PURPURA
DISUSUN OLEH:
MARINI TANDARTO
0910015036
P E M B I M B I N G : D R . D I A N E M . S U P I T , S P. A
PENDAHULUAN
Purpura Trombositopenia Imun (ITP) kelainan
didapat yang berupa gangguan autoimun
yang mengakibatkan trombositopenia karena
adanya penghancuran trombosit secara dini
dalam system retikuloendotel akibat adanya
autoantibody terhadap trombosit yang
berasal dari Immunoglobulin G.1
LAPORAN KASUS
Identitas
Identitas Pasien
Nama
: An. P
Umur
: 11 Tahun
: Tn.M
Umur
: 36 tahun
Alamat
: Tanah Merah
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat
: Tanah Merah
Pekerjaan : IRT
Ibu perkawinan ke : I
Riwayat kesehatan Ibu:
Sehat
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Trombosit Rendah
: 3800 gram
: 50 cm
: 2-3 bulan
Miring : 4 bulan
Tengkurap
: 5 bulan
: 9 bulan
Merangkak : 6 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 1 tahun 2 bulan
Berbicara dua suku kata : 1 tahun
: 0 bulan
: 9 bulan
: 6 bulan
Riwayat Kehamilan
Pemeliharaan Prenatal
Periksa di
Penyakit kehamilan
Imunisasi
BCG
(+)
Polio
(+)
Campak
(-)
II
III
IV
Booster
Booster
II
(+)
(+)
(+)
DPT
(+)
(+)
(+)
////////////
Hepatitis
(+)
(+)
(+)
//////////
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 17 Febuari 2016 pukul 12.00 WITA
Keadaan Umum
Kesadaran : E4V5M6
Tanda Vital :
TD
: 100/70 mmHg
Nadi : 96 x/menit
RR
: 20 x/menit
Kepala
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor
diameter 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+), mata cowong (-/-)
Hidung: Sekret hidung (-) berwarna putih kental, pernafasan cuping
hidung (-)
Mulut: Mukosa bibir tampak basah, sianosis (-), lidah bersih, faring
hiperemis (-), pembesaran tosil (-), soft palatum menutup sempurna
Leher: Kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-),
Thoraks
Pulmo
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Batas jantung
Abdomen
Inspeksi
: Cembung
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Ekstremitas
: ITP
Penatalaksanaan :
- Transfusi TC ( apheresis)
- Inj. Ranitidin 2 x 12,5 mg
- Inj. Cefotaxim 3 x 500 mg IV
- Inj. Asam taneksamat 3 x 150 mg
- Inj. Metil Prednisolon 3 x 16 mg ( Tappering off
setelah hari ke 7)
Follow Up
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
suatu penyakit dimana terjadi perdarahan abnormal akibat
rendahnya jumlah trombosit tanpa penyebab yang pasti.
Penyebab tidak diketahui (idiopatik) secara pasti.
Penyakit ini merupakan suatu kelainan didapat yang
berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan
trombositopenia yang menetap (angka trombosit darah
perifer < 100.000 uL) oleh karena adanya penghancuran
trombosit secara dini dalam sistem retikuloendotel akibat
adanya autoantibodi terhadap trombosit yang ditandai
dengan trombositopenia, purpura, gambaran darah
tepi yang normal, dan tidak ditemukan penyebab
trombositopenia lainnya.3,4
Etiologi
Meskipun penyebab pasti belum diketahui beberapa penelitian
menemukan bahwa ITP disebabkan oleh autoantibodi
trombosit spesifik yang berikatan dengan trombosit autolog
kemudian dengan cepat dibersihkan dari sirkulasi oleh sistem
fagosit mononuklear melalui reseptor Fc makrofag.
Diperkirakan bahwa ITP diperantarai oleh suatu autoantibodi.
Destruksi trombosit dalam sel penyaji antigen yang diperkirakan
dipicu oleh antibodi, akan menimbulkan pacuan pembentukan
neoantigen, yang berakibat produksi antibodi yang cukup
untuk menimbulkan trombositopenia. 3,4 Pada sebagian besar
pasien, akan terjadi mekanisme kompensasi dengan
peningkatan produksi trombosit.
ITP telah didiagnosa pada kembar monozigot dan pada
beberapa keluarga, serta kecenderungan autoantibodi pada
anggota keluarga yang sama. 3,4
GEJALA KLINIS
Gejala trombositopenia bisa timbul secara tiba-tiba (akut) atau
muncul secara perlahan (kronik).
adanya tanda perdarahan yang tiba-tiba muncul seperti bintikbintik perdarahan pada kulit yang tidak hilang dengan
penekanan, lebam kebiruan.
dapat juga timbul pada selaput lendir dan mukosa terutama
hidung dan mulut epistaksis dan perdarahan gusi
perdarahan di otak.
Perdarahan intrakranial merupakan komplikasi ITP paling
serius, hampir mengenai 1% pasien dengan trombositopenia
berat. Perdarahan biasanya di subarakhnoid, ukurannya
bervariasi dari petekie sampai ekstravasasi darah yang luas 6,7
Pada ITP akut dan berat dapat timbul pula pada selaput
lendir yang berisi darah (bula hemoragik). Gejala lainnya
ialah perdarahan traktus genitourinarius (menoragia,
hematuria); traktus digestivus (hematemesis, melena),
pada mata (konjungtiva, retina) dan yang terberat
namun jarang ialah perdarahan intrakranial.6,7
Pada ITP menahun, biasanya hanya ditemukan kebiruan
atau perdarahan abnormal lain dengan remisi spontan
dan eksaserbasi. Remisi yang terjadi umumnya tidaklah
sempurna. Namum pada pasien dengan keluhan memar
kebiruan yang lama dan berulang harus dipikirkan
terhadap kemungkinan ITP menahun sebagai gejala
stadium praleukemia.6
DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis pada ITP didasarkan pada
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan darah rutin,
gambaran darah tepi, untuk meng-ekslusikan
kemungkinan penyebab lain dari trombositopenia. 5,7
Anamnesis
Dari anamnesis perlu digali riwayat penyakit pasien
meliputi onsetnya, pengobatan, penyakit penyerta
seperti demam, infeksi , perdarahan, kejang bahkan
penurunan kesadaran. Selain itu juga perlu dicari
adanya riwayat keluarga ataupun riwayat kehamilan
ibu.
Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik pada beberapa kasus dapat ditemukan
petekie, pada kulit dan juga pada selaput lendir.
Pada kira-kira seperlima kasus dapat dijumpai splenomegali
ringan. Biasanya keadaan umum pasien baik namun dapat
pula ditemukan demam ringan bila terdapat perdarahan
berat atau perdarahan traktus gastrointestinalis.
Shock dapat terjadi bila kehilangan darah banyak. 7
Pada umumnya bentuk perdarahannya ialah purpura pada
kulit dan mukosa (hidung, -gusi, saluran cerna dan traktus
urogenital).
Pembesaran limpa terjadi pada 10-20 % kasus 9
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin didapatkan trombositopenia.
jumlah trombosit dan gejala perdarahan saling berkorelasi antara
lain bila pasien dengan Trombosit > 50.000 /uL maka biasanya
asimptomatik, Trombosit 30.000 50.000 /uL terdapat luka
memar/hematom, Trombosit 10.000 30.000 /uL terdapat
perdarahan spontan, menoragia dan perdarahan memanjang bila
ada luka, Trombosit < 10.000 /uL terjadi perdarahan mukosa
(epistaksis, perdarahan gastrointestinal dan genitourinaria) dan
risiko perdarahan intrakranial.
Anemia biasanya normositik dan sesuai dengan jumlah darah yang
hilang.
Bila telah berlangsung lama maka dapat berjenis mikrositik
hipokromik. Bila sebelumnya terdapat perdarahan yang cukup
hebat, dapat terjadi anemia mikrositik. Leukosit biasanya normal,
tetapi bila terdapat perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis
ringan dengan shift to the left. Pada keadaan yang lama dapat
ditemukan limfositosis relatif atau bahkan leucopenia ringan.
Terapi
Indikasi Rawat Inap:
-Jumlah hitung trombosit <20.000/L,
-Perdarahan berat (Kecurigaan/pasti perdarahan intrakranial),
-Umur <3 tahun
Bila tidak dirawat inap, penderita diwajibkan untuk
tidak/menghindari obat anti agregasi (seperti salisilat dan
lain sebagainya) dan olah raga yang traumatis (kepala). ITP
bersifat akut dan 90 % sembuh spontan, hanya 5-10%
menjadi kronis karena itu keputusan apakah perlu diberi
pengobatan masih diperdebatkan.
Medikamentosa:
Pengobatan dengan kortikosteroid diberikan bila:
Perdarahan mukosa dengan jumlah trombosit <20.000/ L
Perdarahan ringan dengan jumlah trombosit <10.000/ L
o Steroid yang biasa digunakan ialah prednison, dosis 1-2
mg/kgBB/hari, dievaluasi setelah pengobatan 1-2 minggu.
o Bila responsif, dosis diturunkan pelahan-lahan sampai kadar
trombosit stabil atau dipertahankan sekitar 30.000 50.000/L.
o Prednison dapat juga diberikan dengan dosis tinggi yaitu 4
mg/kgBB/hari selama 4 hari.
o Bila tidak respons, pengobatan yang diberikan hanya suportif.
o Pengembalian kadar trombosit akan terjadi perlahan-lahan
dalam waktu 2-4 -minggu dan paling lama 6 bulan. Pada ITP
dengan kadar trombosit >30.000/L dan tidak memiliki
keluhan umumnya tidak akan diberikan terapi, hanya
diobservasi saja.
Perdarahan retina
ITP akut
Immunoglobulin
IVIG Direkomendasikan pada anak dengan gejala
yang sedang sampai berat, dimana adanya
perdarahan internal, perdarahan mukosa dan bila
dibutuhkan peningkatan cepat dari trmbosit <
20.000. Responnya lebih cepat daripada steroid.
Dosis IV IG 0.8 g/kgbb
Steroid
Dengan dosis 2 mg/kgbb/hari, selama 1 2 minggu,
atau steroid dosis tinggi 4mg/kgbb selama 4 hari.
ITP kronik8
Masih terdapat banyak kontroversi mengenai
pengobatan ITP kronik, namun, pasien asimptomatik
umumnya tidak mendapatkan terapi, hanya diberikan
edukasi mengenai menghindari aktivitas fisik,
olahraga dengan kontak fisik, prosedur operatif, dan
menstruasi.
Pasien dengan perdarahan yang persisten, dapat
diberikan dexamethasone oral 1 mg/kg bb selama 4
hari berturut-tururt setiap 4 minggu, selama 4 bulan,
atau metilprednisolon oral selama 7 hari (30 mg/kgbb
seama 3 hari, dilanjutkan dengan 20 mg/kgbb selama
4 hari) setiap 4 minggu, dan anti-D immunoglobulin
45-50 ug/kg untuk pasien dengan Rhesus +.
Kontraindikasi splenektomi: usia sebelum 2 tahun
karena fungsi limpa terhadap infeksi belum dapat
diambil alih oleh alat tubuh yang lain, seperti hati,
kelenjar getah bening, dan timus.4
PEMBAHASAN
Teori
Fakta
Dari anamnesis perlu digali riwayat Keluhan Utama : Trombosit rendah
penyakit pasien, riwayat pengobatan
yang
dapat
menimbulkan
trombositopenia,
penyerta
riwayat
seperti
demam,
Pasien
datang
ke
poliklinik
untuk
dapat
digunakan
menentukan klasifikasi dari ITP. Dari pulang dalam keadaan sehat. Pada saat
anamnesis juga perlu dicari adanya kontrol, didapatkan hasil trombosit 13.000,
riwayat kelainan perdarahan dalam dirawat lagi selama 5 hari. Setelah
keluarga ataupun pada bayi perlu di pulang, pasien kontrol 1 minggu kemudian,
cari
tahu
kehamilan
mengenai
ibu.
Kemungkinan 5.000.
Pasien
kemudian
dirawat
lagi
TEORI
Dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan
FAKTA
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
RR
: 20 x/menit
Dapat
dijumpai
splenomegali
ringan. -
terdapat
Hematuria (+)
perdarahan
Renjatan
perdarahan
traktus
(shock)
berat
atau -
gastrointestinalis. -
dapat
terjadi
bila
Splenomegali (-)
TEORI
Pada ITP yang khas ialah adanya trombositopenia.
FAKTA
Trombositopenia berat
Leukositosis
HDT
jumlah
Trombosit
sangat
eritrosit
kesan
menurun,
normokrom
Kesan
causa
infeksi,
trombositopenia berat.
TEORI
Indikasi Rawat Inap:
-Jumlah hitung trombosit <20.000/L,
-Perdarahan berat (Kecurigaan/pasti
perdarahan intrakranial),
-Umur <3 tahun
Pengobatan dengan kortikosteroid diberikan
bila:
Perdarahan mukosa dengan jumlah
trombosit <20.000/ L
Perdarahan ringan dengan jumlah
trombosit <10.000/ L
Steroid yang biasa digunakan ialah
prednison, dosis 1-2 mg/kgBB/hari,
dievaluasi setelah pengobatan 1-2 minggu.
Bila responsif, dosis diturunkan pelahanlahan sampai kadar trombosit stabil atau
dipertahankan sekitar 30.000 - 50.000/L.
Dapat diberikan asam traneksmat untuk
mengurangi perdarahan
FAKTA
Rawat Inap
- Transfusi TC ( apheresis)
- Inj. Ranitidin 2 x 12,5
mg
- Inj. Cefotaxim 3 x 500
mg IV
- Inj. Asam taneksamat 3
x 150 mg
Inj. Metil Prednisolon 3 x
16 mg ( Tappering off
setelah hari ke 7)
Terima Kasih