Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Masyarakat Indonesia pada umumnya suka menghindari makan
makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut seperti jengkol,
durian, petai, dan sebagainya. Bau mulut selain disebabkan oleh
bakteri penyebab bau mulut, juga disebabkan oleh sisa-sisa
makanan yang tertinggal di dalam mulut. Hampir 90 % penyebab
bau mulut adalah bakteri penghasil sulfur yang tinggal di bagian
belakang mulut.
Hal ini erat kaitannya dengan kebersihan mulut yang tidak terjaga
sehingga menyebabkan gigi berlubang dan infeksi gusi. Indonesia
adalah Negara yng kaya akan sumber daya alam. Salah satu
sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal
adalah kemangi.
Kemangi yang berasal dari spesies Ocinum canum tidak asing lagi
bagi kita dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kemangi memiliki kandungan flavonoid bersifat antimikroba

yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang


membahayakan tubuh.
Selain itu, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotic
dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme. Kemangi biasa
digunakan

sebagai

lalapan

pada

waktu

makan

untuk

menghilangkan bau mulut. Cara ini masih kurang efektif karena


hanya dapat digunakan pada makanan tertentu. Oleh karena itu,
diperlukan terobosan baru untuk dapat menghilangkan bau mulut
tersebut dengan cara yang lebih efektif misalnya dibuat pemen.
Cara ini lebih efektif karena permen dapat dikonsumsi kapan saja
dan dimana saja.
1.2. Pembatasan Masalah
Penyusunan karya tulis ini memfokuskan pada manfaat dan
kandungan daun kemangi (Ocinum canum) untuk menghilangkan
bau mulut, serta cara pembuatan permen dari daun kemangi.

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UAN/UAS
pada SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran
2012/2013.

2. Untuk mengetahui cara pengolahan daun kemangi secara


efektif untuk mengatasi bau mulut.
3. Untuk lebih mengetahui manfaat dan kandungan dari daun
kemangi (Ocinum canum).
1.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka penulis
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Study Pustaka
Yaitu cara pengambilan data yang diperoleh dari bacaan
untuk melengkapi penyusunan karya tulis ini.
2. Metode Praktikum
Yaitu cara pengambilan data yang diperoleh dengan
melakukan suatu percobaan untuk mendukung kebenaran
karya tulis ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Kemangi (Ocinum canum)


Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai
lalap. Aroma daunnya khas, kuat, namun lembut dengan sentuhan
roma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi

pepes, sebagai lalapan. Daun kemangi biasanya dimakan bersamasama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani
ayam atau ikan goring.
Di Thailand ia dikenal sebagai mangla dan juga sering ditemui
dalam menu masakan setempat. Kemangi adalah hibrida antar
spesies antara dua spesies selasih, Ocinum basilcum dan Ocinum
americanum, dan dikenal juga sebagai Ocinum basillicumvar.
Menurut Anisatum Benth, aroma khasnya berasal dari kandungan
sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Klasifikasi Kemangi :
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Ocinum
Spesies
: Ocinum canum
1. Herbal
Herbal adalah obat-obatan yang berasal dari tunbuh-tumbuhan,
karena tidak mempunyai efek samping seperti pada obat-obatan
kimia. Obat herbal juga disebut sebagai phytomedicine atau obat
botani, bahan-bahan dasar obat-obatan herbal adalah ekstrak dari
seluruh atau sebagian tanaman yang bias dijadikan obat.

Penggunaan obat herbal telah dikenal dan banyak digunakan sejak


zaman dahulu, karena memiliki khasiat yang manjur dan ampuh.
Sejarah perjalanan obat herbal, yaitu jamu Cina, ayuverda jamu
dan jamu barat, yang mencapai dari Yunani, Roma, dan Eropa
kemudian secara bertahap harus bergabung di Amerika Utara dan
Selatan.

Obat

herbal

memiliki

kemampuanmenyembuhan

berbagai penyakit yang ringan seperti flu, sampi berbagai penyakit


berat lainnya seperti penyakit darah tinggi, asma, nyeri, dan
gangguan kardiovaskuler, kanker, dan lain sebagainya.
2. Bau Mulut
Bau mulut (Halitosis) adalah bau tidak sedap yang tercium ketika
penderita

menghembuskan

nafasnya.

Halitosis

psikogenik

merupakan suatu keyakinan bahwa nafas seseorang bau, padahal


sebenarnya tidak.
Masalah ini bias terjadi pada orang yang cenderung untuk
melebih-lebihkan sensasi tubuh yang normal. Kadang-kadang
halitosis psikogenik disebabkan oleh kelainan jiwa yang serius.
Biasanya bau mulut disebabkan oleh makanan atau zat tertentu
yang telah ditelan atau dihirup, atau oleh fermentasi bagian-bagian
makanan dalam mulut. Bau mulut juga bias merupakan gejala
penyakit tertentu yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti

penyakit hati, kencing manis yang tidak terkontrol, atau penyakit


pada paru-paru atau mulut.
3. Permen
Permen adalah sejenis gula-gula yang dibuat dengan mencairkan
gula di dalam air. Perbedaan tingkat pemanasan menentukan jenis
permen yang dihasikan: suhu panas menghasilkan permen keras,
suhu menengah menghasilkan permen lunak, dan suhu dingin
menhasilkan permen kenyal. Permen dinikmati karena rasa
manisnya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.

Dalam melakukan praktikum membuat olahan daun kemangi


sebagai pemen herbal, penulis melakukan kegiatan tersebut di
kediaman penulis Yukum Jaya, Lampung tengah.
3.2. Alat dan Bahan
1. Daun Kemangi
2. Air
3. Gula
4. Agar-agar
5. Kain Peras
6. Blender
7. Cetakan
8. Panci

9. Pengaduk
10. Timbangan
3.3. Cara kerja
1. Timbang daun kemangi dengan takaran 100 g lalu cuci hingga
bersih.
2. Blender kemangi yang sudah dicuci dan beri air 3 sendok makan.
3. Peras daun kemangi yang sudah diblender untuk mendapatkan
ekstrak daun kemangi.
4. Rebus ekstrak daun kemangi dengan 1 gelas air dan ditambahkan
200 g gula.
5. Tambahkan agar-agar dalam rebusan dun kemangi lalu aduk-aduk
hingga mengental.

6. Setelah dirasa cukup mengental akan rebusan daun kemangi tadi


dan letakkan dalam cetakan.
7. Diamkan hingga dingin dan mengeras lalu masukkan dalam
kulkas.

3.4. Pembahasan
Bau pada mulut salah satunya disebabkan dengan adanya bakteri
dalam mulut dan terlalu banyaknya kita megonsumsi makanan
yang mengandung fosfor yang dapat memicu bau pada mulut.
Kandungan flavonoid yang terdapat pada daun kemangi bersifat
antimikroba, hal ini dapat mengatasi bau pada mulut. Herbal daun
kemangi yang diolah sebagai permen menjadi alternatif untuk
lebih meningkatkan keefektifan kerja flavonoid dalam kemangi
sebagai anti mikroba. Keunggulan olahan daun kemangi sebagai
permen herbal yaitu kita dapat mengkonsumsinya dimana saja dan
kapan saja, dengan pengolahan yang tidak sulit dan dapat
menggunakan bahan yang dengan mudah kita dapatkan apabila
dibandingkan dengan kita mengkonsumsi daun kemangi sebagai
lalapan atau bahan makanan yang hanya dapat kita gunakan disaat
tertentu saja.

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan.
1. Flavonoid pada daun kemangi (Ocinum canum) bersifat
antimikroba.
2. Salah satu penyebab bau pada mulut yaitu adanya bakteri yang
ditimbulkan

karena

mengkonsumsi

makanan

yang

mengandung fosfor dengan kadar yang tinggi.


3. Daun kemangi yang mengandung flavonoid dapat mengatasi
bau pada mulut..
4. Alternatif daun kemangi selain menjadi bahan makanan dan
lalapan yaitu dengan dibuat permen yang dapat dikonsumsi
dimana saja dan kapan saja.
2. Saran.

1. Kurangi mengkonsumsi makan makanan yang mengandung


fosfor berkadar tinggi.
2. Menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi hal yang harus
diutamakan.
3. Dalam mengolah daun kemangi sebagai permen seharusnya
tidak perlu menggunakan bahan kimia sebagai campuran.
4. Ekstrak daun kemangi dalam olahan permen herbal
menggunakan konsentrasi yang tinggi, dapat meningkatkan
efisiensi kerja flavonoid pada kemangi dalam mengatasi bau
mulut.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan

.1999.

Pengelolaan

Laboratorium Biologi. Jakarta ; Proyek Peningkatan Mutu SMU Jakarta.

10

http//www.wikipedia.com/kemangi
http//www.wikipedia.com/permen
http//www.wikipedia.com/herbal
Direktorat Perlindungan Tanaman pangan .1989. Tanaman Pangan,
Jakarta ; Kanisius.

11

Anda mungkin juga menyukai