Anda di halaman 1dari 30

I.

SKENARIO
Dokter Surono adalah dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran 20
tahun yang lalu. Dokter Surono praktek di kecamatan yang jauh dari
kabupaten. Di kecamatan itu, tidak ada praktek dokter lain. Pasien di
kecamatan tersebut mengenal dokter Surono sebagai pribadi ramah dan
berempati kepada pasien-pasiennya, sehingga komunikasi antara dokter dan
pasien terjalin dengan baik. Pemanfaatan gadget,untuk mencari tahu hal-hal
baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran senantisa dilakukan oleh
beliau. Hal ini dilakukan sejak kuliah di Fakultas Kedokteran, beliau dilatih
agar mampu belajar seumur hidup (lifelong learning), self directed learning,
belajar berdasar masalah (problem based learning) sehingga saat ini beliau
lebih mandiri dalam menjalankan praktik kedokterannya meskipun terjadi
perubahan pola penyakit dan pelayanan kesehatan. Selain itu, Dokter
Surono masih mengandalkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah dan
berdasarkan pengalaman praktek selama ini. Dalam praktek kedokterannya,
beliau selalu mendasarkan diagnosis dan terapi berdasarkan bukti (evidence
based medicine).

II.

KLARIFIKASI ISTILAH
1.

Diagnosis
Diagnosis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
penentuan jenis penyakit dng cara meneliti (memeriksa) gejalagejalanya. Menurut Thorndike danHagen dalam Suherman (2011),
diagnosis dapat diartikan sebagai :
a) Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness,
disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan
studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons).
b) Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk
menemukan karakteristik ataukesalahan-kesalahan dan sebagainya
1 | Tutorial 1

yang esensial.
c) Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama
atas gejala-gejalaatau fakta tentang suatu hal.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di
dalam konsep diagnosis,secara implisit telah tercakup pula konsep
prognosisnya. Dengan demikian dalam prosesdiagnosis bukan hanya
sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latarbelakang
dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga
mengimplikasikansuatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan
menyarankan tindakan pemecahannya.
Diagnosis memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit
(weakness, disease)apa yang dialami seseorang.
2. Untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas
gejala-gejala atau faktatentang suatu hal.
3. Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di
lapangan.
4. Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran
2.

suatu penyakit atau wabah.


Dokter yang mandiri dalam menjalankan praktik kedokteran
Dokter yang mandiri bukan berarti dokter yang mampu
bekerja sendiri. Mandiri disini diartikan sebagai dokter yang mampu
memjalankan tugasnya dengan kesadarannya sendiri, tanpa menunggu
perintah ataupun teguran orang lain. Dalam hal ini berarti dokter
menjalankan kewajibannya sesuai kode etik kedokteran dengan baik.
Sebagai contoh adalah dokter yang senantiasa belajar sepanjang hayat

3.

demi memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya.


Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus
memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77).
2 | Tutorial 1

PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan


pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
PBL memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) belajar
dimulai dengan satu masalah, (2) memastikan bahwa masalah tersebut
berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan
pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, (4) memberikan
tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5)
menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk
mendemonstrasi-kan yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk
atau kinerja. Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa
pembelajaran dengan model PBL dimulai oleh adanya masalah yang
dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian
siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah
ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memcahkan masalah
tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk
4.

dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar.


Self Directed Learning (SDL)
Self Directed Learning (SDL) adalah suatu model di mana
antara proses dan kontrol siswa memiliki kaitan dan interaksi yang
sangat erat satu sama lainnya. SDL digambarkan sebagai suatu proses di
mana individu mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang
lain dalam mendiagnosis apa yang diperlukan dalam pembelajarannya,
merumuskan target belajar, mengidentifikasi manusia dan sumber daya
material untuk belajar, memilih dan mengimplemetasikan sesuai dengan
strategi pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Menurut
Knowles (dalam Zulharman, 2008), SDL didefinisikan sebagai sesuatu
proses di mana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan
3 | Tutorial 1

orang

lain,

untuk

menganalisis

kebutuhan

belajarnya

sendiri,

merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber


sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai
serta

mengevaluasi

hasil

belajarnya

sendiri.

Ricard

(2007)

mendefinisikan SDL adalah proses di mana siswa dilibatkan dalam


mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari dan menjadi
pemegang kendali dalam menemukan dan mengorganisir jawaban. Hal
ini berbeda dengan belajar sendiri di mana guru masih boleh
menyediakan dan mengorganisir material pendidikan, tetapi siswa
belajar sendiri atau berkelompok tanpa kehadiran guru. Selain itu
Merriam dan Caffarela (dalam Zulharman, 2008) menyatakan SDL
sebagai suatu metode belajar di mana pelajar mempunyai tanggung
jawab yang utama dalam perencanaan, pelaksanakan dan penilaian hasil
5.

belajar.
Terapi pasien
Terapi pasien adalah pemeriksaan medis yang guna
memperoleh keterangan yang lebih lengkap tentang kesungguhan

6.

penyakit yang di derita pasien.


Gadget
Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang mempunyai

7.

fungsi khusus.
Evidence based medicine (EBM)
Evidence based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan
medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk
kepentingan pelayanan kesehatan penderita.
8. Empati
Empati merupakan perasaan yang bagaimana orang tersebut turut
merasakan perasaan orang lain tersebut. Namun tidak hanya ikut
merasakan namun juga melakukan tindakan nyata yang mampu
menyelesaikan masalah tersebut. Ini merupakan kemampuan
kognitif seseorang dimana seseorang tersebut peka dengan keadaan
disekitarnya.

Dengan

empati

tersebut

ini

akan

berefek

4 | Tutorial 1

berkepanjangan
9. Komunikasi
Komunikasi merupakan penyampain suatu informasi atau pesan
dari si pengirim ke penerima. Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu
komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung
biasanya dilakukan dengan bertatap muka sedangkan komunikasi
tidak langsung biasa dilakukan dengan melalui pesan singkat lewat
media komunikasi. Jenis komunikasi juga ada 2 yaitu komunikasi
verbal dan non verbal. Komunikasi verbal kita menggunakan lisan
sebagai media penyampain sedangkan no verbal dengan media
gerakan tubuh, bahasa tubuh juga sebagainya.
10. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan suatu pelayanan atau suatu kegiatan tentang
kesehatan. Yang mana juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas
hidup serta mensejahterakan seseorang. Ini merupakan suatu sarana
dan prasarana sebagai salah satu fasilitas kesehatan. Contoh seperti
puskesmas desa, klinik dan sebagainya.

III.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Long Life Learning dilakukan?
2. Bagaimana cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning?
3. Apakah tindakan dr. Surono sesuai kode etik kedokteran?
4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien?
5. Mengapa harus mendiagnosis berdasarkan bukti?
6. Bagaimana cara dokter menangani pasien sesuai kode etik?
7. Seberapa penting rasa empati yang dimiliki oleh seorang dokter?
8. Bukti apa saja yang harus tercantum dalam diagnosis?
9. Bagaimana dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola
penyakit?
10. Bagaimana proses atau langkah-langkah self directed learning?
5 | Tutorial 1

11. Siapa yang mengawasi dokter apabila telah menyimpang dari kode etik
kedokteran?
12. Bagaimana cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life
learning?
13. Bagaimana penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran?
14. Bagaimana dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet?
15. Bagaimana jika dokter sakit, jika hanya ada satu dokter dalam satu
kecamatan?

IV.

PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH


1. Long Life Learning merupakan konsep belajar seumur hidup, maksud
disini adalah proses belajar secara berkesinambungan. Dimana
terdapat proses akumulasi pengetahuan yang terjadi dalam pemikiran
kita. Tujuan long life lerning adalah mengembangkan potensi yang
dimiliki. Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dan dinamis.
Ciri-ciri Long Life Learner adalah:
a. Memiliki pola pikir tertata. Dalam melakukan kegiatan harus
b.
c.
d.
e.
f.
g.

memiliki pikiran seperti seorang ahli.


Membuat hubungan antara informasi yang satu dengan yang lain.
Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan baik.
Selalu mempelajari sesuatu.
Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
Belajar dengan banyak macam cara.
Menjadi sumber ilmu. Selain pemahaman yang lebih mendalam,
ilmu pengetahuan akan semakin terasah.

2. Cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning:


a. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin cepat
b. Meningkatnya kebutuhan tenaga mengenai standar kemampuan
yang dimiliki
3. Tindakan dr. Surono belum sesuai kode etik kedokteran, karena dr.
Surono tidak menjalin komunikasi dengan teman sejawatnya. Dilain
sisi dalam KODEKI pasal 17 dijelaskan bahwa seorang dokter harus
6 | Tutorial 1

senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


kedokteran atau kesehatan. Tuntutan masyarakat akan pelayanan
kedokteran yang bermutu dan mutakhir sesuai dengan perkembangan
iptek kedokteran global hendaknya ditanggapi oleh dokter dengan
melakukan konsolidasi diri.
4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien
a. Berpikir kritis
b. Fleksibel
c. Empati, yakni kemampuan untuk mengerti, menghayati,
menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan
identitas, pikiran, perasaan, keinginan, perilaku, ketrampilan
seperti mendengarkan untuk mengetahui perasaan dan keinginan
pasien dengan mempehatikan komunikasi verbal dan non verbal.
Manfaatnya adalah menolong pasien agar lebih kuat, mandiri, dan
melihat realitas.
d. Pengendalian diri
e. Seorang dokter harus ramah dan sopan, tidak boleh terkesan
menggurui
f. Jujur mengenai penyakit yang diderita pasien
g. Sharing pikiran antara dokter dan pasien agar tidak terjadi salah
paham
h. Seorang dokter harus mampu mendengar aktif untuk mengetahui
diagnosis yang tepat untuk pasien. Bertujuan untuk mengarahkan
proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk pasien,
memberi dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif
dan efisien untuk keduanya (Kurt, 1998). Komunikasi efektif ini
justru tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif terbukti
memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter terampil
mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam
pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif
antara dokter dan pasien merupakan kondisi yang diharapkan
sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan

7 | Tutorial 1

masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan


pasien.
5. Diharuskan mendiagnosis berdasarkan bukti, karena diagnosis
merupakan acuan untuk penanganan dan terapi pada tingkat lebi
lanjut, tidak terjadi kesalahan fatal (malpraktik), dan tidak melanggar
etika

kedokteran

suratketerangan

diamana

dan

seorang

pendapat

yang

dokter
telah

harus

memberi

diperiksa

sediri

kebenarannya.
6. Sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Kewajiban Dokter Terhadap
Pasien:
Pasal 10:
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia
tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan, maka
atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 11:
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya
dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya
Pasal 12:
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia
Pasal 13:
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu
tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia
dan mampu memberikannya
7. Rasa empati sangat penting dimiliki oleh seorang dokter, karena
pasien selain membutuhkan penanganan fisik, juga psikis. Sebagai
dokter kita wajib berempati, mau dan mampu merasakan perasaan,
pikiran, sikap dan perilaku pasien, tanpa melibatkan emosi diri.
8 | Tutorial 1

Bayangkan apabila kita yang menjadi pasien, merasakan fisik, pikiran,


dan emosi tidak sehat, keinginan diperlakukan dengan kasih sayang
dan empati, pandangan, dan harapan terhadap kesembuhan. Dengan
demikian komunikasi dokter-pasien bukanlah hal yang mudah,
terutama saat berhadapan dengan pasien yang bermasalah mulai dari
yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.
8. Bukti yang harus tercantum dalam diagnosis:
- Anamnesis
Anamnesis adalah suatu tanya jawab baik secara langsung
maupun tidak langsung antara tenaga kesehatan [dalam hal ini
adalah yang akan mendiagnosis penyakit misalnya : perawat,
-

dokter] dengan penderita atau individuatau keluarga penderita


Pemeriksaan fisik
Inspeksi, yaitu melihat, mengamati keadaan penderita

secara garis besar.


Palpasi atau perabaan, misalnya merasakan panas badan

pasien.
Perkusi (ketukan), dengan cara mengetuk bagian tubuh

yang sedang diperiksa.


Auskultasi (mendengarkan), yaitu dengan menggunakan

alat dengar seperti stetoskop.


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila langkah-langkah
pemeriksaan penentuan diagnosis di atas belum dapat dengan
pasti mendiagnosis suatu penyakit. Contohnya: pemeriksaan
laboraturium, rontgen, USG.

9. Cara dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola penyakit


adalah dengan mengamati lingkungan sekitar, berdiskusi dengan
teman sejawat, penelitian dengan rekan sejawat, maupun mencari dari
sumber-sumber di internet atau sumber lain, yang dapat dipercaya.
10. Proses atau langkah-langkah self directed learning:
- Sadari kebutuhan diri sendiri akan belajar
9 | Tutorial 1

Mulai dengan mencari motivasi diri


Cari metode yang paling efektif dan temukan minat
Banyak bergaul dengan lingkungan yang mendukung efektivitas

belajar
Mulai dari inisiatif yang paling sederhana yaitu mencari literatur
dari internet dan jangan pernah menunda suatu pekerjaan.

11. Hanya ada 2 orang yang tau apabila seorang dokter telah menyimpang

dari kode etik kedokteran, yaitu:


dirinya sendiri
teman sejawat sesama dokter

12. Cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life learning


Belajar adalah kunci kesuksesan hidup seseorang. Bahkan
ketika telah menjadi seorang dokter sekalipun, kita harus tetap belajar.
Dan cara belajar seorang dokter bisa dengan menggunakan alat bantu
yang biasa kita sebut gadget. Gadget bisa digunakan oleh dokter untuk
belajar melalui forum forum kesahatan yang ada di dunia. Dengan
gadget seorang dokter bisa mengakses informasi tentang kesehatan
dimana saja dan kapan saja.
13. Penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran
Penggunaan gadget yang baik tentu saja digunakan seperlunya
untuk menggali informasi sebanyak banyaknya. Internet adalah
jendela dunia, bahkan dalam bidang kedokteran, gadget juga berguna
untuk mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Seperti : penelitian tentang penyakit baru dan
obat baru untuk sebuah penyakit di luar negeri bisa dengan mudah kita
akses melalui internet dengan sarana gadget. Dan gadget juga berguna
untuk menghubungkan kita dengan dokter dokter yang lain,
sehingga kita bisa berbagi informasi yang kita miliki dengan mudah.
14. Cara dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet
Internet merupakan sarana umum untuk upload dan download
tentang segala informasi dari orang-orang di seluruh dunia. Namun,
tidak semua sumber di internet bisa dipertanggungjawabkan. Sikap
10 | Tutorial 1

kita sebagai seorang dokter ketika mencari sumber informasi di


internet adalah Kita bisa langsung mengambil informasi tersebut
apabila kita mendapat informasi itu dari sumber yang kita percayai
seperti forum forum kedokteran. Namun, apabila informasi yang
kita dapatkan berasal dari web yang tidak jelas sumbernya, kita harus
mengecek terlebih dahulu kebenarannya melalui penelitian.
15. Apabila dokter sakit dan hanya ada satu dokter dalam satu kecamatan
Jika sakitnya tidak begitu parah, maka dokter itu bisa
memeriksa, mendiagnosa, serta melakukan pengobatan terhadap
dirinya sendiri. Namun, apabila dokter itu sakit parah, maka tidak ada
pilihan lain selain membawanya ke tempat dokter di kecamatan lain.

V. LEARNING OBJECT
1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
3. Kode Etik Kedokteran Indonesia
4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia
5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
6. Diagnosis yang baik
7. Komunikasi teman sejawat dan profesi lain
8. Praktek Mandiri
9. Empati
10. Cara belajar orang dewasa
11. Komunikasi
12. Penelusuran data elektronik yang benar
13. Sejarah ilmu kedokteran
14. Berpikir kritis
15. Problem Based Learning (PBL)
16. Kurikulum
17. Fungsi tutorial
18. Gaya-gaya belajar
11 | Tutorial 1

19. Paradigma baru


20. Evidence Based Medicine (EBM)
VI.

PEMBAHASAN LEARNING OBJECT


1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien
Pasien mengerti penyakitnya tanpa ada kesalahpahaman
Harus ada komunikasi dua arah
Dokter harus memberikan pengarahan dengan Bahasa yang

sederhana
Mengefisienkan waktu
Dokter tidak hanya mendiagnosis namun juga mendengarkan

keluhan pasien
Dokter harus menjadi pendengar yang baik
Hubungan antara dokter-pasien secara
komunikasi

verbal

dan

non verbal

efektif,menggunakan

sehingga

menghasilkan

pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya ,peluang dan


kendalanya

,sehingga

dapat

bersama-sama

dokter

mencari

alternatifuntuk mengatasi permasalahannya.


2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Mencari informasi kesehatan terbaru
Pembuatan smart card untuk mencari riwayat penyakit
Menjalin komunikasi dengan teman sejawat atau teman profesi lain
menggunakan media social dalam rangka berbagi solusi atau

pengalaman.
Memantau perkembangan pasien,pasien atau perawat rutin untuk

memberikan info tentang perkembangan penyakitnya.


Membantu dalam membangun Sistem Informasi Rumah Sakit(SIR)
secara luas.SIR sangat menolong untuk pertukaran infrmasi antar

rumah sakit.
Membantu dalam melakukan manajemen oleh perawat.untuk
mendata pasien,mengklasifikasikan pasien,serta laporan bertahap
mengenai kondisi dari pasien yang dirawat.

3. Kode Etik Kedokteran Indonesia


Sebuah panutan etik untuk dokter
Sebagai refrensi bagaimana dokter berprilaku
12 | Tutorial 1

Mengatur segala hal tentang sikap seorang dokter


Kode etik bagi seorang dokter,berisi peraturan lebih khususnya
adalah

kewajiban

yaitu,Kewajiban

Umum,Kewajiban

Dokter

terhadap Pasien ,Kewajiban Dokter dengan Teman Sejawat,dan


Kewajiban Dokter dengan dirinya sendiri.yang didalamnya ada
sekitar 17 pasal.dan semua itu harus dipahami dan diamalkan oleh
seorang dokter.
4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia
Tidak memahami penyakit pasien,lalai dalam mendiagnosis atau
lalai dalam mengambil keputusan.sehingga menyebabkan penyakit
pasien

bertambah

parah

bahkan

menyebabkan

kematian

(malpraktek).
Dalam melakukan pekerjaannya dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian
profesi.contoh,seorang dokter mempromosikan obat,alat,atau bahan

lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter.


Setiap
dokter
harus
menghindari
dari
sifat

diri,contoh,menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya.


Mematok harga pengobatan yang tidak wajar.
Menahan pasien agar tetap berada di RS dengan tujuan komersil
Menelantarkan pasien
Memberikan resep obat yang tidak sewajarnya
Tidak mempedulikan kesehatan diri sendiri
Menggurkan bayi,karena termasuk pelanggaran hak asasi manusia
Membedakan sikap atau pelayanan kepada golongan tertentu.

memuji

5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia


Standar

Kompetensi

Dokter

Indonesia

adalah

standar

minimal

kompetensi lulusan seorang dokter. Intinya, Standar Kompetensi Dokter


Indonesia merupakan landasan yang harus dimiliki oleh seorang dokter
agar tidak menyimpang dari kode etik kedokteran.

13 | Tutorial 1

Standar Kompetensi Dokter Indonesia sendiri memiliki 7 area


kompetensi yaitu:
a. Profesionalitas yang luhur
Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah memiliki moral,
beretika, dan displin serta sadar dan taat hukum dalam menjalankan
profesinya. Selain itu, seorang dokter harus berkeyakinan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Dan yang terpenting adalah seorang dokter
harus mampu berperilaku profesional.
b. Mawas diri dan pengembangan diri
Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah menerapkan mawas
diri dan terus-menerus secara berkesinambungan mengembangkan
pengetahuan yang ia miliki. Serta, seorang dokter benar-benar harus
mempraktekkan belajar sepanjang hayat (longlife learning).
c. Komunikasi efektif
Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu berkomunikasi
dengan pasien dan keluarganya, mitra kerja atau rekan profesi lain,
serta masyarakat secara baik dan efektif.
d. Pengelolaan informasi
Dengan kompetensi ini, seorang daokter harus mampu dan mau
megakses dan menilai informasi serta pengetahuan.
e. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu menerapkan
ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu
kesehatan

masyarakat/

kedokteran

pencegahan/

kedokteran

komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara


holistik dan komprehensif.
14 | Tutorial 1

f. Keterampilan klinis
Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melakukan prosedur
diagnosis dengan baik serta melakukan penatalaksanaan yang
holistik dan komprehensif.
g. Pengelolaan masalah kesehatan
Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melaksanaan promosi,
pencegahan dan deteksi dini terkait masalah kesehatan. Selain itu,
harus memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat.
6. Diagnosis yang Baik
Diagnosis adalah sebuah proses melakukan identifikasi kemungkinan
dari sebuah penyakit. Diagnosis merupakan proses pengidetifikasian
yang dapat membedakan suatu penyakit dengan penyakit lainnya. Proses
penegakan diagnosis membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit.
Proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Anamnesis
Anamnesis adalah bertanya kepada pasien atau yang mengenal pasien
terhadap kondisi keluhan atau ketidaknormalannya. Dalam prosesnya
dapat berupa bicara langsung melalui media seperti telepon atau email
atau melihat cataan terdahulu bila ada.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tidak melulu terjadi saat dokter menyentuh
pasieennya. Dokter juga bisa memeriksa fisik pasien dari cara pasien
berjalan, berbicara, mimik muka, bau nafas, bau badan, dll. Baru
kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada lokasi tubuh pasien yang
mungkin bisa didapatkan potongan teka-teki dari penyakitnya.
Sehingga pemeriksaan fisik dapat berupa observasi (melihat), palpasi
15 | Tutorial 1

(meraba), auskultasi (menggunakan stetoskop), dan menggunakan alat


bantu lain seperti otoskop, optalmoskop, dll.
c. Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan tambahan ini biasanya dikenal dengan pemeriksaan
laboratorium. Dapat berupa pemeriksaan darah, pencitraan dengan
rotgen, CT-Scan, MRI, dll.
d. Menegakkan Diagnosis Banding
Setelah ditegakkan suatu diagnosis, dokter tidak aka berhenti. Dokter
akan meneruskan proses kognitif untuk mencari diagnosis banding
yang juga mungkin dari gejala dan keluhan pada pasien. Dari
beberapa diagnosis banding yang ada, dokter akan mengerucutkan
diagnosis yang tidak kuat sehingga didapat sebuah diagnosis kerja.
Diagnosis kerja inilah yang dipakai oleh dokter sebagai dokter sebagai
dasar penanganan pasien.
e. Switch Diagnosis
Bila kemudian ada hasil pemeriksaan lain yang didapatkan
menunjukkan bahwa diagnosis bandinglah yang lebih tepat untuk
pasien, maka dokter akan merubah diagnosis kerjanya.
7. Komunikasi Teman Sejawat dan Profesi Lain

Komunikasi Dokter-Sejawat
Komunikasi antara dokter dan sejawatnya diatur dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia pasal 14 dan pasal 15. Yang dapat disimpulkan
bahwa seorang dokter harus memperlakukan sejawatnya sebagaimana
ia ingin diperlakukan. Dan seorang dokter tidak boleh mengambil alih
pasien sejawatnya, kecuali dengan persetujuaan dan prosedur yang

16 | Tutorial 1

etis. Dan hal yang paling penting bahwa kita harus saling berbagi dan
sharing terkait masalah yang mungkin tidak bisa dihadapi.

Komunikasi Dokter-Profesi Lain


Komunikasi seorang dokter dengan praktikisi kesehatan atau profesi
lain sangatlah penting. Seorang dokter tidak boleh menempatkan
profesinya lebih tinggi dibandingkan profesi yang lain. Karena
sejatinya keselamatan dan kesembuhan pasien tidak semata hanya
karena peran seorang dokter. Tetapi hal itu terjadi akibat adanya
koordinasi antara dokter, perawat, apoteker, dan tenaga-tenaga lainnya
yang ada di rumah sakit.

8. Praktek Mandiri
Seorang dokter yang ingin membuka praktek mandiri, haruslah memiliki
Surat Ijin Praktek. Perjalanan seorang sebelum bisa menjalankan prakterk
mandiri adalah :
a. Lulus program Sarjana-1 dan bergelar S.Ked
b. Melanjutkan pendidikan profesi hingga mendapatkan gelar dr.
c. Lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
d. Melakukan interensip selama 1 tahun
e. Mendapatkan surat ijin praktek mandiri
f. Registrasi ulang setiap 5 tahun untuk surat ijin praktek
9. Empati
Empati merupakan proses kejiwaan seseorang individu larut dalam
perasaan orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah
merasakan atupun mengalami apa yang dirasakan atu dialami oleh

17 | Tutorial 1

orang tersebut. Empati merupakan kelanjutan dari sikap simpati, yaitu

perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya itu.


Dapat juga diartikan sebagai perlakuan terhadap orang lain dengan
menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut. Menempatkan diri
seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa empati adalah
keharusan seorang dokter dalam menangani pasien. Dengan
berempati, dokter mampu meningkatkan pertumbuhan pasien dalam
hal kesucian, kebajikan, kasih dan hikmat spiritual. Tidak hanya itu,
dengan berempati dokter dapat menolong pasien untuk menjadi kuat,

mandiri, dan dapat melihat realitas kehidupannya.


Berempati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut
kepada pasien, tetapi juga dituntut untuk memiliki keterampilanketerampilan seperti berikut ini: mendengarkan aktif, responsif
terhadap kebutuhan pasien, responsif terhadap kepentingan pasien,
adanya usaha untuk memberikan pertolongan pada pasien, dan
dimulai dari diri sendiri.

Menurut Supranto (2001), ada 5 level dalam penerapan empati,


terutama dalam profesi dokter yakni dari level 0 sampai 5 seperti
diuraikan berikut ini:
a) Level 0 = Mengacuhkan pendapat pasien. Membuat pernyataan
yang tidak menyetujui pendapat pasien seperti ya, lebih baik
operasi saja sekarang!
b) Level 1 = Dokter mengenali sudut pandang pasien sambil lalu.
Aha, tapi dokter mengerjakan hal lain: seperti menulis,
menyiapkan alat alat dan lain lain.
c) Level 2 = Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit
(basa basi). Pasien berkata, Pusing saya ini membuat sulit
bekerja. Lalu dokter menanggapi, Ya. Bagaimana bisnis anda
saat ini?
18 | Tutorial 1

d) Level 3 = Dokter menghargai pendapat pasien. Contoh dokter


berkata, Anda bilang anda stress, apa yang membuat anda stress
akhir akhir ini? Apakah anda ingin menceritakannya lebih jauh?
e) Level 4 = Dokter menkonfirmasi pasien seperti,Anda sepertinya
sangat sibuk? Saya mengerti seberapa besar usaha anda untuk
menyempatkan berolahraga.
f) Level 5 = Dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengan
berkata, Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan kalian
berdua. Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan,
kemudian saat kehamilan berikutnya mereka sangat sangat
khawatir.
10. Cara Belajar Orang Dewasa
Cara berfikir yang lebih terarah pada bentuk pemecahan masalah
melalui pengarahan diri sendiri untuk di jadikan sebagai guru bagi
dirinya sendiri.Ketika kita menerapkan sistem adult learning maka
cara belajar kita tidak lagi seperti anak kecil yang hanya menerima
informasi secara rendah mentah tetapi dengan adult learning ini kita
diharuskan untuk dapat menggali secara dalam,segala sesuatu yang
berkaitan

dengan

informasi

yang

kita

dapat

dan

mempertanggungjawabkan.
Ciri-ciri:
1. Subjek didik selalu bertanya
2. Subjek didik mencari jawaban sendiri
3. Subjek didik bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya
4. Subjek didik termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan
minat dimana belajar akan memberikan kepuasan

19 | Tutorial 1

5. Orientasi subjek didik berpusat pada kehidupan,sehingga unit


pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan
subject matter
6. Pembelajaran adalah analisa pengalaman (experential learning)
7. Memiliki rasa takut gagal dalam konteks pembelajaran
8. Open minded
9. Rendah hati
10. Rasa ingin tahu tinggi

Tujuan :
1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dasar
2. Mahasiswa dapat mandiri dan bisa berpikir dewasa
3. Mahasiswa lebih dapat berpikir kritis
4. Mengasah pemikiran masalah secara tepat dan kritis
5. Membentuk dokter yang kompeten sesuai Standar Kompetensi
Dokter

Kelebihan
Membuat mahasiswa dapat mengarahkan dirinya sendiri,sehingga
mampu bersikap mandiri dalam mengambil sikap

Kekurangan
Dapat membuat mahasiswa menjadi tertekan akan apa yang dia
rasakan karena terbisaa untuk berpikir mandiri dalam menyelesaikan
problem yang dihadapi

20 | Tutorial 1

11. Komunikasi
Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni :
1. Pesan verbal
Pesan

verbal

adalah

jenis

pesan

yang

penyampaiannya

menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima


berdasarkan apa yang didengarnya.
2. Pesan non-verbal
Pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak
menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami
isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku,
mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan. Pada pesan
non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap
stimuli yang timbul.

Gangguan dalam komunikasi


1. Gangguan teknis
Gangguan yang terjadi selama proses perjalanan pesan dari
komunikator ke komunikannya, yakni mulai proses pengiriman
(transmit) hingga proses penerimaan (receive). Artinya, gangguan
terjadi pada saluran/media komunikasi.
2. Gangguan semantic
Gangguan yang disebabkan oleh adanya perbedaan makna yang
dipahami oleh sumber dan penerima. Biasa terjadi pada istilahistilah jargon atau rumit

Manfaat
1. Mengetahui, memahami semua informasi yang diperlukan

21 | Tutorial 1

2. Mempererat

tali

persaudaraan

antar

pribadi,

kelompok,

golongan,bangsa dan negara


3. Dengan komunikasi kita dapat mengetahui kebijakan dan
peraturan perundang-undangan Negara
4. Komunikasi berguna bagi organisasi atau kelompok guna
melakukan dan menciptakan kerjasama yang baik
5. Komunikasi dilakukan untuk proses sosial berwarga negara
6. Komunikasi juga berguna untuk mengambil keputusan yang tepat
12. Penelusuran Data Elektronik yang Benar

Memilah sumber yang terpercaya


Berfikir kritis dalam menyerap informasi
Merangkum Informasi
Informasi melalui kata kunci yang benar di google

13. Sejarah Ilmu Kedokteran

Pada zaman dahulu, masih mempercayai hal-hal magis sehingga


dukun menjadi pengobat saat itu dan yang menderita sakit keras

segera dibunuh karena dukun-dukun itu mempunyai jiwa psikopat.


Pada tahun 1990, ilmu kedokteran modern mulai muncul dan
berkembang pesat bersamaan dengan munculnya ilmu tentang obat
(farmakologi) di britania raya dan amerika serikat.

14. Berpikir Kritis

Berpikir argumen secara luas dan dapat dipertanggung jawab


Peka terhadap informasi yang didapat dan dapat mengaitkannya

dengan masalah yang ada.


Turut mencari solusi.
Tidak memihak apapun dan siapapun.
Ciri dari problem based learning (PBL)
Selalu menimbang jawaban dari mengapa dan bagaimana
Mengasah kemampuan otak untuk cepat tanggap.
Dapat menarik kesimpulan dan mengevaluasi secara mandiri.

15. Problem Based Learning


22 | Tutorial 1

a)
b)
c)
d)

Kelebihan dari PBL:


Merangsang pikiran mahasiswa untuk selalu berpikir kritis.
Belajar mandiri
Masalah dapat terselesaikan
Melatih komunikasi dengan meningkatkan kemampuan bahasa agar

mudah dipahami orang lain.


Kekurangan dari PBL:
a) Susah diterapkan untuk orang yang kurang bisa bersosialisasi.
b) Membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten.
c) Membutuhkan tempat yang nyaman dan kondusif.
16. Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu dari kata currere yang
bermakna berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha. Ada
pula yang berasal dari bahasa inggris yaitu berasal dari kata curriculum
yang memiliki arti rencana pelajaran. Secara umum pengertian kurikulum
merupakan seperangkat atau sistem perencanaan

dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas


belajar mengajar. Para ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang
definisi dari kurikulum:
a. Kerr, J.F ( 1968 )
Kurikulum merupakan semua pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah
maupun di luar sekolah.
b. Inlow ( 1966 )
Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh
pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari
pembelajaran yang sudah ditentukan.
c. Neagley dan Evans ( 1967 )
Kurikulum merupakan semua pengalaman yang telah dirancang oleh
pihak sekolah
d. Beauchamp ( 1968 )
Kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandunganya berisi
matapelajaran yang akan di ajarkan kepada peserta didik dengan

23 | Tutorial 1

melalui berbagai mata pelajaran, pilihn disiplin ilmu, rumusan


masalah dalam kehidupan sehari-hari.
e. UU No.20 Tahun 2003
Kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan untuk kurikulum di kedokteran sendiri secara umum
memuat hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan kedokteran di
Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih aktif
dari pada pengajarnya yang biasa disebut sebagai student center. Dengan
begitu tentunya mahasiswa juga di latih untuk belajar secara mandiri
dengan aktif menggali informasi dan akan kebenaranya.
17. Fungsi tutorial
Dari metode pembelajaran tutorial ini dapat menunjukan bahwa ini
merupakan salah satu bentuk aplikasi dari cara belajar orang dewasa
yaitu dengan belajar mandiri.Tutorial yang telah diselenggarakan di
fakultas kedokteran ini memiliki manfaat yang memang diharapkan baik
namun tidak dapat mengelak pula bahwa segala sesuatu metode
pembelajaran tentunya juga akan memiliki kekurangan atau kelemahan
pula. Beberapa berikut ini adalah fungsi yang ada dalam metode
pembelajaran tutorial:
a. Mengerti dan memahami akan masalah yang ada disekitar
b. Diskusi dan sharing antar sesama
c. Dapat memberikan solusi dari hasil diskusi
d. Mengasah komunikasi
e. Dapat melatih pola pikir kritis
f. Melatih diri untuk aktif
Sedangkan mengenai kelemahan dari metode tutorial ini tentunya
membutuhkan waktu yang lama untuk membahasanya, suasana yang
kurang kondusif, serta materi yang di dapat acak. Namun, meskipun
terdapat kelemahan dari metode pembelajaran ini tentunya masih banyak
keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari pada kelemahan atau

24 | Tutorial 1

kekurangannya

sehingga

cara

belajar

ini

cukup

efektif

untuk

diberlakukan.
18. Gaya-gaya belajar
Setiap manusia tentunya memiliki gaya belajar masing-masing
yang terkadang gaya belajar yang digunakan belum tentu sesuai dengan
orang lain. Karena perbedaan karakter dari setiap individu. Gaya belajar
yang ada terdapat 3 macam.
a. Visual
Ciri dari orang yang memiliki gaya belajar ini adalah lebih cepat
memperoleh informasi dengan cara melihat. Biasanya buku-buku yang
dimiliki penuh dengan coretan warna yang menarik.
b. Audiotori
Ciri dari individu yang mempunyai gaya belajar audiotori adalah
individu tersebut lebih mudah menerima informasi dengan cara
mendengarkan orang lain berbicara atau penyampaian informasi yang
didapat dengan suara. Biasanya orang dengan gaya belajar ini lebih
memilih belajar dengan mendengarkan musik ataupun mendengarkan
orang lain berbicara dan menjelaskan materi.
c. Kinestetik
Orang dengan gaya belajar kinestetik ini memiliki ciri bahwa untuk
mempermudah

memahami sebuah informasi atau materi dengan

cara memperagakanya atau dengan sentuhan.


19. Paradigma Lama dan Paradigma Baru Pendidikan Dokter
a) Definisi Paradigma Lama
Suatu pandangan umum dalam dunia pendidikan dokter yang
mengarah kepada cara- cara pengajaran bersifat konvensional. Yaitu
dosen sebagai pemberi materi sekaligus pusat dari proses belajar
mengajar.

Ciri-ciri Paradigma Lama :


-

Teacher Centered
25 | Tutorial 1

Potensi dari Mahasiswa kurang digali.

Belajar berdasarkan contohdan teori yang sudah terbukti secara


ilmiah.

Lebih

mengutamakan

memory

(menghafal)

dalam

pembelajaran.
-

Dosen cenderung terus menuntun dan mengarahkan apa saja


yang harus dilakukan dan dipelajari para mahasiswa.
-

Rasa percaya diri dalam diri mahasiswa kurang tumbuh secara


optimal.

Mental para mahasiswa untuk lebih inovatif dan bersikap


mandiri menjadi terhambat.

b) Definisi Paradigma Baru


Paradigma baru adalah suatu kurikulum yang berbasis masalah
(PBL) yang sangat berbeda dengan kurikulum konvensional, dimana
paradigma baru ini mengintegrasikan materi akademik dan profesi.
Selain itu, pada paradigma baru ini, peran teknologi informasi juga
ditingkatkan.

Penyebab
Ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

kedokteran

yang

terus

berkembang dengan temuan-temuan baru serta perkembangan


teknologi informasi harus diimbangi oleh para

calon dokter

maupun dokter yang sudah lulus. Kondisi ini diharapkan agar para
profesional

dokter

mampu

beradaptasi

dengan

kebutuhan

masyarakat yang dinamis (Sumber: Buku Pedoman Akademik


Fakultas Kedokteran Universitas Jember Tahun Akademik
2014/2015)
26 | Tutorial 1

Ciri-ciri Paradigma Baru Pendidikan Dokter

Student centered.

Belajar berdasarkan masalah.

Praktek atau skill lab diberi sejak awal (early clinical exposure)

Mahasiswa dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran.


Mengacu pada kurikulum nasional berbasis kompetensi dokter
pelayanan

primer

dengan

pendekatan

dokter

keluarga.

(Sumber:unisys.uii.ac.id)

Tujuan
Dengan menguasai teknik belajar menurut paradigma baru
pendidikan kedokteran, mahasiswa diharapkan nantinya mampu
belajar sepanjang hayat dan juga menguasai teknikberkomunikasi,
mulai dari komunikasi interpersonal sampai dengan melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak (paramedis, dokter dan petugas
kesehatan dan nonkesehatan lainnya) baik secara verbal atau
nonverbal maupun menggunakan teknologi informasi. (Sumber:
Pengantar Pendidikan Kedokteran Universitas Andalas)

Perbedaan :
SPICES

TRADITIONAL

Student centered

Teacher centered

Problem based

Pengumpulan informasi

Integrated

Disiplin pengetahuan

Community based

Hospital based

Elective

Program standar
27 | Tutorial 1

Systematic

Berdasarkan pekerjaan magang

Maksud dari kata tersebut adalah

Student Centered: pusat belajar ada pada mahasiswa

Problem

Based:

mahasiswa

belajar

melalui

masalah-masalah yangdipaparkan

Integrated: materi yang diterima mahasiswa sudah di


integrasi sehingga semakin mudah untuk dipahami

Community Based: kasus yang diberikan adalah kasus


yang terjadi pada masyarakat

Elective: materi yang diberikan pada mahasiswa sudah


diseleksi sesuai kebutuhan mahasiswa

Systematic: diberikan secara sistematik sesuai dengan tingkatan

20. Evidence Based Medicine


Dulu proses pendidikan kedokteran di Indonesia cenderung masih
tradisional dan sangat mengandalkan kuliah yang berpusat pada dosen,
yang cenderung menekankan pada transfer pengetahuan, bukan pada
pemfasilitasan pembelajaran. Proses pendidikan yang seperti itu sudah
tidak cocok lagi dengan tuntutan keadaan seperti ini. Untuk saat ini, di
dalam pendidikanya, dokter sangat harus di didik dan di tuntut untuk
belajar secara mandiri yang berkonsep pada konsep dasar belajar berbasis
bukti ilmiah ( evidence based medicine ), yang bertujuan agar mahasiswa
kedepanya dapat benar-benar siap dan mampu untuk menjadi seorang
dokter yang dapat membantu pasien sesuai dengan yang diharapkan.
Penerapan evidence based medicine dalam pembelajaran mahasiswa
diantaranya:
a. Dalam menyusun dan memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah
28 | Tutorial 1

b. Menelusuri informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang


dihadapi
c. Menelaah terhadap bukti-bukti ilmiah yang di dapat
d. Penerapan hasil-hasil penelaah bukti-bukti ilmiah tadi yang sudah
dipercaya ke dalam praktek pengambilan keputusan
e. Kemudian pengevaluasian terhadap efficacy dan effectiveness
Jika dilihat dari penerapan evidence based medicine tentunya
terdapat sebuah keuntungan bagi masyarakat tentang isu-isu malpraktrek
akan berkurang sehingga masyarakat dapat berobat dengan tanpa rasa
khawatir.

VII.

KESIMPULAN
Sebagai mahasiswa kita memerlukan skill komunikasi yang efektif
agar kelak dapat berkomunikasi dengan baik antara dokter dan pasien.
Komunikasi diperlukan untuk menunjang karir seorang dokter dalam
mengdiagnosis apa saja yang dikeluhkan pasiennya. Komunikasi adalah
sebuah proses pengiriman informasi dari si pemberi informasi kepada si
penerima informasi. Apabila sebuah komunikasi berjalan efektif, maka hasil
(feedback) dari sebuah komunikasi tersebut positif.
Perubahan paradigma yang terjadi pada bidang kedokteran
membuat kita sebagai mahasiswa kedokteran harus dapat menyesuaikannya.
Penyesuaian tersebut dapat dimulai dari metode belajar kita yang harus
selaras dengan paradigma baru saat ini agar tidak terjadi kesalahan dalam
menjalankan profesi kita sebagai dokter. Contohnya saja dengan menerapkan
metode Adult learning (cara belajar orang dewasa), Self directed learning
(mandiri), Critical thinking (berpikir kritis), dan SPICES. Selain itu, kita
harus mengetahui Standar Kompetensi Dokter dan Kode Etik Kedokteran
Indonesia sebagai dasar dari profesi seorang dokter. Juga agar kita dapat
diterima dengan baik dan dipercaya oleh masyarakat.
29 | Tutorial 1

30 | Tutorial 1

Anda mungkin juga menyukai