HNP LUMBAR
Kepaniteraan Bedah RSU Haji Surabaya
Pembimbing:
dr. Ananda Haris, Sp.BS
Penyusun:
Yoseph Jappi
2009.04.0.0088
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT ILMU BEDAH SARAF
HNP LUMBAR
KATA PENGANTAR
ilmu
kedokteran
dan
bagi
semua
pihak
yang
membutuhkannya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
i
ii
iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................
Anatomi...................................................................................
Definisi....................................................................................
10
Epidemiologi............................................................................
10
Patogenesis............................................................................
10
Gambaran klinis.......................................................................
11
Diagnosis.................................................................................
15
Diagnosis banding...................................................................
16
Penanganan............................................................................
17
Prognosis.................................................................................
18
BAB 3 KESIMPULAN.........................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
HNP adalah Protrusi dari nucleus pulposus atau annulus fibrosus
dari diskus intervertebralis yang dapat menjepit akar saraf, paling sering
pada daerah lumbal dan kadang cervical. Disebut juga protruded disk,
herniated disk, atau ruptured disk.
HNP diperkirakan bertanggungjawab terhadap 10% dari seluruh
nyeri punggung bawah. Pria dua sampai tiga kali lebih beresiko menderita
HNP dibandingkan wanita. HNP biasanya terjadi pada usia dekade ke-3
dan ke-4. Angka operasi untuk HNP bervariasi. Di Inggris angka operasi
sebesar 100/100,000 , di Finlandia 350/100,000, dan lebih dari
450/100,000 di Amerika Serikat. Lebih dari 95% operasi dilakukan di area
L4-L5 dan L5-S1. Rata-rata usia saat dilakukan operasi adalah 40-45
tahun.
Nyeri punggung bawah (low back pain) sendiri merupakan salah
satu penyakit tersering yang diderita oleh seorang manusia. Diperkirakan
70-80% dari seluruh manusia akan setidaknya pernah menderita satu
episode nyeri punggung bawah dalam hidupnya. Nyeri punggung bawah
merupakan penyebab kedua tersering dari absen kerja setelah keluhan
saluran nafas atas yang menimbulkan hilangnya produktivitas. Menurut
National Center for Health Statistics (NCHS), setiap tahun terdapat hampir
13 juta kunjungan ke dokter untuk nyeri punggung bawah. Rata-rata hari
dengan restriksi aktivitas adalah 23.5, dengan 8 hari benar-benar tidak
bisa bekerja sama sekali.
Mengingat besarnya morbiditas yang ditimbulkan oleh HNP dan
sebagian besar HNP terjadi di daerah lumbosacral, maka penulis akan
membahas mengenai HNP lumbar secara lebih mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi vertebra lumbar1
Vertebra lumbar terdiri atas 5 vertebra. Setiap vertebra terdiri atas
corpus di bagian anterior dari arkus neural di posterior yang mengelilingi
kanalis vertebralis. Medulla spinalis dan cauda equina berjalan dan
dilindungi oleh struktur di sekeliling kanalis vertebralis. Arkus neural
memiliki dua pedikel pada setiap sisinya dan sebuah lamina di posterior.
Processus spinosus menonjol ke posterior dari bagian lamina di garis
tengah dan teraba dari kulit. Processus transversus menonjol ke lateral
pada masing-masing sisi dari perbatasan antara pedikel dan lamina.
disesuaikan
untuk
menahan
transfer
energi
selama
aktivitas
seseorang.
Facet joints terdiri atas prosesus artikularis dari setiap vertebra
yang berdekatan. Prosesus artikularis menonjol ke superior dan inferior
dari perbatasan antara pedikel dan lamina. Antara satu prosesus
artikularis superior dengan satu prosesus artikularis inferior membentuk
saraf
keluar
dari
kanalis
spinalis
melalui
foramina
sementara
di
posterior
dibatasi
oleh
lamina
dan
fibrocartilagenous
yang
tersusun
dalam
lapisan-lapisan
konsentrik yang berjalan oblique dari satu vertebra ke vertebra lain. Serat
dari setiap lapisan berjalan dengan orientasi yang berbeda sehingga
mereka saling memotong satu sama lain pada sudut yang berbeda yang
bervariasi menurut tekanan intradiskal dari nukleus pulposus. Jadi,
dan
permukaan
anteroinferior
dari
lamina.
Ligament
ini
spinalis
Substantia grisea (gray matter) : terdiri atas banyak badan sel saraf
yang membentuk kolum longitudinal di sepanjang medulla spinalis.
Pada
irisan
melintang
berbentuk
seperti
kupu-kupu
dan
spinalis. Nervus spinalis berawal dari radix anterior dan radix posterior.
Radix anterior mengandung serat saraf motorik yang bersumber dari
cornu anterior medulla spinalis sedangkan radix posterior mengandung
serat saraf sensorik yang membawa informasi ke SSP. Badan sel dari
saraf sensorik ini terkumpul di bagian distal dari radix posterior pada
foramen intervertebral membentuk ganglion spinal. Setiap nervus spinalis
akan terbagi menjadi ramus anterior yang menginervasi hampir seluruh
otot-otot skeletal dari tubuh dan sebagian besar area kulit kecuali
beberapa regio di kepala sementara ramus posterior menginervasi otot
skeletal intrinsik dari punggung dan sebagian kecil kulit punggung.
Medulla spinalis jauh lebih pendek daripada kolumna vertebra
sehingga radiks saraf spinalis semakin panjang dan berjalan oblique dari
regio cervical sampai regio coccygeal dari kanalis vertebralis..
Di bawah conus medullaris, terdapat radiks nervus spinalis yang
berjalan ke inferior menuju tempat keluarnya di foramen intervertebral
yang lebih bawah dan kumpulan radiks nervus spinalis ini disebut cauda
equina.
10
subarachnoid.
Spatium
subarachnoid
mengandung
liquor
regio cervical
Dan dari arteri segmental yang masuk ke setiap segmen medulla
11
12
13
venous
bertanggungjawab
terhadap
10%
dari
seluruh
nyeri
punggung bawah. Pria dua sampai tiga kali lebih beresiko menderita HNP
dibandingkan wanita. HNP biasanya terjadi pada usia dekade ke-3 dan ke4. Angka operasi untuk HNP bervariasi. Di Inggris angka operasi sebesar
100/100,000 , di Finlandia 350/100,000, dan lebih dari 450/100,000 di
Amerika Serikat. Lebih dari 95% operasi dilakukan di area L4-L5 dan L5S1. Rata-rata usia saat dilakukan operasi adalah 40-45 tahun.
Patogenesis5
Terjadinya HNP lumbal umumnya dimulai dari usia sekitar 30 tahun.
Pada usia ini terjadi degenerasi diskus berupa pengurangan kadar air dari
nucleus pulposus dan kerusakan serat-serat kolagen yang menyusun
matriks nukleus pulposus. Akibatnya volume nucleus pulposus menurun
14
15
Test dilakukan
dengan cara mengangkat tungkai yang sakit secara perlahan tanpa fleksi
lutut. Bila timbul nyeri sebelum mencapai sudut 60 derajat, maka
dikatakan Lasegue positif. Dengan test Lasegue, pasien dapat merasakan
nyeri tajam yang tidak biasa dirasakan dan berbeda dari nyeri penyakit
lain.
Terdapat
sejumlah
modifikasi
16
test
Lasegue
untuk
semakin
17
18
19
Lesi pada akar saraf L3 dan L4 jarang terjadi. Lesi ini menimbulkan
nyeri pada paha dan lutut anterior serta area anteromedial dari tungkai
bawah disertai paresthesia sesuai dengan area dermatomnya. Refleks
patella umumnya berkurang atau hilang. Lesi L3 menimbulkan kelemahan
otot quadriceps, adductor paha, dan iliopsoas sementara lesi L4
melemahkan otot extensor tungkai bawah.
Diagnosis5,6
Jika anamnesis dan pemeriksaan fisik telah menemukan tandatanda khas dari HNP, seseorang dapat dengan yakin menegakkan
diagnosis. Beberapa ahli menganjurkan untuk tidak perlu melakukan
pemeriksaan imaging untuk kasus HNP yang akut dan tanpa defisit
neurologis. Pada kasus HNP dengan gejala persisten atau disertai defisit
neurologis, disarankan melakukan pemeriksaan imaging. Dewasa ini,
dengan adanya MRI di berbagai fasilitas kesehatan, pemeriksaan MRI
menjadi gold standard untuk pencitraan HNP. Pemeriksaan mielografi dan
caudografi sudah banyak ditinggalkan. MRI lebih unggul dari CT scan
dalam hal kemampuan membedakan jaringan lunak antara material
diskus, annulus, nervus, tulang, dan detil hubungan anatomis yang
optimal (Gambar 7).
Pemeriksaan lain seperti EMG menunjukkan adanya potensial
fibrilasi dari otot yang mengalami denervasi setelah 1-2 minggu dan
hilangnya atau asimetris H-refleks. Pemeriksaan EMG ini hanya dilakukan
pada kasus jarang di mana diagnosis belum tegak setelah MRI dilakukan
atau untuk kepentingan penelitian.
Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu diagnosis.
Pemeriksaan LED dapat dilakukan untuk membedakan HNP dengan
proses keganasan dimana LED akan meningkat pada kasus keganasan.
20
Tampak
diskus
yang
mengalami
herniasi
lebih
hipointens
Neuropati diabetika
Tumor daerah lumbal
Fraktur vertebra lumbal
Spondilosis lumbal
Proses inflamasi : mis.artritis sakroiliaka, bursitis piriformis
Neuritis n.ischiadicus
Penanganan5,7
Penanganan penderita HNP dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
kelompok konservatif dan operatif. Sebagian besar pasien dapat ditangani
secara konservatif. Pengobatan konservatif meliputi :
Rehabilitasi medik
Terapi operatif diindikasikan pada kasus kompresi akut cauda
22
23
punggung secara gentle sudah dapat dilakukan pada hari ke-10 pasca
operasi. Pasien perlu menghindari duduk terlalu lama, mengangkat beban
berat, atau mengejan dalam 4 minggu pertama pasca operasi. Latihan
yang lebih intens dapat dimulai setelah 1 bulan pasca operasi.
Prognosis6,7
Sebagian
Prognosis
besar pasien
pasien
yang
membaik dengan
menjalani
pembedahan
terapi
konservatif.
bergantung
pada
24
BAB III
KESIMPULAN
HNP lumbar merupakan salah satu masalah kesehatan serius
dengan dampak morbiditas yang besar di seluruh dunia termasuk di
Indonesia. Nyeri dan disabilitas yang ditimbulkan menimbulkan kerugian
ekonomis dan produktivitas.
HNP lumbar merupakan protrusi dari nukleus pulposus atau annulus
fibrosus yang dapat menjepit akar saraf. HNP lumbar paling sering
ditemukan di daerah lumbosacral dan cervical. HNP lumbar disebabkan
oleh degenerasi diskus yang dimulai pada usia di atas 30 tahun berupa
berkurangnya kadar air dan elastisitias nukleus pulposus.
HNP lumbar ditandai oleh 3 gejala yakni gejala nyeri yang menjalar
dari sakroiliaka ke tungkai, kekakuan punggung, dan gangguan sensorikmotorik-atau refleks dari tungkai. HNP lumbar dapat ditangani secara
konservatif maupun operatif. Indikasi operasi meliputi kompresi pada
cauda equina dan kegagalan terapi konservatif. Prognosis adalah baik
untuk sebagian besar kasus jika ditangani dengan tepat.
25
REFERENSI
1. Borenstein
D,
1995.
Anatomy
and
Biomechanics
of
the
26