Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RELAKSASI PROGRESIF DAN NAFAS DALAM


PADA KLIEN GANGGUAN PSIKOSOSIAL (KECEMASAN )
DENGAN DIABETES MILLITUS

OLEH
NOVI AYUN NADHIROH
1101300009
TINGKAT II A

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLITAR POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MALANG
2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN


RELAKSASI PROGRESIF & NAFAS DALAM
Topik
Sub topik
Tempat
Sasaran
Hari / tanggal
Pukul
Alokasi waktu
Penyuluh

: Relaksasi progresif dan nafas dalam


: Pengertian, jenis, tujuan dan penatalaksanaan relaksasi progresif dan nafas
dalam
: Rumah Pasien, Jln. Prambanan No.33 Gg.Buntu, Bendogerit Sananwetan
Blitar
: Pasien dan keluarga
: Rabu / 27 Maret 2013
: 15.00 WIB
: 45 menit
: Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Program Studi Diploma III
Keperawatan Blitar Kelompok

A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang relaksasi progresif dan nafas dalam
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian relaksasi progresif dan nafas dalam dengan benar.
2. Menyebutkan tujuan relaksasi progresif dan nafas dalam dengan benar.
3. Menjelaskan penatalaksanaan relaksasi progresif dan nafas dalam.
4. Mampu melakukan teknik relaksasi progresif dan nafas dalam.
C. Materi
1. Pengertian relaksasi progresif dan nafas dalam
2. Tujuan relaksasi progresif dan nafas dalam
3. Penatalaksanaan relaksasi progresif dan nafas dalam
4. Mendemonstrasikan relaksasi progresif dan nafas dalam
5. Mendemonstrasikan cara merawat luka yang baik pada penderita DM
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
E. Media
- Leaflet
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan pasien dan
keluarganya.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
e. Melatih pasien dan keluarga untuk melakukan relaksasi progresif dan nafas dalam.

G. Proses penyuluhan
NO
KEGIATAN
1
Pembukaan

WAKTU
5 menit

PENYAJI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri

Penyajian bahan tentang:


1. Pengertian relaksasi
progresif dan nafas
dalam
2. Tujuan relaksasi
progresif dan nafas
dalam
3. Penatalaksanaan
relaksasi progresif dan
nafas dalam.
4. Demonstrasi relaksasi
progresif dan nafas
dalam.
5. Cara merawat luka
yang baik pada
penderita DM.

20 menit

Evaluasi

15 menit

Penutup

5 menit

1. Menjelaskan
pengertian relaksasi
progresif dan nafas
dalam
2. Menjelaskan tujuan
relaksasi progresif dan
nafas dalam
3. Menjelaskan
penatalaksanaan
relaksasi progresif dan
nafas dalam.
4. Mendemonstrasikan
relaksasi progresif dan
nafas dalam.
5. Memberitahu cara
merawat luka yang
baik pada penderita
DM.
1. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi peserta,
apakah peserta dapat
menjelaskan kembali
materi pendidikan
kesehatan dengan
bertanya
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan pasien
dan keluarga dapat
memahami materi
4. Dapat melakukan
relaksasi progresif dan
nafas dalam sesuai
prosedur yang ada
1. Penyaji mengucapkan
terima kasih
2. Mengucapkan salam
penutup

SASARAN
1. Membalas salam
2. Memperhatikan dan
mendengarkan
1. Mendengarkan
2. Mempertahankan
kontak mata
3. Dapat melakukan
relaksasi progresif
dan nafas dalam
sesuai prosedur yang
4. Dapat mengurangi
kecemasan pasien.
5. Klien dapat merawat
lukanya degan baik.

1. Menjawab salam

RELAKSASI PROGRESIF DAN NAFAS DALAM


A. Pengertian
Edmund Jacobson (1929) dalam bukunya menjelaskan bahwa teknik relaksasi progresif adalah
teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti. Berdasarkan
kenyakinan bahwa tubuh manusia berespon pada kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran
dengan ketegangan otot (Davis, dkk, 1995).
Teknik relaksasi progresif adalah memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot, dengan
mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik
relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Murphy, 1996).
Pengertian teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).
B. Tujuan
Tujuan teknik relaksasi progresif dan nafas dalam yaitu:
1. Menurunkan kecemasan /stress
2. Agar seseorang merasa lebih nyaman, santai
3. Menurunkan nyeri
4. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan
5. Meningkatkan periode istirahat dan tidur
6. Meningkatkan rasa nyaman
7. Mengaktifkan kekuatan energi dari otak kanan, yaitu bagian otak yang mengurusi masalah
emosi dan imajinasi manusia.
C. Penatalaksanaan
a. Langkah-langkah relaksasi progresif yaitu sebagai berikut:
a)

Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap Charles Atlas)
selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien untuk merasakannya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).

b)

Kerutkan dahi ke atas, pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar
searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relaks; kemudian kerutkan otot muka seperti
menari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan lidah ditekan di langit-langit,
dan bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien untuk

merasakannya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30 detik.
(Greenberg, 2002).
c)

Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan keluar
lambung, ditahan. Relaks. Nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, relaks. (Greenberg, 2002).

d)

Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, relaks. Lipat ibu jari, secara
serentak kencangkan betis, paha, dan pantat selama lima sampai tujuh detik. Anjurkan klien
untuk merasakannya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks, selama 12 sampai 30
detik. (Greenberg, 2002).
Selama melakukan teknik relaksasi catat respon non verbal klien, jika klien menjadi
agitasi atau tidak nyaman, hentikan latihan, dan jika klien terlihat kesulitan relaxing hanya
sebagian tubuh, perawat melambatkan kecepatan latihan dan berkonsentrasi pada bagian tubuh
yang tegang. (Greenberg, 2002).

b. Langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam:


Prosedur teknik relaksasi napas dalam menurut Priharjo (2003) Bentuk pernapasan yang
digunakan pada prosedur ini adalah pernapasan diafragma yang mengacu pada pendataran kubah
diagfragma selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan
desakan udara masuk selama inspirasi. Adapun langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam adalah
sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3.
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

c. Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa
nyaman hal tersebut
3. Bernapaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan
5. Biarkan telapak kaki rileks
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otototot lain
8. Setelah merasa relaks, bernapaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernapas secara dangkal dan cepat.

D. CARA MERAWAT LUKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS


Penyembuhan luka Diabetes Melitus (DM) membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Ada berbagai macam campuran yang digunakan dalam perawatan luka DM. antara lain:
1. Bethadine
2. Larutan NaCl
3. Rivanol
Biasanya menggunakan Bethadine, Luka itu akan semakin lama kering karena sifat dari
bethadine itu sendiri adalah melembabkan luka, biasanya bethadine ini dicampur dengan
larutan NaCl untuk menetralkan sifat bethadine tadi.
Pada umumnya rumah sakit di kota-kota besar, untuk mencuci luka/sebagai irigasi memakai
larutan NaCl, alhasil memang luka tersebut cepat kering, dan jaringan-jaringan baru cepat
muncul.

Jika diberi pilihan antara bethadine dan rivanol, maka sebaiknya memakai rivanol, karena sifat
dari rivanol berbanding terbalik dengan bethadine.
Perawatan luka DM dilakukan 2x sehari, yaitu pagi dan sore hari. sebaiknya luka DM tidak
memakai/tidak dibalut secara berlebihan, agar sirkulasi udaranya baik, hal ini akan membantu
perangsangan munculnya jaringan baru. dan jangan lupa dalam perawatan luka DM selalu
melakukan Necrotomy (Pembuangan/pengangkatan jaringan mati) agar membantu juga
merangsang pertumbuhan jaringan baru. Setelah di Necrotomy, luka diberi bubuk
metronidazole.
materi referensi:
Brunner & Suddarth, Keperawatan Medical Bedah
Farmakologi Klinik

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai