A.
BERPIKIR KRITIS
1. Pengertian Berpikir Kritis
Salah satu sasaran utama
bersekolah yaitu
meningkatkan
2.
Ennis
dalam
Muhfahroyin
(2009:
1)
ada
12
umum,
pengertian
pengambilan
keputusan
telah
alternatif; (4) pengambilan keputusan tanpa cukup data atau tanpa didukung oleh
dasar pemikiran rasional; (5) kegagalan menilai efektivitas dari pengobatan.
(Ivone,2010)
D. Daftar Rujukan
Fisher,Alec.2007.Berpikir Kritis:Sebuah pengantar.Jakarta:Erlangga
Ijul,Zulkifli.2011.Pengertian
Pengambilan
Keputusan.Diakses
http://www.manajemenn.web.id/2011/04/pengertian-pengambilankeputusan.html tanggal 10 April 2013
dari
Pendidikan
(Educational
3.
4.
5.
6.
7.
Evaluasi
Total recall :
- mengingat fakta-fakta
- mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
- Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan
keluarganya.
Habits :
diterima untuk mengerjakan sesuatu pada waktu yg. Tepat atau keharusan
mengerjakan.Apabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa
berfikir.
sering digunakan dalam keperawatan.Cardiopulmonary resuscitation (CPR)
Inquiry :
- menguji isue secara mendalam.
- Pertanyaan yang segera menjadi kenyataan
- Cara berfikir yang utama dalam keputusan
- Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inquiry
- Pengumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.
News ideas and creativity :
- Akar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
askep lebih berkualitas.- Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin
pekerjaan lebih baik. tetapi tidak selalu dapat dilakukan. OKI perawat harus belajar lebih
banyak guna memperoleh informasi baru
Knowing how you think :
- Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka peraswat akan dapat
mengetahui apa yang difikirkan.
Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan
1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :
Berfikir kritis ad/ kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
- perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran,
info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
- Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.
2. Argumentasi dalam keperawatan Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus
10
11