2.
3.
4. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama
dikenal pada manusia misalnya diadihubungkan dengan tempat tinggal didaerah
urban linkungan yang padat,dibuktikan dengan adanya penemuan kerusakan
tulang thoraks yang khas TB dari kerangka yang digali di kuburan hedelberg pada
masa neolitikum,begitu juga penemuaan yang berasal dari mumi dan ukuran
dinding pyramid di mesir kuno pada tahun 2000-4000 SM.hipokratas telah
memperkenalkan terminology pthysis yang diangkat dari Bahasa yunani yang
menggambarkan tampilan TB paru ini.bukti lain dari mesir,pada mumi-mumi
yang berasal dari tahun 3500 SM jordania(300 SM),scandinavia (200
SM),nesperehan(1000 SM),peru(700 SM).
5.
6.
7.
8.
9.
10.
3.
4.
5.
1.
2.
11.
12. BAB II
13. TINJAUAN PUSTAKA
14.
15. 2.1. Definisi
16.
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mycobacterium tuberkulosis. Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit
saluran pernafasan bagian bawah.(3)
17.
18.
19. Gambar.1 kuman TB pada lobus kanan
20.
21.
22.
23. 2.2. Etiologi
3.
4.
5.
1.
2.
27.
3.
4.
5.
1.
2.
29. Pertumbuhan MTB membelah setiap 12-24 jam pada kedaan optimal. Waktu yang
sangat lambat bila dibandinkan bakteri lain yang berduplikasi dalam 15 menit
sampai 1 jam. Pertumbuhan lambat ini diakibatkan impermeabilitas dinding sel
terhadap asupan nutrient. Hal ini memperjelas keadaan sub akut dari perjalanan
alami penyakit tuberculosis dan waktu yang diperlukan untuk menumbuhkannnya
pada media. Harshey dan Ramakrishnan menemukan bahwa sintesis RNA
menjadi faktor utama yang berhubungan dengan lamabatnya pertumbuhan.
Mereka berhasil memperlihatkan bukti bahwa rasio RNA terhadap DNA dengan
laju elogasi rantai RNA sepuluh kali lebih lambat jika dibandingkan E.Coli.
30.
31. 2.3. Epidemiologi
32. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang sejarahnya dapat dilacak sampai
ribuan tahun sebelum masehi.sejak zaman purba penyakit ini dikenal sebagai
peyebab kematian yang menakutkan .sampai pada saat Robert Koch menemukan
penyebabnya,penyakit ini masih termasuk penyakit yang mematikan.istilah saat
itu untuk penyakit yang mematikan ini adalah consumtion.
33. saat itu masih dianut paham bahwa penularan TB adalah melalui kebiasaan
meludah disembarangan tempat dan ditularkan melalui debu dan lalat.hingga
tahun 1960,paham ini masih dianut diindonesia.
34. Dinegara maju seperti eropa barat dan amerika utara,angka kesakitan maupun
angka kematian TB pernah menurun secara tajam.diamerika utara,saat awal orang
erropa berbondong-bondong bermigrasi kesana.kematian akibat TB pada thahun
1800 sebesar 650 per 100.000 penduduk,tahun 1860 turun menjadi 400 per
100.000 penduduk ,ditahun 1900 menjadi 210 per 100.000 penduduk,pada tahun
1920 turun lagi menjadi 100 per 100.000 penduduk,dan pada tahun 1976 telah
turun menjadi1,4 per 100.000 penurunan angka kematian ini diyakini disebabkan
oleh :
1. Membaiknya keadaan sosioekonomi
2. Infeksi pertama yang terjadi pada usia muda.
3.
4.
5.
1.
2.
35. Diindonesia,TB paru menduduki urutan ke-4 untuk angka kesakitan sedangkan
sebagai penyebab kematian menduduki urutan ke-5 menyerang sebagian
kelompok usia produktif dari kelompok sosioekonomi lemah.
36. Walaupun usaha pemberantasan TB telah dilakukan,tetapi angka insiden maupun
prevalensi TB paru diindonesia tidak pernah turun.dengan bertambahnya
penduduk,bertambah pula penderita TB paru,dan kini Indonesia adalah Negara
peringkat ketiga terbanyak didunia dalam jumlah penderita tuberkulosis
paru.dengan meningkatnya infeksi HIV/AIDS di Indonesia,penderita TB akan
meningkat pula.
37.
38. 2.4. Patogenenis
39. Patogenesis TB telah dipahami beberapa decade basil tubercle yang terhirup dan
bersarang pada alveoli. Sering kali, organisme ini dengan segera hancur, tanpa
gejala sisa kekebalan dan patologis lebih lanjut. Jika organisme tidak hancur,
mereka berkembang biak dan melukai dan menghancurkan jaringan alveolus
sekitarnya. Hal ini pada gilirannya menghasilkan sitokin dan faktor kemotaktik
yang menarik makrofag, neutrophil dan monosit. Biasanya pertumbuhan
organisme akan diperiksa sekali ada respons imunitas seluler yang adekuat
(imunitas bermedia seluker CMI) yang terjadi dalam 2-6 minggu. Sel dan bakteri
membentuk sebuah nodul, sebuah granuloma yang mengandung basil TB, yang
disebut suatu tubercle. Pada titik ini , tergantung pada faktor pejamu dan virulensi
dari strain, beberapa hasil akhir yang berbeda dapat dicapai. Pertama, jika tidak
lagi pertumbuhan tubercle merupan satu-satunya tempat penyakit dan organisme
bertahan pada stadium laten. Kedua, jika ada pertumbuhan lebih lanjut, basil
memasuki kelenjar limfe dan menginfeksi kelenjar getah bening hilus,
menyebabkan limfadenopati. Tubercle maupun kelenjar getah bening mengalami
kalsifikasi, sebagai konsekuensi jangka panjang proses jaringan parut dan
3.
4.
5.
1.
2.
penahanan. Gabungan tubercle perifer dan kelenjar limfe hilus yang membesar
dan mengalami kalsifikasi disebut kompleks ghon. Sebagian besar infeksi yang
berkembang sampai titik ini biasanya menunda pemeriksaan, menciptakan infeksi
laten. Sebagain kecil pasien mengalami penyakit progresif diparu, dan sangat
sedikit pasien (seringkali kekebalan ditekan melalui satu mekanisme atau hal
lainnya) mengalami penyebaran hematogen , dengan produksi tubercle yang tak
terhitung diseluruh tubuh. Keadaan ini disebut tuberculosis milier dan
berhunungan dengan mortalitas yang sangat tinggi. Pasien memiliki respons CMI
sukses akan mencerminkan memori immunology infeksi dengan tes manthoux
positif. Tes ini terdiri dari suntikan protein TB intradermal steril dan megamati
tanda-tanda respons kekebalan, indurasi dari tempat suntikan 48-72 jam setelah
suntikan. Tes mantoux merupakan andalan tes paparan, yang tercakup dalam
rincian lebih besar pada bagian pengobatan dan oencegahan dibawah ini. Infeksi
laten tidak selalu tetpa laten sekitar 10% dari pasien akan mengaktifkan kembali
infeksi laten mereka dalam 3 tahun pertama setelah infeksi, berlanjut menjadi
infeksi nekrotik destruksi dengan gelaja konstitusi yang menonjol. Kerusakan
jaringan terlihat sebagai efek dari organisme dan respon kekebalan pejamu.
Sekelompok tambahan pasein akan terus berlangsung untuk dikemudian hari
mengaktifkan kembali decade setelah paparan, Karena usia, pengobatan, atau
penyakit kambuahn mengubah keseimbangan diantara pejamu dan organisme.
40.
41. 2.5. Faktor Resiko
42. Resiko tinggi terinfeksi TB meliputi:
-
Penderita HIV
Pasien dengan
tuberculosis lama.
Seseorang yang baru berpergian kedaerah dengan angka kejadian TB yang
kondisi
imunokompromised,
termasuk
diantaranya
tinggi
3.
4.
5.
1.
2.
-
Petugas laboratorium TB
Petugas kesehatan serta petugas yang bekerja di tempat-tempat dengan
kejadian TB tinggi seperti penjara, nursing home dan fasilitas kesehatan
lainnya.
Seseorang yang memilikikondisi medis yang akan meningkatkan resiko
terjadinya infeksi aktif TB seperti diabestes mellitus, silicosis, kegananasan,
Batuk
Sputum mukoid atau purulen
Nyeri dada
Hemoptysis
Dispneu
3.
4.
5.
1.
2.
45.
46.
47. Gejala-gejala umum :
1.
2.
3.
4.
rales,tanda-tanda
konsolidasi atau penemuan lain yang sejalan sejalan dengan efusi pleura.
(termasuk nyeri pleuritik).
10. Jantung
: takikardi, peningkatan tekanan vena,dan bunyi
friction rub dapat muncul pada penderita TB.
11. Abdomen
: asites,dinding abdomen seperti adonan roti,adanya
massa intraabdomen, dan hepatosplenomegali dapat ditemukan pada TB
diseminata atau TB abdomen.
3.
4.
5.
1.
2.
12. Muskuloskaletal
Radiologi
51. Gambaran radiologi dapat memperkuat dugaan adanya penyakit
tuberculosis paru lebih dini.gambaran radiolgi paru karena proses tuberculosis
sudah tampakterlebih dahulu kira-kira lebih 2-3 tahun sebelum ada gejala
klinik.
52. Macam macam gambaran kelainan paru :
1. Tuberkulosis paru menahun
53. Pada tuberkulosis paru menahun,tampak campuran bermacammacam proses di paru,yaitu proses tuberkulosis lama yang sebagian
jaringan paru telah mengalami penyembuhan yang disertai dengan proses
paru
disekitarnya,sehingga
pada
suat
daerah
tampak
gambaran
4.
5.
1.
2.
3.3.
57.
58.
59.
Gambar 4.TB paru milier
2. Pemeriksaan bakteriologi,serologik,dan kimia.
60. Pada pemeriksaan ini dapat diambil bahan dari dahak,cairan
pleura,liquor cerebrospinal,bilasan bronkus.
a. Pemeriksaan pulasan sputum untuk basil TB
- Cara pengumpulan dan pengiriman bahan
61. Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS) :
1. Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
3.
10
4.
5.
1.
2.
biakan
radiometric.m.tuberculosis
memetabolisme
dengan
bactec
asam
adalah
lemak
metode
kemudian
Tuberkulosis sering mendapat julukan the great imitator yaitu suatu penyakit
yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit-penyakit paru lain dan juga
memberikan gejala-gejala umum,seperti kelemahan atau panas.(3)
11
4.
5.
1.
2.
2.2.
berguna.
Macam-macam proses seperti lambat atau cepatnya suatu proses
umumnya proses berlangsung menahun.pada penyembuhan terbentuk
jaringan fibrotik,kalsifikasi atau disertai kerusakan jaringan fibrotic
70.
DIAGNOSIS PASTI
71.
Diagnosis pasti dibuat bila ada kelainan paru dan ditemukan basil tahan
73.
kelainan fisik,tetapi tidak dijumpai basil tahan asam didalam dahak penderita.
74.
75.
76.
Klinis diduga aktif bila masih ada keluhan khusus dan keluhan
3.
12
4.
5.
1.
2.
bulan.
Gambaran radiologis,tampak proses stabil atau hanya mengalami
sedikit perubahan.
2.3.
Masih ada kavitas(tetapi open case dengan basil tahan asam negatif )
3. Tidak aktif (inactive)
3.1.
Bakteriologis negatif pada pemeriksaan dahak setiap bulan untuk
jangka waktu paling sedikit 6 bulan.
81.
Gambaran radiologis yang dibuat serial menunjuk proses stabil
3.2.
3.
13
4.
5.
1.
2.
83.
84.
2.10. Penatalaksanaan(5)
a. Terapi non farmakologis
3.
14
4.
5.
1.
2.
85. Sebelum ditemukannya obat anti tuberculosis, penderita penyakit ini dirawat
di sanatorium sampai dinyatakan sembuh. Prinsip pengobatan yang diberikan di
sanatorium adalah penderita dapat beristirahat dengan baik, mendapat udara
segar, makan makanan bergizi dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
86. Bentuk pengobatan TBC yang lain adalah dengan tindakan operasi seperti
lobektomi, pnemoektomi, frenikotomi dan torakoplasti. Tindakan-tindakan ini
didasarkan pada pengetahuan bahwa dengan menghilangkan bagian paru-paru
yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran penyakit ini.
b. Terapi farmakologis
87. Saat ini terdapat 10 obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration
(FDA) Amerika Serikat sebagai terapi tuberculosis. Sebagi tambahan, golongan
fluroquinolon, meskipun tidak disetujui oleh FDA untuk terapi tuberculosis,
sering digunakan mengobati tuberculosis yang mengalami tuberculosis resistensi
untuk pasien yang intoleran terhadap beberapa obat lini pertama.
88. Obat anti tuberculosis ( OAT) harus diberikan dalam bentuk kombinasi
beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan. Pemakaian OAT kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih
menguntungkan dan sangat dianjurkan untuk menjamin kepatuhan pasien dalam
menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed
Treatment) oleh seorang pengawas Menelan Obat (PMO). Pengobatan TB
diberikan dalam dua tahap yaitu intensif dan lanjutan.
89. Tahap awal (intensif)
90.
Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
3.
15
4.
5.
1.
2.
91.
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh
kuman persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
92. Paduan OAT yang digunakan Indonesia
93.
Tuberculosis di Indonesia:
-
94. Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)
-
16
4.
5.
1.
2.
meningkat seiring
17
4.
5.
1.
2.
2.12. Prognosis
108.
3.1. Kesimpulan
115.
116. tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
basil mycobacterium tuberkulosis.tuberkulosis paru merupakan salah satu
penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Penyakit tuberculosis disebabkan
mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, namun
3.
18
4.
5.
1.
2.
dapat juga menimbulkan kelainan di organ tubuh lain. resiko tinggi terinfeksi TB
meliputi Penderita HIV,Pasien dengan kondisi imunokompromised, termasuk
diantaranya transplantasi organ atau kondisi lain yang memerlukan terapi
imunosupresif,Kontak dengan penderita tuberculosis,Seorang dengan gambaran
radiologis toraks yang sesuai dengan gambaran tuberculosis lama,Seseorang
yang baru berpergian kedaerah dengan angka kejadian TB yang tinggi,Petugas
laboratorium TB.Penatalaksanaan pada penyakit paru meliputi dua hal yaitu
terapi farmakologis adalah
DAFTAR PUSTAKA
125.
1. Dahlan, Zul. Tuberkulosis in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Internal
Publishing, Jakarta : 2010
2. Z.S, Priyanti, Tuberkulosis in Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia, PDPI, Jakarta : 2010
3.
19
4.
5.
1.
2.
3.
20
4.
5.