Anda di halaman 1dari 31

PT.

PLN (PERSERO)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

1. Sinkronisasi
1.1. Pengertian sinkronisasi
Sinkronisasi adalah suatu cara untuk menghubungkan dua sumber atau beban Arus Bolak-Balik
(AC). Sumber AC tersebut antara lain generator dan beban adalah transformer yang akan
digabungkan atau diparalel dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem
tenaga listrik
Pada gambar dibawah ini diperlihatkan 2 buah generator pada satu busbar, generator #2 dalam
keadaan terbuka dan akan diparalel atau disinkronkan ke busbar dimana generator #1 telah
masuk (telah sinkron dengan jaringan / busbar)

Gambar Generator dalam satu busbar

1.1.1. Parameter sinkronisasi


Untuk dapat terjadi proses sinkronisasi generator #2 ke busbar, maka dibutuhkan parameter
yang harus terpenuhi oleh generator #2, yaitu:
1. Nilai Tegangan yang sama antara tegangan Generator #2 dengan tegangan busbar
2. Nilai Frekuensi yang sama antara Generator #2 dan busbar, di Indonesia digunakan
frekuensi 50 Hz
3. Sudut phase yang sama, vector sudut phase dari generator #2 harus sama dengan
vector sudut pase pada busbar

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Sumber dengan sudut phase yang sama


4. Phase Sequence yang sama, terminal RST generator #2 harus dihubungkan dengan
terminal RST busbar

Gambar Proses penyamaan sudut phase

1.1.2. Peralatan instrumentasi untuk proses sinkronisasi


1. Double Voltmeter
Adalah voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan yaitu tegangan dari peralatan
yang akan disinkron (generator) dan tegangan sistem yang bekerja simultan

Gambar Double Voltmeter


SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

2. Double Frequency Meter


Menampilkan nilai frekuensi dari kedua sumber AC

Gambar Double Frequency Meter


3. Synchroscope
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri dari
jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada posisi tepat di
jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan dapat dikatakan
kedua sumber sefase, dalam sudut phase yang sama

Gambar Synchronoscope
4. Phase Sequence Indikator
Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari motor
induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar searah
jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki sequence positif RST dan jika berputar
sebaliknya ber-sequence negative atau RTS. Namun biasanya peralatan Phase
Sequence tidak diikut sertakan di panel sinkron

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Phase Sequence Indikator


Berikut akan dijelaskan langkah-langkah masuk synchron untuk unit #2. Sedangkan untuk unit
#1 pada dasarnya sama dengan unit #2.

1.2. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum masuk sinkron


1. Pastikan bahwa heater generator yang berada diruang bawah generator telah dimatikan
2. Pastikan semua peralatan sinkron dalam kondisi normal dilayar DCS maupun dilokal
3. Pastikan SID-2CM-S AUTOMATIC SYNCHRONIZER dalm kondisi standby

Gambar SID-2CM-S AUTOMATIC SYNCHRONIZER beserta panelnya


4. Reset semua alarm dilokal jika muncul alarm pada layar :
Unit 2 Gen-Trans Protection AAS-1
Unit 2 Gen-Trans Protection AAS-2
Unit 2 Gen-Trans Protection AAS-3
Unit 2 Integrated Monitoring & Recording Unit for Generator Transformer

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar alarm listrik di lokal


Catatan :
Biasanya sering terjadi alarm pada Panel A, B atau C Unit 2 Gen-Trans Protection
AAS-3, sehingga harus direset terlebih dahulu pada panel lokalnya sampai tanda
alarm dilokal dan dilayar DCS hilang

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

1.3. Langkah-langkah masuk sinkron


Ada dua macam cara dalam masuk synchron yang meliputi :

1.3.1. Masuk sinkron secara Auto melalui DCS


Langkah-langkahnya adalah :
1. Buka ECS MENU seperti gambar dibawah ini :

Gambar ECS Menu pada layar DCS


2. Buka Unit 2 Generator & Transformer System dengan mengeklik tombol
GENERATOR & XFMR SYS pada ECS MENU melalui DCS, maka akan muncul
tampilan seperti dibawah ini.

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS Pengoperasian Elektrik (Unit 2 Generator & Transformer System)
3. Close SKG / DS (Disconecting Switch) / PMS (Pemisah) 2BAC01GS002 dengan
mengeklik gambar CB SKG. Setelah muncul tampilan 2BAC01GS002, maka klik tombol
SWON lalu OK
Catatan :
Pastikan putaran turbin > 2950 RPM
Pastikan Permitnya terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan gambar
CB SKG
2BAC01GS002_P Close Permissive Condition (AND semua)
o This Switch Opened (hijau)
o

GCB Opened (hijau)

GCB grounding switch MKGG opened 2BAC01GS010 (hijau)

GCB grounding switch MKGT opened 2BAC01GS011 (hijau)

4. Klik tombol UNIT SYN. SEQ disebelah pojok kanan atas berwarna biru, maka akan
muncul tampilan seperti dibawah ini :

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS Unit 2 Sinchronise Seq


5. Klik tombol START/PAUSE/RESET. Setelah muncul tampilan 2BAC01EB001, tekan
tombol STARUP lalu OK, maka secara otomatis unit akan melakukan synchron sendiri
sesuai dengan urutan sequence pada layar Unit 2 Synchronise Seq
6. Setelah unit synchron yang ditandai dengan GCB (Generator Circuit Breaker) / PMT
(Pemutus) 2BAC01GS000 menutup, maka akan diikuti dengan muncul daya (MW)
Catatan :
Jika GCB sudah menutup dan masih berwarna kuning, maka tutup kembali secara
manual melalui DCS dengan mengeklik gambar GCB. Setelah muncul tampilan #2
G-T unit GCB (2BAC01GS000), maka klik tombol SWON lalu OK dan tunggu
sampai gambar GCB tersebut berubah menjadi merah untuk memastikan bahwa
GCB sudah menutup sempurna
Jika pada tahapan synchron sequence berhenti relative lama, maka menandakan
bahwa synchron secara auto gagal dan harus diulang kembali secara manual

1.3.2. Masuk sinkron secara Manual melalui DCS


Langkah-langkahnya adalah :
1. Buka ECS MENU, lalu klik tombol GENERATOR & XFMR SYS melalui DCS
2. Close SKG/DS (Disconecting Switch)/PMS (Pemisah) 2BAC01GS002 dengan
mengeklik gambar CB SKG. Setelah muncul tampilan 2BAC01GS002, maka klik tombol
SWON lalu OK
Catatan :
Pastikan putaran turbin > 2950 RPM

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Pastikan Permitnya terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan gambar


CB SKG
2BAC01GS002_P Close Permissive Condition (AND semua)
o This Switch Opened (hijau)
o

GCB Opened (hijau)

GCB grounding switch MKGG opened 2BAC01GS010 (hijau)

GCB grounding switch MKGT opened 2BAC01GS011 (hijau)

3. Close CB Eksitasi (EX Field Breaker Closed)


Ada 2 cara untuk menutup CB Eksitasi :
Dengan mengeklik gambar EX Field Breaker disebelah kanan gambar Generator.
Setelah muncul tampilan #2 GEN excitation field breaker (2MKC01GW001YB1),
maka klik tombol SWON lalu OK
Dengan mengeklik tombol Excitation disebelah kanan gambar Travo Eksitasi.
Setelah muncul tampilan 2MKC01GW001 Excitation System, maka klik tombol EX
Field Breaker dan setelah muncul tampilan #2 GEN excitation field breaker
(2MKC01GW001YB1), maka klik SWON lalu OK
Catatan :
Tunggu dan pastikan sampai gambar EX Field Breaker berwarna merah
4. Aktifkan eksitasi dengan mengeklik tombol Excitation disebelah kanan gambar travo
eksitasi. Setelah muncul tampilan 2MKC01GW001 Excitation System, maka klik
tombol EX.START/STOP dan setelah muncul tampilan GEN excitation on system
excitation star 1MKC01GW001YB4, maka klik tombol ON lalu OK
Catatan :
Penuhi Excitation Start Condition
o Excitation System Normal (hijau)
o

Turbine Speed >2950 RPM (hijau)

Excitation Field Breaker Closed (hijau)

Tunggu dan pastikan dahulu sampai tegangan Generator > 95% X 13,8KV = >
13,11KV
GEN A-B voltage >95% rated
GEN A-B voltage >95% rated
Jika tegangan Generator belum mencapai 95%, maka naikkan arus eksitasi dengan
mengeklik tombol Excitation disebelah kanan gambar travo eksitasi. Setelah muncul
tampilan 2MKC01GW001 Excitation System, maka klik tombol EX.INC/DEC dan
setelah muncul tampilan GT increase/decrease excitation on system excitation

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

(1MKC01GW004YB7), maka klik tombol INC lalu OK (jika ingin menurunkannya, klik
tombol DEC lalu OK)
5. Kirim DEH Permit Synchronise (ke turbin) dengan mengeklik tombol Sync. Operation
disebelah kiri gambar GCB. Setelah muncul tampilan Synchronizing Unit Operation
(2CHF01_SYN-Synchronosation Operation-), maka klik tombol SYN request to DEH.
Setelah muncul tampilan #2 GEN excitation system online contacts
(2MKC01GW001YB5), maka klik tombol ON lalu OK dan tunggu sampai muncul tanda
DEH permit synchronise berwarna hijau
6. Aktifkan Synchronoscope dengan mengeklik tombol Sync. Operation disebelah kiri
gambar GCB dengan tahapan sebagai berikut :
Setelah muncul tampilan Synchronizing Unit Operation (2CHF01_SYNSynchronosation Operation-), maka klik tombol SYN PWR ON/OFF dan setelah
muncul tampilan DCS #2 GT unit SYN. Power on (1CHF01YB004), maka klik
tombol ON lalu OK
Setelah 5 detik, maka klik tombol SYN START/STOP dan setelah muncul tampilan
DCS #2 GT unit SYN. on (1CHF01YB001), maka klik tombol ON lalu OK
Catatan :
Tunggu sampai GCB menutup dan sudah muncul daya (MW)
Jika GCB tidak menutup lama, maka maka klik tombol SYN START/STOP dan
setelah muncul tampilan DCS #2 GT unit SYN. on (1CHF01YB001), maka klik
tombol RESET lalu OK
Jika GCB sudah menutup dan masih berwarna kuning, maka tutup kembali secara
manual melalui DCS dengan mengeklik gambar GCB. Setelah muncul tampilan #2
G-T unit GCB (2BAC01GS000), maka klik tombol SWON lalu OK dan tunggu
sampai gambar GCB tersebut berubah menjadi merah untuk memastikan bahwa
GCB sudah menutup sempurna
7. Matikan Synchronoscope dengan mengeklik tombol Sync. Operation disebelah kiri
gambar GCB dengan tahapan sebagai berikut :
Setelah muncul tampilan Synchronizing Unit Operation (2CHF01_SYNSynchronosation Operation-), maka klik tombol SYN START/STOP dan setelah
muncul tampilan DCS GT unit SYN. on (1CHF01YB001), maka klik tombol OFF lalu
OK
Setelah 5 detik, maka klik tombol SYN PWR ON/OFF dan setelah muncul tampilan
DCS GT unit SYN. Power on (1CHF01YB004), maka klik tombol OFF lalu OK

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

1.3.3. Masuk sinkron secara Manual di lokal

1.4. Langkah-langkah lepas sinkron


Ada dua macam cara dalam lepas synchron yang meliputi :

1.4.1. Lepas sinkron secara Auto melalui DCS


Langkah-langkahnya adalah :
1. Buka ECS MENU sesuai dengan unit yang akan masuk synchron, lalu klik tombol
GENERATOR & XFMR SYS melalui DCS
2. Klik tombol SHUT-DOWN. SEQ disebelah pojok kanan atas berwarna biru, maka akan
muncul tampilan seperti dibawah ini :

Gambar Layar DCS Unit 2 Shut Down Seq


Catatan :
Pastikan Permit GCB terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan gambar
GCB
2BAC10GS000_ P Open Permissive Condition (AND semua)
o Remote control (hijau)
o

NO SF6 low pressure interlock (hijau)

GT active power < 5% X 115MW = < 5,75MW Rate Output (hijau)

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

3. Klik tombol Start lalu OK, maka secara otomatis unit akan lepas synchron sendiri sesuai
dengan urutan sequence pada layar Unit 2 Shut Down Seq
4. Open SKG/DS (Disconecting Switch)/PMS (Pemisah) 2BAC01GS002 dengan
mengeklik gambar CB SKG. Setelah muncul tampilan 2BAC01GS002, maka klik tombol
SWOFF lalu OK
Catatan :
Pastikan Permitnya terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan gambar
CB SKG
2BAC01GS002_P Open Permissive Condition
o #2 G-T unit GCB opened (hijau)

1.4.2. Lepas sinkron secara Manual melalui DCS


Langkah-langkahnya adalah :
1. Buka ECS MENU sesuai dengan unit yang akan masuk synchron, lalu klik tombol
GENERATOR & XFMR SYS melalui DCS
2. Open GCB dengan mengeklik gambar GCB/PMT (Pemutus) 2BAC01GS000 dengan
mengeklik gambar GCB. Setelah muncul tampilan #2 G-T unit GCB (2BAC01GS000),
maka klik tombol SWOFF lalu OK
Catatan :
Pastikan Permit GCB terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan
gambar GCB
2BAC10GS000_ P Open Permissive Condition (AND semua)
o Remote control (hijau)
o

NO SF6 low pressure interlock (hijau)

GT active power < 5% X 115MW = < 5,75MW Rate Output (hijau)

3. Matikan eksitasi mengeklik tombol Excitation disebelah kanan gambar travo eksitasi.
Setelah muncul tampilan 2MKC01GW001 Excitation System, maka klik tombol
EX.START/STOP dan setelah muncul tampilan GEN excitation on system excitation
star (1MKC01GW001YB4), maka klik tombol OFF lalu OK
4. Open CB Eksitasi (EX Field Breaker Opened)
Ada 2 cara untuk membuka CB Eksitasi :
Dengan mengklik gambar EX Field Breaker disebelah kanan gambar Generator.
Setelah muncul tampilan #2 GEN excitation field breaker (2MKC01GW001YB1),
maka klik tombol SWOFF lalu OK
Dengan mengeklik tombol Excitation disebelah kanan gambar Travo Eksitasi.
Setelah muncul tampilan 2MKC01GW001 Excitation System, maka klik tombol EX

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Field Breaker dan setelah muncul tampilan #2 GEN excitation field breaker
(2MKC01GW001YB1), maka klik SWOFF lalu OK
Catatan :
Tunggu dan pastikan sampai gambar EX Field Breaker berwarna hijau
5. Open SKG/DS (Disconecting Switch)/PMS (Pemisah) 2BAC01GS002 dengan
mengeklik gambar CB SKG. Setelah muncul tampilan 2BAC01GS002, maka klik tombol
SWOFF lalu OK
Catatan :
Pastikan Permitnya terpenuhi dengan mengeklik tombol P disebelah kanan gambar
CB SKG
2BAC01GS002_P Open Permissive Condition
o #2 G-T unit GCB opened

1.4.3. Lepas sinkron secara Manual di lokal

1.5. Troubleshooting Sinkron dan Solusinya


1. Jika unit akan masuk sinkron sementara tegangan sistem (busbar line) <150kV
Solusi :
Hubungi sistem untuk meminta bantuan menaikkan tegangan sistem
Naikkan nilai OLTC sampai sama dengan tegangan sistem
Turunkan eksitasi sampai sama dengan tegangan sistem

2. Kegiatan Rutin Operator Elektrik


Adapun kegiatan operator listrik adalah :
1. Serah terima kondisi elektrik baik lokal maupun DSC antar operator
2. Melogsheet parameter-parameter unit :
Beban (MW & Mvar) masing-masing unit setiap jam
KWH Generator, KWH Produksi 150KV (Ekspor & Impor) dan KWH Auxiliary masingmasing unit pada pukul 10.00, 17.00 dan 23.00 Wib
Parameter-parameter lain masing-masing unit setiap 1 jam
3. Melaporkan kondisi unit kepada sistem terutama mengenai :
beban (MW & Mvar) masing-masing unit setiap jam
KWH Generator dan KWH Auxiliary Travo pada pukul 10.00 Wib
Setiap kondisi yang mempengaruhi beban masing-masing unit
4. Merecord semua kejadian yang berhubungan dengan elektrik
5. Mengecek kondisi lokal seperti :
MCC dan PC
SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Ruang underground MCC dan PC untuk unit #1 dan #2 dan mengoperasikan sump
pump banjir terutama saat hujan lebat
6. Mereset MCC atau PC jika terjadi trip
7. Melakukan Track-out MCC atau PC jika dibutuhkan khususnya jika terjadi gangguan
atau pemeliharaan
8. Melakukan Track-in MCC atau PC jika dibutuhkan jika equipment sudah siap untuk
dioperasikan
9. Melaporkan dalam bentuk sms mengenai besar beban dan coal flow masing-masing unit
kepada manajer dan semua asman setiap pukul 08.00 dan 19.00 wib
10. Melaporkan dalam bentuk sms setiap terjadi gangguan unit kepada manajer, semua
asman dan semua supervisor
11. Melaporkan dalam bentuk sms mengenai besar beban, stok bahan bahar minyak (HSD),
stok batubara, beban tertinggi yang dicapai kepada manajer, asman operasi, asman
pemeliharaan, belawan call centre, general manajer, kepala audit, manajer bidang
perencanaan, manajer bidang produksi, manajer bidang keuangan dan manajer bidang
SDM setiap pukul 06.00, 16.00 dan 21.00 wib
12. Menyalakan lampu unit ketika malam tiba atau cuaca gelap dan memadamkan lampu
ketika pagi
13. Periksa kondisi Diesel Emergency unit 1 dan unit 2 secara berkala dengan melakukan
Running Test untuk memastikan bahwa Diesel Emergency berada dalam kondisi
standby
Langkah-langkah Running Test :
Track-out Generator Power Incoming
Periksa kondisi mesin (bahan bakar, oli dsb)
Arahkan switch kearah Lokal
Tekan tombol Start
Tahan selama 15 menit ketika mesin sudah beroperasi
Perhatikan parameter-parameter yang berhubungan selama mesin beroperasi
Tekan tombol Stop
Arahkan switch kearah Remote
14. Memonitor kondisi Elektrik DCS sesuai dengan gambar dibawah ini :

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS Unit 2 Generator & Transformer System

Gambar Layar DCS Unit 2 Auxiliary Power System


SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS Unit 2 220V DC Power System

Gambar Layar DCS Unit 2 UPS Power System


SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS Side NCS 150KV System

Gambar Layar DCS BOP UPS Power System


SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Gambar Layar DCS 220V DC Power System For BOP

Gambar Layar DCS Common Auxiliary Power System


SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika unit shut-down dalam waktu


lama adalah :
1. Close CB grounding dilokal (2BAC01GS010, 2BAC01GS011)
2. Nyalakan heater generator jika temperatur Stator Winding dan Stator Core <40C
3. Matikan heater generator jika akan melakukan synchron

4. Pengoperasian OLTC (On Load Tap Changer)


4.1. Pengertian dan macam cara kerjanya
Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan
operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan / primer yang berubahubah.
Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen (PLN Distribusi),
tegangan keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk
memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua sisi belitan transformator dibuat
tap (penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi (rasio) trafo.
Ada dua cara kerja tap changer :
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang hanya bisa
beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak
berbeban, disebut Off Load Tap Changer dan hanya dapat dioperasikan manual

Gambar Off Load Tap Changer

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat beroperasi
untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator berbeban, disebut
On Load Tap Changer (OLTC) dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis

Gambar On Load Tap Changer


Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya menggunakan tap changer yang
dapat dioperasikan dalam keadaan trafo berbeban dan dipasang di sisi primer. Sedangkan
transformator penaik tegangan di pembangkit atau pada trafo kapasitas kecil, umumnya
menggunakan tap changer yang dioperasikan hanya pada saat trafo tenaga tanpa beban.
OLTC terdiri dari :
Selector Switch
diverter switch
transisi resistor
Untuk mengisolasi dari bodi trafo (tanah) dan meredam panas pada saat proses perpindahan
tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi yang biasanya terpisah dengan minyak
isolasi utama trafo (ada beberapa trafo yang compartemennya menjadi satu dengan main tank).
Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak terjadi fenomena elektris,
mekanis, kimia dan panas, maka minyak isolasi OLTC kualitasnya akan cepat menurun.
tergantung dari jumlah kerjanya dan adanya kelainan di dalam OLTC.
Dalam PLTU Labuhan Angin, OLTC mengatur tegangan output Axiliary Transformer pemakaian
sendiri, generator dengan tegangan system. Nilai OLTC Position berkisar dari 1-17. Sedangkan
nilai default OLTC Position adalah 13.

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

4.2. Pengoperasian OLTC dari DCS


Langkah-langkahnya adalah :
1. Jika tegangan output Auxiliary Transformer untuk pemakaian sendiri >6.3kV (6.3kV I A-B
2BB01CE001, B-C 2BB01CE002, A-C 2BB01CE003 voltage) dimana proteksi trip 6.5kV,
maka turunkan nilai OLTC dengan cara :
klik tombol OLTC Operation yang berada disebelah kiri gambar Main Transformer
Setelah muncul tampilan Main Transformer On-Load Tap Changer (OLTC)
(2BAT01CG001), maka klik tombol OLTC Control
Setelah muncul tampilan #2 GT Main Transformer OLTC (2BAT01CG001), maka
klik tombol INC-P lalu OK
Nilai OLTC Position yang berada disebelah kiri gambar Main Transformer akan
turun satu angka menjadi 12
Jika tegangan output Auxiliary Transformer untuk pemakaian sendiri masih >6.3KV,
maka klik kembali INC-P lalu OK dan OLTC Position akan turun satu angka lagi
menjadi 11. Demikian dan seterusnya sampai tengan normal mendekati 6.3kV
2. Jika tegangan output Auxiliary Transformer untuk pemakaian sendiri <6.3kV (6.3kV I A-B
2BB01CE001, B-C 2BB01CE002, A-C 2BB01CE003 voltage) dimana proteksi trip 3.5kV,
maka naikkan nilai OLTC dengan cara :
klik tombol OLTC Operation yang berada disebelah kiri gambar Main Transformer
Setelah muncul tampilan Main Transformer On-Load Tap Changer (OLTC)
(2BAT01CG001), maka klik tombol OLTC Control
Setelah muncul tampilan #2 GT Main Transformer OLTC (2BAT01CG001), maka
klik tombol DEC-P lalu OK
Nilai OLTC Position yang berada disebelah kiri gambar Main Transformer akan naik
satu angka menjadi 14
Jika tegangan output Auxiliary Transformer untuk pemakaian sendiri masih <6.3KV,
maka klik kembali DEC-P lalu OK dan OLTC Position akan naik satu angka lagi
menjadi 15. Demikian dan seterusnya sampai tengan normal mendekati 6.3kV
The Value of Voltage and Current Corresponds to the Tapping Switch
Tap

Tap %

Voltage

Current

Selective

Position
1

+15.0

(V)
181125

(A)
478.1

Switch
X1-Y1-Z1

0
+13.7

179156

483.4

X2-Y2-Z2

5
+12.5

177188

488.8

X3-Y3-Z3

0
+11.2

175219

494.3

X4-Y4-Z4

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

5
6
7
8
9A
9B
9C
10
11
12
13
14
15
16
17

5
+10.0

173250

499.9

X5-Y5-Z5

0
+8.75
+7.50
+6.25

171281
199313
167344

505.6
511.5
517.5

+5.00

165375

523.7

+3.75
+2.50
+1.25
Rated
-1.25
-2.50
-3.75
-5.00

163406
161438
159469
157500
155531
153563
151594
149625

530.0
536.4
543.1
549.9
556.8
564.0
571.3
578.8

X6-Y6-Z6
X7-Y7-Z7
X8-Y8-Z8
X9-Y9-Z9
Xk-Yk-Zk
X1-Y1-Z1
X2-Y2-Z2
X3-Y3-Z3
X4-Y4-Z4
X5-Y5-Z5
X6-Y6-Z6
X7-Y7-Z7
X8-Y8-Z8
X9-Y9-Z9

4.3. Pengoperasian OLTC dari Lokal (main travo area)


Pengoperasian OLTC secara manual dilokal dilakukan jika pengoperasian melalui DCS tidak
bisa atau eror

Gambar Control Box OLTC di main travo area

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Langkah-langkahnya adalah :
1. Arahkan switch S1 ke lokal
2. Arahkan switch S2 ke (+) jika ingin menurunkan nilai OLTC dan ke (-) jika ingin
menaikkan nilai OLTC, maka seketika akan diikuti perubahan penunjukan jarum sesuai
nilai OLTC yang diinginkan
Catatan :
Apabila pengoperasian OLTC menggunakan switch S2 tidak bisa dilakukan, maka
menggunakan handle manual (kunci S) dengan langkah-langkah :
Arahkan switch S1 ke 0
Putar handle kearah (+) jika ingin menurunkan nilai OLTC dan ke (-) jika ingin
menaikkan nilai OLTC, maka seketika akan diikuti perubahan penunjukan jarum
sesuai nilai OLTC yang diinginkan

5. Langkah-langkah yang dilakukan ketika terjadi Black-out adalah :


5.1. Manual
Langkah-langkahnya adalah :
1. Open CB 2BMA01J melalui DCS dengan mengeklik gambar CB tersebut.
muncul tampilan 2BMA01J, maka klik SWOFF lalu OK dan tunggu sampai CB
benar-banar open (warna hijau)
2. Open CB 2BMA06J melalui DCS dengan mengeklik gambar CB tersebut.
muncul tampilan 2BMA06J, maka klik SWOFF lalu OK dan tunggu sampai CB
benar-banar open (warna hijau)
3. Close #2 Diesel Generator CB 2BMA05H melalui DCS

Setelah
tersebut
Setelah
tersebut

Catatan :
Penuhi terlebih dahulu permit Close
Permissive Condition 2BMA05H
o This CB opened (hijau)
o

No protection trip (hijau)

No protection equipment power fault (hijau)

4. Start Diesel Generator secara manual dilokal

5.2. Auto
Ketika terjadi Black-out, maka #2 Diesel Generator CB 2BMA05H akan Close dengan
sendirinya dan Diesel Generator akan beroperasi secara otomatis

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

6. Troubleshooting dan Solusinya


1. Frekuensi (#2 GT generator frequency 2MKA01CE008) rendah atau tinggi 5 50 Hz
Solusi :
Laporkan kepada sistem
2. Tegangan sistem rendah atau tinggi yang dapat dilihat dari layar Side NCS 150 kV
System :
o I BUS UL12 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL12 2NCS_AI22-)
o

I BUS UL 23 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL23 2NCS_AI23-)

I BUS UL 31 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL31 2NCS_AI24-)

II BUS UL12 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL12 2NCS_AI22-)

II BUS UL 23 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL23 2NCS_AI23-)

II BUS UL31 (Comm UNIT 250kV I Busbar UL31 2NCS_AI24-)

Solusi :
Laporkan kepada sistem
3. Jika nilai Tegangan 6,3 kV berada < 6,0 kV atau > 6,3 kV
Solusi :
Jika nilai Tegangan 6,3 kV berada < 6,0 kV, maka naikkan nilai OLTC (On Load Tap
Changer)
Jika nilai Tegangan 6,3 kV berada > 6,3 kV, maka turunkan nilai OLTC
4. Jika Mvar (#2 GT reactive power 2MKA01CE007, #2 G-T #150kV reactive power
0AEQ04CE005) terlampau rendah atau tinggi dengan melihat grafik capability seperti
dibawah ini

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Grafik Capability Beban


Solusi :
Jika Mvar terlampau tinggi, maka naikkan nilai eksitasi dengan syarat nlai Tegangan
Generator (#2 GT A-B phase voltage 2MKA01CE004 dan #2 GT A-B phase voltage
2MKA01CE004) berada pada nilai 13,7 13,9 kV
Jika Mvar terlampau rendah, maka turunkan nilai eksitasi dengan syarat nlai
Tegangan Generator berada pada nilai 13,7 13,9 kV
Jika nilai Tegangan Generator sudah mendekati 13,9 kV dan Mvar terlampau tinggi,
maka turunkan nilai OLTC (On Load Tap Changer) dengan syarat nilai Tegangan 6,3
kV tidak < 6,0 kV
Jika nilai Tegangan Generator sudah mendekati 13,9 kV dan Mvar terlampau
rendah, maka naikkan nilai OLTC (On Load Tap Changer) dengan syarat nilai
Tegangan 6,3 kV tidak > 6,3 kV
Jika nilai Tegangan Generator sudah mendekati 13,9 kV dan nilai Tegangan 6,3 kV
mendekati 6,3 kV, maka laporkan kepada sistem
5. Jika muncul alarm pada salah satu layar kontrol elektrik DCS
a. ECS MENU
o Generator & XFMR Sys
o

Auxiliary Power Sys

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

220V DC Power System

UPS Power System

b. COM MENU
o Side NCS
o

UPS Power System

220V DC Power System

Auxiliary Power Sys

Solusi :
Reset layar kontrol elektrik DCS
Lakukan pengecekan dilokal
Reset pada panel lokal yang bersangkutan

7. Diagram Skematik Dan Prinsip Kerja LFC Dan AVR Pada Generator
Sinkron

Gambar Diagram skematik LFC dan AVR pada generator sinkron

7.1. Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Valve (Katup)
Turbin
Generator sinkron
Sistem Eksitasi
AVR (Automatic Voltage Regulator)
Sensor Tegangan
Sensor frekuensi

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

8. LFC (Load Frequency Control)


9. Governor
10. Valve Control Mecanism / Fast Valving

7.2. Prinsip Kerja


1. Katup (Valve)
Katup (Valve) merupakan peralatan mekanik yang bekerja menutup atau membuka
aliran uap (steam) bertekanan yang masuk ke dalam turbin uap (steam turbin). Proses
membuka dan menutupnya katup tersebut berlangsung secara otomatis oleh pengontrol
katup.
Akibat dari katup yang dapat diatur tersebut, maka tekanan uap yang masuk menekan
sudu-sudu urbin dapat pula diatur sehingga kecepatan poros turbin bergantung kepada
seberapa besar pembukaan dan penutupan katup. Perlunya pengaturan kecepatan
turbin tersebut karena kecenderungan putaran generator menjadi lambat ketika
berbeban penuh sebaliknya menjadi cepat ketika beroperasi tanpa beban sehingga
untuk menjaga putaran generator tetap konstan maka turbin harus bereaksi cepat atau
lambat. Dimana reaksi turbin tersebut sangat tergantung kepada tekanan uap (steam
pressure), sementara tekanan uap tergantung kepada buka tutupnya katup (valves).
2. Turbin (Turbines)
Misalkan Pembangkit listrik Tenaga Uap, maka Turbin yang digunakan yaitu turbin
uap. Turbin uap (steam turbines) adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit
listrik tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : ketel,
kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida
kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Adapun secara umum prinsip kerja turbin uap dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Uap masuk ke dalam turbin melalui nosel (penyemprot). Di dalam nosel energi
panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam
nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat
masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudusudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap
yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan
gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya
sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang
berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin
SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap (guide blade) yang berguna untuk mengubah
arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan
arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak
mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan
energi relatif kecil.
3. Generator Sinkron
Generator serempak (sinkron) adalah mesin penghasil tenaga listrik dengan mengubah
energy mekanik menjadi energy listrik dengan landasan hukum Faraday. Disebut
serempak karena kecepatan putar medan magnet serempat dengan putaran rotornya.
Prinsip kerjanya yaitu jika pada sekeliling penghantar terjadi perubahan medan magnet,
maka pada penghantar tersebut akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik (GGL) yang
sifatnya menentang perubahan medan tersebut. Untuk menghasilkan gaya gerak listrik
(GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu :
Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover).
Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan magnet
yang dapat diatur dengan mudah.
Untuk generator sinkron dengan daya besar umumnya disebut dengan nama alternator.
Generator itu sendiri terdiri atas dua bagian besar yaitu : bagian yang bergerak (rotor)
terdiri dari inti stator, belitan stator, alur dan rumah stator serta bagian yang diam
(stator) terdiri dari inti kutub dan kumparan medan/penguat.
4. Sistem Eksitasi (Excitation System)
Eksitasi diperlukan untuk membangkitkan medan magnet yang cukup agar GGL dapat
dibangkitkan. Eksitasi ini berupa arus searah, dengan demikian dibutuhkan suatu
sumber DC agar arus eksitasi (arus penguatan) dapat dihasilkan secara kontinyu.
Eksitasi itu sendiri terdiri atas sistem penguatan sendiri dan penguatan terpisah.
Perbedaan utama dari penguat sendiri dan penguat terpisah ini adalah sumber arus
penguatannya. Pada penguat sendiri, arus penguatannya diperoleh dari output
generator utama yang terlebih dulu disearahkan. Sedangkan penguat terpisah, arus
penguatannya diperoleh dari sumber lain berupa generator DC ataupun AC yang
terpisah dari generator utama.
5. Automatic Voltage Regulator (AVR)
Fungsi utama dari AVR adalah mengatur tegangan terminal generator dengan cara
mengontrol besarnya arus eksitasi yang disuplai ke belitan medan generator. Secara
SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

umum dapat dijelaskan bahwa AVR bekerja berdasarkan perubahan tegangan terminal
generator pada batas yang telah ditentukan. Perubahan tegangan tersebut dapat
diketahui karena adanya pembanding dengan tegangan referensi Vref pada komparator.
Perbedaan yang ada antara tegangan terminal generator dan tegangan referensi
disebut dengan error V. Berdasarkan error tersebut maka AVR secara otamatis akan
memerintahkan penguat, apakah memperkecil arus penguat atau sebaliknya.
6. Sensor Tegangan (Voltage Sensor)
Sensor tegangan memiliki fungsi utama sebagai alat pengukuran untuk membaca setiap
perubahan tegangan terminal generator. Sensor tegangan itu sendiri umumnya berupa
trafo tegangan (potential transformer) yang tergabung dalam bagian alat pengukuran
(measuring element) atau biasa juga disebut sebagaitransducer. Jadi secara umum
dapat dikatakan sensor tegangan akan mengubah level tegangan terminal generator ke
level tegangan pengukuran yang lebih rendah untuk kemudian diteruskan ke AVR
dimana output utama dari sensor tegangan ini adalah tegangan dan arus pada terminal
generator.
7. Sensor Frekwensi (Frequency Sensor)
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, maka sensor frekwensi tergabung bersama
dalam satu measuring elementdengan sensor tegangan tetapi memiliki fungsi yang
berbeda. Fungsi utama sensor frekwensi ini adalah membaca setiap perubahan
perubahan frekwensi sistem yang disebabkan oleh turunnya atau naiknya putaran
generator. Jadi output utama dari sensor frekwensi ini adalah frekwensi dan daya aktif
yang dibangkitkan oleh generator.
8. Load Frequency Control (LFC)
LFC bekerja secara bersamaan dengan sensor frekwensi dengan tujuan utamanya
adalah menjaga agar frekwensi tetap sama sebagai ukuran dari perubahan daya aktif
sistem. Oleh karena itu, pada LFC terdapat variabel daya aktif referensi Pref sehingga
seperti pada AVR maka pada komparator akan terbaca seberapa besar perubahan daya
aktif yang terjadi yang kemudian disebut sebagai error sebesar P. Error inilah yang
kemudian sebagai input utama dari governor.
9. Governor
Fungsi utama governor adalah untuk mengatur seberapa besar aliran fluida yang masuk
ke turbin melalui mekanisme pembukaan katup (valves). Bekerjanya governor ini
tergantung dari output LFC. Jadi jika AVR lebih berfungsi kepada sisi generator itu
sendiri maka pada governor lebih mengarah kepada pengaturan kecepatan penggerak
mula (prime mover).
10. Valve Control Mecanism / Fast Valving

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

Mekanisme pengaturan katup (valve control mecanism) berfungsi untuk mengatur waktu
membuka dan menutupnya katup fluida yang masuk ke dalam turbin. Atau dapat
dikatakan bahwa mekanisme pengaturan katup merupakan bagian akhir dari rangkaian
pengaturan daya aktif generator yang bekerja secara mekanik mengatur gerakan katup.

8. Emergency Diesel
8.1. Running Test Emergency Diesel Secara Berkala
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar supaya Diesel Generator selalu berada pada kondisi
Standby Operasi
Langkah-langkah pengoperasian Running Test :

8.2. Meng-AUTO-kan Kembali Emergency Diesel Setelah Beroperasi Secara


AUTO
Emergency Diesel beroperasi secara Auto jika terjadi Black-out atau kondisi emergency lainnya.
Setelah kondisi kelistrikan pulih kembali, maka Emergency Diesel di Stop secara Manual
dilokal. Tetapi dalam kondisi ini, Emergency Diesel tidak bisa langsung diposisikan Auto kembali
dikarenakan masih terdapat relay didalam panel Emergency Diesel yang masih bekerja. Jika
hal ini tetap dilakukan, maka Emergency Diesel akan beroperasi (Start) kembali yang dapat
membahayakan (terjadi ledakan akibat adanya arus balik yang lebih besar dari unit menuju
Emergency Diesel). Oleh karena itu, perlu dilakukan reset terlebih dahulu pada relay didalam
panel Emergency Diesel yang masih bekerja
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Posisikan CB 2BMA05H pada posisi Local dilayar MMPR
2. Track-out CB 2BMA05H
3. Posisikan Emergency Diesel pada posisi Manual (MAN) pada layar panel
pengoperasian (Touch Screen) lokal
4. Buka pintu panel pengoperasian
5. Reset relay (No.14) yang masih bekerja (nyala hijau) dengan cara melepas relay
tersebut dan mengembalikannya lagi pada posisi semula
6. Pastikan relay tersebut tidak bekerja lagi (padam)
7. Start Emergency Diesel secara Manual 5 menit
8. Stop Emergency Diesel secara Manual setelah dipastikan dalam kondisi aman
9. Posisikan Emergency Diesel pada posisi OFF
10. Track-in CB 2BMA05H dan tunggu beberapa saat serta pastikan dalam kondisi aman
11. Posisikan Emergency Diesel pada posisi Auto (AUT) dan tunggu beberapa saat serta
pastikan dalam kondisi aman

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

12. Posisikan CB 2BMA05H pada posisi Remote dilayar MMPR dan tunggu beberapa saat
serta pastikan dalam kondisi aman

SOP Elektrik

electricity for a better life


Prepared By Farouk

Anda mungkin juga menyukai