Anda di halaman 1dari 11

BERPIKIR KRITIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.

BERPIKIR KRITIS
1. Pengertian Berpikir Kritis
Salah satu sasaran utama

bersekolah yaitu

meningkatkan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Berpikir kritis tidaklah mudah


seperti halnya menghafal karena berpikirkritis kita harus menggabungkan
kata-kata yang berhubungan dengan masalahyang dihadapi.Marzano (1995)
mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah mengambil keputusan rasional
tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diyakini
(Slavin,2006:40).
John Dewey, filsuf, psikolog, dan edukator berkebangsaan Amerika,
secara luas dipandang sebagai bapak tradisi berpikir kritis modern. Ia
menamakan berpikir reflektif dan mendefinisikannya sebagai:
Pertimbangan yang aktif, persistent (terus menerus), dan teliti
mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima
begitu saja dipandang dari sudut-sudut alasan-alasan yang
mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi
kecenderungannya (Dewey,1909:9)
Edward Glaser (1941:5) mengembangkan gagasan Dewey dan
mendefinisikan berpikir kritis sebagai:
(1) suatu sikap yang mau berpikir secara mendalam tentang
masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan
pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-metode
pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu
keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir
kritis merupakan upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan
atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan
kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.
Paul, Fisher dan Nosich (1993:4) memberikan definisi berpikir kritis
yang kelihatan agak berbeda dengan definisi-definisi yang diberikan di atas.
Definisi itu adalah sebagai berikut:
Berpikir kritis adalah mode berpikir-mengenai hal, substansi atau
masalah apa saja-dimana si pemikir meningkatkan kualitas

pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur


yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar
intelektual padanya. (Fisher,2007:4)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis adalah proses yang harus dilakukan seseorang
untuk mencapai hasil atau keputusan yang tepat dan bijaksana dengan cara
melaksanakan proses menggali, mengenali, dan menilai segala hal yang
terkait seperti, nilai-nilai, fakta dan informasi, pengetahuan yang dimiliki dan
dibutuhkan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2.

Indikator Berpikir Kritis


Menurut

Ennis

dalam

Muhfahroyin

(2009:

1)

ada

12

indikatorkemampuaan berpikir kritis yang dikelompokkan menjadi 5 aspek


kemampuanberpikir kritis, yaitu:
a. Memberikan
penjelasan
secara
sederhana
(meliputi:
memfokuskanpertanyaan, menganalisis pertanyaan, bertanya dan
menjawabpertanyaan tentang suatu penjelasan).
b. Membangun
keterampilan
dasar
(meliputi:
mempertimbangkanapakah sumber dapat dipercaya atau tidak,
mengamati danmempertimbangkan suatu laporan hasil observasi).
c. Menyimpulkan (meliputi: mendeduksi dan mempertimbangkan
hasildeduksi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,
membuatdan menentukan nilai pertimbangan).
d. Memberikan penjelasan lanjut (meliputi: mendefinisikan istilah
danpertimbangan definisi dalam tiga dimensi, mengidentifikasi
asumsi).
e. Mengatur
strategi
dan
taktik
(meliputi:
menentukan
tindakan,berinteraksi dengan orang lain).
Menurut Orlich Donald C. dkk (1998) terdapat beberapa unsur
pemikirankritis, terdiri dari: (1) mengidentifikasi isu, (2) mengidentifikasi
hubunganantara unsur-unsur, (3) menyusun kesimpulan implikasi, (4)
menyimpulkanmotif, (5) menggabungkan unsur-unsur independen untuk
menciptakan polapikir baru (kreativitas), (6) membuat interpretasi asli
(kreativitas).
2

3. Membangun Pemikiran Kritis


Berikut merupakan beberapa cara yang para guru gunakan untuk
membangun pemikiran kritis dalam rencana pembelajaran mereka:
a. Tanyakan tidak hanya apa yang terjadi, tetapi juga bagaimana dan
mengapa.
b. Periksalah fakta-fakta yang dianggap benar untuk menentukan apakah
terdapat bukti untuk mendukungnya.
c. Berargumen dengan cara bernalar daripada menggunakan emosi.
d. Kenalilah bahwa kadang-kadang terdapat lebih dari satu jawaban atau
penjelasan yang bagus.
e. Bandingkan beragam jawaban dari sebuah pertanyaan dan nilailah mana
yang benar-benar merupakan jawaban terbaik.
f. Evaluasi dan lebih baik menanyakan apa yang dikatatakan orang lain
daripada segera menerimanya sebagai kebenaran.
g. Ajukan pertanyaan dan lakukan spekulasi lebih jauh yang telah kita
ketahui untuk menciptakan ide-ide baru dan informasi-informasi baru.
(Santrock,2009:11)
Berpikir kritis dapat diajarkan melalui:(1) perkuliahan, (2)
laboratorium, (3) tugas rumah, (4) Sejumlah latihan, (5) Makalah, dan (6)
ujian. Dengan demikian berpikir kritis dapat dimasukkan dalam kurikulum
dengan mempertimbangkan: (1) siapa yang mengajarkan, (2) apa yang
diajarkan, (3) kapan mengajarkan, (4) bagaimana mengajarkan, (5)
bagaimana mengevaluasi, dan (6) menyimpulkan.(Mustaji,2009)
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang
mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Secara

umum,

pengertian

pengambilan

keputusan

telah

dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

a. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah


sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
b. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
c. Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
d. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.
2. Fase Pengambilan Keputusan
a. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang
mengharuskan keputusan dipilih atau tidak
b. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar
aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.Aktifitas desain meliputi :
menemukan cara-cara/metode
mengembangkan metode
menganalisa tindakan yang dilakukan
c. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam
pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria
yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifitas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap
pengambilan keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi masalah utama
b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik
(http://www.manajemenn.web.id/2011/04/pengertian-pengambilankeputusan.html)
Menurut Sir Francis Bacon Proses Pengambilan Keputusan terdiri
atas 6 tahap, yaitu sebagai berikut :
4

1. Merumuskan/mendefinisikan masalah. Tahap ini merupakan usaha


untuk mencari permasalahan yang sebenarnya.
2. Pengumpulan Informasi yang Relevan. Tahap ini merupakan
pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga dapat diketahui
penyebab timbulnya masalah.
3. Mencari Alternatif Tindakan. Tahap ini merupakan pencarian
kemungkinan yang dapat ditempuh berdasarkan data dan permasalahan
yang ada.
4. Analisis Alternatif. Tahap ini merupakan analisis terhadap setiap
alternatif menurut kriteria tertentu yang sifatnya kualitatif atau
kuantitatif.
5. Memilih Alternatif Terbaik. Tahap ini merupakan pemilihan alternatif
terbaik yang dilakukan atas kriteria dan skala prioritas tertentu.
6. Melaksanakan Keputusan dan Evaluasi Hasil. Tahap ini merupakan
tahap pelaksanaan dan pengambilan tindakan. Umumnya tindakan ini
dituangkan ke dalam rencana tindakan. Evaluasi hasil memberikan
masukan/umpan balik yang bergunan untuk memperbaiki suatu
keputusan atau mengubah tujuan semula karena telah terjadi perubahanperubahan.(Istanto,2012)
C.

Berpikir Kritis dalam Proses Pengambilan Keputusan


Pemikiran kritis dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan. Jika

melihat proses pengambilan keputusan, pemikiran kritis memiliki beberapa


peranan, diantaranya :
a. Membantu dalam mengindentifikasi masalah yang dihadapi
b. Membantu dalam mengumpulkan informasi yang relevan
c. Membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif pemecahan masalah
untuk menentukan pilihan terbaik
d. Membantu mengevaluasi keputusan yang sudah diambil. (Istanto,2012)
Menurut Osman (2005) ada beberapa hal yang dapat menghalangi proses
berpikir kritis dalam pengambilan keputusan, antara lain: (1) sulit berubah, mind
set yang kaku, petunjuk praktek secara tradisional, kebiasaan dan rutinitas; (2) takut
membuat kekeliruan; (3) enggan untuk mengambil resiko atau mencari strategi

alternatif; (4) pengambilan keputusan tanpa cukup data atau tanpa didukung oleh
dasar pemikiran rasional; (5) kegagalan menilai efektivitas dari pengobatan.
(Ivone,2010)
D. Daftar Rujukan
Fisher,Alec.2007.Berpikir Kritis:Sebuah pengantar.Jakarta:Erlangga
Ijul,Zulkifli.2011.Pengertian
Pengambilan
Keputusan.Diakses
http://www.manajemenn.web.id/2011/04/pengertian-pengambilankeputusan.html tanggal 10 April 2013

dari

Istanto,Adela.2012.Berpikir Kritis dan Pengambilan Keputusan. Diakses dari


http://www.adelaistanto.blogspot.com tanggal 9 April 2013
Ivone,July.2010.Critical Thinking, Intelectual Skills, Reasoning And Clinical
Reasoning. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Maranantha
Muhfahroyin. 2009. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis.Diakses dari
http://muhfahroyin.blogspot.com diakses 9 April 2013
Mustaji.2009.Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam
Pembelajaran. Diakses dari http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan
kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran tanggal 10
April 2013
Orclich, Donald C., Harder, Robert J., Callahan, Richard C., & Gibson,Harry
W.1998. Teaching Strategies. Boston New York: Houghton Mifflin
Company
Santrock,John
W.2009.Psikologi
Psikologi).Jakarta:Salemba Empat

Pendidikan

(Educational

Slavin,Robert E.2006.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik.Jakarta:Indeks

Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah :


1.
Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan
masalah yang dihadapi.
2.

Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.

3.

Mengolah fakta dan data.

4.

Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.

5.

Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.

6.

Memutuskan tindakan yang akan diambil.


6

7.

Evaluasi

BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN


Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan
profesional dan kualitas asuhan keperawatan,Berfikir kritis jaminan yang terbaik bagi
perawat mencapai sukses dalam berbagai aktifitas.
Berfikir kritis perlu bagi perawat :
1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan askep.
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik.
Diperlukan perawat, karena :
Perawat setiap hari mengambil keputusan.
Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
1. Menggunakan pengetahuan dari berbagai sumbjek dan lingkungannya
2. menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
3. penting membuat keputusan.
Mz.Kenzie Critical thinking : Ditujukan pada situasi, rencana, aturan yang terstandar dan
mendahului dalam pembuatan keputusan.
Critical thinking Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi, phenomena,
pertanyaan, atau masalah untuk menuju pada hipotesa atau keputusan secara terintegrasi.
Critical thinking : Pengujian yang rasional terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsipprinsip, argumen, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu, pernyataan, keyakinan dan aktifitas
(Bandman and Bandman, 1988).
Pengujian berdasarkan alasan ilmiah, pengembilan keputusan dan kreatifitas.
Asumsi berfikir (Think) :
komponen dasar keperawatan. Berfikir, perasaan dan berbuat dilakukan bersama/sejalan
Berfikir tanpa melakukan sesuatu adalah sia-sia
Bekerja tanpa berfikir adalah sangat berbahaya
sesuatu yang tidak mungkinBerfikir /berbuat tanpa diserta perasaan
metoda berfikir kritis :Freely
debate .

1. lndividual decision Group


2. Persuasi
3. Propaganda
4. Coercion
Karakteristik berfikir kritis :
Proses pengetahuan multi dimensi
Orientasi pada proses
Kerangka interpretasi pengetahuan, tantangan, pengambilan keputusan, hipotesa dan
memodifikasi
Proses berfikir kritis :
1. Memahami
2. Mengevaluasi isi dan bagan isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst.
4. Membangun pertanyaan : Pemicu proses berkelanjutan yaitu proses untuk mencari
jawaban dengan kemungkinan :
a.Ada jawaban-pertanyaan jawaban
b.Tak terdapat jawaban-masalah.
5. Titik jawab - upaya pencarian - mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan -Riset.
Model berfikir kritis (The Six Rs) :Costa, Dkk (1985)
1. Remembering
2. Repeating
3. Reasoning
4. Reorganizing
5. Relating
6. Reflecting
5 bentuk berfikir ( T H I N K )
Total Recall :
Kemampuan mengkaji pengetahuan, dengan pengetahuan itu seseorang belajar dan
menanamkan
Ada yg. Sangat luas wawasannya-sangat mengetahui.
perawat pemula yang sedikit pengetahuannya tentang keperawatan.Kurang wawasan

Total recall :
- mengingat fakta-fakta
- mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
- Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan
keluarganya.
Habits :
diterima untuk mengerjakan sesuatu pada waktu yg. Tepat atau keharusan
mengerjakan.Apabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa
berfikir.
sering digunakan dalam keperawatan.Cardiopulmonary resuscitation (CPR)
Inquiry :
- menguji isue secara mendalam.
- Pertanyaan yang segera menjadi kenyataan
- Cara berfikir yang utama dalam keputusan
- Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inquiry
- Pengumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.
News ideas and creativity :
- Akar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
askep lebih berkualitas.- Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin
pekerjaan lebih baik. tetapi tidak selalu dapat dilakukan. OKI perawat harus belajar lebih
banyak guna memperoleh informasi baru
Knowing how you think :
- Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka peraswat akan dapat
mengetahui apa yang difikirkan.
Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan
1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :
Berfikir kritis ad/ kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
- perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran,
info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
- Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.
2. Argumentasi dalam keperawatan Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus

berargumentasi untuk menenukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu,


memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan.
argumentasi terkait dg. konsep berfikir dalam keperawatan :Badman and Badman (1988)
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan
Sehari-hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.
Keputusan apa yang harus kita lakukan
4. Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
a. Pengkajian :
- mengumpulkan data dan validasi.
berfikir kritis.- Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.- Mengelola dan mengkatagorikan data
b. Perumusan diagnosa keperawatan :
- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
- Menentukan masalah dan argumen secara rasional
- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah
c. Perencanaan keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
d. Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
e. Evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi

10

11

Anda mungkin juga menyukai