PJK IMA Inferior
PJK IMA Inferior
M
di Ruang Cardiologi RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Nama Mahasiswa
Tempat Praktek
Tanggal
: Subhan
: Ruang Cardiologi
: 28 Mei 1 Juni 2001
I. Identitas Klien
Nama
: Tn. M
Tanggal MRS
: 09 04
2001
Sumber Informasi : Pasien dan istrinya
Diagnosa Medis
: PJK IMA
Inferior
Umur
: 68 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki Laki
Alamat
: Jl. Kranggan No.146 B Sby
Pendidikan
: SD
Status Perkawinan: Kawin
Pekerjaan
: Swasta
Alasan Dirawat : Nyeri dada seperti tertikam yang dirasakan sejak 4 jam
sebelum MRS.
Keluhan utama
Sebelumnya
: Klien menderita penyakit rematik, klien mengeluh sakit
pinggang, sakit di daerah paha kiri, persendian kaki kiri.
Upaya yang telah dilakukan : Klien pernah di rawat di rawat di RSUD Dr.
Sutomo di
Ruang Geriatri, Ruang Interna II serta berobat ke dokter
praktek.
Operasi yang pernah dilakukan : tidak pernah di operasi.
II. RIWAYAT KEPERAWATANStatus Kesehatan Saat ini :
1. Alasan kunjungan/keluhan utama: nyeri dada seperti tertikam pada daerah dada
dan badan terasa lemah . Saat dikaji Klien : masih mengeluh nyeri dada, sesak
napas dan badan terasa lemah. Keringa dingin, Rasa seperti demam, Kalau
bergerak rasa nyeri,
2. Faktor pencetus : Waktu tidur malam dan bila terlalu lelah
3. Lama keluhan
2. Alergi
: --
3. Imunisasi
: --
4. Kebiasaan
5. Obat-obatan
: --
6. Pola nutrisi
Berat badan : 53 kg
7. Pola eliminasi :
Frekuensi : 1-3
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
Bau
x per hari
: amoniak
Lama tidur/hari
: 8 jam
kebiasaan tidur
kesulitan dalam hal tidur :Sering terbangun saat tidur karena sesak napas
Olah raga
V. Riwayat lingkungan
Kebersihan : kurang
Polusi
2. Persepsi diri
mengganggu kesehatannya.
Kehidupan keluarga :
keuangan : memadai
Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
1. Pertahanan koping
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu
dalam pelayanan perawatan
3. Tingkat perkembangan
Usia : 60 thn
Karakteristik :
isokor : -
Fungsi penglihatan :
edem perifer tidak ada , , Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP:
tidak dipasang
Nutrisi:
Jenis diet : Tingi kalori, tinggi protein , nafsu Kurang , rasa mual : kadangkadang, muntah , intake cairan : Peroral 1000-1500 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (+)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-),
Urine out put : 750 1000 cc/24 jam
Reproduksi
Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter : (-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola
tingkah laku : masih dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-),
Refleks: baik, kekuatan menggenggam: menurun, Pergerakan ekstremitas :
terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada
Kulit
Warna : Sawo matang , Turgor : Normal , integritas : dalam batas normal.
Data Laboratorium
GD acak erm kreatinin (0,4Meq/dl ), BUN (10), SGOT (32), SGPT (12), Protein
total, BTA Positif, Hb, 10,6 mg/dl
Pengobatan
NaCl 500 cc/24 jam, Lisinopril 1 X 5 mg, Asa 1 X 100 mg, ISDN 3 X 5 mg,
Furosemid 1-0-0
Persepsi klien terhadap penyakitnya
Penyakit yang diderita dapat sembuh.
Kesan perawat terhadap klien
Klien kooperatif disebabkan karena rasa ingin tahu tentang penyakitnya dan
keinginan untuk sembuh sangat besar.
Klien nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA
KARAKTERISTIK DATA
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
Data subyektif :
Klien mengeluh lemah, cepat lelah, sesak napas,
sulit melakukan aktivitas karena lelah, terasa
berdebar debar. Sering terbangun pada malam hari
karena sesak dan nyeri dada
Data Obyektif :
Tensi 100/60, Nadi 100 X/menit, ireguler, kulit
dingin, Cappilary refill kurang dari 3 detik, CTR 60
%
Data Subyektif
Klien mengeluh sesak bila bangun dari posisi tidur.
Ketidak
seimbangan Tidak
toleransi
antara
suplai
dan terhadap aktivitas
kebutuhan akan oksigen
Data Obyektif
Berkeringat dingin bila merubah posisi dari tidur
langsung duduk.
Tanda vital setelah bangun dari tempat tidur :
Tensi :110/80 mmHg
Nadi : 124 x/mnt
Resp. :28 x/mnt.
Data Subyektif :
Kurangnya
informasi Cemas
Pasien mengatakan bahwa ia cemas dengan tentang penyakitnya
penyakinya
karena
kata
orang
penyakitnya(jantrung) berbahaya , Pasien bertanya
tentang perkembangan penyakitnya
Data obyektif :
Klien sering merenung dan susah tidur, banyak
bertanya , Ekpresi wajah cemas, Nadi 100 X/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Penurunan Cardiac OutPut sehubungan dengan penurunan Kontraksi myocard.
2. Tidak toleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen.
3. Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan
perkembangannya.
ASUHAN KEPERAWATAN
NO
DX
TUJUAN
.
1.
PERAWATAN
Penurunan
Pasien
mendemostrasikan keadaan
sehubungan
menurunnya
Kriteria :
kontrasi jantung
Data Subyektif :
batas
Klien mengeluh
mmHg
lemah,
dingin
keringat
INTERVENSI
akan 1.
(120/80
2. Nadi 80 X /menit
jantung
3.
dan
Kejadian
mortality
dan
out put
jam
kebutuhan 02 myocard.
Rasional
IMPLEMEMTASI
2.
normal.
RASIONAL
keadan klinik.
4.
Mempertahankan
bed
rest
Memberi
tidur 300
obat
obatan
infues
yang iskhemia.
6.
Melanjutkan
pengkajian
dan
Rasional
Monitor
tanda
tanda
EVALUASI
cardioganic
yang
meluas,
cardioganic
Memberikan
penjelasan
klien
cara
serta
pada
melakukan
Cemas
sehubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang
penyakit dan
perkembanga
nnya.
1.
dengan
Mulai
melakukan
tindakan
Rasional
Mengurangi
rangsangan
tinggi
beri
gunakan
suara
Rasional
merupakan
Pengertian
pengobatan
yang
dan
empati
mungkin
4.
dan pengobatan.
5.
Ijinkan
anggota
membantu
pasien,
keluarga
Mendoromg
bila
mengungkapkan perasaannya
pasien
untuk
spiritual
6.
Mendorong
mengekspresikan
7.
pasien
perasaan
kemampuan
pasien
untuk
menangis.
ketergantungannya.
Memberikan
contoh
menganjurkan
klien
melakukan
tekhnik
dan
untuk
relaksasi
napas dalam.
Gangguan
rasa
nyaman : Nyeri
Kriteria :
keseluruhan
meliputi
dengan
sehubungan
setelah
dengan
tanda
ketidak
perubahan
vital
dalam
posisi
lokasi,
intensitas
menggunakan
nyeri 1 10
Menganjukan
skala
bats
seimbangan
normal
apa
kebutuan
Nadi 60-80x/mnt
akan
timbulnya,
yang
dirasakan
klien
merupakan
klien
untuk
oksigen.
resp. 16-24x/mnt
Support
klien
untuk
mengungkapkan peasaan
merubah
Mendorong
mendengarkan
mengungkapkan perasaannya
keluhannya
akan
vital
setelah
perubahan
posisi:
Kolaborasi Therapi
110/70
mmHg.
nadi : 130 x/mnt
resp. 28 x/mnt.
Ds.
Klien
mengeluh
nyeri
sehingga enggan
merubah
posisi
tidur
Intoleransi
aktifitas
sehubungan
dengan
ketidakseimbang
an
untuk
takut
Tanda
klien
posisi tidur
tensi
antara
pemasukan
dan
kebutuhan O 2
kemampuan
Do. : berkeringat
dingin
terhadap aktifitas
bila
merubah
posisi
dari
tidur
langsung duduk.
Tanda
dasar
vital
setelah
bangun
dari
tempat
tidur : tensi :
110/80 mmHg
Nadi : 124 x/mnt
Resp. :28 x/mnt.
Ds.
:Klien
mengeluh sesak
bila bangun dari
posisi tidur.
Potensial
mengurangi
kambuh
kambuh
sehubungan
Kriteria :
dengan
setelah
ketidak
resiko
dijelaskan
untuk
klien
Diharapkan
dapat
menerangkan penyakitnya
memprmudah
tahuan mengenai
cairan,rendah
untuk
perawatan gagal
jantung
50 kg )
Do.Klien
peningkatan
makanan
konsumsi
bertanya
odem ekstremitas
berat
badan,
rendah
garam
dan
makanan
tersebut
untuk
rendahlemak
untuk mencegah
agar penyakitnya
yang
tidak kambuh
rokok,
mengenai
Ds.
cara
Klien
mengatakan
tidak
garam
yang
resiko
kambuhdan
berlebihan,stress
Jelaskan kepada klien bila bebart
tahu
mengenai
makanan
yang
tidak
boleh
dikonsumsi
konsumsi
meningkatkan
masyarakat.
status kesehatannya
Subyektif
: Klien mengatakan Setelah menghabiskan makan tadi pagi mencret 3 kali sehingga takut
untuk makan banyak lagi. Masih merasa lemah, kalau berjaan ke kmar mandi terasa mau
jatuh.
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Intervensi
: Berikan pengertian dan pemahanan Klien yang masih keliru tentang nutrisi dan keadaan
sakitnya. Motivasi keluarga untuk selalu menemani pasien.
Evaluasi
: Pasien dan keluarga mengatakan mengerti terhadap informasi yang diberikan tentang cara
cara mencegah penularan infeksi. Klien mengatakan
dirinya.
Obyektif
: Klien Dapat mendemostrasikan cara batuk dan cara pembuangan sputum yang baik.
Analisa
Perencanaan
: Tetap Pertahankan Tekhnik dan Prinsip Universal Pre caution dalam perawatan Pasien.
: Pasien dan Keluarga Telah memhami Tentang cara mencegah dan mengatasi resiko penularan
dan penyebaban infeksi.
: Klien mengatakan tetap berusaha untuk makan banyak walaupun terus mencret, Merasa agak
kuat, Tidak terlalu pusing kalau ke kamar mandi.
Obyektif
: Klien berjalan kekamar mandi tanpa dibimbing, Nadi 72 X/ menit, Tensi 90/60, ekspresi
wajah saat bertemu perawat agak ceriah.
Analisa
Perencanaan
Intervensi
Evaluasi
Conjungtiva masih anemik, Nadi 76 kal / menit, ensi 90 / 60 mmHg, Tidak mengeluh lemah.