Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN LUKA PENDERITA DIABETES

MELITUS
Friday, 03 April 2009
Oleh: Team IGD
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis adalah penyakit menahun (kronis), yang ditandai
oleh kadar glukosa (gula) di dalam darah tinggi. Kadar glkosa darah yang normal pada waktu
puasa tidak melebihi 100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari 140 mg/dl. Kadar
glukosa darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulya gejala-gejala seperti : sering
kencing, rasa haus dan rasa lapar yang berlebihan, sering mengalami infeksi, letih lesu, berat
badan menurun, dll.
Namun dapat pula terjadi pada beberapa penderita DM yang tidak merasakan gejala-gejala
tersebut diatas dan penyakitnya ditemukan secara kebetulan, misalnya pada waktu
pemeriksaan kesehatan rutin.
Apabila pada seseorang penderita kencing manis kadar glukosa darahnya tinggi dalam jangka
waktu yang lama, maka akan timbul komplikasi menahun (kronis yang mengenai mata
menyebabkan gangguan penglihatan bila mengenai sistem syaraf akan menyebabkan
gangguan rasa dan gangguan bila mengenai ginjal menyebabkan gangguan fungsi ginjal).
Adapun gambaran luka padapenderita kencing manis dapat berupa: demopati (kelainan kulit
berupa bercak-bercak bitam di daerah tulang kering), selulitis (peradangan dan infeksi kulit),
nekrobiosisi lipiodika diabetik (berupa luka oval, kronik, tepi keputihan), osteomielitis (infeksi
pada tulang) dan gangren (lika kehitaman dan berbau busuk).
TERJADINYA LUKA DIABETIK
Ada beberapa yang mempengaruhi :
1.Neuropati diabetik.
Adalah kelainan urat saraf akibat DM karena tinggi kadar dalam darah yang bisa
merusak urat saraf penderita dan menyebabkan hilang atau menurunnya rasa nyeri pada kaki,
sehingga apabila penderita mengalami trauma kadang-kadang tidak terasa.
Gejala-gejala Neuropati : Kesemitan, rasa panas (wedangan : bahasa jawa), rasa
tebal ditelapak kaki, kram, badan sakit semua terutama malam hari.
2.Angiopati Diabetik (Penyempitan pembuluh darah)
Pembuluh darah besar atau kecil pada penderita DM mudah menyempit dan
tersumbat oleh gumpalan darah. Apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang/ besar
pada tungkai maka tungkai akan mudah mengalami gangren diabetik yaitu luka pada kaki yang
merah kehitaman dan berbau busuk. Adapun angiopati menyebabkan asupan nutrisi, oksigen
serta antibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit sembuh.
3.Infeksi
Infeksi sering merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran listrik (neoropati)
PERAWATAN KAKI PENDERITA DM.
Mengingat segala kemungkinan dapat terjadi pada penderita DM akibat gangguan
pembuluh darah maupun syarafnya, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak
terjadi luka, sebagai berikut:
Penderita harus mencuci kakinya setiap hari dengan teratur, sesudah dicuci dikeringkan
dengan seksama (terutama pada sela-sela jari kaki)
Dapat dipakai bedak atau lotion.
Pada penderita dengan komplkasi kronis DM, sebaiknya jangan menggunakan air hangat atau
air panas untuk merendam kaki, oleh karena kepekaan rasa di kaki untuk panas berkurang
sehingga penderita tidak merasakan apa-apa, walaupun kakinya melepuh.
Apabila penderita merasa kakinya dingin, sebaiknya memakai kaos kaki, Sebaiknya memilih
kaos kaki yang bahannya wol atau katun. Kaos kaki tersebut sebaiknya juga dipakai sewaktu
tidur.
Apabila memakai sepatu atau sandal, perlu diperiksa apakah alas kakinya licin dan rata.
Apabila membeli sepatu baru, sebaiknya diperhatikan : sepatu jangan terlalu sempit,
sebaiknya sepatu yang kulitnya lemas, pada awalnya sepatu tersebut dipakai beberapa jam
saja, untuk membiasakan diri.
Pada penderita DM yang mengalami gangguan syaraf sebaiknya jangan berjalan tanpa alas

kaki, karena dapat terkena luka tanpa penderita menyadarinya.


Sela-sela jari kaki perlu diperiksa, apakah terdapat luka atau kulit yang pecah-pecah, yang
disebabkan oleh jamur kaki. Bila ada, cepat pergi ke dokter untuk diobati.
LUKA-LUKA DI KAKI
Perlu diperhatikan.
Setiap hari kaki harus diperiksa dengan seksama minimal 1 kali. Ini sangat penting
untuk menemukan luka secara dini atau perubahan warna kulit seperti kemerahan, jangan
sungkan untuk pergi ke dokter walaupun hanya luka-luka kecil sekalipun.
aPengalaman merawat luka pada penderita DM.
Berikut adalah kasus perawatan ulkus DM terinfeksi dengan abses besar di sisi lateral
metakarpal dextra (kanan). Perawatan ulkus ini mengenai pasien wanita berusia 40 tahun yang
dirujuk ke klinik rawat jalan dengan kasus gawat darurat label kuning 2 (gawat tidak darurat)
kondisi saat ini terdapat luka terbuka, diatas metakarpal dextra sudah berlangsung 2 minggu,
pasien mulai murung dan stres karena tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari serta bekerja
sebagai pedagang kain dengan alam terbuka.
Dari pemeriksaan diketahui terdapat luka terbuka berukuran 10 x 7 cm pada sisi
lateral metakapral dextra, dibawah luka terdapat luka yang berfluktuasi, dan seluruh daerah
kemerahan serta sudah mulai terdapat nekrose (jaringan mati) pada permukaan kulit.
Parawatan luka ini tidak terlalu rumit apabila ada kerjasama antara pasien dengan petugas
kesehatan, pasien bersedia dilakukan perawatan secara rutin dengan keyakinan luka akan
sembuh. Perawat melakukan perawatan dengan sabar dan teliti serta profesional.
Sebelum kita melakukan perawatan luka periksa GDS (Gula Darah Sewaktu)
kemudian baru kita lakukan tindakan incisi abses serta nekrotomi sebelumnya kita berikan
cairan antiseptik dengan betadin cair dan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit, kaluarkan
semua pus (nanah), gunting jaringan yang mati atau yang berwarna hitam, cuci dengan
perhidrol kemudian bilas dengan cairan Na Cl 0,9 %, pasang tampon dengan betadin yang
diencerkan dengan Na Cl 1:1 selama masih ada pus dan diganti setiap hari, apabila luka sudah
menjadi gangren atau busuk, untuk perawatannya setelah digunting jaringan yang mati dan
dikeluarkannya nanah kita lakukan kompres revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 :
100 CC berfungsi untuk menyerap pus (nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan
rutin hingga luka membaik. Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka
dengan terapi gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan). Demikian
hasil dari perawatan luka dengan perawatan sederhana dapat dijangkau dan dapat dilakukan
tanpa rawat inap.-IGD-

Anda mungkin juga menyukai