiasi
Mudah tersinggung
Perilaku manipulatif yang menetap untuk
mencapai kepentingan pribadi
5.Gangguan Kepribadian
Obsesif Kompulsif/Anankastik
Khas ditandai oleh emotional constriction, keteraturan,
ketekunan, keras kepala, dan ragu-raguan.
Gambaran esensial adalah perfek dan tidak fleksibel
pervasif.
Epidemiology
Prevalensinya tidak diketahui, pria >wanita, sering pada
anak tertua.
Lebih sering muncul pada first-degree biological relatives
dibandingkan dengan populasi umum.
Latarbelakang yang khas adalah disiplin yang keras.
Menurut Freud, dikaitkan dengan kesulitan pd
perkembangan psikoseksual fase anal, ummnya sekitar
usia 2 tahun.
Diagnosis
Pada wawancara menunjukkan, formal, dan kaku.
Afeknya tidak tumpul atau datar, tetapi konstrited,
kehilangan spontanitas dan mood biasanya serius.
Jawaban pertanyaannya biasanya rinci (detail).
Mekanisme pembelan ego yang dipakai biasanya
rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, reaksi formasi dan
undoing.
Gambaran Klinis
Preokupasi pada aturan, regulasi, ketertiban,
kerapian, kebersihan, details dan pencapaian
kesempurnaan.
Peraturan diikuti dengan kaku tidak bisa
ditoleransi.
Akibatnya mereka kehilangan fleksibilitas dan
intolerant.
Memiliki ketrampilan hubungan interpersonal yg
terbatas
Kriteria Diagnostik
Gg. Kepribadian Anankastik /Obsesif
Kompusif
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan;
b. Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details),
peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal;
c. Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian
tugas;
d. Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan
keterikatan yang tidak semestinya pada
produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan
hubungan interpersonal;
Tipe ambang
- ketidak stabilan emosional
- Gambaran diri, tujuan, dan preferensi
internalnya tidak jelas
- Biasanya terdapat perasaan kosong yang
kronis
- Kecenderungan terlibat pergaulan yang erat
dan tidak stabil dapat menyebaban krisis
emosional berulang, usaha tidak
ditinggalkan, ancaman bunuh diri, tindakan
membahayakan diri (tanpa pencetus yang
nyata)
TERIMAKASIH