Anda di halaman 1dari 7

Farmasi Pediatri dan Geriatri

Rasionalitas Peresepan Obat


seara Polifarmasi pada Pasien
Geriatri
FAJAR FAKRI (1208109010026)
Dosen Pembimbing Mata Kuliah: LYDIA SD, M.Si., Apt

Kasus 1
Seorang ibu berusia 80 tahun yang tinggal bersama putrinya datang ketempat
pengobatan untuk mendapatkan perawatan dan mengeluh merasa gugup dan tidak
dapat menenangkan pikirannya selama 2 tahun.
Patient Medical History (PMHx)
CHF
Iritasi saluran cerna bawah (colon)
Depresi
Hipertensi
Infeksi saluran kemih (UTI)
Stress inkontinesia
Anemia
Sakit kepala bagian oksipital
Osteoarthritis
Sering kelelahan

Meds

Sucralfate 1gm TID


Simetidine 300mg QID
Aspirin salut enterik 325mg
Atenolol 100 mg
Digoxin 0.25 mg
Alprazolam 0.5mg
Naproxen 500mg TID
Oxybutynin 5mg BID
Dicyclomine 10mg TID
Lasix 40mg
Tylenol #2 (opium)

Ket.
TID = 3 kali sehari
BID = 2 kali sehari
PRN = Jika diperlukan
QID = quaque in die = 1 kali sehari
Indikasi dan Efek samping Obat
Sukralfat
Indikasi : Melindungi terhadap serangan asam, pepsin, dan garam empedu
Efek samping : Diare, Nausea, gastrikdiscomfort, mulut kering, vertigo,
mengantuk, akumulasi aluminium dan toksisitas pada pasien CRF

Simetidin
Indikasi : Tukak peptik, mempercepat penyembuhan tukak lambung dan tukak
duodenum
Efek samping : sakit kepala, bingung(pada pasien geriatri), Diare, Nausea,
Vomiting

Aspirin
Indikasi : analgetik, antipiretik dan antiinflamasi

Fajar_Fakri

Efek samping : iritasi mukosa lambung, resiko tukak lambung, dan perdarahan
samar.

Atenolol (beta blocker)


Indikasi : sebagai antihipertensi
Efek samping :Bradycardia, ekstremitas dingin, pusing, kelelahan, kelesuan,
mengantuk, vertigo, ringan melayang, depresi, mual, diare, ruam kulit dan atau
mata kering

Digoksin (Glikosida jantung)


Indikasi : untuk CHF
Efek samping : aritmia dan takikardia

Alprazolam
Indikasi : treatment ansietas, terapi pendukung depresi dan mengatasi panik.
Efek samping :mengantuk, gangguan memori, dan terjadi dermatitis.

Naproxen
Indikasi : analgetik
Efek samping : dapat menyebabkan gangguan fungsi renal terutama pada pasien
dengan tanda penyakit ginjal, CHF, atau sirosis.

Oxybutinin
Indikasi : beser (urinary frequency), dorongan urinasi (urgency incontinence),
anyang-anyangan (urge urinary incontinence); ketidakstabilan kandung kemih
neurogenik dan enuresis malam hari.
Efek samping :mulut kering, sembelit, sakit kepala, penglihatan kabur, mata
kering, hipertensi, mengantuk, retensi urin dan terjadi pada sekitar 20% dari
mereka yang menggunakan obat ini. Obat ini harus digunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan gangguan ginjal, hati.

Dicyclomine (antikolinergik)
Indikasi : inkontinensia

Furosemid
Indikasi : udem yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan gangguan fungsi
hati dan ginjal.
Efek samping : hipotensi akut, aortitis kronik tromboplebitis.

Fajar_Fakri

Tylenol (Acetaminophen)
Indikasi : anlagetik, antipiretik.
Efek samping : menyebabkan ruam, hepatotoksisitas, nephrotoksisitas, dll

Interaksi Obat

Sukralfat Mengurangi absorpsi/penyerapan Simetidine dan Digoksin.


Simetidine menghambat / memperlambat metabolisme oxidative hepatic drug
melalui ikatan dengan microsomal cytochrome P450, sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi, obat-obat antidepresan, alprazolam, atenolol dan
obat-obat yang di metabolisme oleh enzim P450.
Sukralfat, Aspirin dan NSAID dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif
dari furosemid.
Furosemid dapat menginduksi hipokalemia sehingga menyebabkan toksisitas
penggunanaan digoksin
Simetidine dapat menghambat ekskresi dari Alprazolam dan meningkatkan kadar
darah digoksin.
Sukralfat, Aspirin dan NSAID dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif
dari furosemid.
Furosemid dapat menginduksi hipokalemia sehingga menyebabkan toksisitas
penggunanaan digoksin.
Alprazolam dapat meningkatkan efek dari obat analgetik.
Naproksen Natrium dan obat anti inflamasi non steroid lainnya dapat mengurangi
efek antihipertensi dari Atenolol dan penghambat beta lainnya.

Rasionalitas Obat

Berdasarkan, http://www.cms.gov/Medicare/Medicare-Fee-for-ServicePayment/PhysicianFeedbackProgram/Downloads/PY2012-High-Risk-Meds.pdf,
http://www.mypreferredprovider.com/media/3109/2013-Potential-High-RiskMedications.pdf, dan http://www.drugs.com/cons/oxybutynin.html
obat diatas yang memiliki resiko tinggi terhadap lansia adalah: golongan NSAIDs,
alprazolam, oxybutynin, tylenol #2 (opium), dan dicyclomine. Perlu monitoring
khusus dan pertimbangan dosis.
Aspirin dan Naproxen dapat memicu peningkatan iritasi GI, ADRs dapat dikurangi
dengan adanya obat Sukralfat dan cimetidine, Aturan pakai harus di perhatikan!
Dosis Digoxin direkomendasikan 0.125mg.

Fajar_Fakri

KASUS 2
Ibu jones (berusia 72 tahun) yang ada di tempat rehabilitas lansia (panti jompo)
mengeluh meningkatnya confusion, perasaan pusing di pagi hari dan sulit tidur di malam
hari.
Patient Medical History (PMHx)
CHF
NIDDM (Non-Insulin Dependent
Diabetes Melitus)
Osteoartritis (OA)
Glaukoma
Depresi
stres inkontinensia

Meds

Furosemide (diuresis)
timolol gtts (glukoma)
metformin (DM ADO)
ibuprofen (NSAIDs: Analgetik)
paroxetine (antidepresan)
oxybutynin (urgency

incontinence)

propoxyphene/actetaminophen
untuk nyeri (prn)
diphenhydramine untuk Insomnia
(prn)

Ket.
PRN= Jika diperlukan
Rasionalitas Obat
Obat diatas yang memiliki resiko tinggi terhadap lansia adalah propoxyphene
(narkotika sintesis), Ibuprofen (memerlukan dosis yg lebih rendah), dan
diphenhydramine.
Ibu tersebut mengkonsumsi oxybutynin oleh karena itu menyebabkan
meningkatnya kebingungan, perasaan pusing di pagi hari. ADRs dari oxybutynin
pada
dosis
tinggi
menyebabkan
kecemasan
dan
kebingungan
(http://www.drugs.com/cons/oxybutynin.html)
Diphenhydramine; Efek antikolinergik (misalnya, kebingungan, mulut kering,
konstipasi, retensi urin), gangguan kognitif, delirium, penurunan clearance pada
lansia (perlu petimbangan dalam treatment untuk mereda keluhan berkelanjutan
pada ibu tersebut).
Metformin dikontraindikasikan pada pasien CHF (congestive heart failure)
(http://spectrum.diabetesjournals.org/content/22/1/18.full)

Fajar_Fakri

Kasus 3
Bpk Wilson (81 tahun) yang mengidap URI (Under Respiratory Infection)/Infeksi Saluran
Pernapasan Akut(ISPA), dan dirawat perihal acute confusion dan disorientation yang
dialami. Kemudian dia mulai menghayal dan mengalami halusinasi saat demam.
Patient Medical History (PMHx)
CAD (Coronary Artery Disease) dengan
MI, PPOK, DJD (Degenerative Joint
Disease),
hipotiroidisme,
depresi/
kecemasan, anemia kronis dan diare,
penggantian katup aorta, asam urat,
neuropati, penggantian lutut bilateral.
Meds
Aggrenox
(dipyridamole
aspirin).
Neurontin(Gabapentin)
Teofilin (bronkodilator)

dan

Synthroid (Natrium
levothyroxine, untuk mengatasi
hipertiroidisme)
Allopurinol (obat asam urat)
Prozac (Fluoxetine, antidepresan)
Combivent
(Ipatropium
dan
Albuterol)
Colchicine (ekstrak colcichum,
sebagai obat goat)
Imodium prn. (Loperamide)
Metamucil (laksatif)
Kalsium (untuk tulang)
Zat besi (untuk anemia)
Multivitamin
Codeine (analgetik)

Pemeriksaan medis
signifikan CT-Scan kepala negatif, EKG dengan tidak ada perubahan akut, UA (Uric
Acid)/Asam Urat, CBC (Complete Blood Counter)/pemeriksaan darah lengkap,
LP(Lipoprotein), Chem10 (10 komponen kimia yaitu BUN (Blood urea nitrogen)CA
(Calcium), Na (Sodium), K (Potassium), Cl (Chloride), CO2 (Bicarbonate)
Creatinine,Glucose, Phosphorus, GGT (Gamma-glutamyl transpeptidase)) dan CPP (Cyclic
Citrullinated Peptide) yang WNL (Within Normal Limits)/dalam batasan normal, CXR
(Chest X-Ray)/Foto dada menunjukkan kemungkinan infiltrate RLL (Right Lower Lobe)/
Lobus kanan bawah.
Rasionalitas Obat
Terdapat peresepan yang berlebihan yaitu obat-obat dengan indikasi yang sama,
yaitu Allupurinol dan Colcichine untuk mengobati gout akut, sebaiknya digunakan
dulu Allupurinol mengingat farmakoekonomi dari kedua obat tersebut.
Peresepan Teofilin dapat dihilangkan, dengan alasan indeks terapi sempit, untuk
PPOK efektivitasnya kurang dibandingkan peresepan Combivent (Ipatropium dan
Albuterol).
Fajar_Fakri

Neurontin (gabapentin) dapat menyebabkan confusion/disorientation


(http://doublecheckmd.com/EffectsDetail.do?dname=Gaapentin&sid=12968&eid
=2974) harus diatur dosisnya/dihilangkan pada peresepan hal ini menyangkut
keluhan dari Bpk Wilson.
Aktifitas analgesik telah diwakili oleh keberadaan obat kodein, sehingga peresepan
dari
Neurontin
(gabapentin)
dapat
dihilangkan
terkait
analgesic
(http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/id/1508/Efek-AnalgesikGabapentin.aspx).

Fajar_Fakri

Anda mungkin juga menyukai