Hur V 1336983739
Hur V 1336983739
TR EN N
UR
UL
BU
M
AD
AN
GO
-S
EL
DA
PON
HU
DO
SAN
PE
UR
KU TIM
M
SU
Makalah
Oleh
Mukhamad Fathoni, S.Pd.I.
NIP. 198002162005011003
A. Latar Belakang
Fadil Abidin (2011) mengatakan,
Secara umum ulat merupakan makhluk hidup yang mengalami
metamorfosis (perubahan bentuk dalam siklus hidupnya). Dimulai dari
telur, menetas menjadi larva (ulat), kepompong dan kupu
kupu-kupu. Pada
fase menjadi larva inilah mereka akan makan daun sebanyak
sebanyakbanyaknya sebelum berhenti makan ketika menjadi kepompong.1
Metomorfosis dari ulat bulu
bul berawal dari telur,, larva, kepompong, dan
kupu-kupu. Siklus hidup ulat bulu dapat digambarkan sebagai berikut:
Fadil Abidin. 2011. Wabah Ulat Bulu dan Rusaknya Ekosistem.. [[Online] Available:
http://www.analisadaily.com [2011, Desember 12]
Harian Kompas. 2011. Tujuh Cara Dokter Amerika Mengatasi Wabah Ulat Bulu. [Online]
Available: http://kesehatan.kompasiana.com [2011, Desember 5]
3
LPPM IPB. 2011.Tergolong Ulu Bulu Jenis Baru. [Online] Available: http://lppm.ipb.ac.id
[2011, Desember 5]
Tahun 2011, Indonesia dikejutkan oleh wabah ulat bulu yang melanda
daerah Probolinggo, jenis ulat bulu tersebut termasuk jenis baru yang belum
dijumpai.
B. Pembahasan
1.
Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim. 2011. Kementan Teliti Penyebab Wabah
Ulat Bulu di Probolinggo. [Online] Available: http://www.jatimprov.go.id [2011, Desember 5]
5
Ibid., http://www.jatimprov.go.id
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
(Balitbang)
sekali
sehingga
populasi
ulat
bulu
tidak
ada
yang
Detiknews. 2011. Peneliti LIPI Indikasikan Siklus Ulat Bulu Lebih Cepat. [Online]
Available: http://www.detiknews.com [2011, Desember 10]
8
Kementerian Pertanian RI. 2011. Wabah Ulat Bulu Bakal Meluas. [Online] Available:
http://iwandahnial.wordpress.com [2011, Desember 5]
seperti
burung
dan
diperjualbelikan.
semut
ngangrang
akibat
perburuan
dan
11
banyak
musnah
karena
diburu
manusia
untuk
diperjualbelikan. Lahan-lahan kosong yang merupakan tempat pohonpohon tumbuh sekarang pohon tersebut ditebang, diganti gedung-gedung
dan pagar beton. Padahal pohon-pohon tersebut menjadi tempat tinggal
beberapa hewan, akibatnya sedikit demi sedikit burung dan binatang lain
terusir dan tidak memiliki tempat tinggal lagi.
Hari Sutrisno (2011), Peneliti LIPI, menyatakan,
Makin mengganasnya ulat bulu berawal di Probolinggo, Jatim,
hampir sebulan terakhir, ini disebabkan oleh banyak faktor,
misalnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti kelembaban,
juga faktor biologi. Tapi yang paling utama adalah anomali iklim
yang ada.
Banyak rusaknya habitat beberapa predator, seperti keberadaan
kelelawar, salah satu predator yang biasa memakan ulat-ulat itu
yang sudah menurun drastis. Ini salah satu faktor pendorong
tumbuhnya ulat bulu. Sekarang ini bahkan kita sulit menemukan
11
KP4 UGM. 2011. Kecuali Probolinggo, Serangan Ulat Bulu di Tujuh Daerah dalam
Batas Ambang Normal. [Online] Available: http://www.ugm.ac.id [2011, Desember 6]
10
semut merah, kalau pun ada itu sudah dicari manusia untuk
makanan burung,12
Manusia harus bijaksana memulai menjaga alam sekitar dari
menjaga alam tempat tinggalnya agar ekosistem tetap terjaga, mulai saja
dari halaman rumah masing-masing. Banyak menanam pohon langsung
di tanah agar hasilnya bisa optimal, bukan hanya sekadar penghijauan
tetapi juga sebagai resapan air dan tempat hidup hewan-hewan yang
berguna bagi manusia, seperti burung, kelelawar, semut dan predatorpredator ulat bulu lainnya.
Chairman ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, menyatakan,
Populasi predator pemakan ulat seperti Burung Prenjak, Jalak dan
Cinenen berkurang cukup signifikan hingga mencapai 80 persen dari
populasi sebelumnya.13
Keberadaan predator pemakan ulat bulu sangat penting untuk
menjaga kestabilan populasi ulat bulu. Sekarang ini sudah 80 persen
populasi predator tersebut berkurang. Hal ini disebabkan oleh ulah
manusia yang terus memburunya demi kepentingan ekomoni semata
tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkannya yang merusak
keseimbangan alam.
Jadi jelaslah bahwa faktor penyebab wabah ulat bulu adalah
kerusakan ekosistem tempat berkembang biak ulat bulu dan para
pemangsa alaminya. Kerusakan ekosistem tersebut disebabkan oleh
bencana alam dan perbuatan manusia sendiri.
2.
12
Suara Merdeka. 2011. Wabah Ulat: Teroris Bersenjat Bulu. [Online] Available:
http://suaramerdeka.com [2011, Desember 8]
13
Antaranews. 2011. Wabah Ulat Bulu Akibat Populasi Predator Berkurang. [Online]
Available: http://www.antaranews.com [2011, Desember 9]
11
bisa menyebabkan
Ulat
Bulu.
[Online]
Available:
12
jika terkena kulit hanya menyebabkan gatal atau alergi. Tapi jika
ulat bulu dalam jumlah banyak menyerang rumah-rumah warga,
menempel di dinding, lantai hingga plafon rumah, tentu
meresahkan juga. Di beberapa daerah ulat bulu menyerang pohon
mangga dan jambu sehingga daun-daunnya habis. Petani mangga
dan jambu pun mengalami gagal panen.17
Ulat bulu selain menyebabkan gatal atau alergi pada jenis kulit
tertentu, juga meresahkan masyarakat. Betapa tidak, lingkungan rumah
yang biasanya bersih dan rindang menjadi penuh sesak oleh ulat bulu,
apalagi bila ulat bulu tersebut sampai masuk ke dalam rumah. Belum lagi
dampak bagi para petani mangga dan jamu yang gagal panen karena
daun-daun pohonnya habis dimakan ulat bulu. Hal ini tentu akan
berdampak pada penghasilan masyarakat menjadi menurun atau gagal
sama sekali.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
walaupun
ulat
bulu
tidak
17
13
Sutrisno
(2011),
Peneliti
LIPI,
menyatakan,
Jika
18
Suara Pembaharuan. 2011. Ulat Bulu dan Tantangan Penelitian. [Online] Available:
http://www.suarapembaruan.com [2011, Desember 5]
19
Suara Merdeka. op.cit., http://suaramerdeka.com
14
Langkah
yang
dilakukan
dengan
membasmi
ulat
bulu
15
Tudji Martudji . 2011. ITS Cari Cara Atasi Jutaan Ulat Bulu. [Online] Available:
http://jatim.vivanews.com [2011, Desember 6]
16
C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Faktor penyebab wabah ulat bulu adalah ketidakseimbangan ekosistem
tempat berkembang biak ulat bulu dan para pemangsa alaminya. Kerusakan
ekosistem tersebut disebabkan oleh perubahan iklim, bencana alam, dan
perbuatan manusia sendiri.
Ulat bulu tidak membahayakan manusia, tetapi tetap harus segera
ditanggulangi karena menyebabkan gatal pada jenis kulit tertentu atau
penyakit kulit, keresahan dan ketakutan warga, dan gagal panen bagi petani
perkebunan.
Langkah-langkah penanggulangan wabah ulat bulu antara lain: semua
pihak harus melakukan upaya konkret untuk memperbaiki hubungan antara
manusia dan lingkungannya, tidak menggunakan insektisida berkadar kimia
tinggi untuk membasmi ulat bulu, membasmi ulat bulu dengan cara dikubur
atau dibakar, dan mengikuti petunjuk teknis penanggulangan ulat bulu yang
dikeluarkan oleh Balitbang Kementan Republik Indonesia.
22
Balitbang Kementan RI. 2011. Petunjuk Teknis Pengendalian Ulat Bulu. [Online]
Available: http://www.litbang.deptan.go.id [2011, Desember 8]
17
DAFTAR PUSTAKA
[Online]
Available:
Balitbang Kementan RI. 2011. Petunjuk Teknis Pengendalian Ulat Bulu. [Online]
Available: http://www.litbang.deptan.go.id [2011, Desember 8]
Detiknews. 2011. Peneliti LIPI Indikasikan Siklus Ulat Bulu Lebih Cepat.
[Online] Available: http://www.detiknews.com [2011, Desember 10]
Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim. 2011. Kementan Teliti Penyebab
Wabah
Ulat
Bulu
di
Probolinggo.
[Online]
Available:
http://www.jatimprov.go.id [2001, Desember 5]
Fadil Abidin. 2011. Wabah Ulat Bulu dan Rusaknya Ekosistem. [Online]
Available: http://www.analisadaily.com [2011, Desember 12]
Harian Kompas. 2011. Tujuh Cara Dokter Amerika Mengatasi Wabah Ulat Bulu.
[Online] Available: http://kesehatan.kompasiana.com [2011, Desember 5]
Haryono. 2011. Penyebab Ulat Bulu Sudah Terdeteksi. [Online] Available:
http://www.kompas.com [2011, Desember 5]
Kemenristek RI. 2011. Bahaya Wabah Ulat Bulu. [Online] Available:
http://www.ristek.go.id [2011, Desember 8]
Kementan RI. 2011. Wabah Ulat Bulu Bakal Meluas. [Online] Available:
http://iwandahnial.wordpress.com [2011, Desember 5]
KP4 UGM. 2011. Kecuali Probolinggo, Serangan Ulat Bulu di Tujuh Daerah
dalam Batas Ambang Normal. [Online] Available: http://www.ugm.ac.id
[2011, Desember 6]
LPPM IPB. 2011.Tergolong Ulu Bulu Jenis Baru. [Online] Available:
http://lppm.ipb.ac.id [2011, Desember 5]
Suara Merdeka. 2011. Wabah Ulat: Teroris Bersenjat Bulu. [Online] Available:
http://suaramerdeka.com [2011, Desember 8]
18