Anda di halaman 1dari 70

KULIAH KEPRIBADIAN &

GANGGUAN KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN (CIRI KEPRIBADIAN)


Adalah pola yang menetap dari persepsi,
cara mengadakan hubungan, cara pikir
tentang lingkungannya dan dirinya sendiri
dan yang dinyatakan secara luas di dalam
konteks kehidupan sosial dan hubungan
pribadi dari seseorang

KEPRIBADIAN
Adalah segala corak perilaku manusia yang
terhimpun dalam dirinya dan yang digunakan
untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya
terhadap segala rangsangan, baik yang datang
dari lingkungannya maupun dari dalam
dirinya sendiri sehingga corak perilakunya
itu merupakan suatu kesatuan fungsional
yang khas bagi manusia itu.

Definisi lain:
Kepribadian ialah pola perilaku yang khas
yang menyebabkan orang itu dapat dikenal
dari pola perilakunya itu
Beberapa Teori Kepribadian
Teori Sigmund Freud
Teori Karen Horney

Teori S. Freud
1. Naluri (instinct)
2. Prinsip kesenangan & prinsip kenyataan
3. Topografi kesadaran
4. Struktur kepribadian

1. Teori Naluri (instinct)


Libido = suatu gaya yang melambangkan
naluri seksual
> berkembang sejak masa bayi sampai
masa dewasa
> berkembang melalui beberapa fase (fase
oral, anal, falik, laten, genital)
Erotic Zone
Erotic = mengandung perasaan seksual
secara sadar/tak sadar, berhubungan dengan kenikmatan

Naluri Ego = nafsu untuk mempertahankan


dirinya sendiri
Naluri Agresi bertujan untuk
menghancurkan (bersumber
pada otot-otot kerangka)
Naluri Hidup kecenderungan untuk
bersatu reproduksi seksual
Naluri Mati kecenderungan kembali
benda tak bernyawa

2. * Prinsip Kesenangan &


* Prinsip Kenyataan
Prinsip Kesenangan

- proses primer
- tak mengenal kenyataan
- sejak lahir

Prinsip Kenyataan

- proses sekunder
- mengenal kenyataan
- sesudah mengenal dunia
luar

3. Topografi Kesadaran
Kesadaran 1. Alam sadar
2. Alam prasadar
3. Alam tak sadar
Alam sadar
Alam prasadar
Alam tak sadar tak dapat diingat kembali
kecuali:
* sensor tak berdaya (keadaan
nerotik)
* keadaan santai/mimpi
* dikelabui/lelucon hypnosa

Alam Tak Sadar


Berisi berbagai idea & afek yang ditekan
Hasrat yang mencari kepuasan yang
menyediakan gaya penggerak untuk
pembentukan impian & gejala nerotik
Berhubungan erat dengan naluri (terutama
naluri seksual)
Kegiatan mental: proses primer
(mempunyai tujuan utama memuaskan
keinginan) prinsip kesenangan

Alam Prasadar
Belum ada waktu lahir
Berkembang pada masa anak
Kegiatan mental: proses sekunder
menghambat keinginan instinktual
menghindari ketidakseangan
mengikat tenaga mental agar sesuai
dengan dunia luar dan norma-2 individu
Prinsip kenyataan

Alam Sadar
Alat pencerapan perhatian menyebabkan sadar
terhadap rangsang yang masuk dari dunia luar
Dalam mental individu hanya bahan-2 yang
berasal dari alam prasadar yang dapat masuk ke
alam sadar
Alam sadar berhubungan erat dengan alam
prasadar
Freud: Asosiasi bebas fragmen impian (keinginan
tak sadar yang terselubung dalam simbolisasi)

4. Struktur kepribadian

Id
Ego
Superego

Id
- tempat dorongan naluri
- di bawah pengawasan proses primer
tanpa melihat kenyataan
- waktu lahir (+)
- Aspek biologik

Ego
- proses sekunder prinsip realitas
- kira-kira mulai usia 1 th (dunia luar (+))
- tugasnya menghindari ketidaksenanan /
rasa nyeri (mengatur pelepasan dorongan
naluri/melawan agar ~ dengan tuntutan
dunia luar
- mengenal penundaan
- mempunyai mekanisme pembelaan
- aspek psikologik
- perantara id & superego

Superego
- cabang moral dari kepribadian
- prinsip ideal
- waktu odipus complex telah
diselesaikan

Konsep-konsep yang termasuk teori Freud:


Proses primer & sekunder
Pentingnya pemuasan keinginan
Kecenderungan regresi bila frustasi
Adanya alam tak sadar yang dinamis

Menurut rumusan WHO seorang yang


sehat mental dapat:
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada
kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk
2. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau
perjuangan hidupnya
3. Merasa lebih puas memberi daripada
menerima
4. Merasa bebas secara relatif dari
ketegangan dan kecemasan

5. Berhubungan dengan orang lain secara


tolong menolong dan saling memuaskan
6. Menerima kekecewaan untuk dipakainya
sebagai pelajaran di kemudian hari
7. Mengarahkan rasa bermusuhan kepada
penyelesaian yang kreatif dan konstruktif
8. Dan akhirnya tetapi tidak kalah pentingnya,
mempunyai daya kasih sayang yang besar

Beberapa Teori Kepribadian


Teori Freud : Psikoanalisa Freud
Teori kultural & psikoanalisa antar pribadi
- Alfred Adler, Karen Horney, Erick Fromn
Harry Stack Sullivan
Teori Psikoanalisa yang lain:
- Adolf Meyer, Carl Gustaf Jung
psikoanalisa ekstensial
Teori dari Psikologi
- eksperimental kuantitatif

Gangguan Kepribadian
- pola perilaku yang tertanam dalam
- berlangsung lama
- Muncul sebagai respon yang kaku terhadap
rentangan situasi pribadi dan situasi sosial yang
luas
Gg. Kepribadian
Perubahan kepribadian
- Proses perkembangan - Proses yang didapat
- Timbul pada masa
- Setelah stres berat/
kanak/remaja dan
berkepanjangan, deberlanjut pada dewasa privasi lingkungan
yg. ekstrem, g. jiwa
yg. Parah, penyakit/
cedera otak

Beberapa macam gangguan kepribadian


spesifik a.l:
1. Gg. Kepribadian paranoid
2. Gg. Kepribadian siklotemik
3. Gg. Kepribadian skizoid
4. Gg. Kepribadian skizotipal
5. Gg. Kepribadian eksplosif
6. Gg. Kepribadian anankastik
7. Gg. Kepribadian histerik(Histrionik)
8. Gg. Kepribadian astenik (dependen)

9. Gg. Kepribadian antisosial/Dissosial


10. Gg. Kepribadian narsisistik
11. Gg. Kepribadian menghindar
12. Gg. Kepribadian ambang
13. Gg. Kepribadian pasif agresif
14. Gg. Kepribadian campuran

Gangguan
Kepribadian

Pendahuluan:
Sering dijumpai dan berlangsung kronis.
Prevalensi 1020% dari populasi umum.
Medapat label: menjengkelkan, bergantung/ parasit.
Prognosis secara umum jelek.
Kira2 50% dr seluruh penderita psikiatri menderita
Gg. Kepribadian dan komorbid dengan aksis I.
Menjadi faktor predisposisi bagi Gg. Psikiatri lainnya
(mis, penyalahgunaan zat, suicide, gg. afektif,
gg. pengendalian impuls, dan gg. cemas).

Umumnya menolak bantuan psikiatri


Menyangkal kalau ada masalah, tidak seperti
gangguan2 psikiatri yang lainnya
Gejala-gejalanya:
- alloplastic (mampu beradaptasi)
- ego-syntonik.
- tidak merasa cemas dg gg. maladaptifnya
- tidak merasa menderita
- tidak interes dengan terapi dan
- tidak berniat sembuh

Klasifikasi
Definisi:
Pengalaman dan perilaku subyektif yang berlangsung lama,
menyimpang dari standard kultur yang ada, kaku dan pervasif,
onset remaja atau dewasa muda
stabil sepanjang waktu cenderung menjadi tidak bahagia ,
deteriorasi dan secara subyektif mengalami distres.

Subtype:
Cluster A : schizotypal, schizoid, dan paranoid
Cluster B : narcissistic, borderline, antisocial, and histrionik
Cluster C : obsessive-compulsive, dependent, dan menghindar
- Banyak menunjukkan kecenderungan tidak hanya menderita
satu macam gangguan kepribadian
- Bila lebih maka klinisi harus mendiagnosis satu persatu.
- Gangguan Kepribadian ditulis pada aksis II.

Etiology
1.

Faktor Genetik
Angka kejadian kembar monozygot beberapa kali >kembar dizygot.
Gg. Kepribadian Cluster A:
- lebih sering didapatkan pada keluarga biologis pasien Skizofrenia.
Gg. Kepribadian Cluster B:
- Gg.Kepribadian Antisosial dikaitkan dgn penyalahgunaan alkohol.
- Depresi sering pd keluarga latar belakang Gg.kepribadian ambang.
- Gg. Kepribadian histronik berhubungan erat dengan Gg. somatisasi.
- Tiap gangguan sering menunjukkan gejala overlaping.
Gg. Kepribadian Cluster C:
- Gg. Kepribadian Menghindar menunjukkan tingkat kecemasan tinggi.
- Gg. kepribadian Obsesif-kompulsihf menunjukkan gejala depresi.

2. Faktor Biologik
Nerotransmiter

- Nerotransmiter Dopamin dan serotonin menunjukkan perubahan

aktivitas pada penelitian ciri kepribadian


- 5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA),metabolit serotonin, rendah pada
pasien percobaan bunuh diri, pasien agresif dan impulsif.
- Peningkatan level Serotonin dengan serotonergic agent (Flouxetine )
menurunkan depresi, impulsif , dan menimbulkan perasaan nyaman.
- Peningkatan konsentrasi Dopamin dalam susunan syaraf pusat pada
pemberian psikostimulansia (mis. Amfetamin) menginduksi eforia.
- Efek nerotransmiter pada Gg.Kepribadian menarik dan kontroversi.

Electrophysiology
Terdapat perubahan electroencephalogram (EEG) pada beberapa pasien
dengan Gg.Kepribadian , terutama tipe antisosial dan borderline berupa
aktivitas gelombang lambat.

Mekanisme Pembelaan ego


Dalam penanganan pasien Gangguan Kepribadian, perlu
memperhatikan mekanisme pembelaan ego yang
mendasarinya.
Setiap pasien dengan gangguan kepribadian
mempergunakan mekanisme pembelaan ego tertentu.
Sehingga penanganan mekanisme pembelaan ego yang
dipakai oleh penderita mendapat perhatian khusus.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Fantasy (skizoid)
Dissociation (histrionik)
Isolation (obsesif-kompulsif)
Projection
Splitting
Passive Aggression
Acting Out
Projective Identification

1. Gg. Kepribadian Paranoid


Secara umum ditandai dengan merasa curiga dan
tidak percaya pada orang lain yang berlangsung
lama.
Menolak bertanggung jawab pada perasaannya
sendiri dan menunjuk tanggung jawab itu
padaorang lain.
Sering bersikap bermusuhan, iritabel, dan marahmarah.

Epidemiology
Prevalensi Gangguan Kepribadian Paranoid 0.5 2.5% dari populasi umum.
Jarang datang berobat , biasanya dibawa berobat
oleh pasangannya atau petugas
Sering merasa undistressed.
Keluarga pasien skizofrenia menunjukkan insiden
tinggi menderita Gg.Kepribadian Paranoid.
Lebih sering laki-laki dibandingkan wanita.
Prevalensi tinggi pada kelompok minoritas,
imigran dibandingkan dengan populasi umum.

Diagnosis
Pada pemeriksaan psikiatri, pasien dg Gg.
Kepribadian ini mungkin secara formal sopan
Usaha membatalkan bantuan psikiatrik.
Ketegangan pada otot, tidak bisa relax
Mengamati sekitarnya dengan teliti mencari
petunjuk agar sesuatunya jelas.
Serius, tidak punya rasa humor.
Isi pikiran: proyeksi, prejudis, kadang-kadang
ideas of reference.

Gambaran klinis
Khas sangat pencuriga dan tdk percaya orang lain
kecenderungan berat merendahkan orang lain,
dengki, mengancam, memeras menipu.
Sudah mulai sejak awal menginjak dewasa.
Sering menunjukkan perasaan iri atau cemburu
yang patologik, tanpa alasan yang jelas
Selalu meragukan kesetiaan pasangannya.

Mekanisme pembelaan ego proyeksi


Ideas of reference.
Kaku dan tampak tidak mempunyai emosi.
Bangga dirinya rasional dan obyektiv.
Kehilangan kehangatan.
Pada situasi sosial tampak seperti pebisnis
yang efisien tetapi sering konflik dengan
orang lain dan merasa ketakutan.

Kriteria diagnosis
Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;
b. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya
menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau
masalah kecil;
c. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan
orang lain yg netral atau bersahabat sebagai suatu sikap
permusuhan atau penghinaan;
d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada (actual situation);

e. Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification),


tentang kesetiaan seksual dari pasangannya;
f. Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara
berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang
selalu menunjuk ke diri sendiri (self-referential
attitude);
g. Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang
bersekongkol dan tidak substantif dari suatu peristiwa,
baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun
dunia pada umumnya.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

2. Gangguan Kepribadian
Skizoid
Menarik diri lingkungan sosial sepanjang hidupnya.
Merasa tidak nyaman berinteraksi dg masyarakat
Introvet, constricted affect, eksentrik, isolasi atau
kesepian.

Epidemiology
Prevalensi 7,5% dari populasi umum.
Sex ratio pria dengan wanita 2:1.
Pekerjaan yang diminati pekerjaan sendirian,
melibatkan sedikit orang /tanpa kontak dengan orang
lain, banyak memilih bekerja malam hari, sehingga
tidak berhubungan dengan orang lain.

Diagnosis
Pemeriksaan psikiatri awal menunjukkan menyepelekan
sakitnya
Jarang mentoleransi kontak mata
Ingin secepatnya menghentikan wawancara.
Afek konstrikted, inapropriet, sensitif, ada rasa khawatir.
Percakapan langsung pada sasaran, dengan jawabanjawaban pendek dan menghindari percakapan spontan.
Isi pikirannya menunjukkan tidak ada keintiman dengan
seseorang yg belum dikenal secara baik atau dgn mereka
yang tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.
Sensoriumnya intact, memorinya berfungsi dengan baik,
interpretasinya abstrak.

Gambaran Klinik
Pasien dengan gangguan ini tampak dingin and jauh
Menunjukkan ketidak terlibatannya dengan kejadian
sehari2 dan tidak ada perhatian dg orang lain.
Pendiam, menjaga jarak, dan tidak bisa bersosialisasi.
Tdk punya interes, noncompetitive, pekerjaan yang
menyendiri.
Kehidupan seksualnya penuh fantasi.
Pria biasanya tidak menikah karena tidak sanggup intim
dengan orang lain
Wanita menerima perkawinan secara pasif dari pria yang
agresif ingin menikahinya.

Sepanjang hidupnya menunjukkan ketidak mampuan


mengekspresikan marah secara langsung.
Mengalihkan energi afektifnya ke nonhumans
interests mis. matematik, astronomi, dan sangat
lengket dengan binatang.
Perjalanan penyakit dan prognosa
10 % Gg. Kepribadian skizoid committed suicide.
Kepribadian premorbid pasien skizofrenia.
Beberapa tetap stabil selama hidupnya dengan
kepribadian skizotipal.

Kriteria diagnosis
Gangguan Kepribadian Skizoid
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Sedikit (bila ada) aktifitas yang memberikan
kesenangan;
b. Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli
(detachment);
c. Kurang mampu untuk meng-ekspresi-kan kehangatan,
kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain;
d. Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian
maupun kecaman;
e. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual
dengan orang lain (perhitungkan usia penderita;

f. Hampir selalu memilih aktifitas yang dilakukan sendiri;


g. Preokupasi dengan fantasi dan instropeksi yang
berlebihan;
h. Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi
yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada
keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu;
i. Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan
sosial yang berlaku;
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari
diatas.

3. Gg Kepribadian antisosial/dissosial
Tidak bisa mengikuti norma-norma sosial.
Meskipun ditandai oleh perilaku antisosial dan
kriminal berkelanjutan, tidak sama dng kriminalitas.

Epidemiology

Prevalensi 3% pada pria dan 1% pada wanita.


Kebanyakan pada daerah urban yang miskin.
Pria > wanita.
Onset sebelum usia 15 tahun.
Populasi di penjara 75%.
Ada pola keluarga, 5x lebih tinggi pada first-degree
relatives dari pada kontrol.

Diagnosis
Pasien dg Gg. Kepribadian antisosial bisa tampak bodoh
meskipun berhadapan dg klinisi paling berpengalaman.
Dalam interview, bisa berubah dan dapat dipercaya, tetapi
semua berpura-pura ( seperti topeng menutupi gangguan
jiwanya)
Ketegangan yg tersembunyi, bermusuhan, irritabel, marah.
Dalam stress interview, pasien terpaksa dikonfrontasikan
dengan inkonsistensi ceritanya, mungkin hal ini perlu
dilakukan untuk menunjukkan patologinya.
Diagnosa kerja disertakan pemeriksaan nerologik, sering
menunjukkan EEG dan soft neurological signs abnormal,
adanya minimal brain damage pada masa kanak-kanak.

Gambaran klinik
Pasien sering tampak normal, menarik dan suka
mengambil hati.
Berbohong, membolos lari dari rumah, mencuri,
berkelahi, ketergantungan zat , dan aktifitas ilegal
adalah tipikal pengalamannya sejak kecil.
Sering terkesan dengan klinisi lawan jenis
,seductive, manipulatif dan banyak tuntutan
Menunjukkan tidak ada kecemasan, dan depresi,
tidak sesuai dengan kenyataan dirinya, ancaman
bunuh diri dan preokupasi pada gejala somatik
sering muncul.

Reality testing dan intelegensi verbal tinggi.


Sangat manipulatif.
Tidak bercerita kebenaran dan tidak dapat
dipercaya untuk diberikan tanggung jawab
atau yang erat kaitannya dengan standard
moral.
Bersetubuh dengan siapa saja
Tindak kekerasan pada pasangan (spousal
abuse), child abuse, dan berkendaraan sambil
mabuk lazim dalam kehidupannya.

Perjalanan penyakit dan Prognosis


Muncul pada usia akhir remaja.
Prognosisnya bervariasi, beberapa menyebutkan
gejala berkurang setelah usia bertambah tua.
Banyak mengeluh menderita Gg. Somatisasi dan
berbagai keluhan fisik,
Gg. Depresi, ketergantungan alkohol,
ketergantungan zat lainnya sering terjadi.

Kriteria Diagnosis
Gangguan Kepribadian Antisosial/dissocial
Gangguan kepribadian ini biasanya menjadi perhatian
disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku
dan norma sosial yang berlaku, dan ditandai oleh:
a. Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain;
b. Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan
berlangsung terus-menerus (persistent), serta tidak
peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial;
c. Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk
mengembangkannya;

d. Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang


yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk
tindakan kekerasan;
e. Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik
manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman;
f. Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atau
menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk
perilaku yang membuat pasien konflik dengan
masyarakat.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di
atas.

4. Gangguan Kepribadian Histrionik


Berpenampilan excitable, emosional, dramatik dan
ekstrovet, diikuti dengan aspek flamboyannya.
Tidak mampu mempertahankan kelekatan yang lama
dan dalam.

Epidemiology
Prevalensi kira-kira 2-3%., wanita >pria.
Beberapa studi menunjukkan ada hubungan dengan
Gg. Somatisasi dan Gg. penyalahgunaan alkohol.

Diagnosis
Umumnya kooperatif, bersemangat memberikan
riwayat penyakit.
Gestures dan dramatic punctuation
Acapkali membuat slips of the tongue, berbahasa
colorful.
Affectifnya wajar, tapi ketika didesak menjelaskan
perasaan tertentu (mis. marah, kesedihan dan keinginan
seksual) merespon dengan surprise, dengan
kejengkelan atau penolakan.

Gambaran klinis
Menunjukkan perilaku menarik perhatian yg kuat.
Cenderung membesar-besarkan perasaan dan
pikirannya, dan membuat segala sesuatunya lebih
penting dari yang sebenarnya.
Mempertunjukkan temper tantrums, menangis, dan
menderita bila mereka tidak menjadi pusat
perhatian atau tidak menerima pujian atau
persetujuan.
Perilaku seduktif lazim pada kedua jenis kelamin.
Fantasi seksual terhadap seseorang yang terlibat
dengan dirinya sering terjadi, tetapi pasien tdk
konsisten dlm memverbalisasikan fantasinya dan
kadang-kadang malu atau genit.

Mempunyai disfungsi seksual, wanita mungkin


anorgasmic, dan pria mungkin impotent.
Mereka mungkin beraksi seolah sebagai dorongan
seksual untuk meyakinkan dirinya atraktif terhadap
lawan jenisnya.
Mekanisme pembelaan ego yang utama represi dan
disosiasi.
Perjalanan penyakit dan Prognosis
Berjalan dengan usia biasanya gejala berkurang,
tetapi beberapa gejala bisa menjadi nyata.
Mencari sensasi, dan sering mendapat masalah
dengan hukum, ketergantungandan berperilaku
kacau.

Kriteria Diagnodtik
Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization),
seperti bersandiwara (theatrically), yang dibesar-besarkan
(exaggerated);
b. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau
oleh keadaan;
c. Keadaan afektif yang dangkal dan labil;
d. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement),
penghargaan (appreciation) dari orang lain, dan aktivitas
dimana pasien menjadi pusat perhatian;
e. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang
tidak memadai;
f. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Gambaran Penyerta
Egosentrisitas, pemuasan diri
Terus menerus mengharapkan apresiasi
Mudah tersinggung
Perilaku manipulatif yang menetap untuk
mencapai kepentingan pribadi

5.Gangguan Kepribadian
Obsesif Kompulsif/Anankastik
Khas ditandai oleh emotional constriction, keteraturan,
ketekunan, keras kepala, dan ragu-raguan.
Gambaran esensial adalah perfek dan tidak fleksibel
pervasif.

Epidemiology
Prevalensinya tidak diketahui, pria >wanita, sering pada
anak tertua.
Lebih sering muncul pada first-degree biological relatives
dibandingkan dengan populasi umum.
Latarbelakang yang khas adalah disiplin yang keras.
Menurut Freud, dikaitkan dengan kesulitan pd
perkembangan psikoseksual fase anal, ummnya sekitar
usia 2 tahun.

Diagnosis
Pada wawancara menunjukkan, formal, dan kaku.
Afeknya tidak tumpul atau datar, tetapi konstrited,
kehilangan spontanitas dan mood biasanya serius.
Jawaban pertanyaannya biasanya rinci (detail).
Mekanisme pembelan ego yang dipakai biasanya
rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, reaksi formasi dan
undoing.

Gambaran Klinis
Preokupasi pada aturan, regulasi, ketertiban,
kerapian, kebersihan, details dan pencapaian
kesempurnaan.
Peraturan diikuti dengan kaku tidak bisa
ditoleransi.
Akibatnya mereka kehilangan fleksibilitas dan
intolerant.
Memiliki ketrampilan hubungan interpersonal yg
terbatas

Formal, seriurs sering kehilangan rasa humor.


Mengasingkan diri, tidak mampu
berkompromi, dan menuntut orang lain
mengikuti kemauannya.
Takut berbuat salah, ragu-ragu, merenung dulu
untuk mebuat keputusan.
Mempunyai sedikit teman meskipun stabil
dalam perkawinan dan pekerjaan yang baik.

Perjalanan penyakit dan Prognosis


Perjalanannya bervariasi dan tidak dapat diduga.
Dari waktu ke waktu berkembang menjadi
obsesif atau kompulsif.
Beberapa berkembang menjadi orang dewasa
yang hangat, terbuka, dan mencinta, yang lainnya
berkembang menjadi skizofrenia atau Gg.
Depresi mayor.

Kriteria Diagnostik
Gg. Kepribadian Anankastik /Obsesif
Kompusif
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan;
b. Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details),
peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal;
c. Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian
tugas;
d. Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan
keterikatan yang tidak semestinya pada
produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan
hubungan interpersonal;

e. Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan


pada kebiasaan sosial;
f. Kaku dan keras kepala;
g. Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain
mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu,
atau keengganan yang tak beralasan untuk
mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu;
h. Mencampur-adukkan pikiran atau dorongan yang
memaksa dan yang enggan.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari
diatas.

Gangguan Kepribadian Cemas


(Menghindar)
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif;
b. Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah
dari orang lain;
c. Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan
dalam situasi sosial;
d. Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa
yakin akan disukai;
e. Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan
fisik;
f. Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak
melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak
didukung atau ditolak.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

7.Gg Kepribadian Dependen


Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a. Mendorong atau membiarkan orang lain untuk
mengambil sebagian besar keputusan penting untuk
dirinya;
b. Meletakkan kebutuhan diri sendiri lebih rendah dari
orang lain kepada siapa ia bergantung, dan
kepatuhan yang tidak semestinya terhadap
keinginan mereka;
c. Keengganan untuk mengajukan permintaan yang
layak kepada orang dimana tempat ia bergantung;

d. Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila


sendirian, karena ketakutan yang dibesar-besarkan
tentang ketidak-mampuan mengurus diri sendiri;
e. Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh
orang yang dekat dengannya, dan dibiarkan untuk
mengurus dirinya sendiri;
f. Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan
sehari-hari tanpa mendapat nasehat yang berlebihan
dan dukungan dari orang lain.

Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

8.Gangguan Kepribadian Emosional


Tak Stabil/borderline
Terdapat kecenderungan ynag mencolok untuk
bertindak secara impulsif tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya,
bersamaan dengan ketidak-stabilan emosional;
Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan
impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.
Tipe impulsif.
Tipe ambang (borderline).

4 Gg. Kepribadian Emosional tak Stabil


Kecenderungan yang mencolok untuk bertindak
secara impulsif tanpa mempertimbangkan
konsekuensinya bersamaan dengan ketidak stabilan
afek.
Ada 2 macam : 1. Tipe impulsif
2. Tipe ambang
Tipe impulsif
-Yang predominan adalah ketidak stabilan emosional
dan kurangnya pengendalian impuls
- Ledakan kekerasan atau perilaku mengancam lazim
terjadi khususnya sebagai tanggapan terhadap kritik
orang lain

Tipe ambang
- ketidak stabilan emosional
- Gambaran diri, tujuan, dan preferensi
internalnya tidak jelas
- Biasanya terdapat perasaan kosong yang
kronis
- Kecenderungan terlibat pergaulan yang erat
dan tidak stabil dapat menyebaban krisis
emosional berulang, usaha tidak
ditinggalkan, ancaman bunuh diri, tindakan
membahayakan diri (tanpa pencetus yang
nyata)

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai