(AGING)
PENUAAN
dan
dan
KEMATIANSEL
SEL
KEMATIAN
(CELLDEATH)
DEATH)
(CELL
DWI WINARNI
Biology Department
Faculty of Science and Technology
Airlangga University
Penuaan/aging
/senescence
Tingkat
organisme
Tingkat
Sel
Fungsi Paru
-
residual volume
elasticity of structures
number of airway-supporting structure
Metabolisme Karbohidrat
- glucose intolerance
- primary defect in insulin resistance
- postreceptor defect
aging
Penuaan/aging
/senescence
Tingkat
organisme
Tingkat
Sel
POSTMITOTIC CELLS
Tetapi
Kapasitas regenerasi sel/jaringan
merupakan faktor yang
bertanggungjawab terhadap resiko
terjadinya kematian, seperti kanker.
Akumulasi kerusakan meningkatkan
resiko sel-sel mitotic memiliki DNA yang
mengalami modifikasi sehingga bersifat
tumorigenik.
TELOMER MANUSIA
MENGANDUNG SEKUENS
TTAGGG
AATCCC
YANG BERULANG 500-5.000 KALI
TELOMER
Hibridisasi in situ
DNA probe
mengandung
sekuens
TTAGGG,
menunjukkan
lokasi telomer
pada kromosom
manusia
Fungsi apoptosis
1. Kematian sel (Cell termination)
untuk sel-sel terinfeksi virus
sel-sel rusak yang mengalami kegagalan
saat perbaikan
sel yang mengalami stress
kondisi-kondisi seperti kelaparan
sel yang mengalami kerusakan DNA karena
radiasi atau bahan toksik mencegah
timbulnya kanker
2. Homeostasis memelihara jumlah sel
3. Perkembangan
cara
1. Macroautophagy
2. Microautophagy
3. CMA (chaperone-mediated autophagy)
1. macroautophagy,
pembentukan autofagosom/ early autophagic
vacuoles (AV-I) fusi dengan lisosom membentuk
autophagolysosomes atau late autophagic
vacuoles (AV-II) degradasi isi vakuola hasil
degradasi dikembalikan ke sitosol untuk digunakan
kembali
Cat: penggunaan rapamycin atau tidak adanya
nutrien memicu terjadinya makroautofagi
2. microautophagy,
langsung melalui membran lisosom.
Mekanisme ini juga merupakan jalur
degradasi organel dan long-lived proteins,
tetapi tidak sama dengan makroautofagi,
mikroautofagi tidak responsif terhadap
adanya kekurangan nutrisi.
Contoh mikroautofagi adalah degradasi
selektif peroksisom pada yeast sebagai
mekanisme adaptasi terhadap stress
oksidatif.
3. chaperone-mediated autophagy(CMA).
Terutama untuk protein-protein sitosolik yang mengandung
pentapeptida spesifik (sekuens KFERQ) 30% total
protein sitosolik dikenal oleh kompleks protein chaperon
(termasuk protein heat shock 73-kDa dan hsc73) dapat
berikatan dengan lysosome-associated membrane protein
(LAMP). Protein selanjutnya mengalami unfolding dan
ditranspor ke lumen lisosom
RNAase dan amyloid precursor protein adalah contoh
. protein yang mempunyai sekuens KFERQ
Modifikasi pasca transkripsi (oksidasi, denaturasi) protein
dapat menyebabkan tereksposnya sekuens KFERQ
meningkatkan CMA
Bagaimana dengan
postmitotic cells??
Thank you