Anda di halaman 1dari 6

1.

Nama Penyakit/ Diagnosis

: Bursitis Pada Lutut

2.

Batasan dan Uraian Umum : Bursitis pada lutut dapat terjadi karena
proses inflamasi pada bursa di regio sendi
lutut dan merupakan kelainan klinik yang
dapat menyebabkan gangguan fungsional.
Pada regio ini terdapat sebelas bursa.
Terdapat tiga bursa yang berhubungan
dengan sendi lutut, yaitu kuadriseps atau
suprapateral, poplitea dan gastroknemius
media; dan empat bursa berhubungan
dengan

patella,

yaitu

prepatellar

superfisialis dan dalam, dan infrapatellar


superficialis dan dalam. Sedangkan dua
lainnya berhubungan dengan ligamentum
kolateral dari lutut
Kondisi bursitis pada lutut yang paling
sering adalah :
- Bursitis prepatellar (housemaids knee),
disebabkan

karena

trauma

langsung

( jatuh dengan posisi lutut tertekuk)


- Bursitis

infrapatellar

(vicar;s

knee),

biasanya akibat fleksi lutut berulang pada


saat weight bearing (misal : squatting,
melompat);

dan

dapat

berhubungan

dengan tendinitis patellar-quadriceps


- Bursitis anserinus, banyak ditemukan
pada wanita dengan kelebihan berat
badan yang juga menderita osteoarthritis
pada lutut dan pada individual yang
mengikuti

olahraga

dengan

gerakan side-to-side dan cutting

berlari,

- Bursitis

ligamentum

kolateral

medial

disebabkan inflamasi dari bursa yang


terletak diantara bagian superfisialis dan
dalam

dari

ligamentum

berhubungan

ini.

dengan

Hal

ini

penyakit

degenerative pada sendi kompartemen


medial,

dengan

marginal

osteophytic

spur formation. Dapat ditemukan pada


equestrian dan atlit balap motor.
- Bursitis

semimembranosus,

biasanya

ditemukan pada pelari dan berhubungan


dengan tendinitis hamstring.
3.

Manifestasi Klinik

: - Nyeri lokal
- Nyeri tekan
- Pembengkakan pada sisi yang terkena
- Rasa sakit memburuk dengan gerakan
fleksi dan biasanya muncul malam hari
atau setelah aktivitas
- Nyeri terasa lebih menonjol dan dapat
disertai kekakuan saat berjalan pada
pagi hari.

4.

Pemeriksaan Fisik

: - Antalgic gait, dengan pemendekan pada


fase stance di sisi yang sakit
- Nyeri tekan saat palpasi berhubungan
dengan

bursa

yang

terkena,

dapat

ditemukan kemerahan dan peningkatan


temperature
- Jika bursa menempel pada sendi lutut,
dapat terjadi efusi
- Keterbatasan ROM
- Pemeriksaan neurologis tampak normal
5.

Keterbatasan Fungsional

: - Pasien kesulitan berjalan lama


- Penurunan keseimbangan sering terjadi

pada pasien usia lanjut, kadang-kadang


diperlukan alat bantu (contoh : walker,
crutches, cane atau wheelchair)
- Jika terdapat keterbatasan lingkup gerak
sendi, pasien memiliki kesulitan menekuk
lutut, misalnya untuk menyetir mobil atau
duduk
- Pasien juga mengalami kesulitan untuk
membungkuk, berlutut, merangkak atau
mendaki

yang

akan

mempengaruhi

pekerjaan dan kegiatan rekresi.


6.

Pemeriksaan Penunjang

: - Aspirasi jarang diperlukan tapi dapat


dilakukan jika dicurigai terjadi infeksi
- Pemeriksaan

radiologis

biasanya

dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis


lain tapi mungkin menunjukkan exostosis
di

daerah

sekitar

pemeriksaan

bursa.

radiologi

Rencana
seharusnya

dilakukan jika dicurigai terdapat tumor


tulang, terutama pasien mengeluh nyeri
pada malam hari.
- Pemeriksaan

ultrasonografi

muskuloskeletal

untuk

melihat

peradangan pada bursal sac dan dapat


ditambah

dengan

menggunakan

campuran udara-steroid-saline sebagai


medium kontras
- Arthography jarang dilakukan
- Magnetic
diperlukan

resonance
untuk

imaging

(MRI)

menyingkirkan

diagnosis tumor atau tumor ganas dan


dapat menunjukkan infiltrasi cairan pada
bursa.

7.

Tata Laksana

: Tatalaksana awal
- Mengurangi aktivitas
- Pemberian kompres es dapat membantu
mengurangi nyeri dan inflamasi
- Heat

therapy

untuk

bursitis

kronik

(moistened warm compress, MWD, atau


electric heating pad), sambil di observasi
untuk mencegah terjadi luka bakar dan
komplikasi lain.
- NSAIDs

dapat

diberikan

untuk

mengurangi nyeri dan inflamasi


Rehabilitasi
- Orthosis untuk mencegah nyeri gerak
dan inflamasi. Shoe insert unilateral atau
bilateral,

dapat

diberikan

tergantung

pada proses patologis, berperan untuk


perubahan

biomekanik

ekstremitas

quadriseps,

hamstring,

bawah
- Stretching

iliotibial, dan otot-otot adduktor panggul


jika terdapat kekakuan
- Latihan kekakuan otot diperlukan pada
bursitas

lutut

kronik

disebabkan

kelemahan akibat gangguan pola jalan


- Edukasi

untuk

melindungi

lutut

dari

trauma (mencegah membungkuk atau


menggunakan knee pad)
- Prosedur
- Injeksi kortikosteroid intrabursal diberikan
jika tidak ada respon pada manajemen
konservatif atau jika pasien menunjukkan
keterbatasan

fungsi

yang

bermakna.

Diagnosis lain harus dipertimbangkan

untuk pasien dengan gejala yang sulit


disembuhkan.

Pasien

dianjurkan

menghindari aktivitas pada daerah yang


diinjeksi

kira-kira

memnatu
bursa

retensi

dan

minggu

untuk

kortikosteroid

mencegah

pada

penyerapan

sistemik.
Tindakan bedah
Eksisi pada bursa dapat dipertimbangkan
jika tidak memberikan respon pada terapi
konservatif.
- Komplikasi
- Nyeri kronik
- Dekonditioning
- Disuse nuscle atrophy
- Kontraktur fleksi lutut
- Komplikasi obat : hipersensitivitas dan
perdarahan

lama,

NSAID

dapat

menyebabkan gangguan lambung, ginjal


dan hepar
- Penggunaan
menyebabkan
vasokonstriksi

terapi

es

dapat

hipersensitivitas
pada

pasien

dan

raynaud

disease dan peripheral vascular disease


- Pemakaian

terapi

panas

dapat

menghasilkan luka bakar, sedasi dan


skin dislocation
- Injeksi dapat berakibat hipersensitivitas
obat, abses, injeksi, nerve injury, ruptur
dan lipoatropy
8.

Daftar Pustaka

: 1. Hanada ED, Keplinger FS, Gupta N.


Knee Bursitis. In : Frontera WR, Silver

JK, Rizzo TD (eds) Essentials of


Physical Medicine and Rehabilitation,
second edition, Saunders publishing,
Philadephia; 2008 : 355-358
2. Brukner P, Khan K. Clinical Sports
Medicine. Sydney : Mc Graw Hill, 2000
3. Peterson L, Renstrom R. Sports Injuries
:

Their

Prevention

and

treatment.

Singapore : Kyodo Shing Loong Printing


Industries, 1986
4. McKeag DB, Moeller Jl, editor. ACSMS
Primary Care Sports Medicine. 2nd ed.
Philadelpia

Lippincot

Williams

&

Wilkins, 2007
5. Andrews JR, Harrelson GL, Wilk KE.
Physical Rehabilitation of the Injured
Athlete. 3rd ed. Philadephia : WB
Saunders, 2004
6. Safran MR, Mc Keag DB, VanCamp SP.
Manual of Sports Medicine. Piladelphia :
Lippincott-Raven Publishers, 1998

Anda mungkin juga menyukai