Makalah Parkinson
Makalah Parkinson
PARKINSON
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurobehaviour I
Disusun Oleh :
Nur Annisa Deviana
220110130045
220110130097
Atin Janatin
220110130098
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Parkinson | 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
Latar Belakang.....................................................................................................3
Tujuan...................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
Definisi.................................................................................................................4
Insidensi................................................................................................................4
Etiologi.................................................................................................................5
Manifestasi Klinis.................................................................................................6
Klasifikasi.............................................................................................................8
Patofisiologi........................................................................................................11
Pemeriksaan Penunjang......................................................................................12
Penatalaksanaan Penyakit Parkinson..................................................................12
Komplikasi.........................................................................................................15
Asuhan Keperawatan..........................................................................................15
Rencana Asuhan Keperawatan...........................................................................19
BAB III..................................................................................................................22
Simpulan.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................23
Parkinson | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyakit parkinson diketahui merupakan penyakit dengan biaya
pengobatan termahal di Amerika. Biaya pembuatan obat yang mahal dan
perawatan yang cukup memakan waktu
menjadi salah satu penyakit dengan pengobatan termahal dari penyakit lainya
(Hanifa, 2012).
Total kasus kematian akibat penyakit parkinson di Indonesia
menempati peringkat ke-12 dunia atau peringkat ke-5 di Asia dengan
prevalensi mencapai 1100 kematian pada tahun 2002 (Novianti, 2010).
Penyakit parkinson disebabkan karena bagian otak Ganglia basalis
mengalami kelonggaran akibat produksi dopamin berkurang, sehingga
menyebebkan hubungan antar sel saraf dengan sel otot berkurang.
Penyakit ini bersifat progresif lambat dan kebanyakan menyerang usia
lanjut antara 50-60 tahun, tidak ditemukan sebab genetik yang jelas dan tidak
ada pengobatan yang dapat menyembuhkanya oleh karena itu perlunya
deteksi dini serta pengenalan penyakit kepada masyarakat khususnya lansia
sebagai suatu upaya preventif dalam mengelola penyakit yang mungkin bisa
timbul kapan saja.
1.2.
Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan kembali mengenai penyakit Parkinson
Parkinson | 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Penyakit parkinson adalah suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat
yang sering merusak motorik penderita, seperti keterampilan, ucapan, dan
fungsi lainnya.
Penyakit parkinson ditandai dengan tremor ritmik, bradikinesia
(perlambatan gerakan fisik), kekuatan otot, dan hilangnya refleks-refleks
postural. Kelainan pergerakan diakibatkan oleh defek jalur dopaminergik
(produksi dopamin) yang menghubungkan substansi nigra dengan korpus
striatum (nukleus kaudatus dan nukleus lentikularis). Ganglia basalis adalah
bagian dari sistem ekstrapiramidal dan berpengaruh untuk mengawali,
modulasi, dan mngakhiri pergerakan serta mengatur gerakan-gerakan
otomatis karakteristik yang muncul berupa bradikinesia, tremor, dan
kekakuan otot. Penyakit ini bersifat proresif lambat yang menyerang usia
pertengahan atau lanjut, dengan onset khas pada 50-an dan 60-an. Tidak
ditemukan penyebab yang jelas dan tidak ada pengobatan yang dapat
menyembuhkannya.
2.2.
Insidensi
Penyakit parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara
pria dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terkena penyakit parkinson,
gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang
penderita 50 tahun keatas. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya
mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 %
pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun.
Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di
Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000 400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun
dengan rentan usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa
Parkinson | 4
Etiologi
Etiologi parkinson primer masih belum diketahui. Terdapat beberapa
dugaan, yaitu infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui),
reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, terpapar zat toksik yang
belum diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi
nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak
dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan
gerakan-gerakan yang tidak disadarinya.
Mekanisme bagaimana kerusakan itu belum jelas benar, akan tetapi
ada beberapa faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasikan, yaitu:
1. Usia : Insiden meningkat dari 10 per 10.000 pada usia 50 200 dari
10.000 penduduk pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi
mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada
substansi nigra pada penyakit parkinson.
2. Genetik : Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan,
yaitu mutasi gen a-sinuklein pada lengan kromosom 4 (PARKI) pada
pasien dengan parkinsonism autosom dominan. Pada pasien dengan
autosom resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen
parkin (PARK2) di kromosom 6. Selain itu juga ditemukan adanya
disfungsi mitokondria. Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga
meningkatkan resiko terkena parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang
dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun. Meskipun sangat
jarang, jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinson tampak pada usia
relatif muda.
Parkinson | 5
3. Faktor Lingkungan
a) Xenobiotik : Berhubungan erat dengan paparan peptisida yang dapat
menimbulkan kerusakan mitokondria.
b) Pekerjaan : Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang tinggi
dan lama.
c) Infeksi : Paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor
predisposisi penyakit parkinson melalui kerusakan substansi nigra.
Penelitian pada hewan menunjukkan adanya kerusakan substasnsia
nigra oleh infeksi Nocardia astroides.
d) Diet : Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif,
salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson.
Sebaliknya, kopi merupakan neuroprotektif.
4. Ras : Angka kejadian parkinson lebih tinggi pada orang kulit putih
dibandingkan kulit berwarna.
5. Trauma kepala : Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit
parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar.
6. Stress dan depresi : Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat
mendahului gejala motorik. Depresi dan stree dihubungkan dengan
penyakit parkinson, karena stress dan depresi terjadi peningkatan turnover
katekolamin yang memacu stress oksidatif.
2.4. Manifestasi Klinis
1. Gejala motorik
a. Tremor
Gejala parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap
sebagai suatu hal yang terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari
parkinson adalah tangan tremor jika sedang beristirahat. Namun jika
melakukan sesuatu tremor tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut
resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur. Tremor terjadi di tangan
atau kaki, kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan dan
terjadi saat istirahat/ tidak sadar.
Parkinson | 6
b. Regiditas/kekakuan
Jika kepalan tangan yang tremor di gerakkan oleh orang lain perlahan
ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti
melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi
terpatah-patah.
Gerakan
kaku
membuat
penderita
berjalan
Parkinson | 7
h. Demensia
i. Gangguan behavioral
Ketergantungan, mudah takut, kurang tegas, depresi.
j. Gejala lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas
pangkal hidungnya (tanda Myerson positif).
2. Gejala non motorik
a. Disfungsi otonom
-
Kepekaan
kontras
visual
lemah,
pemikiran
mengenai
ruang,
pembedaan warna
-
2.5. Klasifikasi
1. Penyakit Parkinson tahap dini
Penyakit Parkinson tahap dini penderita masih dapat melakukan
tugas sehari-hari tanpa merasa terganggu oleh penyakitnya. Gejala-gejala
pertama biasanya berupa perasaan lemas pada otot-otot yang cenderung
Parkinson | 8
untuk gemetar, terutama pada lengan dan jari-jari tangan. Kelemahan dan
gemetaran ini berkembang secara sedikit demi sedikit dan lambat sehingga
penderitanya jarang mendapat menceritakan sejak kapan iya mulai
merasakan tangan dan kakinya tidak lagi mengikuti perintahnya.Kegesitan,
ketangkasan, dan kemantapan gerakan makin lama makin didesak oleh
kelambanan, kecanggungan dan kekakuan gerakan. Kepada penderita
umumnya hanya diberikan psikoterapi suportif, fisioterapi, dan obat-obat
penunjang yang sesuai dengan gejala klinis.
2. Penyakit Parkinson tahap ringan-sedang
Penyakit Parkinson tahap ringan-sedang penderita sudah merasa
terganggu oleh penyakitnya dan sukar melakukan aktivitas sehari-hari
akibat tremor dan bradikinesia yang ditimbulkan. Sewaktu makan, tangan
yang memegang sendok suka mengambil makanan dan sukar pula
mengampaikannya ke mulut. Tulisan menjadi kecil-kecil, sehingga
akhirnya tulisan maupun tanda tangan menjadi berubah dan tidak bisa
dibaca.
3. Pada penyakit Parkinson tahap berat
Pada penyakit Parkinson tahap berat penderita sudah sangat
terganggu oleh penyakitnya dan ketergantungan penuh terhadap perawatan.
Penderita mengalami kesulitan untuk berbalik kanan-kiri. Perawatan tubuh
sehari-hari serta makan minum memerlukan bantuan orang lain. Tidak ada
gerakan otot wajah yang mencerminkan suka-duka atau sedih-senang.
Kesukaran bergerak yang mengenai otot rahang bawah serta otot wajah
akan membuat penderita sukar bicara, bicaranya pelan, serta air liur dapat
mengalir dari mulut. (Harsono, 2007)
Untuk kondisi Parkinson orang amerika membaginya dalam empat
stadium, yaitu :
Parkinson | 9
Stadium IV : pasien tidak bisa lagi berjalan namun masih dapat duduk
dan berdiri sehinggga semua semua ADL harus di bantu.
Parkinson |
10
2.6.
Patofisiologi
Faktor Usia
Dopamin di striatal
berkurang sampai
45%
Mekanisme proteksi
menurun
Virus
Invasi ke
jaringan
Kematian sel
meningkat
Menyerang
enchefalon
Dopamine berkurangke
globus pallidus
Menyebar ke
Nigra striatal
Globus palidus
mengeluarkan impuls
yang abnormal
Impuls globus pallidus tidak melakukan
inhibisi terhadap korteks piramidalis dan
ekstrapiramidalis
Manifestasi
otonom
Berkeringat, kulit
berminyak,lelah
berlebihan, kesulitan
dalam melakukan ADL
parkinso
n
gg. nervus
VIII
Rigiditas
deserebrasi
Perubahan gaya
berjalan, kekakuan
dalam beraktivitas
Hambatan
mobilitas
fisik
Perubahan
gastro
Defisit
perawatan diri
Perlambatan proses
makan
gg. intake
oral
Perubahan nutrisi
kurang dari keb.
tubuh
Parkinson |
11
masalah
sebagai
berikut
Abnormalitas
gerakan,
Parkinson |
13
Skala 4
Skala 5
Obat-obat antidepresan
Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harusbenarbenar diperhatikan, karena kekakuan otot bisamenyebabkan penderita
mengalami kesulitan untuk menelansehingga bisa terjadi kekurangan
gizi (malnutrisi) padapenderita. Makanan berserat akan membantu
mengurangigangguan
pencernaan
yang
disebabkan
kurangnya
Komplikasi
1. Gangguan motorik
2. Kerusakan
3. Gangguan
autonom
4. Demensia
5. Depresi
2.10.
Asuhan Keperawatan
Anamnesis
1. Identitas Pasien
Meliputi nama pasien, Umur (parkinson lebih sering pada kelompok usia
lanjut, pada usia 50-60 tahun), jenis kelamin (lebih banyak pada laki-laki),
pendidikan, alamat, pekerjaan, agaman, suku bangsa, tanggal dan jam
MRS, nomor regiater dan diagnosis medik.
2. Keluhan Utama
Hal yang sering terjadi pada pasein dengan parkinson adalah gangguan
gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot dan hilangnya
refleks postural.
bawah dan telapak tangan. Keadaan ini meningkat jika pasien sedang
berkonsentrasi atau merasa cemas dan muncul pada saat pasien istirahat.
Keluhan lainnya pada parkinson meliputi adanya perubahan pada sensasi
wajah, sikap tubuh dan gaya berjalan.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian yang perlu di tanyakan kepada pasien meliputi ada tidaknya
hipertensi, diabetes, penyakit jantung, anemia, panggunaan obat-obatan
dalam jangka waktu lama.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pada penyakit parkinson tidak ditemukan hubungan genetik yang jelas
tetapi pengkajian adanya anggota keluarga yang dulu pernah menderita
hipertensi dan diabetes melitus diperlukan untuk mengetahui komplikasi
penyakit lain yang dapat mempercepat progresifnya penyakit.
6. Pengkajian Psikososial spiritual
Pengkajian yang dilakukan berupa mengkaji mekanisme pertahanan diri
(koping) yang digunakan pasien untuk menilai respons emosi pasien
terhadap parkinson danperubahan peran pasien dalam keluarga dan
masyarakat serta pengaruh dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
keluarga maupun di masyarakat.
Pemeriksaan Fisik
Pasien dengan penyakit parkinson umumnya tidak mengalami penurunan
kesadaran. Adanya perubahan tanda-tanda vital meliputi bradikardia,
hipotensi dan penurunan frekuensi pernafasan.
Karakteristik penyakit ini memegaruhi wajah, sikap tubuh dan gaya berjalan.
Terdapat kehilangan ayunan tangan normal, kehilangan refleks postural dan
ketika pasien berdiri posisi kepala cenderung ke depan dan berjalan dengan
gaya berjalan seperti di dorong.
Analisa Data
No
1
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
Hambatan
Parkinson |
16
meningkat,
deserebrasiperubahan gaya
kekakuan dan
berjalan,kekakuan dalam
kelemahan otot
serta tremor
Adanya
fisik.
Parkinsonmanifestasi
kelemahan
otonomberkeringat,kulit
neuromuskular,
berminyak,lelah berlebihankesulitan
kehilangan
kontrol otot
Adanya kesulitan
perawatan diri
Parkinsonperubahan
dalam menelan
gastroperlambatan proses
nutrisi kurang
makanan
makangg.intake oralperubahan
dari kebutuhan
Adanya
perubahan pada
regional menurunmanifestasi
otot wajah
psikiatrikperubahan
kepribadian,psikosis,demensiakogni
tif,persepsi,kerusakan
mobilitas fisik
Defisit
perawatan diri
Perubahan
tubuh
Kerusakan
komunikasi
verbal
komunikasi verbal
Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskular,
menurunya kekuatan, kehilangan kontrol otot
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perlambatan dalam proses makan
4. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perlambatan bicara,
ketidakmampuan menggerakan otot wajah
Parkinson |
17
Parkinson |
18
Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil
Intervensi
- Lakukan
program
Rasional
latihan - Meningkatkan
berhubungan dengan
kekakuan
fisik
sendi, bertambahnya
kontraktur
kekuatan otot
digunakan.
- pasien menunjukkan
kekuatan otot
koordinasi
ketangkasan,
dan
menurunkan
otot
dan
bila
mencegah
otot
tidak
tindakan untuk
meningkatkan mobilitas
teknik
berjalan - Teknik
khusus
berjalan
mengimbangi
menyeret
khusus
gaya
dan
untuk
berjalan
kecenderungan
pasien
air
hangat
masase otot
mandi - Mandi
dan
hangat
masase
Parkinson | 19
dan
nyeri
yang
otot
akibat
mengakibatkan
kekakuan
- Kolaborasi
fisioterapi
dengan
untuk
fisik pasien
dan
mobilisasi
ekstremitas.
2
- Pasien dapat menunjukkan - beri dukungan kepada pasien - dukungan pada pasien selama
berhubungan dengan
kelemahan neuromuskular,
menurunya kekuatan,
kehilangan kontrol otot
selama aktifitas
pasein
utnuk mengompensasi
ketidakmampuan fungsi
terapi okupasi
Parkinson | 20
kebutuhan
berhubungan
tubuh
dengan
- Observasi BB pasien
Kerusakan komunikasi
- Pasien dapat
jantung
- Menentukan cara
verbal berhubungan
berkomunikasi dengan
berkomunikasi misalnya
dengan perlambatan
dnegan mempertahankan
bicara, ketidakmampuan
menggerakan otot wajah
pasien berkomunikasi
- Anjurkan keluarga untuk
Parkinson | 21
BAB III
SIMPULAN
3.1.
Simpulan
Parkinsonisme adalah suatu istilah dari suatu sindrom yang ditandai dengan tremor ritmik, bradikinesia, kekakuan otot dan
hilangnya refleks postural. Kelainan pergerakan terjadi karena defek jalur dopaminergik (memproduksi dopanim) yang
menghubungkan substansia nigra dengan korpus striatum.
Pentingnya peran perawat sebagai caregiver untuk selalu mengkaji keadaan pasien terutama dampak yang akan timbul dari
penyakit seperti ketakutan akan kecacatan, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal dan
pandangan yang salah terhadap dirinya sendiri (gangguan citra tubuh). Semua hal yang mungkin akan pasien alami sebisa mungkin di
tanggulangi oleh perawat agar meningkatkan rasa penerimaan dan pantang menyerah pada pasien dalam menjalani penyakitnya.
Parkinson | 22
DAFTAR PUSTAKA
Disorders. 2007. Pustaka Cedekia dan Departemen Neurologi FK USU Medan. Hal 4-53.
Duus Peter. 1999. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda dan Gejala Edisi II. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Hal
231-243
Harsono, 2007. Buku Ajar Neurologi Klinis. Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press.
Isselbacher dkk. 2000. Harisons Principles of internal medicine. Jakarta : EGC.
Muttaqin, Arief. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Sjahrir H, Nasution D, Gofir A. Parkinsons Disease & Other Movement
Smeltzer, Suzanne C. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta: EGC
Parkinson | 23