Identitas Pasien
Nama
Tanggal
Lahir
Usia
Jenis
kelamin
Status perkawinan
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Nomor RM
Masuk rumah sakit
pukul 14.00 WIB
: Ny. NM
: 17 Juni 1978
: 37 tahun
: Perempuan
: Menikah pada tahun 1995
: Ibu Rumah Tangga
: SMP
: Islam
: 15.07.08.37.73
: Jumat, 21 Agustus 2015
Nama suami
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
:
:
:
:
:
Tn. E
41 tahun
Swasta
SLTA
Islam
Anamnesis
Pukul 14.30 pasien masuk ke poli dan di USG oleh dr. A.,
didapatkan bahwa cairan ketuban sudah berkurang dan plasenta
sudah mengalami pengapuran. Dianjurkan untuk operasi. Pasien
dibawa ke ruang VK untuk di motivasi, dilakukan VT, di ambil
darahnya, dan diminta persetujuan untuk tindakan di ruang VK.
Riwayat Haid
Pasien pertama kali haid pada usia 15 tahun.
Lama haid biasanya 3-5 hari, dan tanpa rasa
nyeri. Sehari biasanya mengganti pembalut
sebanyak 2 kali. Haid tidak teratur, namun
sejak melahirkan anak pertama, haidnya
teratur setiap 28 hari sekali. Hari pertama
haid terakhir adalah tanggal 9 November
2014. Taksiran partus tanggal 16 Agustus
2015
PEMERIKSAAN FISIK
Status
generalis
Tanda
vital
TD
Keadaan
umum : Tampak
sehat
: 120/80 mmHg
N
: 88 x/menit
RR
: 24 x/menit
Suhu
: 36,5 0 C
Mata
Kesadaran
: CM
Leher
BB
terakhir : 85 kg
BB
sebelum hamil : 72 kg
Tinggi
badan : 160 cm
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Ekstremitas
STATUS OBSTETRI
Palpasi :
Leopold I : TFU 33 cm, 2 jari di bawah proccessus xyphoideus, teraba bokong
Leopold II : Teraba punggung
Leopold III : Teraba kepala
Leopold IV : Divergen, bagian terendah janin belum melewati PAP
DIAGNOSIS KERJA
21 Agustus 2015
22 Agustus 2015
18.33
06.00
18. 37
Bayi lahir sehat, Nilai APGAR 8/10 dan
9/10
BB : 3000 gram, PB : 50 cm , Jenis
kelamin laki-laki
19.20
21.20
S :
ibu nifas merasa nyeri pada lokasi jahitan,
pusing, tidak bisa tidur, nafsu makan baik,
ASI sudah keluar
O:
TD : 120/70 mmHg , Nadi 64 x/menit , RR
24 x/menit TFU : Setinggi pusat
Perdarahan (+) sedikit cair ASI (+) sedikit
A:
P4 A0 dengan oligohidramnion
P:
Istirahat cukup, makan makanan bergizi,
boleh beraktifitas seperti biasa,
memperhatikan kecukupan ASI untuk bayi.
OLIGOHIDRAMNION
Janin :
abnormalitas kromosom, anomali kongenital, restriksi
pertumbuhan, kematian, kehamilan lebih bulan, dan ruptur
membran.
Ibu :
insufisiensi uteroplasenta, hipertensi, preeklampsia, diabetes.
Plasenta :
solutio plasenta, dan transfusi kembar ke kembar.
Obat-obatan :
inhibitor prostaglandin sintase, dan angiotensin-converting
enzyme inhibitor.
Gambaran Klinis
Pemeriksaan Penunjang
USG
Penilaian subjektif
Disebut berkurang jika kantong amnion hanya
terlihat pada daerah tungkai bawah dan disebut
habis apabila tidak terlihat lagi kantong amnion.
Komplikasi
Hipoplasia paru
Kompresi tali pusat
Aspirasi mekonium pada intrapartum
IUGR
Volume darah janin berkurang
Kematian janin
Kehamilan Postterm
Plasenta
1. Penimbunan kalsium.
2. Selaput vaskulosinsial menjadi tambah tebal dan
jumlahnya berkurangnya, dapat menurunkan mekanisme
transpor plasenta.
3. Proses degenerasi jaringan plasenta seperti edema,
timbunan fibrinoid, fibrosis, trombosis intervili, dan infark vili.
4. Perubahan biokimia. Adanya insufisiensi plasenta
menyebabkan protein plasenta dan kadar DNA di bawah
normal, konsentrasi RNA meningkat
Janin
1. Berat janin
2. Sindroma postmaturitas
3. Gawat janin atau kematian perinatal, umumnya disebabkan :
Makrosomia yang dapat menyebabkan terjadinya distosia pada
persalinan, fraktur klavikula, sampai kematian janin
Insufisiensi plasenta yang berakibat pertumbuhan janin
terhambat, oligohidramnion (terjadi kompresi tali pusat, keluat
mekonium yang kental, perubahan abnormal jantung janin),
hipoksia janin, keluarnya mekonium yang berakibat dapat terjadi
aspirasi mekonium pada janin.
4. Cacat bawaan
Ibu
1. Morbiditas/mortalitas ibu dapat meningkat
2. Aspek emosi.
Ibu dan keluarga menjadi cemas
Pencegahan