Kode Etik Keperawatan
Kode Etik Keperawatan
PENDAHULUAN
Sebagai perawat/ners selalu dihadapkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan
etik. Oleh karena itu etik menjadi sangat penting untuk dipahami oleh individu perawat sendiri.
Etik merupakan perilaku dan dalam skala yang lebih luas, etik merupakan sikap yang menuntun
perawat dalam bertindak sebagai anggota profesi.
Etika keperawatan sebagai tuntunan bagi profesi bersumber dari pernyataan Florence
Nightingale dalam ikrarnya (Nightingale Pledge) yang merupakan ikrar profesi keperawatan
kepada masyarakat yaitu profesi keperawatan berkewajiban:
a) membantu yang sakit untuk mencapai keadaan sehat.
b) membantu yang sehat mempertahankan kesehatannya.
c) membantu mereka yang tidak dapat disembuhkan untuk menyadari potensinya.
d) membantu seseorang yang menghadapi kematian untuk hdup seoptimal mungkin
sampai menjelang ajal (De Young, 1985).
Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai pohon pengetahuan (Body of Knowledge)
dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan berkelnjutan.
Pelayanannya dilakukan berasarkan ilmu dan kiat keperawatan demi kepentingan pasien / klien
serta masyarakat. Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam mengatur dirinya sendiri, dan
salah satu ciri khasnya adalah patuh terhadap kode etik.
Di Indonesia melalui perjuangan yang cukup panjang, maka pada tahun 1976 telah disepakati
dan diterima kode etik perawat Indonesia yang merupakan salah satu langkah maju demi
pertumbuhan keperawatan profesional. Tujuan keperawatn adalah memberikan asuhan
keperawatn baik secara individu maupun berkelompok yang titik sentralnya adalah manuysia
dengan memperhatikan harkat, martabat dan penghargaan terhadap keluhuran insani.
Sebagai seorang profesional, perawat menerima tanggung jawab dan mengemban tanggung
jawab untuk memnbuat keputusan dan mengambil langkah-langkah tentang asuhan keperawat
yang diberikan. Perawat juga bekerja di berbagai tatanan dan mengemban berbagai peran yang
membutuhkan interaksi bukan saja dengan klien/pasien, keluarga dan masyarakat tetapi juga
dengan tim kesehatan lain.
Dalam melaksanakan tugasnya perawat akan sering mengalami konflik, baik dengan klien/pasien
beserta keluarganya maupun dengan tim kesehatan lain. Disamping itu perawat harus
mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya dalam praktek sesuai dengan perkembangan
IPTEK keperawatan dan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan perpanjangan hidup yang
sering menimbulkan dilema etik. Etik keperawatan berkaitan dengan hak, tanggung jawab dan
kewajiban dari tenaga keperawatan profesional dan institusi pelaanan dimana klien/pasien
dirawat. Pernyataan kode etik perawat dibuat untuk membantu dalam pembuatan standar dan
merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas, kewajiban dan tanggung jawab perawat
profesional. Kode etik merupakan ciri mutlak dari suatu profesi yang memberi makna bagi
pengaturan profesi tiu sendiri meliputi bentuk pertanggung jawaban dan kepercayaan yang
dilakukan oleh masyarakat.
Saat seseorang mulai memasuki profesi keperawatan, maka ia sceara langsung akan menerima
tanggung jawab, kepercayaan dan kewajiban yang melekat pada kode etik itu sendiri. Telaah
tentang maslaah etik dan isu/konflik yang mungkin timbul dalam praktek keperawatan dapat
dipakai sebagai landasan kerja bagi perawat dalam pendekatan yang sistematik terhadap perilaku
etis. Hal ini juga akan memberikan peningkatan kesadaran tentang bergam masalah etik dan
pengambilan keputusan dalam asuhan keperawatan.
Perawat dapat menjaga perspektif etis dengan jalan menyadari bahwa semua keputusan yang
diambil dalam praktek mempunyai dimensi etis. Hal ini disebabkan karena perawat bekerja
dengan berbagai urusan manusia yang berbeda dan membuat pertimbangan-pertimbangan
tentang apa yang perlu dilakukan untuk mereka. Regulasi menjadi penting karena regulasi
merupakan kebijakan/ketentuan yang menagtur profesi keperawatan dalam melaksanakan tugas
sprofesinya dan tekait kewajiban dan hak.Pada saat ini regulasi dilakukan dengan mengacu pad
akeputusan Menteri Kesehatan no. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktek keperawatan
yang dibuat oleh konsil keperawatan. Dengan adanya registrasi, lisensi dan sertifikasi, maka
mutu pelayanan dan tingkat kepuasan klien meningkat dan malpraktek dapat dicegah. Buku
pedoman kode etik perawat ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk memberikan landasan
tentang mengapa perawat harus mempelajari dan menghayati tentang etika profesi keperawatan.
2. MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEPERAWATAN (MKEK)
2.1. Landasan Hukum.
Berdasarkan UU no. 18 / 2002 tentang IPTEK sebagai berikut:Organisasi profesi adalah wadah
masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi atau
suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh negara untuk mengembangkan profesinalisme
dan etika profesi dalam masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 1 butir
14 UU No. 18/2002 tentang IPTEK).
Dewan Kehormatan Kode Etik dibentuk oleh Organisasi Profesi untuk menegakkan etika,
pelaksanaan kegiatan profesi serta menilai pelanggaran profesi yang dapat merugikan
masyarakat atau kehidupan profesinalisme di lingkungannnya.
2.2. Visi dan Misi.
2.2.1. Visi.
MKEKep. Merupakan suatu lembaga yang memiliki kewenangan otonom terhadap pembinaan
perawat dan komunitas keperawatn untuk menegakkan etika profesi dan ikut kontribusi dalam
kebijakan kesehatan nasional yang berkaitan dengan masalah etik.
2.2.2. Misi
MKEKep, mempunyai misi sebagai berikut :
2.2.2.1. Proaktif untuk memberdayakan diri dalam pengendalian dan pemberlakuan standar
etik profesi.
2.2.2.2. Mengkaji kebutuhan untuk merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan
komitmen moral dasar.
2.2.2.3. Menyiapkan peoman etik keperawatan sebagai acuan dalam melaksanakan praktek
keperawatan.
2.2.2.4. Menyusun alur dan mekanisme penyelesaian masalah etik sebagai pedoman dalam
pelaksanaan praktek keperawatan.
2.2.2.5. Membina komunitas keperwatan dalam penyelesaian masalah etika.
2.2.2.6. Mengendalikan pendidikan dan praktek keperawatan dalam pelaksanaan etik untuk
melindungi serta menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat.
2.3. Kedudukan Majelis Kehormatan Etik Keperawatan.
Kedudukan MKEKep., ditetapkan sebagai berikut :
2.3.1. MKEKep adalah badan otonom PPNI yang bertanggung jawab kepada musyawarah
nasional, musywarah propinsi, musyawarah kabupaten/kota dan rapat anggota sesuai dengan
* Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
* Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/
pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
* Menolak pihak lain yang memberi anjuran / permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang-undangan, standra profesi dan kode etik.
* Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan /
ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
8.4.Perawat dan Profesi.
Praktisi dan Manager
- Menetapkan standar untuk praktek keperawatan, riset, pendidikan dan manajemen.
- Membantu pengembangan tempat kerja yang mendukung dilakukannya, disebarluaskannya
dan digunakannya penelitian yang terkait dengan keperawatan dan kesehatan.
- Meningkatkan peran serta dalam perhimpunan perawat nasional sehingga dapat tercipta
kondisi sosial ekonomi yang menguntungkan bagi perawat.
Pendidik dan Peneliti
- Memberi kesempatan belajar mengajar dalam menetapkan standar untuk praktek
keperawatan, penelitian, pendidikan dan manajemen.
- Melakukan dan menyebarluaskan serta memanfaatkan penelitian untuk memajukan profesi
keperawatan.
- Meningkatkan kepekaan para peserta didik tentang pentingnya perhimpunan profesi
keperawatan.
Perhimpunan Perawat Nasional
- Berkolaborasi dengan pihak lain untuk menetapkan standar bagi pendidikan keperawatan,
praktek, penelitian dan manajemen.
- Menyusun kebijakan, pedoman dan standar yang terkait denagn penelitian keperawatan.
- Melakukan lobby demi teciptanya kondisi kerja sosial dan ekonomi yang adil dalam
keperawatan.
- Menyusun kebijakan dan pedoman tentang berbagai isu tempat kerja.
8.5.Perawat dan Sejawat.
Praktisi dan Manajer
- Membangun kesadaran tentang fungsi-fyngsi khusus dan yang tumpang tindih serta potensi
terjadinya ketegangan interdisiplin.
- Membangun sister tenpat kerja yang mendukung nilai-nilai umum etika dan perilaku
profesional.
- Mengambangkan mekanisme untuk menjaga individu, keluarga atau komuniti apabila asuhan
mereka terancam oleh petugas pelayanan kesehatan.
Pendidik dan Peneliti
- Mengembangkan pemahaman tentang peran dari karyawan.
- Mengkomunikasikan etika keperawatan kepada profesi lain.
- Menanamkan dalam diri peserta didik kebutuhan untuk menjaga individu, keluarga atau
komunikasi apabila asuhan terancam oleh petugas pelayanan kesehatan.
Perhimpunan Perawat Nasional
- Mendorong kerjasama dengan disiplin lain yang terkait.
- Membangun kesadran tentang berbagi isu etik dari profesi lain.
- Menyediakan peoman, kebijakan dan berbagi forum diskusi dalam rangka mengamankan
masyarakat apabila asuhan mereka terancam oleh petugas pelayanan kesehatan.