Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Noval Hariyanto

Nim

: 061430400302

Kelas

: 4 KA

Mata Kuliah : Teknik Pengolahan Pangan


Dosen

: Yuniar, S.T, M.Si

Proses Retort
Teknologi
digunakan,

Retort

yaitu

satu

dalam

pengolahan

teknologi

yang

pangan

cukup

banyak

berprinsip memasak

dengan

pemanasan suhu tinggi dan tekanan tinggi.


Wadah yang digunakan dalam teknologi ini biasanya adalah wadah
kaca ataupun kaleng.

Namun sejak tahun 1990-an, sudah mulai

digunakan wadah dalam bentuk pouch. Dimana pouch ini terbuat dari
material utama berupa alluminium foil dan beberapa lapisan plastic yang
sangat khusus, sehingga mampu bertahan dalam suhu dan tekanan
tinggi.
Urutan proses pembuatan makanan dengan teknologi retort ini
dimulai dengan
(1) persiapan bahan mentah dan memasukan semua bahan beserta
bumbu dan bahan-bahan lain ke dalam kemasan pouch,
(2) melakukan penutupan kemasan,
(3) memasukan pouch yang ber-isi bahan makanan ke dalam sebuah
mesin retort,
(4) memasukan air ke dalam mesin retort sebagai media penghantar
panas,

(5) mulai proses pemasakan di dalam mesin dengan cara memanaskan


air yang ada di dalam mesin hingga mencapai suhu dan tekanan tertentu,
dalam periode yang diperlukan untuk memasak bahan makanan yang

sudah dimasukan.Di samping proses pemasakan pada saat yang


bersamaan terjadi juga proses me-non-aktif-kan banyak enzim makanan
yang merugikan
(6) setelah proses pemasakan selesai, maka air akan dibuang, dan
makanan di dalam pouch sudah siap untuk dimakan dan dapat bertahan
dalam periode waktu tertentu.
Teknologi

dengan

penggunaan

kemasan

pouch

ini

memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan dengan kemasan kaleng maupun


wadah kaca, di antaranya adalah :
(1)

Lebih mudah dalam pembukaan wadah kemasan.

(2)

Kemasan pouch ini lebih mudah menghantar panas, sehingga

proses me-non-aktif-kan enzim menjadi lebih singkat, sehingga


makanan menjadi lebih ber-kualitas.
Namun dalam teknologi ini, perlu sekali dijaga agar kemasan tidak
menjadi cacat atau sobek. Apabila kemasan sudah menjadi cacat atau
sobek,

maka

akan

meng-aktif-kan

kembali

enzim

makanan

merugikan, dan menyebabkan makanan menjadi rusak.


Sumber : http://kimbokitchen.com/index.php?mib=page-detail&id=2

yang

Anda mungkin juga menyukai