Oleh :
Kelas F
Kelompok 6
Riska ayung riyani
135040101111166
Cinthya Bella N
135040101111225
Yoshua siahaan
135040101111243
Stella Oktavia
135040101111247
135040101111266
135040101111272
Onyvia Sihotang
135040101111287
Khabibi FAS
135040107111042
135040107111018
A. Syarat tumbuh
1. Lahan
Secara spesifik tanaman kayu putih tidak memiliki syarat tumbuh
yang spesifik. Untuk jenis tanah yang biasa digunakan adalah dengan jenis
tanah grumosol, latosol maupun regosol.
2
putih/kutu
bersimbiosis
sisik
(pseudococcidae
dengan
semut
hitam.
mealybug),
Bilamana
yang
sering
populasi
tinggi
Gambar 4. Ganoderma
serangan
terbentuknya
kutil
yaitu
dengan
berwarna
kunign
Gambar 7. Klon Terbaik Penghasil Biomassa Daun Kayu Putih, Rendemen Kayu
Putih dan Kadar Seneol yang Dikembangkan Diperbanyak Sebagai Materi
Pertanaman
Gambar 9. Bibit Stek di Pembibitan (kiri) dan Bibit Siap Tanam (Kanan)
daun
kayu
putih
dimaksudkan
untuk
mengekstrak minyak kayu putih yang ada pada daun tanaman ini.
Proses produksi dalam pembuatan minyak kayu putih diawali
dengan pemetikan daun kayu putih. Dalam proses pemetikan ada 2
macam cara, yaitu:
1. Pemetikan sistem rimbas, yaitu tegakan pohon kayu putih yang
berumur 5 tahun ke atas,dengan ketinggian 5 meter, daunnya
dipangkas. Satu tahun berikutnya, setelah tanaman kayu putih
sudah mempunyai daun yang lebat, kemudian bisa dilakukan
perimbasan lagi.
2. Pemetikan sistem urut, yaitu dengan cara dipotong dengan
menggunakan alat (arit) khusus untuk daun-daun yang sudah
cukup umur. Cara ini menjadi kurang praktis, karena pemetik
harus memilih daun satu per satu.
3. Pemetikan dilakukan pada awal musim kemarau, pada saat sudah
tidak banyak turun hujan sehingga tidak mengganggu pekerjaan
pemetikan daun. Di samping itu, jika pemetikan dilakukan pada
awal
musim
musim
kemarau,
hujan
(awal
pada
musim
akhir
kemarau)
pertumbuhan
pemetikan
daun,
tanaman
daun
kayu
putih
yang
komponen-komponen
terdapat
dalam
daun.
Pengaruh
hidrolisis
ini
sirkulasi
udara
sekecil
mungkin.
proses
pembuatan
minyak
kayu
putih.
Proses
Pembuatan Uap
Alat-alat yang digunakan pada pembuatan uap sebagai pensuplai
uap panas antara lain
a.
Boiler
Berfungsi untuk memproduksi uap yang akan digunakan
untuk mendestilasi minyak kayu putih dari daun kayu putih pada
bak daun yang dihasilkan air yang berasal dari water softener yang
dimasukkan ke dalam boiler dengan pompa. Pada boiler dilengkapi
panel automatic, yang berfungsi sebagai pengontrol boiler agar
aman dan berfungsi dengan baik.
b. Ruang Bakar
Berfungsi sebagai tempat pembakaran bahan bakar dari
daun
Konstruksi
dinding
api
dari
pipa-pipa
memisahkan
debu
yang
terhisap
dari boiler oleh exhaust fan agar tidak keluar ke udara bebas.
e. Chimney
Berfungsi mengalirkan asap pembakaran ke udara. Sedangkan
untuk pengumpan air digunakan alat-alat sebagai berikut.
f.
g. Water softener
Berfungsi melunakkan air yang masuk ke dalamboiler dari
kadar kapur, agar tidak mudah membentuk lapisan kapur yang
menempel di bagian dalam boiler.
h. Feed pump water softener Berfungsi memompa air yang akan
dilakukan ke dalam water softener dari bak air.
i.
2. Penguapan Daun
Alat-alat yang digunakan pada penguapan atau pemasakan
daun adalah sebagai berikut:
a. Bak Daun
Berfungsi sebagai wadah untuk keranjang yang berisi daun
kayu putih yang akan diberi uap panas dari ketel uap. Kapasitas
bak adalah 1.500 kg. Jumlah bak daun di pabrik ini ada 2 unit.
b. Keranjang Daun
Berfungsi untuk tempat daun kayu putih yang akan dimasak /
diuapi dalam bak daun, sehingga mudah untuk dimasukkan dan
dikeluarkan. Kapasitas keranjang adalah 1.250 kg daun kayu
putih. Jumlahnya 2 unit.
c. Hoist Crane
Berfungsi untuk memasukkan dan mengangkat keranjang daun
dari bak daun yang akan dan telah selesai dimasak. Kapasitas daya
angkat 1 ton, sedang jumlahnya 1 buah.
d. Pendinginan dan Pemisahan Minyak dengan Air
3. Pendinginan uap minyak air dan uap air kayu putih
Alat-alat yang digunakan:
a. Condensor
Berfungsi mengembunkan uap minyak air dan uap air yang keluar
dari ketel uap untuk dijadikan cairan dengan cara didinginkan.
b. Pompa air condensor
Berfungsi memompa air pendingin dari bak air pendingin untu
dipompa
masuk
ke
dalam
condensor dan
keluar
: 0,908-0,925
c. Putaran optic
: 0-(-4)
:1,4660-1,4720
e. Kandungan sineol
: 50-65%
f. Minyak pelican
: negatif
g. Minyak lemak
: negatif
Gambar 11. Neraca Laba Rugi Agribisnis Minyak Kayu Putih per Tahun
Hasil BEP menunjukkan bahwa berdasarkan unit produksi dalam satu tahun
adalah 92,4 kg. Rata-rata produksi minyak kayu putih dalam satu tahun
sebanyak 854,1 kg. Hal ini berarti produksi minyak kayu putih di Kecamatan
Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat lebih besar dari BEP
produksidiperoleh dari pengurangan antara penerimaan dan pengeluaran
(Hernanto, 1996). Pendapatan tersebut sebesar Rp 59.452.060,00 per tahun,
berarti agribisnis minyak kayu putih di Kecamatan Seram Barat sangat
menguntungkan dan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Maarthen (1998) diperoleh keuntungan sebesar
Rp 7.788.758,87 per tahun. Bila dikonversikan ke nilai tahun 2012 diperoleh
keuntungan sebesar Rp 42.941.984,18 per tahun. Keuntungan yang sangat
besar ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang lebih modern dan
mengalami peningkatan harga dari tahun ke tahun. Faktor-faktor internal
dalam agribisnis minyak kayu putih adalah lahan potensial yang masih luas,
bahan baku tersedia, tenaga kerja tersedia, minyak kayu putih sudah lama
diusahakan produsen, insfrastruktur memadai (pelabuhan, jalan raya, sarana
transportasi), produksi belum optimal, mutu minyak kayu putih masih
beragam, modal produsen terbatas, teknologi yang digunakan masih
sederhana, informasi pasar nasih kurang bagi produsen, dan sistem kemasan
produk belum memadai.
berkhasiat
sebagai
analgesik,
diaforetik, desinfektan,
kayu
putih
(Melaleuca
Cajuputi
subsp
Maluku,
umumnya
penyulingan
dilakukan
secara
tradisional dan skala kecil. Saat ini, di Kepualau Maluku terdapat 100
penyulingan dengan kapasitas 160 kg daun, kata Anto. Minyak kayu
putih merupakan minyak hasil penyulingan tanaman kayu putih. Usaha
penyulingan minyak kayu putih ini sangat prospektif untuk
dikembangkan, selain karena tanaman ini mudah untuk dibudidayakan
termasuk pada lahan kritis sekalipun, tetapi juga masih banyaknya
permintaan akan minyak kayu putih yang belum dapat dipenuhi. Saat
ini, permintaan pasar domestik minyak kayu putih dipenuhi dari Perum
Perhutani, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi DIY,industri
rakyat di Kepulauan Maluku, dan beberapa sumber kecil lainnya.
Menurut Dinas Kehutanan, kebutuhan minyak kayu putih
dalam negeri belum dapat dipenuhi dari sumber sendiri. Dalam setiap
paling
tinggi
kandungan
sineolnya
adalah
10-20%.
I. Perdagangan Dunia
a. Perkembangan Ekspor dan Ekspor Minyak kayu Putih
Peranan
ekspor
minyak
kayu
putih
Indonesia
dalam
penerimaan devisa Negara relative kecil yaitu sebesar 3.949 juta (1,1
persen) dengan jumlah produksi sebesar 312.831 liter pada tahun 1994
potensi
cukup
besar
jika
dibandingkan
secara
intensif.
tersebut tidak banyak berarti karena : (1) Harga minyak kayu putih
Maluku diluar negeri berfluktuasi, (2) Kualitas minyak kayu putih Maluku
belum mampu bersaing di pasar luar negeri, (3) Pemasaran masih bersifat
pesanan, dan (4) Kurangnya informasi mengenai komoditas minyak kayu
putih Maluku dikuar negeri.
Sedangkan
Menurut
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kehutanan kayu putih sebagai salah satu komoditas hasil hutan bukan
kayu memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Beberapa sumber
menyebutkan bahwa dari kebutuhan dalam negri terhadap permintaan
kayuputih sebesar 1500 ton per tahun baru dapat dipenuhi oleh industri
dalam negri kurang lebih 500 ton per tahun. Untuk mencukupi kebutuhan
tersebut perlu mengimport minyak eucalyptus dari Cina dan Vietnam.
mengimport minyak
Putih Cap Gajah karena kualitasnya paling baik dibanding Kayu Putih dari
daerah lain. Minyak Kayu Putih dari Pulau Buru memiliki bau harum dan
segar yang khas dan mempunyai kehangatan yang lama.
3. 8 Juni 1967, PT Konimex Pharmaceutical Laboratories didirikan dan
menghasilkan produk alami antara lain Konicare Minyak Telon, Konicare
Minyak Kayu Putih. Tahun 1971, berkat dukungan fasilitas Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN), Konimex mulai memproduksi obat-obatan
sendiri. Perkembangan usaha ini sangat menggembirakan, seiring
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Memasuki usia kesepuluh, skala usaha
kami yang semakin besar menuntut sistem pengelolaan yang lebih
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2003. Laporan Akhir Analisis Minyak Kayu Putih di KBUK
Melaleuca cajuputi di KPH.
Anonymous. 2004. Kamus Pemuliaan Pohon. Dirjen RLPS Direktorat Perbenihan
Tanaman Hutan.
Annonymous,
2015.
Online
(web)
http://
[online].
Tersedia
di