Dokumen - Tips Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Laporan Laba Rugi
Dokumen - Tips Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Laporan Laba Rugi
KATA PENGANTAR
yang
berkepentingan
kepada
berbagai
keputusan. Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu sistem akuntansi yang andal dan
tidak menyesatkan, sehingga mampu menyajikan informasi tentangposisi keuangan, kinerja dan
arus dana dari suatu unit ekonomi kepada para pengambil keputusan.
Satu diantara beberapa jenis informasi yang dihasilkan akuntansi yakni laporan laba
rugi. Bagi sebuah perusahaan, laporan laba-rugi sangat penting untuk berbagai tujuan. Misalnya
untuk perencanaan biaya yang tercermin dalam anggaran biaya, pengendaliannya, serta sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan-keputusan pemasaran.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatanpendapatan dengan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh
perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan
pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan.
Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang
dicapai perusahaan serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu
periode.
BAB I PENDAHULUAN
terlebih dahulu, yaitu jenis-jenis perusahaan. Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh
kepada format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.
Jenis-Jenis Perusahaan
Jenis-jenis perusahaan berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi
2 macam, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya
status hukum perusahaan berbentuk Usaha Dagang (UD), Commanditaire Verschop (CV),
Perusahaan Dagang (PD) dan sebagainya.
2. Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang
dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status hukum PT harus
mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.
Setelah memahami jenis perusahaan dilihat dari sudut pemilikan dan status hukum,
selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi
atas 3 macam, yaitu :
1. Perusahaan Jasa (Service Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan jasa keahlian. Contoh seperti kantor akuntan publik, usaha salon, usaha
bengkel, bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter,
kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan
surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang
membeli dan menjual barang dagangan. Contoh seperti showroom atau dealer motor, apotek,
took elektronika, toko grosir, supermarket, minimarket, toko sparepart, toko pakaian,
distributor, dan sebagainya.
3. Perusahaan Industri (Manufacture), yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restoran, usaha katering,
kerajinan mebel, usaha furniture, pabrik semen, pabrik pasta gigi, pabrik permen/coklat,
pabrik lampu pijar, dan usaha rumah industri lainnya.
suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah
dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan
tujuan utama dari proses akuntansi. Penyusunan laporan keuangan ditentukan oleh jenis
perusahaan dan kebutuhan pengguna. Dalam praktik pembukuan perusahaan, laporan keuangan
banyak dibuat setiap akhir bulan, atau disebut laporan keuangan interim. Sekarang ini
perusahaan sudah menggunakan program komputer akuntansi, sehingga mudah dan cepat dalam
menyusun laporan keuangan.
1. Pimpinan perusahaan.
2. Pemilik.
3. Kreditur.
4. Investor.
5. Supplier.
6. Pemerintah.
7. Karyawan.
8. Masyarakat sekitar.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement).
2. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement) untuk perusahaan perseorangan atau
Laporan Saldo Laba (Retained Earning Statement) untuk perseroan terbatas.
3. Neraca (Balance Sheet).
Merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang), dan
modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
5. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Definisi
Laporan Laba Rugi (Nama Lain : Income Statement, Profit and Loss Statement, Earning
Statement, atau Operation Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Istilah
Dalam laporan rugi laba terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dari Statement
Accounting
Kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan,
berarti pendapatan utama
perusahaan
dagang
adalah
hasil
penjualan
barang
pembelian mesin, dan pembayaran uang muka sewa. Dalam akuntansi biaya harga perolehan
juga dapat berarti harga pokok atau biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang.
penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan
laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan
dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara
membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban-beban yang telah dikeluarkan
untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip
Matching.
Laporan laba rugi harus diberi judul diatasnya secara urut baris terdiri atas :
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Periode Laporan (Untuk Periode Berakhir Tanggal 31 Desember)
Dalam Prinsip Akuntansi Indonesia disebutkan :
a. Perhitungan rugi laba perusahaan harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan
gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.
b. Cara penyajian perhitungan rugi laba adalah sebagai berikut :
1) Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
2) Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan ke bawah (Stafel).
3) Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar biasa.
Urut-urutan yang biasa dibuat dalam laporan rugi laba bentuk Stafel adalah sebagai
berikut :
7. Pajak Penghasilan
Yaitu pajak yang dikenakan terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Perhitungan pajak ini
dapat didasarkan pada laba akuntansi atau laba menurut pajak.
Penjualan bersih =
penjualan retur penjualan & pengurangan harga potongan penjualan
depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat menggunakan informasi
yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk :
1. Menetapkan besarnya pajak penghasilan.
para peakai laporan laba-rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat
dalam laporan laba-rugi. Beberapa di antaranya adalah :
a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan secara akurat tidak dilaporkan
dalam laporan laba-rugi.
b. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
1. Single Step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan
luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok.
Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan
jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan
dalam perusahaan jasa.
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam
kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :
- Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
- Biaya-biaya dan kerugian-kerugian
- Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan laporan sisa laba/perubahan modal
Perusahaan dengan bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan didalam laporan
laba tidak dibagi (Retained Earnings). Didalam laporan ini ditunjukkan laba tidak dibagi awal
periode, ditambah dengan laba seperti yang tercantum didalam laporan perhitungan rugi laba
dan dikurangi dengan dividen yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
Adalah bentuk laporan rugi laba dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga
bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
-
penghasilan.
Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak
ditambah dan/atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah
diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa).
kepada jumlah modal pemilik. Modal juga dapat berubah disebabkan karena adanya tambahan
investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik (prive/drawing). Perubahan modal
pemilik
pada
akhir
periode
disajikan
dalam
Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-
Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )
Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal
Rp. 14.000.000,-
Ekuitas (akhir)
Rp. 214.000.000,-
kepada jumlah laba ditahan, bukan pada modal saham. Pembagian hasil keuntungan kepada
pemegang saham disebut Dividen, yang akan mengurangi jumlah laba ditahan. Sedangkan
tambahan investasi dari pemegang saham berpengaruh terhadap modal saham, bukan pada
laba ditahan. Perubahan laba ditahan pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan,
yang disebut Laporan Saldo Laba (Retained Earning Statements).
Rp. 200.000.000,-
Rp. 24.000.000,-
Rp. 10.000.000,-
14.000.000,-
Rp. 214.000.000,-
Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah hutang yang harus dibayar perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu
saat tertentu sesuai dengan tanggal jatuh tempo kewajiban tersebut. Kewajiban dibagi atas 2
sub kelompok yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang.
-
Hutang dagang (Account Payable), yaitu hutang yang timbul karena adanya
seperti PPN Keluaran, Hutang PPH pasal 21, pasal 23, pasal 29, dan sebagainya.
Hutang bank (Banks Loan); yaitu hutang kepada pihak bank yang timbul
karena pinjaman, pemakaian kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), dan
sebagainya.
Hutang jangka panjang adalah hutang-hutang perusahaan yang harus dibayar seluruhnya dalam
waktu lebih dari satu tahun. Termasuk kelompok ini adalah :
Hutang bank (Banks Loan), yaitu pinjaman kepada bank yang memiliki jangka
waktu kredit lebih dari satu tahun. Contoh : Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit
harus dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, bangunan, dan lain-lain.
Hutang obligasi (Bonds Loan), yaitu hutang yang diperoleh dari masyarakat
melalui penerbitan dan penjualan surat-surat obligasi.
modal investasi pemilik kedalam perusahaan. Jika perusahaan dimiliki oleh satu pemilik atau
perusahaan perseorangan, maka modal disebut dengan istilah Modal Pemilik (Capital).
Pengambilan
uang
perusahaan
untuk kepentingan
pribadi
pemilik
disebut
Prive
(Drawing/Withdrawls) laba rugi usaha akan mempengaruhi langsung kepada Modal Pemilik.
Jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), modal terbagi atas saham-saham yang
dimiliki oleh banyak orang atau pemegang saham, maka modal disebut dengan istilah Modal
Saham (Common Stocks). Laba rugi yang diperolehperusahaan mempengaruhi perkiraan Laba
Ditahan (Retained Earning). Dalam perseroan terbatas, pemegang saham tidak diperbolehkan
mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi, seperti halnya perusahaan perseorangan.
Pemegang saham memperoleh pembagian keuntungan yang diperoleh perusahaan secara berkala
yang disebut dengan istilah Dividen.
perhitungan laba rugi menurut versi pajak (Laba Fiskal), yaitu besarnya laba rugi menurut versi
perusahaan (Laba Komersil) setelah dilakukan rekonsiliasi fiskal.
nomor
kode kelompok : 1
kode kelompok : 2
kode kelompok : 3
kode kelompok : 4
kode kelompok : 5
kode kelompok : 6
kode kelompok : 7
kode kelompok : 8
Kualitas Laba
Pengelolaan laba sering didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus,
pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba
tahun-tahun berikutnya.
Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam
rangka menaikkan laba masa depan. Pengelolaan laba semacam itu memiliki dampak negative
terhadap kualitas laba (Quality of Earnings) jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat
dalam laporan laba rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan
peramalan laba dan arus kas masa depan. Penyelidikan atas praktek pengelolaan laba diperlukan
untuk menjamin kualitas laba dan mempertahankan keyakinan investor atas laporan laba rugi.
Karena laporan rugi laba dapat disusun dengan cara All Inclusive atau Current
Operating Performance, maka susunan laporan laba tidak dibagi juga akan berbeda. Tergantung
pada laporan perhitungan rugi laba. Apabila laporan perhitungan rugi laba disusun dengan cara
All Inclusive maka didalam laporan laba tidak dibagi hanya menunjukkan :
1. Saldo laba tidak dibagi awal periode.
2. Ditambah laba neto dan elemen-elemen luar biasa.
3. Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan.
4. Dikurangi dividen yang diumumkan.
Apabila laporan perhitungan rugi laba disusun dengan cara Current Operating
Performance maka elemen-elemen luar biasa akan nampak dalam laporan laba tidak dibagi.
Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan
biaya merupakan laba yang peroleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Sebelum sampai
pada pembicaraan mengenai susunan laporan rugi laba perlu diketahui terlebih dahulu beberapa
istilah yang digunakan dalam laporan ini. Laporan yang mengukur kesuksesan operasi
perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Laporan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dimasa lalu,
sebagai dasar untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan, membantu menilai resiko
atau ketidakpastian dalam penerimaan aliran kas di masa depan.
Namun laporan laba rugi ini memiliki keterbatsaan, yaitu tidak melaporkan item-item
yang tidak dapat diukur secara andal seperti loyalitas customer, walaupun efek dari item tersebut
mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu, laporan laba rugi melibatkan judgment
(pertimbangan) dan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmed Riahi Belkaoui, 2001. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi Keempat, Alih Bahasa :
Marwata ddk, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
2. Hansen and Mowen, 2003. Management Accounting, 6th Edition, South-Western (Thomson
Learning), Ohio, United State.
3. Larson, Kermit D.; Wild, John J. and Chiappetta, Barbara, 2005. Fundamental Accounting
Principles, 17th Edition, McGraw-Hill - Irwin, International Edition.
4. Lily M. Sadeli, 2000, Dasar-Dasar Akuntansi, Cetakan I, Edisi 1, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
5.
6.
7.
8.
Ludwig Von Mises, 2008. Profit and Loss. Ludwig Von Mises Institute, Alabama.
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Husein,. 2003. Riset Akuntansi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Zaki Baridwan, 2000. Intermediate Accounting, Edisi 7, Cetakan 7, BPFE UGM,
Yogyakarta.