Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Tanaman Sambiloto

Sambiloto merupakan tanaman semusim, hidup secara liar, dan sebagian


ditanam di halaman rumah sebagai tanaman obat, sekarang banyak orang
secara khusus membudidayakan tanaman yang memiliki rasa pahit ini
karena khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Klasifikasi tanaman sambiloto

Berdasarkan sistem taksonomi, tanaman sambioto dikenal dengan nama


ilmiah andrographis paniculata ness, famili acanthaceae. Adapun
klasifikasinya adalah sebagai berikut :
- Divisi : spermatophyta
- Subdivisi : magnoliophyta
- Kelas : manoliopsida
- Ordo : mamiales
- Famili : acanthaceae
- Genus : andrographis
- Spesies : andrographis paniculata ness
Kongdom
Sibkingdo
m
Super
divisi
Division
Classis
Sub kelas
Ordo
Familia
Genus
Species

Plantae
Tracheobionta
(Tumbuhan
berpembuluh)
Spermathopyta
(Menghasilkan biji)
Magnoliopgyta
(Tumbuhan berbunga)
Magnoliopsida
(berkeping dua/dikotil)
Asteridae
Scrophulariales
Acanthaceae
Andrographis
Andrographis paniculata
nees

Tanaman berbatang kecil, banyak percabangan membentuk rumput. Daun


tunggal bertangkai pendek, berhadap-hadapan, berbentuk lonjong.
Bunganya bulir, warnanya putih atau ungu, bergaris-garis dalam payung.
Sambiloto adalah nama Indonesia, di Jawa disebut bidara, sadilata,
sambilata, takila. Di Sunda disebut ki oray, ki peurat, takilo. Sumatera
menyebut papaitan.

China : chuan xi lian ,yi jian xi, lan he lian. Vietnam : xuyen tam lien, cong
cong. India dan Pakistan : kirata ,mahatitika, sedangkan Inggris : creat, green
chiretta, halviva.
Kandungan senyawa aktif
Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa tanaman sambiloto memiliki
kandungan senyawa aktif, yaitu deoksiandrografolid, andrografolid,
homoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid,
homoandrodrafolid, flavonoid, alkane, aldehid, mineral, asam kersik, damar.
Efek farmakologis
Tumbuhan ini bersifat menurunkan panas dalam, antibiotik, antipiretik,
antiradang, antibengkak, antidiare, dan hematoprotektif. Obat ini merusak
sel trofosit dan trofoblast ,berperan dalam kondensasi sitoplasma dari sel
tumor, piknosis, dan menghancurkan inti sel.
Herba ini efektif untuk infeksi dan merangsang fagositosis
(immunostimulant). Mempunyai efek hipoglikemik, hipotermia, diuretik,
antibakteri, dan analgetik. Rasa pahit dan dingin ,masuk meridian jantung
dan paru-paru. Meningkatkan kekebalan tubuh seluler. Meningkatkan
aktifitas kelenjar-kelenjar tubuh.
Bagian tanaman yang digunakan
Efek farmakologis tanaman ini diperoleh dari penggunaan daun, cabang, dan
akar. Tanaman obat ini tidak baik dikonsumsi oleh wanita hamil, dan
mempunyai efek rasa pahit, mual, dan muntah.
Sambiloto mudah menjadi banyak, tumbuh liar di tempat terbuka seperti di
kebun, tepi sungai, tanah kosong yang tanahnya agak lembab, atau ditanam
di pekarangan sebagai tumbuhan obat.
Sifat Kimia dan Efek Farmakologis Sambiloto (Andrographis
Paniculata Nees):
Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar
dan usus kecil. KANDUNGAN KIMIA : Daun dan percabangannya mengandung
laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit),
neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral
(kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi
terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti
berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik). Efek

Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik


pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris,
Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. 2. Herba ini sangat efektif untuk
pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel
darah putih. 3. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh
pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. 4. Andrografolid
dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit
plasenta. 5. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik
pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel,
sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri. 6. Komponen aktifnya seperti
ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik. 7. Pemberian
rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan
kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978). 8.
Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu
tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS,
1988). 9. Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap
Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum,
Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang
Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan
Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995). 10.
Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik.
Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum
marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri
Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi
FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996). - sumber:
iptek.net.id

Anda mungkin juga menyukai