Lainnya BlogBerikut
MylittleDiary
Minggu,02November2014
MengenaiSaya
riskiangesti
laporanpraktikumbiokimiaenzim
Ikuti
Lihatprofillengkapku
I.Judul:UjiEnzim
ArsipBlog
II.Tujuan:
Kegiatan1:untukmengetahuipengaruhsuhuterhadapaktivitasenzim.
Kegiatan2:untukmembuktikanbahwaderajatkeasaman(pH)mempengaruhiaktivitas
enzim.
Kegiatan3:untukmengetahuipengaruhkonsentrasienzimterhadapperombakansuatu
substrat(amilum).
Kegiatan4:untukmengetahuipengaruhkonsentrasisubstratterhadapaktivitasenzim.
Kegiatan5:untukmembuktikanadanyapigmenpigmendalamempedu.
Kegiatan6:untukmembuktikanadanyaasamempedudalamlarutanempedu.
III.LandasanTeori
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup.
Sekarang,kirakiralebihdari2.000enzimtelahteridentifikasi,yangmasingmasingberfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam system hidup. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan
sebagiannesarenzimdapatdiperolehdariekstraksidarijaringantanpamerusakfungsinya.
Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik dan organic
sederhana yang umumnya dapat mengkatalisis berbagai reaksi kimia. Enzim memepunyai
spesifitas yang sangat tinggi, baik terhadap reaktan (substrat) maupun jenis reaksi yang
dikatalisiskan.Padaumumnya,suatuenzimhanyamengkatalisissatujenisreaksidanbekerja
padasuatusubstrattertentu.Kemudian,enzimdapatmeningkatkanlajureaksiyangluarbiasa
tanpapembentukanproduksampingdanmolekulberfungsidalamlarutanencerpadakeadaan
biasa (fisiologis) tekanan, suhu, dan pH normal. Hanya sedikit katalisator nonbiologi yang
dilengkapisifatsifatdemikian.
Enzim merupakan unit fungsional dari metabolism sel. Enzim bekerja dengan urutan
urutanyangteraturdanmengkatalisisratusanreaksidarireaksiyangsangatsederhanseperti
replikasikromosomsampaikereaksiyangsangatrumit,misalnyayangmenguraikanmolekul
nutrient, menyimpan dan mengubah energy kimiawi. Masingmasing reaksi dikatalisis oleh
sejenisenzimtertentu.Diantarasejumlahenzimtesebut,adasekelompokenzimyangdisebut
enzim pengatur. Enzim dapat mengenali berbagai isyarat metabolis yang diterima. Melalui
aktivitasnya, enzim pengatur mengkoordinasikan system enzim dengan baik, sehingga
menghasilkan hubungan harmonis diantara sejumlah aktivitas metabolis yang berbeda. Pada
keadaanabnormalatauaktivitasberlebihansuatuenzimdapatmenimbulkanpenyakit.
Semua enzim pada hakikatnya adalah protein. Beberapa diantaranya mempunyai
struktur agak sederhana sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur rumit. Naun,
kebanyakanenzimbaruberfungsisebagaikatalisapabiladisertaizatlainyangbukanprotein,
yang disebut kofaktor. Suatu kofaktor dapat berupa ion logam sederhana seperti Fe2+ atau
Cu2, tetapi dapat pula berupa molekul organic kompleks yang disebut koenzim. Bagian
proteindarienzimdisebutapoenzim.Kemudiangabunganapoenzimdankofaktornyasehingga
enzimmenjadaktifdisebutholoenzim.
Berdasarkanjenisreaksiyangdikatalisis,enzimdapatdibagimenjadienamgolongan
utamayaitu:
2014(8)
November(6)
aboutOrioluschinensis
ujisensitivasantibiotikaterhadap
mikrobalapora...
laporanpraktikumbiokimiaenzim
laporanpraktikumbiokimiaprotein
laporanpraktikumbiokimiaujilipid
laporanpraktikumbiokimia
karbohidrat
Februari(2)
1.Oksidoreduktase:kelompokenzimyangmengerjakanreaksioksidasidanreduksi.
2.Transferase:kelompokenzimyangberperandalamreaksipemindahansuatugugus
darisuatusenyawakepadasenyawalain.
3.Hidrolase:kelompokenzimyangberperandalamreaksihidrolisis.
4. Liase: kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan
rangkap.
5. Isomerase: kelompok enzim yang mengkatalisis perubahan konformasi molekul
(isomerisasi).
6. Ligase (sintetase): kelompok enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan
kovalen.
Banyakfactoryangmempengaruhiaktivitasenzim.Beberapadiantaranyayangpaling
pentingadalahsuhu,pH,konsentrasienzim,dankonsentrasisubstrat.
a.Pengaruhsuhu
Setiapenzimmempunyaisuhuoptimum,yaitusuhudimanaenzimmemilikiaktivitas
maksimal.Enzimdidalamtubuhmanusiamempunyaisuhuoptimalsekitar37C.di
bawahataudiatassuhuoptimum,aktivitasenzimmenurun.Suhumendekatititik
beku tidak merusak enzim, tetapi enzim tidak aktif. Jika suhu dinaikkan, maka
aktivitas enzim meningkat. Namun, kenaikan enzim yang cukup besar dapat
menyebabkan enzim mengalami denaturasi dan mematikan aktivitas katalisnya.
Sebaianenzimmengalamidenaturasipadasuhudiatas60C.
b.PengaruhpH
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada pH sekitar 68. Setiap enzim
mempuntai pH optimum yang khas. pH optimum enzim umumnya adalah sekitar
pH jaringan di mana enzim berada. Beberapa enzim ada yang aktivitasnya pada
pHtinggidanadapulayangpadapHrendah.Misalnya,pepsinmerupakanenzim
pencernaan yang terdapat dalam usus halus dan memiliki pH 7,7. Pada pH jauh
diataspHoptimum,enzimakanmengalamidenaturasi.
c.Pengaruhkonsentrasienzim
Pada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim akan
meningkatkankecepatanreaksienzimatis(V)berbandinglurusdengankonsentrasi
enzim(E)sampaibatastertentu,sehinggareaksimengalamikesetimbangan.Pada
saatsetimbang,peningkatanknsentrasienzimsudahtidakberpengaruh.
d.Pengaruhkonsentrasisubstrat
Padakonsentrasienzimyangtetap,peningkatankonsentrasisubstratakanmenaikkan
kecepatanreaksienzimatissampaimencapaikecepatanmaksimumyangtetap.Padatitik
maksimumsemuaenzimtelahjenuhdengansubstrat,sehinggapenambahansubstratsudah
tidakakanmeningkatkankecepatanreaksienzimatis.
Gambar1.Kurvapengaruhkonsentrasisubstratterhadapaktivitasenzim
Enzim,sepertiproteinlain,mempunyaiberatmolekulyangberkisardarikira
kira 12.000 sampai lebih dari 1 juta. Oleh karena itu, enzim berukuran amat besar
dibandingkandengansubstratataugugusfungsionaltargetnya.Beberapaenzimhanya
terdiridaripolipeptidadantidakmengandungguguskimiawiselainresiduasamamino.
Akan tetapi enzim lain memerlukan tambahan komponen kimia bagi aktivitasnya
komponeninidisebutkofaktor.Kofaktormungkinsuatumolekulanorganiksepertiion
Fe2+, Mn2+ atau Zn2+ atau mungkin juga suatu molekul anorganik kompleks yang
disebutkoenzim.Beberapaenzimmembutuhkanbaikkoenzimmaupunsatuataulebih
ion logam bagi aktivitasnya. Pada beberapa enzim, koenzim atau ion logam hanya
terikatsecaralemahataudalamwaktusementarapadaprotein,tetapipadaenzimlain
senyawainiterikatkuat,atauterikatsecarapermanenyangdalamhalinidisebutgugus
prostetik. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis, bersamasama
dengan koenzim atau gugus logamnya disebut holoenzim. Koenzim dan ion logam
bersifatstabilsewaktupemanasan,sedangkanbagianproteinenzimakanterdenaturasi
olehpemanasan(Lehninger,1982).
Pada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti secara reversible.
Kenaikan suhu lingkungan akan meningkatkan energi kinetik enzim dan frekuensi
tumbukanantaramolekulenzimdansubstrat,sehinggaenzimmenjadiaktif.Padasuhu
di mana enzim masih aktif, umumnya kenaikan suhu 10oC menyebabkan kecepatan
reaksi enzimatis bertambah 1,1 hingga 3,0 kali lebih besar. Pada suhu optimum,
kecepatanreaksienzimatisberlangsungmaksimal.Bilasuhuterusditingkatkan,maka
enzim akan mengalami denaturasi, sehingga aktivitas katalitiknya terhenti. Sebagian
besarenzimmemilikisuhuoptimum30oCs.d.40oCdanmengalamidenaturasisecara
irreversiblepadapemanasandiatassuhu60oC(Yazid,2006).Enzimbekerjapada
kisaranpHtertentu.Jikadilakukanpengukuranaktivitasenzimpadabeberapamacam
pHyangberlainan,sebagianbesarenzimdidalamtubuhakanmenunjukkanaktivitas
maksimum antara pH 5,0 sampai 9,0. Kecepatan reaksi enzimatik mencapai
puncaknyapadapHoptimum.AdaenzimyangmempunyaipHoptimumyangsangat
rendah,sepertipepsin,yangmempunyaipHoptimum2.PadapHyangjauhdiluarpH
optimum, enzim akan terdenaturasi. Selain itu pada keaadan ini baik enzim maupun
substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik yang mengakibatkan enzim tidak
dapat berikatan dengan substrat. Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan
umumnyatergantungpadapHlingkungannya.Enzimmenunjukkanaktivitasmaksimal
pada pH optimum, umumnya antara pH 6 s.d. 8,0. Jika pH lebih rendah atau lebih
tinggi daripada pH optimum, maka dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi
sehinggamenurunkanaktivitasnya.
Terjadinyapenurunanaktivitasenzimdapatdilihatdarihasilhidrolisissubstrat
yang dikatalisis. Misalnya, amilum terhidrolisisi menjadi maltosa atau glukosa. Hasil
hidrolisisdapatdibuktikandenganujiBenedict.Bilapositif,berartiamilumterhidrolisis,
sehingga dapat diasumsikan enzim memiliki aktivitas tinggi. Sebaliknya, bila hasilnya
negatif, berarti amilum tidak terhidrolisis karena enzim tidak aktif atau mengalami
penurunanaktivitas(Yazid,2006).
Pada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim ecara singkat
akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume atau
konsentrasienzim,semakintinggipulaaktivitasenzimdalammemecahsubstratyangdikatalis.
Halinidapatdilihatdariperbedaanwarnayangterjadimelaluiujiiodiumatauadanyaendapan
yangterbentukmelaluiujibenedict.
Padakonsentrasienzimyangtetappenambahankonsentrasisubstratakanmenaikkan
kecepatan reaksi enzimatis sampai mencapai kecepatan maksimum yang tepat. Penambahan
substrat setelah kecepatan maksimum tidak berpengaruh lagi, sebab telah melampaui titik
jenuh.
Empedumengandungbermacammacampigmen.Pigmenempeduyangutamaadalah
biliverdinyangberwarnahijaudanbilirubinyangberwarnajinggaataukuningcoklat.Oksidasi
pigmenpigmen empedu oleh oksidator kuat seperti HNO3 akan menghasilkan turunan
senyawayangberwarna.Misalnya:
Messobiliverdin:hijaubiru
Mesobirubin:kuning
Mesobilisianin:biruunguatauviolet
Didalamempedu,asamasamempedu,sepertiasamkholatdanasamkenodeokikolat
terutamasebagaigaramnya,merupakanturunansenyawaaromatickompleks.Asamempedu
denganfurfural(dihasilkandaridehidrasikarbohidratolehH2SO4pekat)akanberkondensasi
membentuksenyawaberwarna(Yazid,2006).
IV.AlatdanBahan
4.1Kegiatan1:PengaruhSuhuTerhadap4.2Kegiatan2:PengaruhpHTerhadap
AktivitasEnzimAktivitasEnzim
4.1.1Alat:4.2.1Alat:
1.Alatpemanas1.Tabungreaksi
2.Tabungreaksi2.Pipetukur
3.Gelaskimia3.Alatpemanas
4.Pipetukur
4.1.2Bahan:4.2.2Bahan:
1.Larutanamilum2%1.Larutanamilum2%
2.Enzimamylase(saliva)2.Enzimamilase
3.Larutaniodium3.LarutanHCl0,4%,
pH=1
4.Larutanbenedict4.Aquades,pH=7
5. Larutan Na2CO3
1%,
pH=9
6.Larutaniodium
7.Pereaksibenedict
4.3Kegiatan3:PengaruhKonsentrasiEnzim4.4Kegiatan4:PengaruhKonsentrasi
TerhadapAktivitasEnzimSubstratTerhadapAktivitas
Enzim
4.3.1Alat:4.4.1Alat:
1.Alatpemanas1.Tabungreaksi
2.Tabungreaksi2.Pipetukur
3.Pipetukur
4.Gelasbeker
5.Pipettetes
4.3.2Bahan:4.4.2Bahan:
1.Larutanamilum2%1.Larutanamilum2%
2.Enzimamilase2.Enzimamilase
3.Larutaniodium3.Larutaniodium
4.Pereaksibenedict4.Pereaksibenedict
4.5Kegiatan5:UjiGmelin4.6Kegiatan6:UjiPettenkofer
4.5.1Alat:4.6.1Alat:
1.Tabungreaksi1.Tabungreaksi
2.Pipettetes2.Pipettetes
3.Gelasbeker3.Gelasbeker
4.5.2Bahan:4.6.2Bahan:
1.Larutanempedupekat(1:10)1.Larutanempedu
pekat
(1:10)
2.LarutanHNO3pekat2.Larutansukrosa
5%
3.Larutaniodium3.LarutanH2SO4
pekat
V.LangkahKerja
5.1PengaruhSuhuTerhadapAktivitasEnzim
1.Menyediakan6tabungreaksiyangbersihdankering.
2. Menambahkan1mlenzimamilase(saliva)padasetiaptabungdanmemberi
labelsetiaptabungreaksi..
3.Memasukkantabungreaksiberlabel1dan2kedalamgelaskimiayangberisi
esbatu.
4.Menyimpantabungreaksiberlabel3dan4padasuhukamar.
5.Memasukkantabungreaksiberlabel5dan6kedalamgelaskimiayangberisi
airmendidih.
6.Membiarkanmasingmasingtabungpadatempatnyaselama5menit.
7.Menambahkan2mlamilumpadamasingmasingtabungdanmenungguselama
15menit.
8.MelakukanujiIodium(1tetesreagent)padatabungreaksiberlabel1,3,dan
5.
9. MelakukanujiBenedict(4tetesreagent)padatabungreaksiberlabel2,4,
dan6.
10.Mencatatperubahanwarnayangterjadipadamasingmasinguji.
5.2PengaruhpHTerhadapAktivitasEnzim
1.Menyediakan6tabungreaksiyangbersih.
2.Memberilabelsetiaptabungreaksi.
3.Menambahkan2mllarutanHCl0,4%kedalamtabungreaksiberlabel1dan
2.
4.Menambahkan2mlaquadeskedalamtabungreaksiberlabel3dan4.
5.Menambahkan2mllarutanNa2CO30,1%kedalamtabungreaksiberlabel5
dan
6. Menambahkan 2 ml amilum dan 1 ml enzim amilase (saliva) pada masing
masingtabung.
7.Mencampurkansampaihomogendanmenungguselama15menit.
8.MelakukanujiIodium(1tetesreagent)padatabungreaksiberlabel1,3,dan
5.
9. MelakukanujiBenedict(4tetesreagent)padatabungreaksiberlabel2,4,
dan6.
10.Mencatatperubahanwarnayangterjadipadamasingmasinguji.
5.3PengaruhKonsentrasiEnzimTerhadapAktivitasEnzim
1.Menyediakan3tabungreaksiyangbersih,kemudianpadatabung1,2,dan3
berturutturutdiisidenganenzimamylase:0,5ml1,0mldan1,5ml.
2.Menambahkanlarutanamilum2mlkedalamtiaptabung.
3.Mencampurdenganbaik,kemudianmembiarkanselama15menit.
4. Menguji dengan larutan iodium sebanyak 1 tetes dan pereaksi benedict
sebanyak4tetes.
5.Mencatatdanmengematiperubahanyangterjadi.
5.4PengaruhKonsentrasiSubstratTerhadapAktivitasEnzim
1. Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, kemudian mengisi berturutturut
denganlarutanamilum:1ml,2ml,4ml,dan6ml.
2.Menambahkanenzimamilase1mlkedalamtiaptabung.
3.Mencampurdenganbaik,kemudianmembiarkanselama15menit.
4. Menguji dengan larutan iodium sebanyak 1 tetes dan pereaksi benedict
sebanyak4tetes.
5.Mengamatidanmencatatperubahanyangterjadi.
5.5UjiGmelin
1. Menyediakan2tabungreaksiyangbersih,kemudianmengisitabungpertama
dengan1mlHNO3pekatdantabungkeduadengan1mllarutaniodium0,5%..
2. Melalui dinding tabung yang dimiringkan, menambahkan secara hatihati 1 ml
larutanempedupadatiaptabung,sehinggakedualarutantidakbercampur.
3.Memperhatikanterbetuknyawarnawarnapadaperbatasanantarakeduacairan.
5.7UjiPettenkofer
1. Memasukkan 1 ml larutan empedu ke dalam tabung reaksi yang bersih dan
kering.
2.Menambahkan2teteslarutansukrosa5%.
3.Melaluidindingtabungyangdimiringkan,menambahkansecarahatihati10tetes
H2SO4pekat,sehinggaterbentukdualapisancairan.
4.Memperhatikanterbentuknyacincinwarnamerahvioletpadaperbatasanantara
kedualapisan.
VI.HasildanPembahasan
6.1Hasil
Kegiatan
Gambar
Keterangan
1.Pengaruh
Pada tabung 1
dan 2 diberi perlakuan
Suhu
Terhadap
Aktivitas
Enzim
Gb.SetelahditetesiIodium
Gb.SetelahditetesiBenedict
Nomor
Tabung
Suhu
(oC)
UjiIodium
UjiBenedict
1dan2
Birutua(+2)
Birumuda
3dan4
2530
Birumuda(+1)
Birumendekatihijau
5dan6
100
Birusangattua(+3)
Biru
PerubahanWarna
2.Pengaruh
Gb.SetelahditetesiIodium
pH
Terhadap
Aktivitas
Enzim
Gb.SetelahditetesiBenedict
3.Pengaruh
Konsentrasi
Enzim
Terhadap
Aktivitas
Enzim
menghasilkanwarnabiru
muda, dan tabung 5
menghasilkan
warna
bening.
Tabung2,4,dan6
menghasilkanwarnabiru
muda.
Nomor
Tabung
pH
PerubahanWarna
UjiIodium
UjiBenedict
1dan4
1,0
Birutua
Birumuda
2dan5
7,0
Birumuda
Birumuda
3dan6
9,0
Bening
Birumuda
Gb.Sebelumditetesi
masingmasing
berisi
amilase 0,5 ml, 1,0 ml,
dan1,5mlmenghasilkan
Ujibenedict
Ujiiodium
Gb.Setelahditetesiiodiumdanbenedict
No.
4.Pengaruh
Konsentrasi
Substrat
Konsentrasi
Enzim
Perubahanwarna
UjiIodium
Uji
Benedict
Amilum2ml
Amilase0,5ml
Birutua
Birumuda
Amilum2ml
Amilase1,0ml
Coklat
pekat
Birumuda
Amilum2ml
Amilase1,5ml
Birutua
Birumuda
Gb.Setelahdiujidenganiodium
Konsentrasi
Substrat
Terhadap
Aktivitas
Enzim
Gb.Setelahdiujidenganbenedict
No.
Konsentrasi
Substrat
Konsentrasi
Enzim
Perubahanwarna
UjiIodium
UjiBenedict
Amilum1ml
Amilase1ml
Birupekat
Birukehijauan
Amilum2ml
Amilase1ml
Bening
Birukehijauan
Amilum4ml
Amilase1ml
Birupekat
Birubening
Amilum6ml
Amilase1ml
Birupekat
Birubening
5.UjiGmelin
Pada tabung 1
yang berisi larutan
empedu ditambahkan
dengan HNO3 pekat
menghasilkan
warna
hijau kebiruan, ungu,
kuning.Sedangkanpada
Gb.Sebelumditambahkanempedu
Gb.Setelahditambahkanempedu
Tabung1
Tabung2
Larutanempedu
Bahan
1ml
1ml
LarutanHNO3pekat
1ml
1ml
Hijaukebiruan,ungu,
kuning.
Hijautua
Larutaniodium
0,5%
Hasil:perhatikan
warnayang
terbentukantara
kedualapisan
6.
Uji
Pettenkofer
Pada
pettenkofer,
ditambahkan
uji
setelah
H2SO4
Gb.Setelahditetesisukrosa
Gb.Setelahditetesisukrosadan
H2SO4
Bahan
Larutanempedu
Tabung1
1ml
Larutansukrosa5%
2tetes
LarutanH2SO4pekat
10tetes
Hasil:cincinwarnamerahviolet(+/)
6.2Pembahasan
Berdasarkanhasilpraktikumdiatasdiperolehpembahasanbahwapada
percobaan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, tabung reaksi yang berisi
amilumdanenzimamilaseditempatkanpadasuhuyangberbedabeda.Dilakukan
pula uji Iodium dan uji Benedict pada tabung reaksi seusai perlakuan. Uji
Iodiumbertujuanmembuktikanadanyapolisakarida,dalamhaliniadalahamilum.
Identifikasi ini didasarkan pada pembentukan kompleks adsorpsi berwarna
spesifik oleh polisakarida akibat penambahan iodium. Reaksi amilum dengan
Iodium
menghasilkan
berwarna
biru
kehitaman.
Uji
Benedict bertujuan membuktikan adanya gula reduksi (monosakarida maupun
oligosakarida). Pengujian ini berdasarkan gula yang mempunyai gugus aldehida
atauketonbebasmereduksiionCu2+dalamsuasanaalakalismenjadiCu+ yang
mengendapsebagaiCu2Oberwarnamerahbata.Reaksi positif ditandai dengan
perubahan warna larutan menjadi hijau kekuningan, dan setelah dilakukan
pemanasan terbentuk endapan berwarna merah bata, kepekatan warna
sebanding dengan kandungan gula pereduksi yang ada (Yazid, 2006).
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada percobaan pengaruh suhu
terhadap aktivitas enzim diperoleh hasil pengamatan bahwa pada pada tabung
reaksi berlabel 1 yang diberi perlakuan ditempatkan pada suhu es batu (0oC)
setelahdilakukanujiIodiumdidapatkanperubahanwarnalarutanmenjadibirutua
dan diberi notasi +2, hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya kandungan
polisakarida yang banyak. Pada tabung reaksi berlabel 2 yang juga diberi
perlakuanditempatkanpadasuhuesbatu(0oC),setelahdilakukanujiBenedict
didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru muda, hal ini menunjukkan
bahwaterdapatnyasedikitkandunganmonosakaridamaupunoligosakarida.Pada
pada tabung reaksi berlabel 3 dan 4 diberi perlakuan ditempatkan pada suhu
ruangan(2530oC).SetelahdilakukanujiIodiumpadatabungreaksiberlabel3,
didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru dan diberi notasi +1, hal ini
menunjukkan bahwa terdapatnya sedikit kandungan polisakarida. Pada tabung
reaksi berlabel 4, setelah dilakukan uji Benedict didapatkan perubahan warna
larutan menjadi biru kehijauan, hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya banyak
kandungan monosakarida maupun oligosakarida. Pada pada tabung reaksi
berlabel5dan6diberiperlakuanditempatkanpadasuhuairmendidih(100oC).
Setelah dilakukan uji Iodium pada tabung reaksi berlabel 5, didapatkan
perubahan warna larutan menjadi biru sangat tua dan diberi notasi +3, hal ini
menunjukkanbahwaterdapatkandunganpolisakaridayangsangatbanyak.Pada
tabung reaksi berlabel 6, setelah dilakukan uji Benedict didapatkan perubahan
warna larutan menjadi biru, hal ini menunjukkan bahwa terdapat sangat sedikit
kandungan monosakarida maupun oligosakarida. Sangat disayangkan bahwa
pada uji Benedict yang dilakukan tidak disertai dengan pemanasan sehingga
kandungan monosakarida maupun oligosakarida secara kuantitatif tidak dapat
terlihatdenganjelas.Darihasilpengamatandidapatkanpembahasanbahwapada
tabung reaksi yang diberi perlakuan ditempatkan pada suhu es batu (0oC),
mengandung banyak polisakarida dan sedikit monosakarida ataupun
oligosakarida. Hal ini dikarenakan enzim dalam keadaan inaktif sehingga hanya
sedikitterjadiataupunbahkantidakterjadireaksienzimatisantaraenzimamilase
dengan amilum. Pada tabung yang diberi perlakuan ditempatkan pada suhu
ruangan(2530oC), mengandung sedikit polisakarida dan sedikit monosakarida
ataupun oligosakarida. Hal ini dikarenakan terjadi reaksi hidrolisis amilum
(polisakarida) menjadi oligosakarida maupun monosakarida dengan bantuan
enzimamilase.Padatabungreaksiyangdiberiperlakuanditempatkanpadasuhu
air mendidih (100oC) mengandung polisakarida yang sangat banyak dan
kandungan monosakarida maupun oligosakarida yang sangat sedikit. Hal ini
disebabkankarenapadasuhutersebut,strukturproteindalamenzimmengalami
denaturasi dan kehilangan sifat enzimatisnya sehingga reaksi hidrolisis amilum
terjadi sangat sedikit ataupun bahkan tidak terjadi sama sekali. Pengaruh suhu
terhadap aktivitas enzim amilase dapat dituliskan sebagai berikut. Pada suhu
rendah (0oC) sifat katalis enzim menjadi inaktif, sedangkan pada suhu tinggi
(100oC) enzim menjadi terdenaturasi sehingga kehilangan fungsi enzimatisnya.
Pada suhu kamar (2530oC) terjadi aktivitas enzimatis yang cukup optimal.
Rentang suhu optimum enzim amilase belum bisa ditentukan. Rentang suhu
optimal suatu enzim tidak dapat dilakukan hanya dengan perlakuan pada satu
rentangsuhunonekstrimsaja,melainkanpadaberbagairentangsuhu.
Pada percobaan pengaruh pH terhadap aktivitas enzim, tabung reaksi
yangberisiamilumdanenzimamilaseditempatkanpadapHyangberbedabeda.
DilakukanpulaujiIodiumdanujiBenedictpadatabungreaksiseusaiperlakuan
(Yazid, 2006). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada percobaan
pengaruh pH terhadap aktivitas enzim diperoleh hasil pengamatan bahwa pada
padatabungreaksiberlabel1dan2yangdiberiperlakuanditempatkanpadapH
Larutan HCl 0,4% (pH=1). Setelah dilakukan uji Iodium pada tabung reaksi
berlabel 1, didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru tua, hal ini
menunjukkanbahwaterdapatnyakandunganpolisakarida(dalamhaliniamilum)
yang banyak. Pada tabung reaksi berlabel 2, setelah dilakukan uji Benedict
didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru muda, hal ini menunjukkan
bahwaterdapatnyasedikitkandunganmonosakaridamaupunoligosakarida.Pada
pada tabung reaksi berlabel 3 dan 4 diberi perlakuan ditempatkan pada pH
aquades (pH=7). Setelah dilakukan uji Iodium pada tabung reaksi berlabel 3,
didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru muda, hal ini menunjukkan
bahwaterdapatnyasedikitkandunganpolisakarida.Padatabungreaksiberlabel
4, setelah dilakukan uji Benedict didapatkan perubahan warna larutan menjadi
biru muda, hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya sedikit kandungan
monosakaridamaupunoligosakarida.Padapadatabungreaksiberlabel5dan6
diberiperlakuanditempatkanpadapHLarutanNa2CO30,1%(pH=9).Setelah
dilakukanujiIodiumpadatabungreaksiberlabel5,didapatkanperubahanwarna
larutan menjadi bening, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan
polisakarida. Pada tabung reaksi berlabel 6, setelah dilakukan uji Benedict
didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru muda, hal ini menunjukkan
bahwaterdapatsedikitkandunganmonosakaridamaupunoligosakarida.Sangat
disayangkan bahwa pada uji Benedict yang dilakukan tidak disertai dengan
pemanasan sehingga kandungan monosakarida maupun oligosakarida secara
kuantitatiftidakdapatteramatidenganjelas.Berdasarkanreferensiyangdidapat,
diketahui bahwa rentang pH optimum enzim amilase (ptialin) menyesuaikan
dengan pH rongga mulut yaitu antara 7,5 s.d. 8,0 (Josua, 2010). Dari hasil
pengamatan didapatkan pembahasan bahwa pada tabung reaksi yang diberi
perlakuan ditempatkan pada pH Larutan HCl 0,4% (pH=1), mengandung
banyak polisakarida dan sedikit monosakarida ataupun oligosakarida. Hal ini
dikarenakan enzim dalam kondisi pH yang jauh dari rentang pH optimum dan
mengalami denaturasi yang reverrsible (dapat balik). sehingga hanya sedikit
terjadiataupunbahkantidakterjadireaksienzimatisantaraenzimamilasedengan
amilum. Pada tabung yang diberi perlakuan ditempatkan pada pH aquades
(pH=7), mengandung sedikit polisakarida dan sedikit monosakarida ataupun
oligosakarida. Hal ini dikarenakan enzim dalam kondisi pH yang dekat dari
rentang pH optimum sehingga terjadi reaksi hidrolisis amilum (polisakarida)
menjadi oligosakarida maupun monosakarida dengan bantuan enzim amilase
secara cukup optimum. Pada tabung reaksi yang diberi perlakuan ditempatkan
pada Larutan Na2CO3 0,1% (pH=9), tidak mengandung polisakarida sama
sekali dan kandungan monosakarida maupun oligosakarida yang sedikit. Hal ini
disebabkankarenakondisipHtersebut dekat denganrentangpH optimumdan
reaksi hidrolisis amilum dengan bantuan enzim amilase terjadi secara cukup
optimum.Pengaruhsuhuterhadapaktivitasenzimamilasedapatdituliskansebagai
berikut. Rentang pH optimum dari enzim amilase (ptialin) menyesuaikan dengan
pH rongga mulut yaitu antara 7,5 s.d. 8,0 (Josua, 2010). Pada rentang pH
optimum tersebut, aktivitas enzimatis terjadi secara optimal. Pada pH rendah
ataupun pH tinggi yang jauh di luar dari rentang pH optimumnya aktivitas
enzimatis berkurang bahkan tidak terjadi karena enzim mengalami denaturasi
reverrsible (dapat balik). Dapat balik di sini dimaksudkan, enzim dapat aktif
kembaliapabilaenzimmemasukikondisipHoptimumkembali.
Padaujipengaruhkonsentrasienzimterhadapaktivitasenzim,digunakan3
tabungyangberisiamilumdengankonsentrasiyangsamatetapikonsentrasienzim
amilasenyaberbeda.Pada uji benedict, ketiga tabung yang masingmasing berisi
amilumdengankonsentrasiamilase0,5ml,1,0ml,dan1,5mlmenghasilkanwarna
birumuda.Halinimenunjukkanbahwaenzimamilasetidakbekerjasecaraoptimal
dalam menghodrolisis amilum yang ditandai dengan uji benedict yang negative.
Akan tetapi, seharusnya pada uji benedict harus dilakukan pemasan agar hasil
yang didapatkan lebih jelas. Pada uji iodium, tabung yang berisi amilum dengan
konsentrasi amilase 0,5 ml dan 1,5 ml menghasilkan warna biru tua. Hal ini
menunjukkan bahwa amilum tidak terhidrolisa dengan baik oleh enzim amilase
menjadi monosakarida. Sedangkan pada tabung yang berisi amilum dengan
konsentrasiamilase1,0mlmenghasilkanwarnacoklatpekat.Halinimenunjukkan
bahwaenzimbekerjadenganbaikdalammenghidrolisaamilum.
Pada uji pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
menggunakan konsentrasi enzim yang sama dengan konsentrasi amilum yang
berbedabedayaitu1ml,2ml,4ml,dan6ml.Padasaatdiujidenganiodium,
tabungyangmenggunakankonsentrasiamilum2mlmenghasilkanwarnabening.
Adanya warna bening ini menunjukkan bahwa amilum terhidrolisis oleh enzim
amilase. Sedangkan tabung yang menggunakan konsentrasi amilum 1 ml, 4 ml,
dan 6 ml menghasilkan warna biru pekat. Semakin pekat warna yang dihasilkan
maka masih banyak amilum yang tidak terhidrolisis oleh enzim amilase. Hal ini
tidak sesuai dengan landasan teori bahwa pada konsentrasi enzim yang tetap,
penambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis
sampaimencapaikecepatanmaksimumyangtetap.Penambahansubstratsetelah
kecepatan maksimum tidak berpengaruh lagi, sebab telah melampaui titik jenuh
enzim(Yazid,2006).Padasaatdiujidenganbenedict,tabungyangmenggunakan
konsentrasi amilum sebanyak 1 ml dan 2 ml menghasilkan warna biru kehijauan.
Hal ini menunjukkan bahwa enzim bekerja dengan baik karena amilum telah
terhidrolisis menjadi monosakarida sehingga bereaksi positif dengan benedict.
Sedangkan pada tabung yang menggunakan konsentrasi amilum sebanyak 4 ml
dan6mlmenghasilkanwarnabirubening.Halinimenunjukkanbahwaenzimtidak
bekerjadenganbaikkarenaamilumtidakterhidrolisisolehenzimamilasesehingga
tidakbereaksipositif dengan benedict. Seharusnya pada uji benedict dilakukan
pemanasanterlebihdahuluagarhasilnyalebihbaik.
Pada praktikum uji gmelin yang kami peroleh yaitu pada tabung yang
berisi HNO3 yang telah ditetesi dengan 1 ml empedu pekat secara hati hati
sehinggakedualarutantidakbercampurmenghasilkanwarnadaribawahkeatas
bening, orange, hijau kebiruan, ungu dan kuning,.Sedangkan pada tabung yang
telah berisi iodium yang telah ditetesi dengan 1 ml empedu pekat menghasilkan
warnahijautua,halinimenandakanadanyapigmenpigmenwarnaempedupada
keduatabungtersebut.
Padapraktikumujipettenkoferkamimemasukkan1mllarutanempedu
pekat,2teteslarutansukrosa5%,danmenuangkan10tetesH2SO4pekatsecara
perlahanlahan, dari hasil praktium tersebut diperoleh hasil yaitu bening, merah
violet,keemasan,dancoklat.padabatasantarakedualarutanterbentukpembatas
cincinberwarnamerahviolet.(Tutinaningsih,2010)
VII.Kesimpulan
Berdasarkanpembahasandiperolehkesimpulanbahwapadaujipengaruh
suhu terhadap aktivitas enzim menunjukkan suhu berpengaruh terhadap aktivitas
enzim. Pada suhu rendah (0oC) sifat katalis enzim menjadi inaktif, sedangkan
padasuhutinggi(100oC)enzimmenjaditerdenaturasisehinggakehilanganfungsi
enzimatisnya.Padasuhukamar(2530oC)terjadi aktivitas enzimatis yangcukup
optimal. Setiap enzim masingmasing memiliki rentang suhu optimum yang
berbedabeda,umumnyaberkisarpadarentangsuhu2040oC.
PadaujipengaruhpHterhadapaktivitasenzim,pHberpengaruhterhadap
ekstrimdapatmenyebabkanatomatompenyusunenzimbergetarsehinggaikatan
hidrogenterputusdanenzimterdenaturasi.Denaturasiadalahrusaknyabentuktiga
dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. Hal ini,
menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi bersifat irreversible (tidak
dapatbalik).Setiapenzimmempunyaisuhuoptimum,sebagianbesarenzimhewan
mamalia dan manusia mempunyai suhu optimum 37 C. Sebagian besar enzim
tumbuhanmempunyaisuhuoptimum25C.
3.Padasuhuberapadiperolehaktivitasenzimamilaseoptimal?Mengapa?
Jawaban:
Rentangsuhuoptimumenzimamilasebelumbisaditentukan.Rentangsuhuoptimal
suatuenzimtidakdapatdilakukanhanyadenganperlakuanpadasaturentangsuhu
nonekstrim saja, melainkan pada berbagai rentang suhu. Namun, pada suhu
kamar(2530oC)terjadiaktivitasenzimatisyangcukupoptimal.
4. Sebutkan tiga enzim lain yang dapat menghidrolisis karbohidrat, masingmasing
dengansumbernya!
Jawaban:
Enzimyangmenghidrolisiskarbohidratdiantaranyasebagaiberikut.Enzimamilase
salah satunya diproduksi pada kelenjar saliva dan terdapat pada air liur. Enzim
glukoamilase diproduksi oleh Aspergillus dan Rhizopus. Enzim laktase yang
berfungsiuntukmengubahlaktosamenjadiglukosadangalaktosadiproduksipada
tanaman yaitu peach dan apel, sedangkan pada hewan vertebrata yaitu bagian
jejunum. Enzim selulose berfungsi untuk menguraikan selulosa menjadi selabiosa
atau disakarida dapat ditemukan pada saluran pencernaan hewanhewan
herbivora,dihasilkanolehbakterisimbiotik.
Kegiatan2:UjiPengaruhpHterhadapAktivitasEnzim
1.Padapercobaan,apakahpHmempengaruhiaktivitasenzim?Mengapa?
Jawaban:
Ya, pH sangat mempengaruhi aktivitas kerja enzim. Setiap enzim masingmasing
memiliki rentang pH optimum yang berbedabeda, sesuai dengan pH lingkungan
tempatenzimbekerja.Jikadilakukanpengukuranaktivitasenzimpadabeberapa
macam pH yang berlainan, sebagian besar enzim di dalam tubuh akan
menunjukkan aktivitas maksimum antara pH 5,0 sampai 9,0. Kecepatan reaksi
enzimatik mencapai puncaknya pada pH optimum. Ada enzim yang mempunyai
pHoptimumyangsangatrendah,sepertipepsin,yangmempunyaipHoptimum2
menyesuaikan dengan pH lingkungan lambung. Pada pH yang jauh di luar pH
optimum,enzimakanterdenaturasiyangbersifatreverrsible(dapatbalik).
2.PadapHberapadiperolehaktivitasenzimamilaseyangoptimal?Mengapa?
Jawaban:
Berdasarkan referensi yang didapat diketahui bahwa rentang pH optimum enzim
amilase(ptialin)menyesuaikandenganpHronggamulutyaituantara7,5s.d.8,0
(Josua,2010).BerdasarkanhasilpengamatandidapatrentangpHoptimumenzim
amilase (ptialin) antara pH 7 s.d 9. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator
perubahanwarnayangterbentuksetelahdiujiIodiumdanBenedict.
Kegiatan3:UjiPengaruhKonsentrasiEnzimTerhadapAktivitasEnzim
1. Pada konsentrasi (volume) enzim berapa diperoleh aktivitas enzim amilase
optimal?Mengapa?
Jawaban:
Aktivitas enzim amilase optimal pada konsentrasi enzim1,0 ml. Karena pada
konsentrasi ini, setelah di uji dengan iodium menghasilkan warna coklat pekat.
Akantetapipadaujibenedictnyaenzimtidakdapatbekerjasecaraoptimalkarena
amilumtidakterhidrolisisolehenzim.
Kegiatan4:UjiPengaruhKonsentrasiSubstratTerhadapAktivitasEnzim
1. Pada konsentrasi substrat berapa diperoleh aktivitas enzim amilase optimal?
Mengapa?
Jawaban:
Aktifitasenzimamilaseoptimalpadakonsentrasi(volume)substrat2ml.Karena
padakonsentrasiini,setelahdiujidenganiodiummenghasilkanwarnabeningdan
setelahdiujidenganbenedictmenghasilkanwarnabirukehijauan.
Kegiatan5:UjiGmelin
1.Apakahkegunaanlarutaniodiumdalampercobaan?Jelaskan!
Jawaban:
Kegunaanlarutaniodiumdalampercobaandiatasadalahuntukpengoksidasianzat
warnadalamempedu.
Kegiatan6:UjiPettenkofer
1.Apakahkegunaansukrosadalampercobaan?
Jawaban:
Kegunaansukrosadalampercobaandiatasadalahberfungsisebagaipengoksidasi
zatwarnaempedu.
2.Sebutkanmasingmasingduafungsidariasamempedudangaramempedu?
Jawaban:
Fungsigaramempedu:
a.Berperandalamemulsilemak,
b.Berperandalammengeluarkanbeberapaprodukbuangandaridarahantara
lainbilirubin,suatuprodukakhirdaripenghancuranhemoglobindankelebihan
kolestrolyangdibentukolehselselhati.
Fungsiasamempedu:
a.Asamempedumembantumegemulsipartikelpartikellemakyangbesar
menjadipartikelyanglebihkecil.
b.Asamempedumembantutransportdanabsorbsprodukakhirlemakyang
dicernamenembusmembranesel.
Diposkanolehriskiangestidi22.48
+1 Rekomendasikan ini di Google
Tidakadakomentar:
PoskanKomentar
MasukkankomentarAnda...
Berikomentarsebagai:
Publikasikan
WawanWibisono(Google)
Beritahusaya
Pratinjau
PostingLebihBaru
Langganan:PoskanKomentar(Atom)
Keluar
Beranda
PostingLama
T emplateWatermark.DiberdayakanolehBlogger.