DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang...........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................3
1.3
Batasan Masalah........................................................................................4
1.4
Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.5
Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.6
Sistematika Penulisan................................................................................5
Tinjauan Pustaka........................................................................................6
2.2
Landasan Teori...........................................................................................7
2.2.1
Biomassa............................................................................................7
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7
3.1.1
Alat Penelitian..................................................................................23
3.1.2
Bahan Penelitian..............................................................................23
3.2
Objek Penelitian.......................................................................................24
3.3
Langkah-Langkah Penelitian...................................................................24
3.3.1
Studi Literatur..................................................................................24
3.3.2
Pengumpulan Data...........................................................................25
3.3.3
3.3.4
Analisis Data....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
biomassa dapat mengubah bauran listrik nasional secara signifikan. (data dari
mana? Data dari pln ato apa ini sayang)
Energi terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang akan menggeser
dominasi peran energi fosil yang berasal dari minyak bumi, gas alam, dan
batubara. Sumber daya energi terbarukan berasal dari energi surya, angin, hidro,
panas bumi, biomassa dan laut. Pergeseran itu disebabkan oleh semakin berkurang
energi fosil, investasi yang lebih mahal, kepedulian pada perubahan global serta
adanya resiko lingkungan yang harus ditanggung untuk mendapatkan energi fosil
tersebut. Ketiga hal ini merupakan tujuan dari sebuah kebijakan untuk energi
terbarukan (Komor P. and M. Bazilian: 2005). Untuk mencapai pendayagunaan
energi
terbarukan
pengembangan,
yang
penerapan
berkelanjutan,
ilmu
maka
pengetahuan
diperlukan
dan
penelitian,
teknologi
yang
sumber-sumber
energi
diperlukan
untuk
mencukupi
cukup lama serta biaya yang besar, maka perlu dilakukan dengan perencanaan
yang baik serta ditopang dengan kebijakan dibidang energi yang mendukung
gerakan konservasi energi sehingga tercipta iklim yang sesuai dengan
pembangunan daerah. Untuk itu perlu dilakukan kajian perencanaan energi yang
dapat memberikan gambaran kondisi riil saat ini dan masa depan mengenai
bagaimana seharusnya potensi sumber daya energi tersebut dikelola dan
dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga berguna bagi pembangunan daerah.
Pengelolaan sumber daya energi yang tepat dan terarah dengan jelas akan
menjadikan potensi yang dimiliki suatu wilayah berkembang dan termanfaatkan
secara optimal. Ketersediaan energi yang memadai dan tepat sasaran akan
memacu pertumbuhan pembangunan daerah seperti sektor industri, komersial,
pelayanan publik dan bahkan kualitas hidup masyarakat. Kemudian secara
langsung maupun tidak langsung, hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya
pertumbuhan ekonomi dan penduduk maka diperkirakan pertumbuhan kebutuhan
energi di provinsi Jambi juga akan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
energi yang terus meningkat tersebut diperlukan adanya perencanaan dan
pemanfaatan sumber energi yang baik dan berkesinambungan. Salah satu
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk keperluan perencanaan energi adalah
LEAP (long-range Energy Alternatives Planning system). LEAP dapat digunakan
sebagai alat untuk merencanakan dan memproyeksikan pemenuhan energi listrik
yang dibutuhkan di wilayah provinsi Jambi dengan memanfaatkan sumber energi
yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Seberapa besar potensi biomassa limbah industri kelapa sawit menjadi
energi listrik?
b. Seberapa besar daya listrik yang dihasilkan dari biomassa limbah industri
kelapa sawit?
c. Bagaimana
proyeksi
kontribusi
biomassa
dalam
perencanaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk
menghasilkan
energi
panas
(thermal
energy)
sehingga
dapat
di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh PT. PLN (Persero) saja, tetapi juga
dilakukan oleh pihak swasta, yaitu Independent Power Producer (IPP), Private
Power Utility (PPU) dan Ijin Operasi (IO) non BBM.
IO Non BBM sekitar 1.358 MW. Total panjang jaringan transmisi di Pulau
Sumatera adalah sekitar 11.952 kms dan gardu induk berjumlah 242 unit
dengan total kapasitas 8.865 MVA. Sementara itu total panjang jaringan
distribusi tenaga listrik sekitar 235.559 kms dan gardu distribusi berjumlah
91.870 unit dengan total kapasitas 8.837 MVA. Adapun konsumsi tenaga listrik
termasuk konsumsi di luar wilayah usaha PLN mencapai 38.754 GWh. (data
darimana)
2.2.3
(interkoneksi dan isolated) saat ini sebesar 301 MW dan dipasok dari sistem
interkoneksi Sumbagselteng melalui saluran transmisi 150 KV dengan 5 GI,
yaitu GI Aur Duri, GI Payo Selincah, GI Muara Bulian, GI Muara Bungo, GI
Bangko, dan GI Sei Gelam. Peta jaringan distribusi Provinsi Jambi seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.4. (awal kalimat nda boleh kata sambung udh aku
ganti)
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2024 di Jambi direncanakan
akan dipenuhi dengan mengembangkan pembangkit di Jambi dan di
daerah lain pada sistem interkoneksi Sumatera. Adapun pembangkit yang
direncanakan berada di Provinsi Jambi mempunyai kapasitas total 1.890
MW seperti ditampilkan pada Tabel 2.4
11
12
dengan
pengembangan
Sistem
Sumatera,
diperlukan
13
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik akan dilakukan
penambahan pelanggan baru sebanyak 329 ribu sambungan sampai dengan
tahun 2024 atau rata-rata 32,9 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 4.611
kms, JTR sekitar 1.682 kms, dan tambahan kapasitas trafo distribusi
sekitar 358 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel 2.9.
Tabel 2.7 Pengembangan Sistem Distribusi
Jangka pendek (short term), dapat harian, mingguan, bulanan, dan satu
tahun.
Jangka menengah (medium term), lebih dari satu sampai lima tahun.
Jangka panjang (long term), proyeksi yang dilakukan dengan rentang
waktu hingga lebih dari lima tahun.
Perlu disadari semakin jauh jangka waktu ke depan kondisi yang akan
15
cara yang paling sederhana sampai cara pendekatan yang sangat rumit. Secara
umum teknik perencanaan energi menurut Dani (2015) (itu misalkan. dikasi
siapa yang buat teorinya sayangku) tersebut dapat dibedakan dalam lima
pendekatan utama, adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan Proses
Pendekatan proses menguraikan aliran energi dari sumber energi primer
sampai permintaan final, yang mencakup ekstraksi sumber daya energi,
penyulingan, konversi, transportasi, penimbunan, transmisi dan distribusi.
Keunggulan pendekatan ini adalah mudah mengakomodasi bahan bakar
tradisional, perhitungan sederhana dan metode paling cocok dalam
menguraikan alternatif teknologi yang ada saat ini. Kendala utamanya,
pendekatan ini hanya dapat dipakai untuk sektor energi saja sehingga tidak
dapat menggambarkan interaksi energi-ekonomi dan variabel-variabel
kebijakan ekonomi.
b. Pendekatan Trend
Pendekatan trend memiliki keunggulan utama berupa kesederhanaan data
dan prasyarat, sehingga memudahkan pengguna dengan data yang sederhana.
Analisis ini dapat juga dilakukan dengan memproyeksikan nilai historis ratarata kegiatan energi-ekonomi dan rasio energi perkapita. Meskipun secara luas
digunakan dalam peramalan, terutama oleh negara-negara berkembang,
keterbatasannya ternyata cukup banyak. Kecenderungan atau perilaku di masa
silam mungkin tidak terlalu relavan dengan kejadian di masa depan. Secara
umum pendekatan ini tidak dapat menggambarkan perubahan-perubahan yang
bersifat struktural dan determinan permintaan.
16
c. Pendekatan Elastisitas
Pendekatan elastisitas ini dapat dilakukan dengan menghitung besarnya
elastisitas permintaan terhadap pendapatan. Sistem ini akan menunjukkan
perubahan tingkat permintaan energi terhadap perubahan pendapatan dan
harga. Namun, pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu, besarnya unsur
ketidak pastian atas estimasi elastisitas permintaan dikarena kondisi beberapa
data, keterbatasan variabel harga, pendapatan dan kenyataan data antar waktu
(time series) yang digunakan tidak mencerminkan perubahan sisi dan struktur
permintaan energi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
d. Pendekatan Ekonometri
Pendekatan ekonometri ini adalah pendekatan yang menggunakan standar
perhitungan kuantitatif untuk analisis dan proyeksi ekonomi. Kelebihan
pendekatan ekonometri adalah dalam analisis kebijakan dan proyeksi jangka
pendek sampai jangka panjang. Asumsi-asumsi statistik dan perilaku dapat
disajikan lewat model persamaan interaksi energi ekonomi secara simultan.
Pendekatan ini juga dapat menyajikan pengaruh harga relatif dan absolut
terhadap substitusi antar bahan bakar yang diteliti. Di sisi lain, kelemahan
pendekatan ekonometri terjadi karena harus mengakomodasi kegiatan
perubahan teknologi dan datangnya komoditas baru.
e. Pendekatan Input-Output
Pendekatan input-output pada dasarnya hampir sama dengan pendekatan
ekonometri. Namun pendekatan ini memiliki dua keunggulan yaitu pertama,
merupakan pendekatan paling komprehensif dan konsisten terhadap semua
sektor ekonomi, termasuk aliran berbagai jenis energi dan mudah digabungkan
ke dalam model ekonometri, simulasi atau optimasi. Kedua, teknik yang
sangat cocok untuk analisis kebijaksanaan pada berbagai tahapan. Namun
pendekatan ini bersifat statik yang berlaku untuk satu waktu tertentu saja.
Keterbatasan selanjutnya adalah kebutuhan akan data dasar sektor ekonomi
yang luas dan komprehensif.
17
2.2.6
Oleh karena itu, muncul banyak perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai
media dalam melakukan perencanaan energi. Developer yang menyediakan
program untuk ini juga muncul dari berbagai kalangan, dari akademisi hingga
pelaku usaha, dan dari yang bersifat profit sampai non-profit.
Dari mana sumbernya harus jelas sayangku
a. COMPEED XL
COMPEED XL merupakan Excel berbasis biaya-manfaat dan efektivitas
biaya toolbox untuk pribadi maupun pengambil keputusan publik. Program
ini dirancang untuk melakukan berorientasi eksternalitas techno-proyek
energi ekonomi analisis. Untuk pembuat kebijakan, COMPEED digunakan
untuk membandingkan proyek-proyek yang berbeda dan panjang, sehingga
memungkinkan untuk menentukan prioritas di antara berbagai alternatif
yang ada.
b. EnergyPLAN
EnergyPLAN adalah sebuah alat berbasis Windows yang dibuat untuk
membantu dalam desain nasional atau regional tentang strategi perencanaan
energi. Program ini menggunakan model deterministik masukan/keluaran.
Secara umum, inputnya berupa data sumber energi terbarukan, kapasitas
stasiun energi,biaya dan sejumlah pilihan yang berbeda menekankan pada
strategi
peraturan
impor/ekspor
dan
kelebihan
produksi
listrik.
18
19
20
Baris teratas terdapat tulisan LEAP dan nama file yang sedang dibuka.
Baris kedua adalah menu-menu utama (main menu); Area, Edit, View,
General, tree, dan Help.
21
Baris ketiga adalah main toolbar; New, Save, Fuels, Effects, Units,
dan Notes.
Kolom di sebelah view bar adalah tempat untuk menuliskan diagram
pohon (Tree). Pada baris paling atas dari kolom ini terdapat toolbar untuk
membuat/mengedit Tree.
Kolom berikutnya terdiri atas tiga bagian, yaitu: (a) toolbar untuk
membuat/meng-edit skenario, (b) bagian untuk memasukkan data, dan (c)
Dalam LEAP terdapat 4 modul utama yaitu Modul Driver Variable, Demand,
Transformation dan Resources.
a. Modul Variabel Penggerak (Driver Variable)
Modul ini digunakan untuk menampung parameter-parameter umum yang
dapat digunakan pada Modul Permintaan maupun Modul Transformasi.
Parameter umum ini misalnya jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, dan
sebagainya. Modul Variabel Penggerak bersifat komplemen terhadap modul
lainnya.
b. Modul Permintaan (Demand)
Modul ini digunakan untuk menghitung permintaan energi. Metode analisis
yang digunakan dalam model ini didasarkan pada pendekatan end-use
(pemakai akhir) secara terpisah untuk masing-masing sektor pemakai sehingga
diperoleh jumlah permintaan energi per sektor pemakai dalam suatu wilayah
pada rentang waktu tertentu. Informasi mengenai variabel ekonomi, demografi
dan karakteristik pemakai energi dapat digunakan untuk membuat alternatif
skenario kondisi masa depan sehingga dapat diketahui hasil proyeksi dan pola
perubahan permintaan energi berdasarkan skenario-skenario tersebut.
c. Modul Transformasi (Transformationn)
22
sama seperti bab 1 banyak data (tabel) tapi belum ada sumbernya, kemudian untuk
penulisan kata sambung tidak boleh di awal kalimat, awal kalimat itu subjek
dengan kalimat yang efektif. Aku belum rubah spasi atao pargraf nnti sayang yang
rubah ajah.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.2
Bahan Penelitian
Berikut adalah data-data bahan yang dibutuhkan dalam analisis dan
perencanaan:
konversinya.
Data
sebelumnya
maupun
diperoleh
pedoman
dari
energi
penelitian-penelitian
terbarukan
yang
24
25
3.3.2
Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengunjungi situs-situs
Analisis Data
Berdasarkan simulasi akan diperoleh suatu hasil yang nantinya akan
dianalisis. Data yang dianalisa adalah data besar potensi kelapa sawit
dan data daya listrik yang dapat dihasilkan dari potensi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. PT.RINEKA CIPTA, Jakarta
26
2. Nugraha, Tutun. Sunardi, Didik. 2012. Energi Bio. PT. PELANGI ILMU
3.
4.
5.
6.
NUSANTARA, Jakarta
Anonimus. 2015. RUPTL 2015-2024, PT PLN, Jakarta
Anonimus, 2015. Statistik PLN 2014. PT. PLN. Jakarta
Anonimus, 2015. Jambi Dalam Angka, BPS Jambi, Jambi
Pratidina, Alin. Saraswati, Hasintya. 2015. Pedoman Energi Terbarukan
tentang Pengembangan Proyek Tenaga Listrik Biomassa dan Biogas di
27
28