Pengertian Operations Management OM
Pengertian Operations Management OM
Manajemen Operational
OM adalah serangkain aktifitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa
melalui transformasi input menjadi output. Aktifitas ini merupakan proses atau sekumpulan
kegiatan yang memerlukan satu atau lebih dari input merubah dan menambah nilai input
tersebut sehingga dapat memberikan putput bagi pelanggan. Input terdiri dari SDM (tenaga
kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan energy.
Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. OM merupakan salah satu fungsi utama dalam
setiap perusahaan oleh karena itu ada 10 keputusan strategis OM, yaitu terdiri dari :
Produktifitas
Service (jasa)
1. Tidak terwujud dan tidak tahan lama
2. Output tidak dapat disimpan
3. Kontak dengan konsumen tinggi
4. Waktu respon singkat
5. Fasilitas kecil
6. Intensif tenaga kerja
7. Kualitas tidak mudah diukur
Pembuatan barang dan jasa merupukan suatu proses transformasi dari sumber daya
menjadi barang dan jasa. Semakin efisien transformasi dilakukan semakin produktif
pelaksanakan manajemen operasinya. Produktivitas menjadi ukuran utama yang digunakan
untuk mengetahui kinerja dari suatu kegiatan operasi. Produktivitas merupakan ukuran
bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Secara umum produktivitas dapat didefinisikan :
A.
B.
C.
D.
dan output tersebut harus dilewati. Agar input menjadi output sampai ke konsumen agar
fungsi operasional, keuangan, pemasaran dan fungsi pengembangan harus dilewati.
Manajemen generasi pertama ini berkembang menjadi strategi manajemen. Orang
tidak puas hanya dengan penekanan ( stressing ) operasional. Perlu adanya strategi-strategi
kreatif yang dapat memacu kegiatan perusahaan. Sehubungan dengan perkembangan teknikteknik kuatitaif berkembang pula apa yang disebut dengan beneh marketing, maksudnya
adalah agar kita tau dimana posisi kita dengan cara melihat orang lain. Dalam hal ini
pengukuran ( measure ) memainkan peranan yang sangat penting. Pengukuran diperlakukan
untuk pengendalian atau control, dan pengendalian diperlukan untuk membuat perbaikan atau
improve. Tidak mungkin perbaikan-perbaikan akan dilakukan tanpa adanya pengukuran
pemikiran manusia berkembang lagi tidak puas dengan beneh marketing maka ditemukanlah
konsep Re-Engineering. Dalam dunia bisnis konsep ini lebih dikenal dengan sebutan
Business Process Re-Engineering yang berarti bahwa diperlukan adanya perubahan yang
radikal dan drastic. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan system. Perubahan-perubahn
dalam suatu system secara drastis dan radikal perlu dilakukan jika kondisinya mengharuskan
seperti itu, di dalam perusahaan dibutuhkan pemimpin ( Leader ).
Keberhasilan pasar
=
= = = = = = >
*. Reputasi
< = = = = = = = =
||
*. Volume
||
||
*. Harga
||
||
||
||
||
Memperbaiki
Meningkatkan
Kualitas
Keuntungan
||
||
||
||
||
||
||
= = = = = = = >
*. Produktivitas
||
< = = = = = = ||
*. Rework / scrap
*. Garansi
Reputasi perusahaan
Liabilitas produk
Implikasi global
* Prinsip
Inti dari prinsip mutu adalah bagaimana melakukan yang penting dan bagaimana
melakukan apa yang harus dilakukan. Prinsip-prinsip mutu terdiri ;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fokus pelanggan
Perbaikan yang terus menerus
Pemberdayaan karyawan
Patok duga (beneh marketing)
Just in Time (JIT)
Tool-tool / piranti / alat-alat untuk manajemen mutu terpadu (MMT)
1 . Fokus pelanggan
Fokus pelanggan menjadi kebutuhan bagi organisasi, apapun bentuknya. Persoalan
yang sering muncul adalah organisasi tidak tau apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh
pelanggan. Oleh karena itu riset pasar menjadi dasar pertimbangan bagian produksi untuk
mendisain produk atau jasa sesuai yang diharapkan konsumen. Ketika harapan konsumen
diketahui mulailah didesain mutu produk atau jasa yang akan dibuat.
3 . Pemberdayaan karyawan
Pemberdayaan karyawan dalam hal KASAT (knowlodge, Ability, skill, and attitude)
menjadi mutu yang harus dilakukan, bagaimana mungkin produk akan bermutu jika
karyawan yang memproduksi produk tersebut tidak berdaya. Bagaimana mungkin suatu jasa
akan memuaskan yang berumutu jika karyawan sebagai penyedia jasa tidak berdaya dan tidak
kompoten. Di dunia barat diyakini bahwa 85 % masala-masalah mutu dihasilkan dari proses
bahan baku, untu itu pemberdayaan karayawan merupakan salah satu prisnsip dalam
menentukan mutu.
4 . Patok daya (Beneh marking/tau posisi dan cara melihat orang lain)
Patok daya menjadi prinsip mutu yang tepat untuk masa depan. Tidak ada salahnya
melakukan patok duga apakah dalam mutu input, mutu persediaan mutu output. Hanya saja
harus diingat tidak ada budaya organisasi yang sama persis. OLeh karena itu dalam
melakukan patok duga diperlukan penyesuaian-penyesuaian yang tentunya cocok dengan
budaya perusahaan. Secara sederhana factor duga juga diartikan sebagai upaya memilih
praktek terbaik yang digunakan sebagai standard untuk sebuah performance.
Untuk melakukannya pertama sekali tentukan apa yang di beneh making, setelah itu
bentuk satu tim patok duga kemudian identifikasi fatner patok duga. Mengumpulkan dan
menganalisa informasi patok duga, tahap akhir adalah mengikuti apa yang cocok untuk
dilakukan atau yang melebihiuntuk dipatok
Setelah desain disajikan dan betul-betul lengkap barulah diadakan tes pasar. Tes ini
dapat dilakukan dengan meminta lembaga-lembaga riset pasar atau perusahaan-perusahaan
riset pasar. Hasil riset ini dapat dijadikan acuan apakah produk tersebut akan diluncurkan ke
pasar atau tidak.
2 . Memperkenalkan ke pasar
Setlah diadakan tes pasar barulah barang diperkenalkan ke pasar. Tentunya tes pasar
menunjukan hasil yang positif. Perkenalan ini dapat dilakukan dalam jumlah tertentu dulu
untuk melihat bagaimana tanggapan atau respon kepada produk baru tersebut. Jika respobn
baik maka skala produksi ditingkatkan tapi jika gagal maka lebih baik menarik kembali
barangya di pasar dan menghentikan produk.
3 . Evaluasi
Setelah barang diperkenalkan ke pasar barulah dilakukan evaluasi. Evaluasi ini
menjadi penting karena tidak akan diputuskan suatu produk jika tidak di evaluasi. Menarik
sekali pengalaman unilever mengeluarkan mie instan sebagai produk baru dengan barang
happy mie. Setelah di evaluasi ternyata barang tersebut tidak laku, akhirnya sekarang barang
tersebut sudah tidak ada di pasar lagi dan unilever telah menghentikan produksi Happy mie.
Desain produk
A . Apakah produk itu ?
Produk adalah penawaran yang memuaskan terhadap kebutuhan dari suatu organisasi.
Dalam hal ini PT.Unilever bukan menjual sabun lux tetapi unilever menjual manfaat dan kulit
bersih, akibatnya produk-produk baru dan unilever bermunculan menyerang pasar sendiri.
Siapapun konsumen mereka memberi kepuasan dari produsen bukan hanya produk sehingga
jika berbicara tentang kepuasan maka konsumen dapat puas dengan barang dan jasa dengan
pelayaran, akibatnya produk dapat dibagi kepada 2 bagian yaitu produk dan jasa.
Konsumen cepat sekali bosan dengan hanya tawaran 1 atau 2 produk dari tahun ke
tahun tidak mengalami perusahaan. Konsumen mengiginkan lebih dari sekedar produk yang
sudah mereka kenal, oleh karena itusebenarnya ada permintaan tersembunyi (laten demand).
Padahal konsumen yang hendaknya ditangkap secara jeli oleh produsen. Inilah yang
ditangkap produsen pasta gigi close up. Close up tidak menawarkan pasta gigi yang
bewarna putihseperti yang dikenal selama ini oleh konsumen. Tetapi pasta dalam warne
terang (hijau) yang menawarkan nafas wangi stelah memakainya. Differensiasi produk yang
ditawarkan oleh close up gigi pepsodent sebagai pemimpin pasar geografi.
Produk yang lebih murah jumlahnya banyak, akan tetapi adakah yang lebih baik
dimuat dalam iklan anti nyamuk untuk menggambarkan bahwa konsumen tetap mengiginkan
produk-produk murah dan berkualitas. Produk inilah yang menjadi latent demand agar
perusahaan memperoleh profit besar. Biaya rendah menjadi focus dibidang pabrikan. Denagn
biaya produk rendah maka marjin keuntungan akan lebih besar, oleh karena itu manufaktur
mengupayakan bahan baku dengan kualitas menarik dengan harga bersaing dan juga
perusahaan berusaha membuat produksi yang lebih baik. Itu sebabnya perusahaan sangat
menekankan pada kemampuan karyawan yg dihasilkan betul-betul berbiaya rendah. Ini
sebabnya kinerja semangat operasi abad ke-21, tahun ini menjadi konsep perusahaan jepang,
yaitu Just in time perbaikilah secara terus menerus.