Anda di halaman 1dari 7

Ciri Guru yang Disukai oleh Siswa

Disukai oleh siswa adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang guru, disukai disini
bukan berarti dicintai layaknya orang pacaran ya.. hmm, jangan sampai anda salah
menafsirkan, disukai dalam artian siswa sangat senang belajar dengan cara kita mengajar
apabila siswa sudah merasa senang dengan gaya/cara kita mengajar otomatis akan berimbas
kepada kecintaan mereka terhadap mata pelajaran yang kita ajarkan. Apabila siswa sudah
merasa senang dengan cara kita mengajar otomatis akan meningkatkan minat mereka
terhadap mata pelajaran tersebut dan akan berdampak kepada prestasi atau hasil belajar
yang memuaskan.
Disukai oleh siswa memang tidak mudah, butuh usaha dan kerja keras untuk meningkatkan
kualitas mengajar kita sebagai guru agar bisa menjadi guru yan profesional, guru yang
profesional lebih disukai oleh siswa, jadi intinya kualitas akan berbanding lurus dengan
kuantitas.
1.
2.
3.
4.
5.

Berikut beberapa ciri guru yang disukai oleh peserta didik :


Guru yang selalu tersenyum
Guru yang selalu memiliki ide kreatif
Guru yang menyenangkan
Guru yang humoris
Guru yang profesional
Berikut penjelasan dari semua poin diatas :
1. Guru yang selalu tersenyum
Senyuman memang membuat segalanya jadi indah, siswa juga layaknya teman dan kerabat
dekat yang harus anda layani dengan senyuman, siswa itu ibaratnya seorang
pelanggan/pembeli yang harus anda layani dengan senyuman, jika anda masuk kelas dengan
wajah sinis yang sangat menyeramkan, maka sudah dipastikan siswa bakal tidak senang
kepada anda, memang sebagian orang menjadi guru yang disegani dan ditakuti siswa
mungkin suatu kebanggan bagi sebagian guru, tapi konsep guru yang seperti ini adalah
sangat keliru guru yang sinis dan galak identik dengan guru jaman dahulu kala yang selalu
tampil dengan wajah yang menyeramkan.
Sekali lagi saya mengatakan siswa itu ibaratnya seorang pembeli atau pelanggan setia yang
harus anda layani dengan senyuman manis, contoh sederhananya mungkin anda sering
datang dan melihat situasi pelayanan di kantor bank, pernah tidak anda memperhatikan
bagaimana paracustumer service melayani nasabahnya? Tentu sering anda memperhatikan
mereka, setiap kali mereka melayani nasabah mereka selalu tersenyum dengan manis dan
bertanya dengan ramah dan sopan kepada siapapun baik nasabah yang masih muda ataupun
nasabah yang sudah lansia, untuk poin pertama ini mari kita belajar dari para pegawai bank
atau bisa juga kita mengambil contoh dari para pelayan toko, nah itu poin penting pertama
jika anda ingin disukai dan disenangi oleh siswaanda, bukan hal yang sulit bukan? Hanya
tersenyum setiap kali anda masuk kelas maka siswa anda akan merasa senang.
Baca : Manfaat senyuman bagi kesehatan tubuh
2. Guru yang selalu meiliki ide kreatif
Untuk poin kedua ini anda dituntut untuk menjadi guru yang kreatif, apa itu kreatif? Kreatif
yang berasal dari kata kreasi yang bisa diartikan sebagai menghasilkan suatu karya baru
dengan mengekspresikan ide-ide ayng ada dipikiran anda, bisa menuangkannya dalam
bentuk sebuah media pembelajaran, metode pembelajaran dengan ide kreatif anda, jika anda
mampu melaksanakan poin kedua ini insyaallah siswa anda akan merasa senang dengan
gaya mengajar anda.
Misalnya anda bisa mengembangkan kreasi anda dalam membuat media belajar, media
belajar tidak harus mahal atau tidak harus anda beli, media yang menarik bisa anda dapatkan
dari hasil pemikiran anda misalkan membuat poin-poin penting tentang pembahasan materi
anda dalam sebuah kartu permainan sehingga bisa dijadikan sebagai media yang sangat

menyenangkan bagi siswa, atau bisa juga anda membuatkan sebuah lagu tentang materi
yang sedang anda bahas dengan memberikan sedikit sentuhan ide kreatifitas anda maka
akan menghasilkan media pembelajaran yang mengasyikkan bagi siswa.
Baca: Metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
3. Guru yang menyenangkan bagi siswa
Guru yang menyenangkan pasti akan lebih disukai oleh para siswa ketimbang guru yang
membosankan, bagaimana menjadi guru yang menyenangkan? Untuk menjadi guru yang
menyenangkan anda harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa ketika anda
mengajar didalam kelas, rasa aman dan nyaman yang bagaimana yang dimaksud? Jadi rasa
aman dan nyaman disini adalah guru harus mampu membimbing, mengarahkan,
memperhatikan, bersahabat dan mampu memberikan solusi ketika mereka dalam kesulitan,
baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Bersahabat dalam artian bukan sepenuhnya anda harus mendekati siswa layaknya seorang
sahabat dekat, antara guru dan siswa harus memiliki jarak agar anda lebih dihargai dan
dihormati oleh siswa memang kata bersahabat identik dengan teman akrab, untuk menjadi
teman dekat siswa sambil menjaga jarak memang agak sulit karena ketika seorang guru
dekat dengan siswa tanpa menjaga jarak keakraban maka guru terkadang kurang dihargai
oleh siswa karena mereka menganggap guru seperti teman mereka, disinilah peran anda
untuk mengatur jarak dengan siswa meskipun bersahabat tetap harus menjaga jarak,
semoga anda mengerti maksud yang saya utarakan ini.
Baca : Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
4. Guru yang humoris
Pada poin ini saya mengambil kata humoris, kenapa guru humoris sangat disukai oleh siswa?,
kata humoris memang sangat identik dengan pelawak yang selalu membuat anda terhibur
dengan lelucon yang selalu dilontarkan. Jadi untuk jadi guru humoris disini bukan berarti anda
harus menjadi pelawak didepan kelas, anda jangan sampai salah menafsirkan maksud yang
tersirat pada poin ini, jika anda melawak didepan kelas maka akan mengurangi rasa hormat
siswa kepada anda.
Menjadi guru yang humoris adalah seorang guru mampu memberikan sebuah hiburan ketika
siswa anda bosan dengan aktivitas belajar yang terlalu serius, disinilah peran seorang guru
untuk mampu menghibur siswanya, misalnya dengan menyuguhkan cerita-cerita humor yang
lucu sehingga siswa merasa terhibur dan senang, jadi anda harus pandai-pandai membaca
situasi dan perasaan hati dari siswa anda ketika mereka terlihat jenuh dan agak bosan
belajar, disanalah anda mengambil peran untuk memberikan mereka hiburan agar rasa bosan
mereka hilang.
Baca : Bagaimana membuat siswa tertarik untuk belajar?
5. Guru yang profesional
Pada poin yang terahir ini anda dituntut untuk menjadi guru yang profesional, bagaimana
menjadi guru profesional? Menjadi guru yang profesional tidaklah mudah butuh waktu lama
dan sering-seringlah mengasah kemampuan mengajar anda agar menjadi guru profesional,
khusus bagi guru yang baru terjun mengajar harus bekerja lebih ekstra untuk bisa menjadi
guru yang profesional, bagaimana kriteria guru yang profesional? Guru profesional adalah
guru yang mampu memberikan pelayanan atau pembelajaran yang mampu diterima dengan
baik tentang apa yang sudah disampaikan dalam proses belajar, cara penyampaian dan
penyajian materi yang benar-benar harus terstruktur sehingga mempermudah pemahaman
bagi siswa, dan pastinya guru yang profeional adalah guru yang menguasai materi yang akan
disampaikan dan menyampaikan materi dengan terencana bukan hanya sekedar masuk
kelas.
Karena banyak kita temui dilapangan guru yang seperti itu, terkadang mereka tidak siap
dalam menyampaikan materi yang akan dijelaskan dikelas jadi terkesan asal masuk kelas
tanpa dipertimbangkan dan direncanakan secara matang, tentunya metode atau gaya

mengajar dengan tanpa persiapan tidak dianjurkan jika anda ingin menjadi guru yang
profesional. Menjadi guru yang profesional bukanlah perkara yang gampang, mari kita samasama belajar untuk menjadi guru yang profesional karena saya sendiri masih menyadari
belum menjadi guru yang profesional, masih tahap belajar untuk menjadi guru profesional

Baca : Kriteria untuk menjadi guru profesional


Itulah 5 poin penting jika anda ingin disukai oleh siswa anda, artikel ini berdasarkan
pengalaman pribadi jadi setiap orang punya pemikiran dan pengalaman yang berbeda
tentang cara agar disukai oleh siswa, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa anda
jadikan referensi jika anda ingindisukai dan disenangi oleh siswa, semoga artikel ini
bermanfaat untuk pembaca.
Tips Menjadi Guru Idaman dan Profesional
Menjadi seorang guru adalah tanggung jawab besar. Karena tugas guru sebagai mediator
transfer ilmu untuk mencerdaskan bangsa. Guru dituntut memilki kompetensi-kompetensi
yang memadahi, agar menghasilkan pendidikan yang sesuai harapan.
Empat kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru:

1. Pedagogik
Yaitu kompetensi seorang guru yang dituntut untuk mampu mengelola proses belajar
mengajar. Termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaksanaan eveluasi hasil belajar
mengajar, dan pengembangan peserta didik sebagai individu.

Hal-hal yang perlu dikuasai, antara lain: menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu, serta menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.

2. Kepribadian
Yaitu dedikasi dan loyalitas. Seorang guru harus tegar, dewasa, bijak, tegas, dapat dijadikan
contoh dan memiliki kepribadian mulia. Kompetensi yang harus dimiliki, antara lain: bertindak
sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia,
menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat,
memiliki wibawa, menunjukkaan etos kerja, tanggung jawab tinggi dan menjunjung tinggi
kode etik profesi guru.

3. Profesional

Yaitu kemampuan menguasai materi pembelajaran. Kompetensi yang dimiliki adalah


menguasai meteri, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang diampu, menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran, dan mengembangkan materi ajar dengan
kreativitas.

4. Sosial
Yaitu kemampuan guru dalam bersosialisasi terhadap masyarakat. Mudah berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif baik pada siswa, para guru, atau masyarakat sekitar. Kompeetnsi
dalam bidang ini adalah bersikap inklusif, obyektif, dan tidak diskriminatif-karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
social ekonomi, berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat, serta bisa beradaptasi di mana pun
ditempatkan dalam tugas mengajar.

Empat kompetensi guru di atas harus dimiliki guru, sebagai komitmen awal dalam upaya
menjadi guru yang baik dan kreatif. Tanpa semua kompetensi itu, akan sulit untuk
mengemban tugas sebagai guru.

Menjadi seorang guru pada dasarnya mudah. Namun, untuk komitmen mengemban amanah
untuk mengabdi pada bangsa itulah yang agak susah. Tugas guru tidak hanya mendidik atau
transfer ilmu, guru juga menjadi orang tua peserta didik dalam pembelajaran; guru sebagai
pengingat juga motivator. Banyak tugas dari seorang guru, sehinga dalam menjalankannya
diperlukan komitmen yang kuat, agar tidak mudah menyerah ketika ada aral melintang yang
menghadang.

Beberapa tugas guru yang penting diketahui, untuk memupuk komitmen dalam menjalankan
tugas sebagai guru, antara lain:
1. Guru sebagai pendidik
2. Guru sebagai motivator
3. Guru sebagai pembimbing

Menurut Roestiyah, ada beberapa tugas guru dalam mendidik anak:


1. Seorang guru untuk sponsor di dalam kegiatan anak-anak.
2. Seorang guru sebagai pemimpin.

Yang memiliki tanggung jawab dan kesempatan dalam banyak situasi, membimbing anak ke
arah membentuk keputusan, menghadapkan anak-anak pada problem, dan pemecahan
masalah.
3. Guru sebagai perencana kurikulum.
4. Guru sebagai salah satu profesi.

Orang yang nantinya menyadari peran guru karena keterpaksaan tidak dapat bekerja dengan
lebih baik. Maka harus bisa menyadari dengan benar-benar bahwa pekerjaan sebagai salah
satu profesi.

5. Guru sebagai manager dan administator.

6. Guru Sebagai penegak kedisiplinan.


Guru harus menjadi pelopor dalam segala hal. Tata tertib dapat berjalan bila guru dapat
menjalani lebih dahulu.

7. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.


Sebab nantinya, anak akan bekerja dan hidup mengadibkan dirinya di dalam masyarakat.
Dengan demikian, anak harus dibiasakan dan dilatih di sekolah dalam pengawasan guru.

8. Guru ialah pembimbing dalam membawa anak didiknya ke arah kedewasaan.


Pendidik tidak maha kuasa. Tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.

9. Sebagai perantara dalam belajar.


Proses belajar guru hanyalah sebagai perantara atau medium. Anak pun harus bisa berusaha
sendiri mendapatkan suatu pengertian atau insight, sehingga nantinya akan timbul
perubahan dalam tingkah laku, sikap, dan pengetahuannya.

10. Mempersiapkan anak menjadi warga Negara yang baik.


11. Mencetak kepribadian anak yang harmonis, yang sesuai dengan cita-cita dan dasar
Negara kita Pancasila.

12. Menyelenggarakan berbagai kebudayaan terhadap anak didiknya, berupa kepandaian,


kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

Begitu banyak tugas seorang guru. Jika dalam pofesinya tidak memiliki niat yang kuat untuk
mewujudkan pendidikan yang baik dan bermutu, seorang guru bisa saja putus ada dan
berhenti dari pfofesinya. Dan, tanpa seorang guru, maka pendidikan tidak akan berjalan.
Ketika guru sudah mampu melaksanakan tugasnya, langkah selanjutnya adalah
menaklukkkan hati peserta didik; bagaimana mereka suka dalam kelas yang diampunya,
semangat mengikuti pelajaran, dan tidak bermalas-malasan. Guru dituntut untuk selalu
kreatif, agar bisa menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi yang diajarkan.

Sifat yang harus dimiliki guru agar bisa mengambil hati para murid, antara lain:
1. Sabar
2. Kasih sayang
3. Adil, dan tidak pilih kasih
4. Jujur
5. Bisa menjadi teladan
6. Empati
7. Rendah hati
8. Demokratis
9. Tegas
10. Mengayomi
11. Disiplin
12. Humoris
13. Sederhana
14. Tulus
15. Komunikatif
16. Bijaksana

Inilah beberapa pemaparan tentang guru profesional yang menyenangkan. Jika tidak semua
bisa dimiliki, maka mungkin ada salah satu sikap yang telah melekat pada diri setiap guru.
Guru dan murid adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Begitu banyak tugas yang
diemban seorang guru hingga mereka harus selalu kuat dan tabah dengan segala masalah
ketika menemui berbagai macam karakter anak didik yang berbeda.

Guru yang baik akan menghasilkan peserta didik yang baik pula. Itulah tantangan yang harus
dilalui dengan komitmen, dan semangat juang mencerdaskan bangsa. Seyogianya, guru
sebagai orangtua di sekolah tidak hanya menjejali pembelajaran tanpa ada kasih sayang.
Karena bagaimanapun, guru sebagai sosok yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama
anak-anak di sekolah. Menjadi guru profesional, baik, bahkan disayang para murid, bukankah
itu lebih menyenangkan? [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah.net]

Srobyong, 2 Mei 2015


Editor: Pirman Bahagia

Anda mungkin juga menyukai