Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN USG ANC

Pelatihan USG ANC ( Antenatal Care ) adalah pelatihan USG dasar yang
diperuntukan bagi dokter umum, bidan dan perawat dengan fokus materi
pada pemeriksaan ibu hamil menggunakan USG.
FAKTA
Keahlian menggunakan USG merupakan nilai

tambah bagi bidan & dokter umum dalam


memberikan pelayanan kepada pasien ibu
hamil.
Rumah Sakit Bersalin (RSB) dengan USG lebih

ramai dikunjungi oleh pasien ibu hamil


daripada RSB yang tidak memiliki USG.
Bidan & dokter umum dengan keahlian

menggunakan USG lebih mudah mendapatkan


kerja daripada bidan yang tidak memiliki
keahlian menggunakan USG
Manfaat mengikuti pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. Diagnosis
dan
konfirmasi
awal
kehamilan. Dengan pemindaian USG, embrio
dapat diamati dan diukur pada usia lima
setengah minggu. Bila terjadi perdarahan pada
trimester pertama, USG sangat diperlukan
untuk diagnosis awal kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim) dan kehamilan
molar/anggur (kehamilan yang disertai tumor).
2. Melihat
posisi
dan
kondisi
plasenta. Plasenta yang menghalangi jalan
lahir (plasenta previa) dapat menyulitkan
proses kelahiran bayi. Plasenta yang memiliki
kelainan dalam kondisi seperti diabetes dan
hidrops janin (cairan berlebihan di dua atau
lebih bagian tubuh seperti toraks, abdomen
atau kulit yang biasanya terkait dengan

penebalan plasenta) juga bisa dilihat melalui


USG.
3. Memeriksa denyut jantung janin. Denyut
jantung janin bisa dilihat dan dideteksi pada
umur kehamilan 6 minggu dan menjadi jelas
pada 7 minggu. Jika denyut jantung teramati,
kemungkinan kehamilan berlanjut adalah lebih
dari 95 persen. Denyut jantung janin
cenderung
bervariasi
mengikuti
usia
kehamilan. Denyut jantung pada 6 minggu
adalah sekitar 90-110 denyut per menit (dpm)
dan pada 9 minggu menjadi 140-170 dpm.
Pada usia 5-8 minggu, bradikardia (denyut
kurang dari 90 dpm) seringkali berkaitan
dengan risiko tinggi keguguran.
4. Mengetahui janin lebih dari satu bayi
(kembar). Kehamilan kembar meningkatkan
risiko hambatan pertumbuhan janin, persalinan
prematur, plasenta lepas (abruptio placenta),
kelainan bawaan, morbiditas dan kematian
perinatal. Kehamilan kembar terdeteksi selama
ultrasonografi rutin di minggu 18 sampai 20.
5. Menghitung usia kehamilan dan berat
janin. Ukuran tubuh janin mencerminkan usia
kehamilan.
Dengan
mengetahui
usia
kehamilan, hari perkiraan lahir juga dapat
dihitung lebih akurat. Hubungan yang erat
antara ukuran janin dan usia kehamilan
terutama berlaku pada awal kehamilan. Untuk
itu, pengukuran-pengukuran berikut dapat
dilakukan
dengan
USG:
Crown-rump Length (CRL). CRL adalah
istilah untuk panjang antara bokong dan ujung
kepala janin. Pengukuran CRL dilakukan pada
janin berusia 7-12 minggu dan memberikan
perkiraan yang sangat akurat mengenai usia

kehamilan. Setelah usia kehamilan 12 minggu,


CRL tidak lagi akurat mengukur usia janin,
sehingga
pengukuran
lain
diperlukan.
Biparietal Diameter (BPD). Diameter antara
2 sisi kepala, yang diukur setelah bayi berusia
di atas 12 minggu. Diameter kepala bayi
meningkat dari sekitar 2,4 cm di usia 13
minggu menjadi sekitar 9,5 cm pada saat
kelahiran. Dua bayi dengan berat yang sama
dapat memiliki ukuran kepala berbeda
sehingga BPD di tahap akhir kehamilan
umumnya dianggap tidak dapat diandalkan.
Femur
Length (FL). Mengukur panjang
tulang paha yang mencerminkan pertumbuhan
memanjang janin. FL meningkat dari sekitar
1,5 cm di 14 minggu menjadi sekitar 7,8 cm
pada akhir kehamilan. Kegunaan FL mirip
dengan
BPD.
Abdominal Circumverence (AC). Mengukur
lingkar perut ibu. Ini adalah pengukuran yang
paling penting pada akhir kehamilan, namun
lebih mencerminkan ukuran dan berat janin
daripada usianya.
6. Mendiagnosis
kelainan
janin. Banyak
kelainan struktural janin seperti malformasi
janin (anensefali, spina bifida, dll), kelainan
jantung, dan hidrosefalus dapat didignosis
dengan USG yang biasanya dilakukan sebelum
20 minggu. Sejumlah kecil masalah dapat
diobati
sebelum
bayi
Anda
lahir.
USG dapat menunjukkan beberapa masalah
perkembangan bayi, tetapi tidak semua.
Beberapa
masalah
bayi
mungkin
baru
berkembang setelah 20 minggu dan beberapa
mungkin tidak terlihat melalui USG. Inilah
sebabnya, pada sejumlah kecil kasus, bayi

lahir dengan masalah meskipun tidak ada


masalah yang terlihat selama pemindaian.
Mengetahui masalah sebelum kelahiran dapat
membantu Anda mempersiapkan diri dan
menyusun rencana perawatan setelah bayi
lahir. Bayi Anda mungkin perlu dilahirkan di
rumah sakit berbeda yang menyediakan staf
dan fasilitas khusus yang diperlukan bayi
Anda.
7. Memeriksa jumlah cairan ketuban. Jumlah
cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu
sedikit dapat dengan jelas digambarkan oleh
USG. Kedua kondisi ini dapat berdampak
merugikan
pada
janin:
Polihidramnion (kelebihan cairan ketuban)
dapat mengakibatkan sesak nafas berat pada
ibu dan persalinan prematur. Faktor risiko
termasuk diabetes ibu yang tidak terkontrol,
kehamilan
kembar,
isoimunisasi,
dan
malformasi
janin.
Oligohidramnion (kekurangan
cairan
ketuban) dapat menyebabkan kematian janin.
Kondisi ini sering terkait dengan kelainan
bawaan pada saluran kemih, hambatan
pertumbuhan janin dan berat janin kurang.
8. Mengetahui
jenis
kelamin
bayi. Jenis
kelamin bayi tidak memiliki signifikansi medis.
Namun, banyak calon orangtua yang sangat
ingin tahu jenis kelamin bayinya sebelum lahir.
Beberapa faktor seperti tahap kehamilan dan
posisi janin dapat mempengaruhi keakuratan
prediksi gender. Anda dapat mengetahui usia
janin melalui USG dengan akurasi 95% lebih
pada minggu 18 sampai 20. Dalam sebuah
penelitian, USG hanya mengidentifikasi jenis
kelamin dengan benar pada 46 persen janin

berusia 12 minggu dan 80 persen pada janin


berusia 13 minggu.

CATEGORIES

Kegiatan
Pelatihan Hiperkes
Pelatihan USG
Seminar Kebidanan
RECENT POSTS

Cara membaca foto hasil USG janin


Bagaimana cara baca hasil USG
Cara membaca hasil usg abdomen
Cara membaca hasil USG 2d
Cara membaca hasil USG trimester pertama

Anda mungkin juga menyukai