Sulit Berkemih
Sulit Berkemih
WR.WB
MODUL SULIT BERKEMIH
Kelompok 3
DR. YUSNAM SYARIEF
Dita Kunti H
Fadhlul Hazmi
Inge Dackrisna D
Jardinia Dian F
Khoirul Fikri
Nindhita Ayu
Nunung Nuripah
Rani Anggraini
Mega
SKENARIO
Seorang anak laki-laki 2 tahun diantar kedua
orangtuanya ke rumah sakit dengan keluhan
menangis setiap saat buang air kecil. Kencing
menetes dan kadang kadang disertai demam
yang sudah dirasakan sejak 5 hari yang lalu.
Hari ini anak tersebut tidak bisa kencing. Tidak
ada riwayat anggota keluarga mengalami
keluhan seperti ini.
ANALISA MASALAH
i
Laki
laki 2 th
Kencing
Menetes
Demam 5 hari
Anamnesis
Pem.fisik
Menentukan DD
Penatalaksanaan
awal
Pem. penunjang
Penatalaksanaan
lanjutan
Tidak bisa
kencing
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KONSEP PENTING
Ginjal mengatur komposisi & volume cairan ekstrasel.
Plasma darah disaring oleh glomerulus dgn kec tinggi &
di tubulus ginjal berbagai zat direabsorpsi dan/atau
disekresikan, shg akan diekskresikan dlm jumlah yg
tepat.
Ginjal mengatur jumlah natrium dlm tubuh dg
mengekskresikan dlm jumlah tertentu untuk
mempertahankan homeostasis.
Ginjal manusia dpt membentuk urin dgn kadar zat
terlarut total (osmolalitas) yang lebih tinggi atau rendah
dibandingkan plasma.
Proses miksi ialah refleks kompleks yang diatur oleh
pusat-pusat yg lebih tinggi.
Infeksi
Traktus
Urinarius
Infeksi
Traktus
Urinarius
Staphylococcus
epidermidis
Proteus spp.;
Klebsiella spp. dan
Enterococcus spp
Escherichia coli
Pseudomonas
spp
Enterococcus
faecalis
Staphylococcus
aureus
Non - Infeksi
1.
2.
3.
1.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyempitan
stenosis)
lubang
(meatal
prostat
jinak
Prostatic
prostat
(prostate
Abses prostat
Cedera pada penis dan saluran
kemih bagian bawah
Batu saluran kemih
Kebersihan
Terlalu lama menahan buang air kecil
Kerusakan Metabolisme
Dapat berupa :
1. Obstruksi (litiasis)
2. Infeksi (sistitis, uretritis)
MEKANISME GEJALA
Higiene yang
kurang
Pengumpulan
smegma
Infeksi
Urin menetes
Prosedur Alur
Diagnosa
ANAMNESIS
FIMOSIS
Gangguan miksi
Nyeri saat berkemih
Gelembung ujung
prepusium saat miksi
Pancaran urin
mengecil
Postitis,balanitis,bala
nopostitis
Retensi urin
Urin menetes
Korpus smegma
Kadang disertai
dengan demam tinggi
atau iritasi pada
penis
ISK
Gangguan miksi
Nyeri saat
berkemih
Nyeri perut
Demam
BALANITIS
Bagian kulup,
terlihat kemacetan
dalam kepala kulup
dan penis,
pembengkakan, yang
parah mungkin akan
timbul ada bisul
atau erosi
Terbakar
Nyeri
Ulcerarasi pada
gland penis
Berdarah
Demam
lambat
Anoreksia
Ikterus
Malas minum
Muntah
Perut kembung
Diare dan
kencing berbau
Prasekolah
Sekolah
Kelihatan
sakit
Anoreksia
Ikterus
Muntah
Perut
kembung
Diare
Sering
kencing dan
mengompol
Sering
kencing
dan
mengomp
ol
Sakit
pinggang
PEMERIKSAAN FISIK
FIMOSIS
ISK
Demam
Postitis
Balanitis
Balanopostitis
Preputium tidak dapat
diretraksi kebelakang
Pembengkakan
prepusium saat miksi
Demam
Ikterus
Nyeri tekan pada
bagian bawah perut
Perut kembung
Nyeri ketok
pinggang
Postitis
Balanitis
Balanopostitis
Pembengkakan
prepusium saat
miksi
balanitis
Demam
Kemerahan
Bengkak
Nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FIMOSIS
Biasanya cukup
dengan pem. fisik
Pemeriksaan USG
penis
Pemeriksaan darah
lengkap :
- Leukositosis,
- peningkatan LED atau
di dapatkan sel-sel
muda pada sediaan
hapusan darah
menandakan adanya
proses inflamasi akut
Pada keadaan infeksi
berat perlu diperiksa
ISK
Pem. urinalisis
Pem. kultur urin
balanitis
Analisis kultur urine
untuk menunjukkan
jenis bakteri
penyebab infeksi,
dan lain-lain.
USG Penis
Darah Lengkap
Tes pancar urin
Tes Mikroskopis
(pewarnaan gram)
FIMOSIS
keadaan
di
mana
kulit
penis
(preputium) melekat pada bagian kepala
penis (glans) dan mengakibatkan
tersumbatnya lubang saluran air seni,
sehingga bayi dan anak jadi kesulitan
dan kesakitan saat kencing.
Epidemiologi
bayi atau anak-anak hingga
mencapai usia 3 atau 4
tahun.
Sedangkansekitar15%kasus terjadisampai
pada usia 16 tahun.
Etiologi
Infeksi bakteri
Infeksi jamur
Balanopostis
kebersihan
(higiene)
alat
kelamin
yang
buruk
Kongenital
KLASIFIKASI
Manifestasi Klinis
1. Penis membesar dan menggelembung akibat
tumpukan urin.
2. Kadang-kadang
ujung
Kongenital keluhan dapat berupa
Acquired
kemaluan menggembung saat mulai miksi
yang kemudian menghilang setelah berkemih.
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat BAK
karena timbul rasa sakit.
4. Kulit penis tak biasFimosis
ditarik ke arah pangkal
ketika akan dibersihkan.
5. Air seni keluar tidak lancer. Kadang-kadang
menetes dan kadang-kadang memancar dengan
arah yang tidak dapat diduga.
6. Bisa juga disertai demam.
7. Iritasi pada penis..
Tatalaksana
Komplikasi
Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang
1. Ketidaknyamanan/nyeri
saat dapat menimbulkan luka
dipaksakan, karena
berkemih
dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium
2. Pada kasus
yang berat
sehingga
akandapat
terbentuk fimosis sekunder
menimbulkan
retensi
urin. hygiene terutama penis dan
Menjaga
personal
3. Penarikan
prepusium
tidak
mencucisecara
penis dengan banyak sabun.
paksadapat
berakibat
Fimosis
disertai balanitis xerotica obliterans
kontriksi
dengan
rasa nyeri
dapat
diberikan
salep dexamethasone 0,1% yang
dan pembengkakan
glans
penis
dioleskan 3/4
kali,
dan diharapkan setelah 6
yang disebut
parafimosis
minggu
pemberian prepusium dapat diretraksi
4. Pembengkakan/radang
pada
spontan.
ujung kemaluan
Fimosis
dengan
keluhan
miksi,
5. Timbul menggelembungnya
infeksi pada saluranujung prepusium pada saat
air senimiksi
(ureter)
kiriinfeksi
dan
atau
postitis merupakan indikasi
kanan, untuk
kemudian
dilakukan sirkumsisi, dimana pada fimosis
menimbulkan
disertaikerusakan
balanitispada
/ postitis harus diberikan
ginjal antibiotika terlebih dahulu
6. kanker penis.
BALANITIS
PATOMEKANISME
Sekresi normal dibawah kulit prepusium
terinfeksi dengan bakteri, sehingga
menyebabkan peradangan dan nekrosis
pada kulit dan glans penis.
GEJALA KLINIS
Kemerahan
Bengkak
Dysuria
Berdarah
Nyeri
Ulcerasi pada
Gland penis
Demam
Infeksi
jamur
Candida
albicans
Infeksi
bakteri
S.Aureus
P.vulgaris
Infeksi virus
HPV
herpes
simplex
PEM.PENUNJANG
-Darah Lengkap
-Tes pancar urin
-Tes Mikroskopis (pewarnaan gram)
PENATALAKSANAAN
pengobatan dilakukan dengan nistatin krim atau klo
trimazol topikal, 2x/hari, selama 7 hari.
pembedahan : untuk membuka kembali uretra
Menjaga kebersihan dengan memberikan
Prepusium,dan mencucinya dengan larutan garam faal
pada fase akut
sirkumsisi
KOMPLIKASI
balanitis
xerotika oblitterans,
fimosis,
parafimosis
kanker.
PENATALAKSANAAN
Tidak dianjurkan preputium untuk di retaksi yang
dipaksakan karena akan dapat membentuk
jaringan parut
Non medikamentosa
Mengedukasi orang tua tentang pentingnya
menjaga higine pada anak terutama di bagian
genitalnya
Mengajarkan kepada anak bagaimana cara
membersikan penis dengan baik setelah BAK
Medikamentosa
Dianjurkan untuk sirkumsisi jika sudah terdapat
keluhan
miksi
seperti
susah
untuk
BAK,
menggelembungnya ujung preputium pada saat miksi
Jika disertai balanitis xerotica obliterans diberikan
salep dexametaxon 0,1% yang dioleskan 3 4 kali
sehari diberikan selama enam minggu dengan
pemberian ini diharapkan preputium dapat retaksi
secara spontan
REFRENSI
Guyton.A.C.2006. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.Jakarta:EGC
Patofisiologi Sylvia A. Price
IPD horrison