Anda di halaman 1dari 14

FIEL BOOK

PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
ASPEK HIGIENE DAN SANITASI

PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
ASPEK HIGIENE DAN SANITASI
APAKAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT?
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga
keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh
karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota
rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan
(totalitas).
Dalam lingkup rumah tangga, untuk ber-PHBS kegiatanya cukup banyak seprti tidak
merokok dalam rumah, memberi ASI, menimbang balita secara rutin, memberantas
jentik nyamuk, dll. Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup
dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), ada 4 pilar ver-PHBS, yaitu:
Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS),
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Pengamanan Air Minum Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

APAKAH MANFAAT BER-PHBS


Manfaat rumah tangga dan masyarakat ber-PBHS antara lain:
Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat
Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat
Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat
Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan
Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain

1. STOP BABS
Latar belakang
Sampai saat ini, diperkirakan sekitar 47% masyarakat Indonesia masih buang air
besar sembarangan, ada yang berperilaku buang air besar ke sungai, kebon,
sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut jelas
sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai
media tempat hidupnya bakteri coli yang berpotensi menyebabkan terjadinya
penyakit diare. Tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk terserang diare dengan
angka kematian sebesar 2,52 %.
Berbagai alasan digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan,
antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di
sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya dibungkus sebagai
alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan
sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan.
Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat
kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat jelas-jelas akan
memperbesar masalah kesehatan. Dipihak lain bilamana masyarakat berperilaku
higienis, dengan membuang air besar pada temapt yang benar, sesuai dengan
kaidah kesehatan, hal tersebut akan dapat mencegah dan menurunkan kasus-kasus
penyakit menular. Dalam kejadian diare misalnya, dengan meningkatkan akses
masyarakat terhadap sanitasi dasar, dalam hal ini meningkatkan jamban keluarga,
akan dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32%.

Mengapa harus STOP BABS


Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan
berinduknya bibit penyakit menular (missal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila
tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, missal kebon, kolam, sungai, dll maka
bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk
dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulakan penyakit pada seseorang dan
bahkan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.
Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam
hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum
atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll
c. Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan
bibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menular

Kemana tinja harus dibuang


Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan
baik dan benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu wadah atau sebut saja
JAMBAN KELUARGA.
Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling
sederhana, dan murah, misal jamban CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik,
dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa
dari bahan keramik.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang
mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut TIDAK MENCEMARI AIR terutama
air untuk sumber air minum DAN TIDAK MENCEMARI TANAH.

Siapa yang harus menggunakan jamban


Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik
anak-anak (termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih orang dewasa.
Dengan pemikiran tertentu, oleh orang tua seringkali tinja bayi dan anak-anak
dibuang sembarangan oleh orang tuanya, misal kehalaman rumah, kebon, dll. Hal
ini perlu diluruskan, bahwa tinja bayi dan anak-anak juga harus dibuang ke jamban,
karena tinja bayi dan anak-anak tersebut sama bahayanya dengan tinja orang
dewasa.

Apa peran kader masyarakat.


Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran dan
berkepentingan untuk memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai
peran yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air besar
sembarangan, yaitu anttara lain:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku buang air besar yang benar dan
sehat
b. melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB
Sembarangan, mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban
sederhana dan mendata keluarga yang sudah memiliki jamban yang sudah
lebih sehat (leher angsa)
c. mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan memonitor
perilaku masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buang air besar

sembarangan, sehingga dalam tatanan dusun/desa terwujud kondisi


TERBEBAS DARI PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
d. menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar sesama warga untuk
memberi bantuan dalam pembangunan jamban bagi warga yang lain
e. menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga masyarakat dengan
berbagai pihak terkait yang berkepentingan dalam mewujudkan jamban yang
sehat (improved jamban).

CATATAN PENTING
Disamping hal-hal tersebut diatas, Kader kesehatan juga harus mengetahui ciri
utama dari pendekatan yang dianut dalam Program Pamsimas, yang disebut
CLTS/STBM. Pendekatan ini adalah digalakanya PEMICUAN untuk merubah
perilaku masyarakat dalam menuju buangan air besar yang benar dan sehat secara
totalitas dan keseluruhan dalam desa/dusun tersebut. Adapun prinsip dan ciri
penting CLTS/STBM adalah sebagai berikut:
Prinsip prinsip CLTS/STBM, adalah :
1. Tanpa subsidi kepada masyarakat
2. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban
3. Masyarakat sebagai pemimpin
4. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan
- perencanaan pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan
Ciri-ciri penting dalam CLTS/STBM adalah :
1. Inisiatif masyarakat
2. Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat dan pelaksanaan secara
kolektif adalah kunci utama.
3. Solidaritas masyarakat, laki dan perempuan, kaya dan miskin, semua akan
sangat terlibat dalam pendekatan ini.

2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN


Latar belakang
Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit
menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau
perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti miisal
penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan bahkan flu babi yang
kini cukup menghebohkan dunia.
Seperti halnya perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan,
terlebih cuci tangan pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting
dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat.
Hal ini disebabkasn perilaku tersebut masih sangat rendah, dimana baru
12% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar,
hanya 9% ibu-ibu yang mencuci tangan pakai sabun setelah
membersihkan tinja bayi dan balita,
hanya sekitar 7% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum
memberi makan kepada bayi,
baru 14% masyarakat cuci tangan pakai sabun sebelum makan.
Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan
air bersih yang mengalir akan dapat menurunkan kejadian diare sampai 45%.

Mengapa perlu CTPS


Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci
tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai
sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya
promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut. Dengan
demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena
berbagai alas an sbb:
a. Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.
b. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
c. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective
jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

Kapan harus cuci tangan


Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu
saat-saat sebagai berikut:
a. Sebelum kanan
b. Sebelum menyiapkan makanan
c. Setelah buang air besar
d. Setelah menceboki bayi/anak
e. Setelah memegang unggas/hewan
Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberap waktu lain yang juga penting dan
harus dilakukancuci tangan, yaitu:
- Sebelum menyusui bayi
- Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung
- Setelah membersihkan sampah
- Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

Apa manfaat cuci tangan


Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci tangan
pakai sabun, yaitu antara lain:
a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus, dll
c. tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

Bagaimana mencuci tangan yang benar


a. cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya
b. bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan
c. bersihkan tangan pakai lap bersih.

Apa peran kader masyarakat


Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesdaran untuk
memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting dalam promosi perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS
b. mengadakan kegiatan yang sifatnya suatu gerakan cuci tangan pakai sabun
sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari besar
kesehatan, pesta desa, dll

3. PENGAMANAN AIR MINUM RUMAH TANGGA


Mengapa perlu air bersih
Air merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
mandi, cuci, dan keperluan lainnya. Bila kita tidak menggunakan air yang bersih.
Air banyak dijumpai di alam, dan merupakan benda social yang melimpah ruah
seperti kita lihat di laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air yang bersih
yang sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk diperoleh bagi
masyarakat.
Air merupakan suatu unsure yang sangat penting dalam aspek kesehatan
masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat perindukan dan media
kehidupan bibit penyakit. Banyak penyakit yang tterkait dengan air, baik air kotor
dan bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dll
Air dialam akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi masyarakat. Air
yang tercemar akan menyebabkan susah dalam pengolahanya, memerlukan
teknologi yang kadang-kadang canggih. Untuk itu air dialam harus dipelihara, dan
diccegah dari pencemaran.

Apa syarat air bersih


Air bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi
maupun kimiawi.
Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat dilihat, dirasa, dicium,
diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbbi:
air tidak berwarna, bening/jernih
air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll
air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau
air tidak bberbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tdak bau belerang, dll

Apa manfaat air


Air yang bersih dan sehat, akan memberi menfaat bagi kesehatan masyarakat,
seprti terhindar dari gangguan penyakit diare, cholera, disentri, thypus, penyakit
kulit, dll Disamping dari aspek penyakit, air juga sangat penting untuk aspek
kebersihan diri, atau hygiene perorangan.

Dari sumber air bersih dapat diperoleh


Air bersih untuk kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun seringkali
sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok masyarakat,
sehingga sulit dan membutuhkan tenaga dan biaya untuk mendapatkannya.
Sumber-sumber air tersebut adalah:
mata air
air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal)
air ledeng atau perusaahan air minum
air hujan
air dalam kemasan

Bagaimana menjaga sumber air bersih


Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran fisik,
cemaran biologi maupun cemaran kimiawi
Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum dan juga mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh retak, tidak
rusak, bibir sumur diplester, dll
Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya, seprti tidak boleh untuk
tempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll
Gayung, timba, dan ember pengambil air harus dijaga tetap bersih, tidak
diletakan di lantai.
Jarak sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangki
jamban keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang ternak.
Dan lain-lain

Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehat


Meskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari kuman
penyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan mati
ppada suhu 100 derjat C (saat air ,mendidih).
Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman dalam
air, misal derngan member bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan
aman bagi kesehatan (misal air rahmat, sodis, dll)

Apa peran kader

Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang belum
memiliki ketersedian air bersih/air minum di rumahnya

Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha untuk


mencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan n=bagi masyarakat
untuk mendapatkan air bersih bagi lingkungannya
Membentk kelompok pemakai air (pokmair misalnay) untuk mengawasi
sumber air, memelihara saluran air dan memperbaiki kerusakan bilamana
terjadi
Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk member bantuan dalam
penyedian air bersih dan air minum
Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada
masyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat bagi
masyarakat, dll.

4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA


Apa itu sampah
Sampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias membusuk
(organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak berguan lagi
dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.
Namun demikian anggapan bahwa sampah itu tidak berguna kini mulai memudar,
karena ternyata kini sampah justru mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi
sehingga sampah bias menjadi barang rebutan, untuk diolah atau digunakan
kembali, dan kemudian dijula sebagai bahan komoditas yang sangat menggiurkan.
Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit dibandingkan dengan lahan di
desa tersebut. Jenis sampah pada umumnya berupa bahan-bahan organic yang
mudah hancur secara alami oleh alam-lingkungan

Mengapa sampah perlu dikelola


Sampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat
menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit penyakit.
Sampah akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan
dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus, dan anjing.
Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan
benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

Jenis-jenis sampah
Sampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah basah (organic) dan sampah
kering (non-organik)
Sampah basah biasanya akan mudah mengalami pembusukan, seperti missal sisa
makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-lain
Sampah kering relative sukar dan bahkan tidak dapat mebusuk, separti misal kayu,
sisa kertas, botol, plastic, sisa-sisa bangunan ( pecahan batu, batu bata) seng,
logam, kaca, dan lain-lain

Kemana sampah dibuang


Untuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa
cara, yaitu :
Dengan dibakar
Dibuang ke lubang galian
Dibuat kompos

Apa itu 3R
Namun dengan berkembangnya dunia usaha dan juga ilmu pengetahuan, kini
sampah dapat dikelola dengan lebih menguntungkan, yaitu yang dikenal dengan
istilah pendekatan 3R ( reduce, reuse dan recycle)
Reduce, adalah upaya pengelolaan sampah dengan cara mungurangi volume
sampah itu sendiri. Cara ini sifatnya lebih mengarah ke pendekatan pencegahan.
Misal kalo beli sayuran pilihlah sayuran yang sesedikit mungkin dibuang, kalo ambil
makanan jangan berlebihan, sehingga akan mengurangi makanan yang menjadi
sampah.
Reuse, yaitu suatu cara untuk menggunakan kembali sampah yang ada, untuk
keperluan yang sama atau fungsinya yang sama. Misal botol sirop digunakan
kembali untuk botol sirop, atau untuk botol kecap. Tentunya proses ini harus
dilakukan dengan baik, missal dengan dicuci yang benar.
Recycle, atau daur ulang, adalah pemanfaatan limbah melalui pengolahan fisik atau
kimia, untuk mengahsilkan produk yang sama atau produk yang lain. Misal sampah
oorganik diolah menjadi kompos, besi bekas diolah kembali menjadi barang-barang
seni dari besi, dll

Apa peran kader

Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah dengan


benar, dan bila mungkin dapat mendatangan keuntungan secara financial
Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan dalam
pengelolaan sampah
Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada
masyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan terkait
masalah kesehatan masyarakat

5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


RUMAH TANGGA
Apa itu limbah cair RT
Limbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair yang merupakan
timbulan dari kegiatan rumah tangga. Limbah cair ini dapat berasal dari kamar
mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari dapur. Dalam pengertian ini limbah cair
ini tidak termasuk limbah cair yang berasal dari WC/jamban keluarga.
Limbah cair dari kegiatan rumah tangga volumenya relative sedikit dibanding
dengan luas lahan yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah cair tersebut
tetap harus dikelola, karena kalo dibuang sembarangan akan membuat lingkungan
kotor, berbau, dan mengurangi estetika dan kebersihan lingkungan

Mengapa limbah cair perlu dikelola


Limbah cair harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat
menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit penyakit.
Limbah cair akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan
dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus.
Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan
benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

Kemana limbah cair harus dibuang


Limbah cair harus dibuang pada sarana pengolahan air limbah, (SPAL) yang dapat
dibuat oleh masing-masing rumah tangga.
Bentuk SPAL dapat berupa sumuran ataupun saluran dengan ukuran tertentu.
Sumuran atau saluran tersebut diberi bahan-bahan yang dapat berfungsi untuk
menyaring unsure yang terkandung dalam limbah cair. Bahan tersebut disusun
dengan formasi urutan sebagai berikut:
- Batu belah ukuran diameter 5-10 cm
- Ijuk
- Batu belah diameter 10-15 cm

Apa peran kader

Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola limbah cair


dengan benar, dan bila mungkin dapat dijadikan media yang dpat
dimanfaatkan secara ekonomi.

Menghubungi unit/instansi terkait untuk memberikan bimbingan teknis dalam


pembangunan sarana (SPAL).

Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberi penyuluhan


kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan
yang bersih aman dan nyaman

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Anda mungkin juga menyukai