Anda di halaman 1dari 50

BRAIN BASE LEARNING

Modalitas

Memori

Triune
Brain

Duo Brain

Wave Brain

Apersepsi

BENEFIT
PRODUK

STRATEGI

BRAIN

1. Modalitas Belajar

2. Belajar cara belajar


3. Strategi Mengajar
4. Lessonplan

Cara sebuah informasi masuk ke


otak (modalitas) :

1.Melalui suara (audio)


2.Melalui gambar (visual)
3.Melalui kinestetis (gerak)
JL

Terbang adalah melayang ke udara atau angkasa.


Biasanya kemampuan terbang terdapat pada
banyak jenis burung. Makhluk hidup yang
mempunyai kemampuan untuk terbang biasanya
mempunyai sayap. Bagaimana dengan manusia?
Apakah manusia dapat terbang?
Dengan pengetahuannya, manusia saat ini mampu
terbang melintasi angkasa dengan cepat bukan
dengan sayap, namun dengan sebuah alat yang
diciptakan manusia yang dinamakan pesawat
terbang. Dengan pesawat terbang dapat
menerbangkan sampai 500 lebih manusia. Namun
yang masih menjadi pertanyaan, adakah manusia
yang mampu terbang tanpa menggunakan
pesawat atau alat apapun?

Otak kita lebih cepat menangkap


informasi yang berasal dari MODALITAS
VISUAL YANG BERGERAK
Penelitian Dr. Venon Magnesen dari Texas
Universitas
Prosentase apa yang kita ingat jika
Membaca
Mendengar
Melihat
Mengucapkan
Melakukan
Melihat, mengucapkan,
mendengar, melakukan

20%
30%
40%
50%
60%
90%

Modalitas
Gaya
Belajar
Gaya
Mengajar

Tetap
Sama setiap orang
90%: Melihat, mengucapkan,
mendengar, melakukan
Berubah-ubah
Tidak sama setiap orang
Berasal dari multiple
intelligence
Berubah-ubah - Flow
Disesuaikan dengan Gaya
Belajar
Strategi multiple intelligence

MENGHAFAL
Memasukkan informasi ke dalam otak
Teknik Mengingat, Mind Map, Speed Reading

MENGINGAT/MEMORI
Mengeluarkan kembali informasi dari dalam otak

BERPIKIR
Proses elektrik neuron dalam rangka pengelolaan
informasi
Berpikir kreatif, kritis dan Higher Order Thinking

Memory

Penyimpanan data dan kenangan


manusia tercanggih dan sepanjang hayat

MEMORI JANGKA PENDEK


Menampung informasi yang masuk
ke pikiran kita.
Rentang waktu singkat,
hanya 15-30 detik.
Apabila banyak pengulangan, akan
masuk dalam

MEMORI KERJA
Apabila tidak ada pengulangan
akan lupa

MEMORI KERJA
Mampu menyimpan
memori dalam beberapa
jam.
Sering digunakan siswa
dalam SKS Sistem
Kebut Semalam.

Membeli setrika atau memegang setrika panas.


Membeli perahu karet atau tenggelam di sungai
dengan perahu karet.
Mengasah pisau atau tertusuk pisau di lengan.
Mengapa Pengalaman tersebut yang anda ingat?

Pengalaman penting untuk keselamatan hidup

Ketika anda jatuh cinta atau ketika anda melihat orang


menyeberang jalan.

Menemani isteri melahirkan atau belanja keperluan


sehari-hari
Ketika isteri anda minta cerai atau ketika anda
membaca koran pagi.
Mengapa Pengalaman tersebut yang anda ingat?

Karena mempunyai muatan emosi yang kuat

Menolong seorang anak yang hampir


tenggelam di lumpur panas Lapindo Sidoarjo
atau mengajar matematika di kelas
Pertama kali mendisain brosur di komputer atau
belajar tentang sejarah komputer.
Mengapa Pengalaman tersebut yang anda ingat?

Karena mempunyai arti bagi diri seseorang.

Informasi

Memori Jangka pendek

Memori Kerja
Memori Perantara

MEMORI PERANTARA
Menampung hasil proses dari memori
kerja dalam tempat penampungan
sementara. Jadi informasi tersebut tidak
hilang.
Apabila informasi di anggap PENTING
dan dalam waktu dekat akan digunakan
lagi maka informasi akan ditampung
dalam MEMORI JANGKA PANJANG
KERJA. Apabila tidak akan ditampung
dalam MEMORI JANGKA PANJANG
ARSIP

Informasi

Memori Jangka pendek

Memori Kerja
Memori Perantara

Keselamatan hidup
Emosi
Arti / relevansi
Diulang
Waktu tidur

Memori Jangka Panjang


Mem Jangka Panjang Kerja

Mem Jangka Panjang Arsip

MEMORI JANGKA PANJANG


KERJA DAN ARSIP
Mampu menyimpan
informasi secara permanen,
sampai seumur hidup.
Menampung informasi yang
diberi label PENTING dari
memori perantara.

Faktor-faktor yang menyebabkan informasi


masuk ke memori jangka panjang kerja
(berlabel PENTING) adalah:
Informasi untuk keselamatan hidup.
Informasi yang membangkitkan emosi
Informasi tentang belajar hal yang baru
(pengalaman pertama)
Informasi mempunyai arti dan relevansi
dengan pengalaman kehidupan sehari-hari.
Rehearsal Elaborasi, memproses ulang
informasi yang sudah masuk dengan
berusaha memberikan arti.
Waktu tidur.

Menggunakan MEMORI JANGKA


PANJANG di kelas:
Proses belajar bersifat MASUK AKAL,
siswa dapat memahami materi pelajaran
dengan menghubungkan materi itu
dengan pengalaman yang dialami oleh
siswa.
Proses belajar harus mempunyai ARTI,
siswa harus dibuat mengerti apa manfaat
materi ini dan kapan waktunya untuk
memanfaatkan dalam hidup ini.

Apabila informasi
tersebut sudah tidak
dipergunakan akan
disimpan dalam memori
jangka panjang arsip.

Memori jangka panjang kerja ada 2:


1.Memori non-deklaratif, yang terdiri dari:
a. Prosedural: kemampuan mengingat cara melakukan
sesuatu, misal berenang, naik sepeda, main sepatu roda,
dll.
b. Keterampilan motorik: ketrampilan motorik sehari-hari,
mulai dari bangun tidur, sarapan pagi, berangkat ke
sekolah, dll.

c. Emosional: memori yang dipengarui perasaan kita, misal


ingatan tenang pengalaman pertama masuk sekolah, baju
yang kita pakai pada saat itu, dll.
d. Otomatis: memori yang terbentuk karena respon yang
terkondisikan, misalnya mendengarkan intro lagu langsung
kita dapat menyanyikan, mengenali abjad, membaca dan
mengingat tabel perkalian.

2. Memori Deklaratif

Semantik: memori fakta, menyimpan informasi


yang di pelajari dari data, fakta, buku, film, katakata, dll.
Episodik: kemampuan mengingat kejadian yang
terjadi dalam suatu waktu dan tempat tertentu.
Misalnya : Dimanakah anda berada ketika
mendengar pertama kali saat peristiwa runtuhnya
WTC di NewYork.
End
dne

Informasi

Memori Jangka pendek


Memori Kerja
Memori Perantara
Memori Jangka Panjang
Mem Jangka Panjang Kerja

Baru pertama kali


Keselamatan hidup
Bangkitkan Emosi
Arti / relevansi
Rehearsal
Waktu tidur

Mem Jangka Panjang Arsip

Survival

Emotional

First-New
Relevance

Rehearsial

Reticular Activiting System


(RAS)

Tempat Belajar
Indoor / outdoor
Tata bangku
Display kelas
Cahaya ruang kelas
Sirkulasi udara kelas, panas/dingin

Penampilan Guru
Penampilan
Bau badan

- Hubungan Guru dan Siswa


- Guru masuk dalam dunia siswa mengajak siswa masuk
dalam dunia Guru.

- WILAYAH APERSEPSI
- Kemampuan Guru untuk membangun EMOSI POSITIF,
membangun RASA INGIN TAHU siswa untuk belajar dan
berpikir
- Penyaji menguasai Alpha Zona dan Scene Setting

Strategi Mengajar
Multi Strategi

Reporting / Konfirmasi /Feedback


Presentasi
Esay

GELOMBANG OTAK
ALPHA ZONA

1. BETA (12-25 Hz):


Kondisi kita sadar, melakukan
aktivitas sehari-hari yang
berkonsentrasi tinggi,
melakukan debat,
berolahraga atau
melakukan proyek yang
rumit.

2. ALFA (8-12 Hz):


Kita dalam keadaan rileks
tetapi waspada, misal
membaca, menulis,
melihat, memikirkan jalan
keluar suatu masalah.
Saat yang paling tepat
untuk belajar, karena
neuron berada dalam
suatu harmoni, melakukan
tembakan impuls listrik
bersamaan dan
beristirahat juga
bersamaan. Hal ini
menunjukan terjadi
efesiensi pada jalur saraf.

3. THETA (4-8 Hz)


Kita dalam keadaan sangat rileks, kondisi
meditatif, ide-ide kreatif muncul.

4. DELTA (0.5-4 Hz)


Kita dalam keadaan tidur.

BAGAIMANA
MASUK
KONDISI
ALFA?

Chained Reaction

ICE
BREAKING

Brain Gym
Lazy eight

ICE BREAKING
FUN STORY

BRAIN GYM
MUSIK

DUO HOLITIC BRAIN

OTAK
KIRI

OTAK
KANAN

Hal-hal yang berurutan

Acak/random/imajinatif

Detail ke global

Global ke detail

Membaca berdasar fonetik

Membaca menyeluruh/makna

Kata-kata, simbol, huruf

Gambar dan grafik

Cenderung audio

Cenderung kinestetis/aktivitas

Tidak melibatkan emosi

Melibatkan emosi

HUBUNGAN
OTAK KIRI - OTAK KANAN
DENGAN PERKEMBANGAN USIA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Menurut TONY BUZAN
100%
20%

50%
50%

50%

80%
Usia

8
= OTAK KANAN

12

60
= OTAK KIRI

Perhatikan proses pembelajaran anak


usia emas dengan pola hanya menitik
beratkan pada OTAK KIRI

Coba bandingkan perubahan yang


terjadi ketika pola pengajaran
diubah menjadi konsumsi otak
kanan

Anda mungkin juga menyukai