OLEH
NOVI AYUN NADHIROH
1101300009
TINGKAT II A
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang relaksasi progresif dan nafas dalam
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian relaksasi progresif dan nafas dalam dengan benar.
2. Menyebutkan tujuan relaksasi progresif dan nafas dalam dengan benar.
3. Menjelaskan penatalaksanaan relaksasi progresif dan nafas dalam.
4. Mampu melakukan teknik relaksasi progresif dan nafas dalam.
C. Materi
1. Pengertian relaksasi progresif dan nafas dalam
2. Tujuan relaksasi progresif dan nafas dalam
3. Penatalaksanaan relaksasi progresif dan nafas dalam
4. Mendemonstrasikan relaksasi progresif dan nafas dalam
5. Mendemonstrasikan cara merawat luka yang baik pada penderita DM
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
E. Media
- Leaflet
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan pasien dan
keluarganya.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
e. Melatih pasien dan keluarga untuk melakukan relaksasi progresif dan nafas dalam.
G. Proses penyuluhan
NO
KEGIATAN
1
Pembukaan
WAKTU
5 menit
PENYAJI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
20 menit
Evaluasi
15 menit
Penutup
5 menit
1. Menjelaskan
pengertian relaksasi
progresif dan nafas
dalam
2. Menjelaskan tujuan
relaksasi progresif dan
nafas dalam
3. Menjelaskan
penatalaksanaan
relaksasi progresif dan
nafas dalam.
4. Mendemonstrasikan
relaksasi progresif dan
nafas dalam.
5. Memberitahu cara
merawat luka yang
baik pada penderita
DM.
1. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi peserta,
apakah peserta dapat
menjelaskan kembali
materi pendidikan
kesehatan dengan
bertanya
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan pasien
dan keluarga dapat
memahami materi
4. Dapat melakukan
relaksasi progresif dan
nafas dalam sesuai
prosedur yang ada
1. Penyaji mengucapkan
terima kasih
2. Mengucapkan salam
penutup
SASARAN
1. Membalas salam
2. Memperhatikan dan
mendengarkan
1. Mendengarkan
2. Mempertahankan
kontak mata
3. Dapat melakukan
relaksasi progresif
dan nafas dalam
sesuai prosedur yang
4. Dapat mengurangi
kecemasan pasien.
5. Klien dapat merawat
lukanya degan baik.
1. Menjawab salam
Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap Charles Atlas)
selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien untuk merasakannya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
b)
Kerutkan dahi ke atas, pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar
searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relaks; kemudian kerutkan otot muka seperti
menari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan lidah ditekan di langit-langit,
dan bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien untuk
merasakannya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30 detik.
(Greenberg, 2002).
c)
Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan keluar
lambung, ditahan. Relaks. Nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, relaks. (Greenberg, 2002).
d)
Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, relaks. Lipat ibu jari, secara
serentak kencangkan betis, paha, dan pantat selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien
untuk merasakannya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30
detik. (Greenberg, 2002).
Selama melakukan teknik relaksasi catat respon non verbal klien, jika klien menjadi
agitasi atau tidak nyaman, hentikan latihan, dan jika klien terlihat kesulitan relaxing hanya
sebagian tubuh, perawat melambatkan kecepatan latihan dan berkonsentrasi pada bagian tubuh
yang tegang. (Greenberg, 2002).
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
c. Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa
nyaman hal tersebut
3. Bernapaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan
5. Biarkan telapak kaki rileks
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otototot lain
8. Setelah merasa relaks, bernapaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernapas secara dangkal dan cepat.
Jika diberi pilihan antara bethadine dan rivanol, maka sebaiknya memakai rivanol, karena sifat
dari rivanol berbanding terbalik dengan bethadine.
Perawatan luka DM dilakukan 2x sehari, yaitu pagi dan sore hari. sebaiknya luka DM tidak
memakai/tidak dibalut secara berlebihan, agar sirkulasi udaranya baik, hal ini akan membantu
perangsangan munculnya jaringan baru. dan jangan lupa dalam perawatan luka DM selalu
melakukan Necrotomy (Pembuangan/pengangkatan jaringan mati) agar membantu juga
merangsang pertumbuhan jaringan baru. Setelah di Necrotomy, luka diberi bubuk
metronidazole.
materi referensi:
Brunner & Suddarth, Keperawatan Medical Bedah
Farmakologi Klinik
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.