Bagian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut
filtrasi ini berada dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi
oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran descement dan membran
bowman, lalu ke posterior 0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal
schlemm dan trabekula sampai ke COA. Limbus terdiri dari dua lapisan epitel
dan stroma. Epitelnya dua kali setebal epitel kornea. Di dalam stroma terdapat
serat serat saraf dan cabang akhir dari arteri siliaris anterior. Pada sudut
filtrasi terdapat garis schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan
membran descement dan kanal schlemm yang menampung cairan mata keluar
ke salurannya.1,2
Kanal schlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi yang mengelilingi
kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel. Pada dinding sebelah dalam
terdapat lubang lubang, sehingga terdapat hubungan langsung antara
trabekula dan kanal schlemn. Dari kanal schlemn, keluar saluran kolektor, 20
30 buah, yang menuju ke pleksus vena di dalam jaringan sklera dan episkelera
dan vena siliaris anterior di badan siliar.1,2
B. Humour Aqous
Aqueous humour disekresi oleh badan siliaris dengan kecepatan 2-3
L/menit mengisi kamera okuli posterior 60 mL dan kamera okuli anterior
250 mL, serta pergantian dari aqueous terjadi selama 1,5-2 jam (Solomon,
2002). Aqueous humour memiliki peranan dalam menyediakan substratsubstrat (glukosa, oksigen, elektrolit-elektrolit) untuk keperluan metabolik
untuk bagian mata yang avaskular, seperi kornea dan lensa.3
Aqueous humour hampir seluruhnya terbentuk sebagai sekresi aktif dari
lapisan epitel prosesus siliaris. Sekresi dimulai dengan transport aktif ion
natrium ke dalam ruangan di antara sel-sel epitel. Ion natrium kemudian
menarik ion klorida dan bikarbonat, dan bersama-sama mempertahankan sifat
netralitas listrik. Kemudian semua ion ini bersama-sama menyebabkan
osmosis air dari kapiler darah yang terletak di bawahnya ke dalam ruang
interselular epitel yang sama, dan larutan yang dihasilkan membersihkan
ruangan prosesus siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu,
beberapa nutrien juga dibawa melalui epitel-epitel dengan transport aktif atau
difusi terfasilitasi; nutrien ini termasuk asam amino, asam askorbat, dan
glukosa.4
Jalinan trabekular terdiri atas berkas-berkas jaringan kolagen dan elastik
yang dibungkus oleh sel-sel trabekular, membentuk saringan dengan ukuran
pori-pori yang semakin mengecil sewaktu mendekati kanal Schlemm.
Kontraksi otot silaris melalui insersinya ke dalam jalinan trabekular
memperbesar ukuran pori-pori di anyaman tersebut sehingga kecepatan
drainase aqueous humour juga meningkat. Aliran aqueous humour ke dalam
kanal Schlemm bergantung pada pembentukan saluran-saluran transelular
siklik di lapisan endotel. Saluran aferen dari kanal Schlemm (sekitar 30
saluran pengumpul dan 12 vena aqueous) menyalurkan cairan ke dalam sistem
vena. Sejumlah kecil aqueous humour keluar dari mata antara berkas otot
siliaris ke ruang suprakoroid dan ke dalam sistem vena korpus siliaris, koroid,
dan sklera (aliran uveoskleral).3
Tingkat tekanan intraokular tergantung pada keseimbangan antara
produksi dan ekskresi dari aqueous humour. Tekanan intraokular normal ratarata sekitar 15 mmHg, dengan kisaran antara 12 sampai 20 mmHg 4. Tahanan
utama aliran keluar aqueous humour dari bilik mata depan adalah jaringan
jukstakanalikular yang berbatasan dengan lapisan endotel kanal Schlemm, dan
adalah
penyakit
mata
yang
ditandai
ekskavasi
disebabkan
oleh
apoptosis
daripada
nekrosi8.
humor
yang
menyebabkan
peningkatan
tekanan
tahun.
Juvenile glaucoma, jarang, dimana tekanan meningkat setelah
usia 3 tahun sampai sebelum usia 16 tahun. Gonioskopi normal
D. Glaukoma absolut
Glaukoma absolut merupakan stadium terakhir semua jenis
glaukoma disertai kebutaan total. Apabila disertai nyeri yang tidak
tertahan, dapat dilakukan cyclocryo therapy untuk mengurangi nyeri.
Seringkali enukleasi merupakan tindakan yang paling efektif. Apabila
tidak disertai nyeri, bola mata dibiarkan.1
6. Manifestasi Klinis
Glaukoma disebut sebagai pencuri penglihatan karena berkembang
tanpa ditandai dengan gejala yang nyata. Oleh karena itu, separuh dari
penderita glaukomatidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit
tersebut. Biasanya nanti diketahui saat penyakitnya sudah lanjut dan telah
kehilangan penglihatan.7
Glaukoma primer yang kronis dan berjalan lambat sering tidak
diketahui bila mulainya, karena keluhan pasien amat sedikit atau samar.
Misalnya mata sebelah terasa berat, kepala pening sebelah, kadang-kadang
penglihatan kabur dengan anamnesa tidak khas. Pasien tidak mengeluh
adanya halo
dan memerlukan
kacamata
koreksi
untuk presbiopia
b. Pemeriksaan Gonioskopi
Gonioskopi digunakan untuk melihat struktur sudut bilik
mata depan. Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan
dengan pencahayaan oblik mata depan, menggunakan sebuah
senter atau slitlamp. Apabila keseluruhan anyaman trabekular, taji
sklera dan processus iris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka.
Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari anyaman
trabekular yang dapat terlihat, sudut dinyatakan sempit. Apabila
garis Schwalbe tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup. 2
c. Penilaian Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian
tengahnya yang ukurannya tergantung pada jumlah relatif serat
penyusun nervus optikus terhadap ukuran lubang sklera yang harus
dilewati oleh serat-serat tersebut. Atrofi optikus yang disebabkan
oleh glaukoma mengakibatkan kelainan-kelainan diskus khas yang
terutama ditandai oleh berkurangnya substansi diskus yang
terdeteksi sebagai pembesaran cawan diskus disertai dengan
pemucatan diskus di daerah cawan. Pada glaukoma mungkin
terdapat pembesaran konsentrik cawan optik atau pencekungan
(cupping) superior dan inferior dan disertai pembentukan takik
(notching) fokal di tepi diskus optikus yang kemudian akan
menyebabkan lamina kribosa bergeser ke belakang dan pembuluh
retina di diskus bergeser ke arah hidung. Hasil akhirnya adalah
cekungan bean-pot yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di
bagian tepinya.2
Cara yang berguna untuk mencatat ukuran diskus optikus
pada pasien glaukoma adalah rasio cawan-diskus yang merupakan
perbandingan antara ukuran cawan optik terhadap diameter diskus.
Apabila terdapat kehilangan lapangan pandang atau peningkatan
tekanan intraokular, rasio cawan-diskus lebih dari 0,5 atau terdapat
asimetri yang bermakna antara kedua mata sangat diindikasikan
adanya atrofi glaukomatosa.2
Mengingat setiap obat memunyai efek samping lokal maupun sistemik dan
kemampuan penderita yang berbeda-beda maka diperlukan acuan yang
rasional agar tercapai kepuasan dalam kualitas hidup. Acuan yang rasional
adalah suatu target pressure dimana diharapkan penurunan tekanan
intraokuli > 20% dari garis batas tekananintra okuli yang dianggap normal.
Obat-obatan ini dalam menurunkan tekanan intraokuli harus memunyai aksi
pada dinamika akuous humor.
Mekanisme kerja obat-obat ini dapat melalui salah satu dari ketiga
jalur yakni :
dapat
menutup
kembali
sebagai
akibat
sistem