Anda di halaman 1dari 8

RESPON TERHADAP FUNGSI HEMATOLOGI

FISIOLOGI
Sistem hematologi tersusun atas :
Darah
Tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limfa
Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan.
Cairan darah tersusun atas komponen sel yang tersuspensi dalam plasma darah.
Sel darah dibagi menjadi :
Eritrosit (sel darah merah, normalnya 5.000 l mm 3 darah)
Leukosit (sel darah putih, normalnya 5.000 -10.000 / mm 3 darah)
Terdapat sekitar 500 - 1.000 eritrosit tiap satu leukosit.
Leukosit dapat berada dalam bentuk :
Eosinofil
Basofil
Monosit
Netrofil
Limfosit
Selain suspensi plasma, ada juga fragmen sel tak berinti disebut Trombosit (normalnya 150.000
- 450.000 trombosit / mm 3 darah) Komponen seluler darah ini normalnya menyusun 40 - 45 %
volume darah.
Fraksi darah yang ditempati oleh eritrosit disebut hematokrit.
Darah terlihat sebagai cairan merah, opak & kental. Warnanya ditentukan oleh hemoglobin
yang terkandung dalam sel darah merah.
Volume darah manusia sekitar 7 - 10 % berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter.
Darah bersirkulasi di dalam sistem vaskuler & berperan sebagai
Penghubung antara organ tubuh
Membawa oksigen yang diabsorbsi oleh paru
Membawa nutrisi yang diabsorbsi oleh gastrointestinal ke sel tubuh untuk
metabolisme sel.
Mengangkut produk sampah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit, clan
ginjal yang akan ditransformasi & dibuang keluar dari tubuh.
Membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan.
Untuk menjalankan fungsinya, darah harus tetap berada dalam keadaan cair normal. Karena
berupa cairan selalu terdapat bahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat trauma.
Untuk mencegah bahaya ini darah memiliki mekanisme pembekuan yang sangat peka dapat
diaktifkan setiap saat diperlukan untuk menyumbat kebocoran pada pembuluh darah.
SUMSUM TULANG
Menempati bagian tulang spons & bagian tengah rongga tulang panjang

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 1

4 - 5 % dari berat badan normal ) paling besar dalam tubuh.


Bisa berwarna merah atau kuning
Sumsum merah merupakan tempat produksi sel darah merah aktif & merupakan organ
hematopoeik (penghasil darah utama) sedang Sumsum kuning tersusun terutama oleh
lemak dan tidak aktif dalam produksi elemen darah.
Selama masa kanak-kanak sebagian besar sumsum berwarna merah sesuai
pertambahan usia, sebagian besar sumsum pada tulang panjang mengalami perubahan
menjadi sumsum kuning, namun masih mempertahankan potensi untuk kembali
berubah menjadi jaringan hematopoetik apabila diperlukan.
Sumsum merah pada orang dewasa terbatas terutama pada rusuk, kolumna vertebralis,
& tulang pipih lainnya.
4
Sumsum tulang
Sangat banyak mengandung pembuluh darah & tersusun atas jaringan ikat yang
mengandung sel bebas.
Sel paling primitif dalam populasi sel bebas adalah stem sel yang merupakan
prekursor dari dua garis keturunan sel yang berbeda.
Garis keturunan mieloid meliputi eritrosit, berbagai jenis leukosit & trombosit serta
garis keturunan limfoid berdiferensiasi menjadi limfosit.
ERITROSIT
Berbentuk cakram bikonkaf, konfigurasinya mirip dengan bola lunak yang dipijat
diantara dua jari.
Diameternya sekitar 8 um, namun sangat fleksibel 4 mampu melewati kapiler yang
diameter 4 um
Volume sekitar 90 m 3, membrannya sangat tipis 4 gas seperti 02 & C2 dapat dengan
mudah berdifusi melaluinya.
Eritrosit
Dewasa tersusun terutama oleh hemoglobin menyusun - sampai 95 % masa sel.
Tidak mempunyai inti & hanya sedikit memiliki enzim metabolisme dibanding sel
lainnya.
Adanya sejumlah besar Hb dapat menjalankan fungsi utamanya transport oksigen
antara paru dan jaringan.
Pigmen pembawa oksigen Hb merupakan protein yang BM 64.000, tersusun atas 4
sub unit 4 mengandung heme yang terikat pada rantai globin. Besi berada pada bagian
heme molekul ini. Kemampuan khusus bagian heme adalah kemampuannya mengikat
oksigen secara longgar & reversibel.
Ketika Hb berikatan dengan Oksigen Oksihemoglobin (berwarna merah lebih
terang dibanding Hb yang tidak mengandung oksigen (Hb tereduksi), --> darah arteri
berwarna lebih terang dibanding darah vena.
Darah keseluruhan normalnya mengandung 15 g Hb / 100 ml darah, atau 30 um Hb
per seribu entrosit

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 2

Produksi eritrosit (eritropoesis) :


Eritroblast muncul dari sel stem sel primitif daiam sumsum tulang.
Eritroblast adalah sel berinti yang dalam proses pematangan di sumsum tulang
menimbun Hb clan secara bertahap kehilangan intinya 4 sel dikenal sebagai
retikulosit.
Pematangan lebih lanjut menjadi eritrosit disertai dengan menghilangnya material
warna gelap & sedikit penyusutan ukuran.
Eritrosit matang kemudian dilepaskan dalam sirkulasi, dalam keadaan eritropoesis
cepat, retikulasi & sel imatur lainnya dapat dilepaskan dalam sirkulasi sebelum
waktunya.
Diferensiasi sel stem multipotensial primitif sumsum tulang menjadi eritroblas
distimulasi oleh eritropoietin suatu substansi yang diproduksi terutama oleh ginjal.
Dalam keadaan hipoksia lama seperti pada kasus orang yang tingga! di ketinggian
atau setelah perdarahan berat terjadi , peningkatan kadar eritropoietin & stilasi
produksi sel darah merah Untuk produksi eritrosit normal sumsum tulang memerlukan
besi, vitamin B12, asam folat, piridoksin (vitamin 136) & faktor lainnya
Defisiensi faktor tsb selama eritropoesis --> penurunan produksi sel darah merah dan
anemia
7
Penyimpanan & Metabolisme Besi :
o Kandungan besi tubuh total pada kebanyakan orang dewasa sekitar 3 gram, sebagian
terkandung dalam Hb atau salah satu hasil pemecahannya.
o Normalnya sekitar 0,5 - 1 mg besi diabsorbsi tiap hari dari traktus intestinalis untuk
mengganti kehilangan besi melalui feses.
o Penambahan jumlah besi sampai 2 mg perhari harus diabsorbsi oleh wanita dewasa untuk
mengganti kehilangan darah selama menstruasi.
o Defisiensi besi pada orang dewasa (penurunan kandungan besi total) kehilangan darah
dari tubuh (perdarahan atau menstruasi berlebihan.
o Konsentrasi besi dalam darah normalnya sekitar 80 - 180 ug/dl (SI : 14 - 32 umol/L) untuk
pria clan 60 - 160 ugldl (SI : 11 - 29 umol/L) untuk wanita.
o Pada defisiensi besi simpanan besi dalam sumsum tulang dengan cepat dikosongkan -->
sintesa Hb tertekan & sel darah merah yang dihasilkan oleh sumsum lebih keci! & rendah
kadar Hbnya.
Metabolisme Vitamin B12 & Asam Folat :
Vitamin B12 & asam foiat diperlukan untuk sintesis DNA pada kebanyakan jaringan
namun defisiensi kedua vitamin ini efek terbesar pada eritropoesis.
Defisiensi vit B12 & asam folat ditandai dengan produksi sel darah merah abnormal
yang dinamakan megaloblas sel ini abnormal, kebanyakan dihancurkan dalam
sumsum tulang & angka pelepasannya berkurang anemia megalobiastik.
Vitamin B12 & asam folat diperoleh dari diet.
Vitamin B12 bergabung dengan faktor intrinsik yang dihasilkan oleh lambung.

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 3

Kompleks vitamin B12 faktor intrinsik diabsorbsi di ileum distal, asam folat
diabsorbsi di usus halus proksimal.
Destruksi Sel Darah Merah
Rata - rata rentang hidup sel darah merah yang bersirkulasi adalah 120 hari.
Sel darah merah tua dibuang dari darah oleh sistem retikuloendotelial, khususnya
dalam hati dan limfa
Sel retikulendotelial menghasilkan pigmen yang disebut bilirubin - berasal dari Hb
yang dilepaskan dari sel darah merah rusak.
Bilirubin merupakan hasil sampah yang diekskresikan dalam empedu Besi yang
dibebaskan dari Hb selama pembentukan bilirubin diangkut dalam plasma ke sumsum
tulang dalam keadaan terikat pada protein yang dinamakan transferin diolah lagi
menghasilkan Hb baru.
Fungsi eritrosit :
Membawa oksigen dari paru ke jaringan karena kandungan Hb yang tinggi. Apabila
tidak ada Hb kapasitas pembawa oksigen darah berkurang 99 % & tentunya tidak
mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh. Fungsi penting Hb adalah kemampuannya
mengikat oksigen dengan longgar & reversibel. oksigen langsung terikat dalam paru,
diangkut sebagai oksihemoglobin dalam darah arterial, dan langsung terurai dari Hb
dalam jaringan. Dalam darah vena Hb bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan
oleh metabolisme sel sehingga dapat menyangga kelebihan asam.
LEUKOSlT
Dibagi dalam dua kategori : Granulosit & sel mononuklear (agranulosit)
Dalam darah normal, jumlah total leukosit 5.000 - 10.000 sel / mm3, 60 % diantaranya
adalah granulosit, 40 % se1 mononuklear.
Leukosit dengan mudah dapat dibedakan dari eritrosit dengan adanya inti, ukurannya yang
besar dan perbedaan kemampuan mengikat warna.
Granulosit
Ditentukan adanya granula dalam sitoplasmanya
Diameternya biasanya 2 - 3 kali eritrosit.
Dibagi dalam tiga sub grup yang ditandai dengan perbedaan kemampuannya
mengikat warna seperti yang terlihat pada pemeriksaan mikroskopis : Eosinofil
memiliki granula berwarna merah terang dalam sitoplasmanya, sementara basofil
berwarna biru d a n y a n g paling banyak adalah netrofil dengan granula yang
berwarna ungu pucat.
Jumlah granulosit yang bersirkulasi dalam tubuh orang sehat relatif tetap, namun
apabila ada infeksi, sejumlah besar sel inti akan dilepaskan kedalam sirkulasi.
Produksi granulosit dari kubangan sel stem diperkirakan dikontrol dengan c a r a
y a n g s a m a d e n g a n regulasi produksi eritrosit oleh eritropoetin
Leukosit Mononuklear (Agranulosit)

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 4

Yang termasuk adalah limfosit clan monosit adalah sel darah putih dengan inti satu
lobus dan sitoplasmanya bebas granula.
Dalam darah orang dewasa normal, limfosit berjumlah sekitar 30 % dan monosit
sekitar 5 % dalam total leukosit.
Limfosit matang adalah sel kecil dengan sitoplasma sedikit, diproduksi terutama oleh
nodus limfe, clan jaringan limfoid usus, limpa, kelenjar timus dari prekursor yang
berasal dari sel stem sumsum.
Mononosit adalah leukosit yang terbesar, diproduksi oleh sumsum tulang clan dapat
berupa menjadi histiosit jaringan termasuk sel Kupffer di hati, makrofag peritoneal,
makrofag alveolar, clan komponen lain sistem retikuloendotelial.
13
Fungsi Leukosit
Melindungi tubuh terhadap invasi bakteri atau benda asing lainnya.Fungsi utama leukosit
polimorfonuklear (PMN) adalah memakan benda asing (fagositosis). Netrofil tiba di tempat
dalam waktu satu jam setelah awitan reaksi peradangan dan memulai fagositosis, namun
relatif berumur pendek. Kehadiran monosit lebih lambat, namun sel ini terus melakukan
aktifitas fagositik dalam jangka lama.
Fungsi limfosit terutama menghasilkan substansi yang membantu penyerapan benda asing.
Sekelompok limfosit T membunuh sel secara iangsung atau menghasilkan berbagai limfokin,
suatu substansi yang memperkuat aktifitas sel fagositik. Kelompok limfosit lainnya adalah
limfosit B menghasilkan antibodi, suatu molekuf protein yang akan menghancurkan benda
asing dengan berbagai mekanisme.
Eosinofil & basofil berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat
seperti histamin, serotonin, dan heparin pelepasan senyawa tsb akan mempengaruhi suplai
darah ke jaringan, seperti terjadi dalam peradangan, clan membantu memobilisasi
mekanisme pertahanan tubuh peningkatan jumlah eosinofil pada keadaan alergi
menunjukkan bahwa sel ini terlibat dalam reaksi hipersensitivifias.
14
TROMBOSIT
Merupakan partikel kecil, berdiameter 2 - 4 um
Terdapat dalam sirkulasi plasma darah
Mengalami desintegrasi cepat dan mudah jumlahnya selalu berubah antara 150.000
- 450.000 per mm 3 darah tergantung jumlah yang dihasilkan clan bagaimana
digunakan & kecepatan kerusakan.
Dibentuk oleh fragmentasi sel raksasa sumsum tulang megakariosit.
Produksi trombosit diatur oleh trombopoetin
Berperan penting dalam mengontrol perdarahan ada cedera vaskuler trombosit
mengumpul pada cedera tsb
Substansi yang dilepaskan dari granula trombosit & sel darah lainnya trombosit
menempel satu sama lain & membentuk tambalan atau sumbatan, yang sementara
menghentikan perdarahan.
Substansi lain dilepaskan dari trombosit untuk mengaktifasi faktor pembekuan dalam
plasma darah.

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 5

PEMBEKUAN DARAH
Adalah proses dimana komponen cairan darah ditransformasi menjadi material
semisolid yang dinamakan bekuan darah.
Bekuan darah tersusun terutama oleh sel - sel darah yang terperangkap dalam jaring jaring fibrin
Fibrin dibentuk oleh protein dalm plasma melalui urutan reaksi yang kompleks.
Apabila jaringan mengalami cedera ja1ur ekstrinsik , akan diaktivasi dengan
pelepasan substansi yang dinamakan tromboplastin sesuai urutan reaksi,
protrombin mengalami konversi menjadi trombin, yang pada gilirannya mengkatalisir
fibrinogen menjadi fibrin. Kalsium (faktor IV) merupakan kofaktor yang diperlukan
dalam berbagai reaksi ini.
Melalui jalur intrinsik diaktivasi saat lapisan kolagen pembuluh darah terpajan. Faktor
pembekuan secara berurutan akan diaktifkan seperti halnya jalur ekstrinsik, sampai
pada akhirnya terbentuk fibrin. Meskipun lebih lama, urutan kejadian i n i y a n g
lebih sering terjadi pada pembekuan darah in vivo.
PEMBEKUAN DARAH
Jalur intrinsik juga bertanggung jawab dalam permulaan pembekuan darah yang
terjadi akibat bersentuhan dengan gelas atau bahan asing lainnya, seperti apabila
darah diambil & dimasukkan ke dalam tabung. Oleh sebab itu antikoagulans
ditambahkan dalam tabung reaksi ketika mengambiil spesimen darah untuk uji
diagnostik.
Anti koagulan yang sering dipakai seperti sitrat mengikat kalsium, tidak dapat
digunakan sebagai sebagai antikoagulan in vivo karena ikatan kalsium plasma
menyebabkan hipokalsemia & kematian, heparin mencegah konversi pratrombin
menjadi trombin & dapat digunakan secara klinis sebagai antikoagulan
Bekuan yang terbentuk dalam tubuh dapat farut oleh kerja sistem fibrinofitik
terdiri atas plasmin & enzirn proteofitik melalui kerja ini bekuan akan dilarutkan
ketika jaringan mulai menyembuh & sistem vaskuler kembafi ke keadaan dasar
normal.
PLASMA DARAH
Apabila elemen seluler diambil dari darah; -bagian cairan yang tersisa disebut plasma
darah.
Mengandung ion, protein clan zat lain.
Apabila plasma darah dibiarkan membeku, sisa caiarn yang tertinggal dinamakan
serum kandungan yang sama dengan plasma, kecuafi kandungan fibrinogen &
beberapa faktor pembekuan.
Protein plasma, tersusun terutama oleh albumin & globulin.
Gama globulin, tersusun terutama oleh antibodi, dinamakan imunoglobulin
dihasilkan oleh limfosit & sel plasma
Albumin, terutama penting untuk memelihara volume cairan dalam sistem vaskuler.
Dinding kapiler tidak permeabel terhadap albumin keberadaannya dalam plasma
menciptakan daya onkotik yang menjaga cairan dalam rongga vaskuler dihasilkan

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 6

oleh hati, memiliki kapasitas mengikat berbagai zat yang ada dalam plasma Hal ini
berfungsi sebagai protein transport untuk logam, asam lemak, bilirubin, obat - obatan,
diantara zat lainnya.

PENGKAJIAN SISTEM HEMATOLOGI


Pengkajian Umum :
Usia, jenis kelamin, latar belakang etnis, latar belakang budaya, penampilan (sesuai
dengan usia, pucat, wajah kemerahan, banyak keringat, tanda nyeri, dehidrasi, postur
tubuh, gerakan , cara berjalan abnormal, tingkat aktifitas), tanda - tanda vital (perubahan
SNPTD), perubahan tinggi & berat badan.
Pengkajian Sistem :
Integumen :
Kulit & membran mukosa ; keluhan (pruritus, mudah memar, lesi, terpotong, infeksi yang
tidak sembuh), pucat, sianosis, eritema, ikterik, petekie, ekimosis, lesi purpura,
telengietaksis, ruam, nodul subcutan, infiltrat, vesikula, lesi yang tidak sembuh,
peningkatan suhu kulit, drainage, luka bernanah, diafaresis, turgor clan perhatikan
distribusi ketidak normalan.
Kuku : Rapuh, datar, bentuk sendok, kuku tabuh, kuku longgar
Rambut : Tekstur, pola pertumbuhan.
Gastrointestinal:
Keluhan : mual, muntah, dysfagia, anoreksia, penurunan berat badan Mulut
: memberan mukosa merah, perdarahan gusi clan mukosa,
stomatitis, purpura, hypertrofi tonsil, hypertrofi gusi,
ulkus.
Lidah
: keluhan nyeri, penampilan (keras, bengkak), tekstur (tidak
ada papila, berkerut, vvarna : merah)
Abdomen
: splenomegali, hepatomegali
Perdarahan samar atau nyata pada feses
Kardiovaskuler :
Keluhan tentang palpitasi, sesak napas, kelelahan (setelah aktivitas, sepanjang waktu),
angina, murmur, distritmia, takikardia, ekstremitas (warna, respon terhadap perubahan
suhu)
Pernapasan :
Ortopnea, takipnea, dyspnea, irama napas, pengembangan dan perubahan bunyi napas
Muskuloskeletal :rentang gerak, sendi tulang (bengkak, nyeri, kaku), jaringan lunak
(edema, hematoma, abses)
Genitourinaria :
Hematuria, inkontinensia, impoten, menstruasi berlebihan
Neurologis :
Keluhan tentang sakit kepala, ekstremitas kebas, kesemutan, parestesia, kelemahan, sering
mengantuk, tidak dapat tidur

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 7

Perubahan perilaku / alam perasaan


Perubahan rentang perhatian & respons
Informasi Iatar belakang yang , berhubungan :
Penyakit atau kondisi yang menyertai : Sering sakit, proses infeksi, terapi transfusi
darah / komponen darah, alergi multipel, asma, kecenderungan perdarahan, hemoragi,
gangguan ginjal, kardiovaskuler atau hepar, kanker.
Pembedahan atau penyakit sebelumnya :U1kus lambung, bedah lambung, bedah
hepatik, bedah jantung, bedah ginjal, pemajanan radioaktif & iradiasi, pemajanan zat
kimia, proses infeksi berulang : sering sakit tenggorok.
Riwayat keluarga :
Kanker, anemia, gangguan imun, afergi, inkompatibilitas Rhesus
Riwayat Sosilf :
Merokok, Minum alkohol, peningkatan stress, pekerjaan (pemajanan pada substansi toksik),
diet (perubahan sesaat, keterbatasan budaya atau keyakinan, penurunan masukan protein,
makanan kesukaan).
Riwayat obat - obatan :
Imunisasi, obat yang diresepkan (saat ini, sebelumnya ), obat bebas, obat rumah dan
penggunaan obat lain
Pemeriksaan Diagnostik :
Hitung sel darah lengkap ; meliputi penghitungan sel darah putih, sel darah merah, dan
trombosit permilimeter kubik darah vena, begitu pula hitung jenis, persentase setiap
jenis sel berinti dalam darah (misafnya presentase PMN, limfosit)
Coagulasi screening tes ; mengukur aktivitas koagulasi sistem ekstrmsik, meliputi
fibrinogen, protrombm, dan faktor V, VII, X, Digunakan untuk memantau terapi
coumarin begitu juga sebagai penyaring untuk penyakit hati.
Golongan darah :

Handout KMB II/Hematologi/Ninin Erdininsih AR

Page 8

Anda mungkin juga menyukai