Tata Laksana Fibrilasi Atrium
Tata Laksana Fibrilasi Atrium
TINJAUAN
EDUCATION
PUSTAKA
ABSTRAK
Fibrilasi atrium (atrial fibrillation, AF) adalah takikardia supraventrikular dengan karakteristik aktivasi atrium yang tidak terkoordinasi. Insidens
AF makin meningkat terutama dengan meningkatnya usia harapan hidup. Manajemen fibrilasi atrium tetap merupakan masalah. Sampai saat
ini, ada dua pilihan intervensi dasar: mengembalikan dan mempertahankan ritme sinus atau mengontrol laju jantung. Sejak tahun 2000 telah
dilakukan beberapa penelitian yang membandingkan kedua pilihan terapi ini. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi terapi mengontrol frekuensi
nadi sama efektifnya dengan usaha mengontrol irama. Studi-studi juga menunjukkan perlunya meneruskan terapi antikoagulan walaupun irama
pasien telah kembali ke sinus. Pada beberapa kasus pilihan terapi dapat sangat jelas; tetapi pada kasus lain mungkin kedua terapi tersebut dapat
dilakukan; pada kasus-kasus ini pengambilan keputusan sebaiknya melibatkan pasien dan keluarga pasien.
Kata kunci: fibrilasi atrium, kontrol irama, kontrol frekuensi nadi, STAF, PIAF, AFFIRM, RACE, HOT-CAF, AF-CHF, J-RHYTHM
ABSTRACT
Atrial fibrillation (AF) is a supraventricular tachyarrhythmia characterised by uncoordinated atrial activation. The incidence of AF is increasing
especially with increasing life expectancy. Despite new insights in the pathophysiology and development of novel ablative technique and
anti arrhythmic drugs, the management of this chronic rhythm disturbance remains problematic. There are two fundamental interventional
choices: restoration and maintenance of normal sinus rhythm (NSR) or control of ventricular rate. While there are compelling theoritical benefits
in restoring and maintaining NSR, until recently there has been little evidence supporting the comparative advantages of either strategy. Since
2000 there are several trials comparing these strategies. Results from these studies indicate that a strategy af rate control in AF patients can
be at least as effective as efforts to control rhythm. These trials have also revealed the necessity of continuing antithrombotic treatment even
when long term sinus rhythm is achieved. In some cases both management could be applicable so we should involve patient and family for
management decision. Ignatius Yansen, Yoga Yuniadi. Management of Atrial Fibrillation: Rate Control or Rhythm Control.
Key words: atrial fibrillation, rate control, rhythm control, STAF, PIAF, AFFIRM, RACE, HOT-CAF, AF-CHF, J-RHYTHM
EPIDEMIOLOGI
Fibrilasi atrium (atrial fibrillation, AF) adalah
takikardia supraventrikular dengan karakteristik
aktivasi atrium yang tidak terkoordinasi. AF
adalah gangguan irama yang paling sering
ditemukan dalam praktek sehari-hari. AF
dialami oleh 1-2% populasi dan meningkat
dalam 50 tahun ke depan. Di Amerika Serikat
diperkirakan 2,3 juta penduduk menderita AF
dengan >10% berusia di atas 65 tahun dan
diperkirakan akan terus bertambah menjadi
4,78 juta pada tahun 2035.1 AF digambarkan
sebagai suatu epidemi kardiovaskular yang
menyebabkan beban ekonomi pada negara
berkembang.
Alamat korespondensi
email: ignatius.yansen@gmail.com
171
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1 Kejadian klinis yang diakibatkan oleh fibrilasi atrium6
Parameter klinis
1.
Kematian
2.
Stroke
3.
Hospitalisasi
4.
Variasi yang besar dari asimptomatik sampai sangat terganggu akibat simtom
fibrilasi atrium
5.
Variasi yang besar dari tidak ada gangguan sampai takikardiomiopati dengan
gagal jantung akut
DEFINISI6
Fibrilasi atrium adalah gangguan irama
jantung dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Ketidakteraturan interval RR yaitu tidak
ada pola repetitif pada EKG.
2. Tidak ada gambaran gelombang P yang
jelas pada EKG.
3. Siklus atrial (jika terlihat) yaitu interval
di antara dua aktivasi atrial sangat bervariasi
(<200 ms) atau >300 kali per menit.
KLASIFIKASI FIBRILASI ATRIUM6
Secara klinis, terdapat 5 tipe AF yang dapat
dibedakan berdasarkan presentasi dan durasi
aritmia.
1. First diagnosed AF: setiap pasien yang baru
172
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2 Keuntungan, risiko, dan hasil yang didapat pada terapi kontrol irama jantung dan kontrol laju jantung pada tata
laksana fibrilasi atrium9
Kontrol irama jantung (rhythm control)
Keuntungan
Meningkatkan efisiensi jantung secara umum
Mengurangi risiko tromboemboli
Mengurangi risiko penggunaan terapi antikoagulan
Kerugian
Efek samping proaritmia dari obat anti aritmik
Risiko efek samping obat
Relaps akut FA disertai gagal jantung
Risiko akibat penghentian obat antikoagulan
Hasil yang didapat
Pengurangan penggunaan antikoagulan
Rekurensi FA yang sering terjadi
Membutuhkan lebih banyak prosedur kardioversi
Risiko kejadian stroke lebih tinggi
Meningkatnya angka hospitalisasi karena gagal jantung
Gambar 3 Pilihan tata laksana kontrol irama jantung dan kontrol laju jantung pada fibrilasi atrium6
173
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 3 Karakteristik umum studi-studi terkait kontrol irama dan kontrol laju jantung pada AF6
Pasien simtomatik
Pasien usia yang lebih muda
Lone AF
FA sekunder dengan penyebab dapat diidentifikasi (contoh:
tirotoksikosis, alkohol, dan kafein)
Pasien asimtomatik
Usia 65 tahun
Kontraindikasi atau efek samping terhadap antiaritmia
Tidak sesuai untuk kardioversi (contoh: FA >1 tahun,
dimensi atrium kiri >55mm, kardioversi yang gagal berulang
walaupun menggunakan antiaritmia)
Gambar 5 Odds ratio terhadap kejadian perdarahan mayor intrakranial dan ekstrakranial17
174
TINJAUAN PUSTAKA
yang spesifik dan hubungannya dengan irama
sinus, tata laksana, dan kesintasan. Pada analisis
pertama, peneliti AFFIRM mendapatkan
kecenderungan angka total kematian nonkardiovaskular yang lebih rendah pada
grup kontrol laju jantung dibandingkan
dengan kontrol irama.18 Pada analisis kedua,
Steinberg et al19 menunjukkan bahwa irama
sinus dan terapi warfarin merupakan faktor
protektif terhadap kematian sedangkan
digoxin dan obat antiaritmia berhubungan
dengan meningkatnya angka kematian.
Peneliti menyimpulkan bahwa antiaritmia
dapat menguntungkan apabila irama sinus
dapat dipertahankan tetapi keuntungan ini
bekurang oleh adanya berbagai efek samping
non kardiovaskular obat antiaritmia.
Dalam
mempertimbangkan
terapi
AF
DAFTAR PUSTAKA
1.
Go AS, Hylek EM, Phillips KA, Chang Y, Henault LE, Selby JV, et.al. Prevalence of diagnosed atrial fibrillation in adults: national implications for rhythm management and stroke prevention:
the AnTicoagulation and Risk Factors in Atrial Fibrillation (ATRIA) Study. JAMA. 2001;285(18):2370-2375.
2.
3.
Benjamin EJ, Wolf PA, DAgostino RB, Silbershatz H, Kannel WB, Levy D. Impact of atrial fibrillation on the risk of death: the Framingham Heart Study. Circulation. 1998;98(10):946-952.
Dries DL, Exner DV, Gersh BJ, Domanski MJ, Waclawiw MA, Stevenson LW. Atrial fibrillation is associated with an increased risk for mortality and heart failure progression in patients with
asymptomatic and symptomatic left ventricular systolic dysfunction: a retrospective analysis of the SOLVD trials. Studies of Left Ventricular Dysfunction. J Am Coll Cardiol. 1998;32(3):695703.
4.
Luderitz B, Jung W. Quality of life in patients with atrial fibrillation. Arch Intern Med. 2000;160(12):1749-1757.
5.
Wattigney WA, Mensah GA, Croft JB. Increasing trends in hospitalization for atrial fibrillation in the United States, 1985 through 1999: implications for primary prevention. Circulation.
2003;108(6):711-716.
6.
Camm AJ, Kirchhof P, Lip GY, Schotten U, Savelieva I, Ernst S, et. al. Guidelines for the management of atrial fibrillation: the Task Force for the Management of Atrial Fibrillation of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J. 2010;31(19):2369-2429.
7.
Crijns HJ. Rate versus rhythm control in patients with atrial fibrillation: what the trials really say. Drugs. 2005;65(12):1651-1667.
8.
Borggrefe M, Breithardt G. Maintenance of sinus rhythm as a therapy goal. Europace. 2000;1 Suppl C:C1-5.
9.
Boriani G, Biffi M, Diemberger I, Martignani C, Branzi A. Rate control in atrial fibrillation: choice of treatment and assessment of efficacy. Drugs. 2003;63(14):1489-1509.
10. Hohnloser SH, Kuck KH, Lilienthal J. Rhythm or rate control in atrial fibrillation--Pharmacological Intervention in Atrial Fibrillation (PIAF): a randomised trial. Lancet. 2000;356(9244):17891794.
11. Van Gelder IC, Hagens VE, Bosker HA, Kingma JH, Kamp O, Kingma T, et.al. A comparison of rate control and rhythm control in patients with recurrent persistent atrial fibrillation. N Engl J
Med. 2002;347(23):1834-1840.
12. Wyse DG, Waldo AL, DiMarco JP, Domanski MJ, Rosenberg Y, Schron EB, et.al. A comparison of rate control and rhythm control in patients with atrial fibrillation. N Engl J Med.
2002;347(23):1825-1833.
13. Carlsson J, Miketic S, Windeler J, Cuneo A, Haun S, Micus S, et.al. Randomized trial of rate-control versus rhythm-control in persistent atrial fibrillation: the Strategies of Treatment of Atrial
Fibrillation (STAF) study. J Am Coll Cardiol. 2003;41(10):1690-1696.
14. Opolski G, Torbicki A, Kosior DA, Szulc M, Wozakowska-Kaplon B, Kolodziej P, et.al. Rate control vs rhythm control in patients with nonvalvular persistent atrial fibrillation: the results of the
Polish How to Treat Chronic Atrial Fibrillation (HOT CAFE) Study. Chest. 2004;126(2):476-486.
15. Roy D, Talajic M, Nattel S, Wyse DG, Dorian P, Lee KL, et.al. Rhythm control versus rate control for atrial fibrillation and heart failure. N Engl J Med. 2008;358(25):2667-2677.
16. Ogawa S, Yamashita T, Yamazaki T, Aizawa Y, Atarashi H, Inoue H, et.al. Optimal treatment strategy for patients with paroxysmal atrial fibrillation: J-RHYTHM Study. Circ J. 2009;73(2):242248.
17. Testa L, Biondi-Zoccai GG, Dello Russo A, Bellocci F, Andreotti F, Crea F. Rate-control vs. rhythm-control in patients with atrial fibrillation: a meta-analysis. Eur Heart J. 2005;26(19):20002006.
18. Corley SD, Epstein AE, DiMarco JP, Domanski MJ, Geller N, Greene HL, et.al. Relationships between sinus rhythm, treatment, and survival in the Atrial Fibrillation Follow-Up Investigation of
Rhythm Management (AFFIRM) Study. Circulation. 2004;109(12):1509-1513.
19. Steinberg JS, Sadaniantz A, Kron J, Krahn A, Denny DM, Daubert J, et.al. Analysis of cause-specific mortality in the Atrial Fibrillation Follow-up Investigation of Rhythm Management (AFFIRM) study. Circulation. 2004;109(16):1973-1980.
175