Oleh :
Trustha Dwiratna
Kelas : TIKM B
NIM : 08/279085/PTK/5670
FAKULTAS TEKNIK
2009
PERANCANGAN ATAU PEMBUATAN PERALATAN PENGOLAH MINYAK ATSIRI
BERBAHAN BAKU DAUN CENGKEH DI SAMIGALUH KULONPROGO YOGYAKARTA
A. Pendahuluan
Perancangan alat pengolah minyak atsiri ini digunakan untuk mengolah bahan
baku berupa daun cengkeh. Bahan baku ini terdapat di Kecamatan Samigaluh
Kabupaten Kulonprogo Propinsi D.I. Yogyakarta. Sebelum lebih jauh merancang alat
pengolahnya terlebih dahulu kita kenalkan tentang Kecamatan Samigaluh.
1. Sekilas tentang Yogyakarta
a. Gunung Api Merapi dan lereng gunung api, terletak di bagian utara DIY
pada ketinggian ± 500 m hingga ± 2.911 m, dengan susunan material
dari endapan aktivitas Gunung Api Merapi.
b. Dataran Aluvial, terletak di bagian tengah membentang ke selatan DIY
hingga Samudra Indonesia. Wilayah ini mempunyai topografi datar-
hampir datar, sehingga merupakan lahan yang baik untuk permukiman
dan pertanian.
c. Pegunungan Kulon Progo yang terletak di bagian barat DIY dengan
batas bagian timur adalah lembah progo dan bagian selatan dibatasi
oleh dataran aluvial pantai. Wilayah ini mempunyai lereng curam-
hingga sangat curam sehingga proses erosi dan longsor sering terjadi
dan perlu tindakan konservasi tanah.
d. Dataran Tinggi Gunungkidul, yang meliputi bagian tenggara DIY. Bagian
utara daerah ini dibatasi oleh pegunungan Batur Agung dengan garis
yang terjal dan memanjang. Bagian tengah merupakan ledok Wonosari
dengan topografi datar bergelombang dan pada bagian selatan
merupakan perbukitan karst yang disebut Gunung Sewu. Lereng
perbukitan karst tersebut curam dan merupakan lahan kritis.
Teknologi yang dipakai adalah dengan penyulingan uap dan air (Water and
steam Distillation). Bahan baku yang akan diproses ditempatkan dalam suatu
tempat yang bagian bawah dan tengah berlobang-lobang yang ditopang di atas
dasar alat penyulingan. Bagian bawah alat penyulingan diisi air sedikit di bawah
dimana bahan ditempatkan. Air dipanaskan dengan api. Air juga dapat dipanaskan
dengan uap jenuh yang basah dan bertekanan rendah. Bahan baku tanaman yang
akan disuling hanya terkena uap, dan tidak terkena air yang mendidih.
Air keluar
Air masuk
Air pendingin
Minyak atsiri
Api pemanas/ampas
kering daun cengkeh
Kapasitas produksi peralatan minyak atsiri ini adalah untuk mengolah bahan
daun cengkeh sebanyak 25 kg untuk sekali proses(sistem batch).
1. Modal/Investasi
Modal untuk membuat alat produksi, membeli bahan baku serta mendirikan
pabrik minyak atsiri daun cengkeh sebesar 75 juta rupiah.
2. Masuk Jenis Industri Kecil Menengah
Dilihat dari modal yang ada, maka dapat digolongkan pada jenis industria kecil
dan menengah.
E. Dimensi Peralatan Proses Produksi
1. Kapasitas
Kapasitas produksi peralatan minyak atsiri ini adalah untuk mengolah bahan
daun cengkeh sebanyak 25 kg untuk sekali proses(sistem batch).
2. Harga
Harga 1 set peralatan produksi minyakatsiriberbahan baku daun cengkeh adalah
30 juta rupiah.
3. Prosedur Pembuatan
a. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Peralatan Patri
b. Tang
c. Las acytelin
d. Gerinda
e. Las busur stainless stell
f. Alat ukur
2. Bahan
a. Plat stainless steel, dipakai untuk membuat
1. Tabung tempat mengukus daun kayu putih dan angsangnya.
Tutup tabung berbentuk kerucut.
2. Tabung kondensor.
b. Pipa tembaga, untuk membuat saluran uap dari tabung pemanas air
(steam air) ke tabung pengukus daun kayu putih. Pipa saluran steam
kayu putih dari tabung pengukus menuju ke kondensor. Pipa
melingkar pendingin di dalam kondensor sampai keluar menuju
botol penampung hasil.
c. Besi siku 4 x 4 cm untuk membuat dudukan tabung dan kondensor.
d. Kran untuk mengatur besar kecil aliran stem dan air
e. Termometer untuk mengetahui suhu kerja peralatan
f. Selang plastik untuk jalannya air dari drum penampung menuju
kondensor dan sebaliknya.
g. Pompa air untuk memompa air dari tempang penampung
pendinginan menuju ke kondensor sehingga air bisa bersirkulasi.
h. Drum plastik untuk tempat air pendingin.
i. Kompor gas/tungku tempat bahan bakar kayu, untuk memanaskan
tabung pemanas air.
j. Tabung gas dan bahan bakar lpg sebagai sumber bahan bakar proses
penyulingan bila memakai kompor.
k. Botol penampung hasil penyulingan minyak atsiri
l. Botol kemasan minyak atsiri
b. Proses pembuatan
1. Peralatan yang akan dibuat antara lain: Destilator, Kondensator,
Separator, Tabung penampung air, Cerobong.
2. Peralatan yang beli berupa : Pompa air pendingin, Penampung minyak
atsri, Boiler, Tangki air boiler, Pelunak air, Pompa air boiler, Bak
penampung air, Kipas penghisap cyclone, Cyclon.
3. Pembuatan tabung pemanas air dan pengukus daun kayu putih. Tabung
pemanas berada di bawah tabung pengukus. Pada tabung pengkus
dipasang 3 angsang sebagai tempat menaruh daun kayu putih. Tujuan
penambahan angsang adalah supaya tekanan saat destilasi tidak terlalu
tinggi, dan uap air yang di hembuskan bisa mencapai susunan daun kayu
putih yang paling atas. Diameter tabung pemanas adalah 26 cm dan
tinggi 15 cm. Gambar seperti terlihat di bawah ini. Untuk tabung
pengukus diameter 20 cm tinggi 30 cm.
4. Pembuatan angsang dalam tabung pengukus. Berbentuk lingkaran
dengan diameter 20 cm. Bersamaan dengan pembuatan dudukan
angsang di tiga titik dalam dinding tabung pengukus.
5. Pemuatan tutup kerucut pada kedua tabung. Dengan ukuran diameter
alas 20 cm dan tinggi 10 cm.
6. Pembuatan tabung kondensor. Diameter 40 cm tinggi 60 cm.
Bersamaan dengan membuat saluran masuk dan buang air pendingin
dengan memasang kran pengatur.
7. Pembuatan dudukan peralatan agar tertata dengan baik dan tidak
mudah bergeser.
Keterangan :
A : Kompor pemanas
B : Dudukan Tabung pemanas air
C : Tabung pemanas air
D : Tabung destilasi dengan 3 angsang
E : Termometer
F : Saluran uap
G : Pipa pendingin
H : Tabung kondensor
I : Saluran air pendingin masuk
J : Saluran air pendingin keluar
K : Tabung penambung minyak atsiri
L : Dudukan kondensor
1. Langkah Persiapan
- Mengontrol keadaan baud dan mur pengikat pada penutup ketel penyuling.
- Membersihkan lingkungan dan menjauhkan material yang dapat
mengakibatkan kebakaran ataupun mengakibatkan kecelakaan kerja.
- Membersihkan / menyingkirkan abu pembakaran didalam tungku, agar tidak
mengganggu didalam proses pemanasan.
- Menata bahan bakar kayu / daun kering yang akan digunakan didalam
proses penyulingan, sehingga dapat mempermudah didalam pengambilan
dan proses pembakarannya.
- Mengontrol pembatas / pengaman disekitar ketel penyuling apakah dapat
berfungsi dengan baik.
- Menggunakan pakaian kerja yang sesuai untuk memberikan rasa nyaman
didalam bekerja.
2. Langkah pengoperasian
- Masukanlah air secukupnya kedalam ketel penyuling agar selama
pengoperasian tidak perlu menambahkannya.
- Letakanlah angsang penyangga bahan baku kedalam ketel penyuling tidak
boleh miring dan pas pada kedudukannya.
- Masukanlah bahan baku daun cengkeh yang telah disortasi dan ditimbang
sesuai dengan kapasitas ketel penyuling.
- Nyalakan api pemanas sesuai dengan bahan bakar ( kayu, daun kering,
minyak dan gas ) yang digunakan, agar api pemanas tepat pada
kedudukannya.
- Operasikan ketel penyuling selama waktu yang ditentukan.
3. Pengendalian Proses
- Penambahan kayu bakar/ daun kering sebagai bahan bakar disesuaikan
dengan kapasitas tungku, sehingga suhu didalam ketel akan stabil.
- Gunakanlah tongkat pendorong / penjepit daun / sekop panjang, untuk
menghindari panas disekitar tungku.
- Kontrol pada tutup ketel penyuling, pipa-pipa uap jangan sampai ada
kebocoran, yang dapat berakibat mengurangi rendemen produk.
- Kontrol air pendingin pada bak pendingin (kondensor) agar airnya terus
terjaga kapasitas atau alirannya.
- Kontrol drum separator (pemisahan minyak dengan air destilat), agar
berfungsi sesuai dengan yang dikehendaki.
- Lakukan pembukaan kran pengaliran minyak cengkeh secara berkala dan
tepat waktu.
- Letakkan hasil / produk minyak daun cengkeh ditempat yang aman.
4. Shut down
- Matikanlah api pemanas dengan menghentikan pemasukkan bahan bakar
kayu / daun kering.
- Biarkan ketel penyuling dingin dengan sendirinya, ketel penyuling jangan
dibuka dalam keadaan masih panas.
- Biarkan air pendingin mengalir, agar kondensasi destilat masih tetap
berlangsung, untuk menambah rendemen minyak daun cengkeh.
- Buka aliran minyak cengkeh pada separator dan wadahkan pada ember
jangan sampai tumpah.
- Bila ketel telah dingin bukalah penutup ketel dan keluarkan daun cengkeh
yang telah tersuling, angsang dan bukalah kran pembuang air didalam ketel
sehingga air dalam ketel habis.
- Bersihkanlah ketel penyuling dengan air bersih, sehingga siap dipergunakan
diproses selanjutnya.
G. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi relatif tidak terlalu
banyak. Tenaga untuk proses produksi hanya membutuhkan 3 orang per proses
penyulingan. Jika dalam 1 hari perusahan melakukan 2 kali proses penyulingan maka
diperlukan 6 orang pekerja tidak tetap per hari per ketel (diasumsikan pengusaha
memiliki dua buah ketel). Para pekerja tersebut biasanya dibayar secara borongan
untuk satu kali proses penyulingan. Proses penyulingan tersebut membutuhkan
waktu antara 6 sampai 8 jam dan dalam satu hari dapat dilakukan 2 hingga 3 kali
penyulingan per ketel.
H. TROUBLE SHOOTING
1. Peringatan (Warning)
a. Langkah Persiapan
- Persiapkan bahan baku, bahan bakar dan air pendingin serta perangkat /
peralatan yang lainnya, sehingga didalam proses penyulingan tidak
terganggu.
- Tambahkan alat-alat kontrol suhu dan tekanan pada ketel penyuling,
sehingga tahu kondisi didalam ketel penyuling.
- Berikan termometer ruang / dipasang disekitar ketel penyuling untuk
mengetahui suhu disekitar ketel penyuling, untuk mendapatkan
kenyamanan kerja.
- Pasangkan isolasi pada badan ketel, tutup ketel dan pipa-pipa uap,
sehingga tidak terjadi sentuhan yang panas apabila operator
menyentuh, dan suhu disekitarpun menjadi lebih nyaman.
- Bak pendingin yang cukup dalam hendaknya diberi pengaman /
pembatas, sehingga tidak akan terjadi kecelakaan disekitarnya, bila
perlu diberi tutup.
b. Pengoperasian ketel penyuling
- Sortasilah bahan baku sebelum dimasukkan kedalam ketel penyuling,
jika terdapat bahan lain/ benda asing yang terikut, yang berakibat
turunnya kualitas minyak cengkeh yang dihasilkan.
- Kontrol thermometer dan manometer yang terpasang pada tutup ketel
penyuling, apakah masih berfungsi dengan baik.
- Kontrollah besar kecil api pemanas agar tidak terjadi over heat
ataupun low heat, yang bisa mengakibatkan turunnya kualitas produk
minyak cengkeh.
- Jangan terdapat bahan / material yang mudah terbakar disekeliling ketel
pemanas, karena dapat menyulut terbakarnya pabrik penyulingan
minyak daun cengkeh.
- Aliran air pendingin pada kondensor selalu dikontrol agar proses
pendinginan uap dapat maksimal.
- Tutuplah ketel penyuling dengan kuat dan kontrol dari kebocoran agar
tidak terjadi kehilangan uap yang berakibat rendemen dari minyak
cengkeh berkurang.
c. Mematian ketel pemanas
- Matikan api pemanas pada penyulingan minyak cengkeh, sehingga
proses pemanasan akan berhenti.
- Tutuplah tungku pemanas dengan penutup dari plate besi, sehingga
suplai oksigen yang masuk tidak ada dan api akan mati.
- Jangan sekali-kali membuka tutup ketel penyuling dalam keadaan panas
apalagi masih dalam keadaan api masdih hidup.
d. Petunjuk umum
1. Lakukan pemeriksaan awal mesin dan peralatan yang akan digunakan,
apakah sudah layak pakai atau belum.
2. Persiapkan bahan baku yang akan diproses penyulingan, yakinkan telah
disortasi terlebih dahulu.
3. Persiapkan bahan bakar kayu / daun kering yang akan digunakan,
yakinkan telah kering sehingga dapat mudah terbakar dan tidak
menimbulkan kematian api ditengah-tengah proses penyulingan.
4. Selama proses penyulingan selalu diadakan pengontrolan :
i. Keadaan besar kecilnya api pemanas.
ii. Kebocoran uap pada ketel penyuling dan pipa-pipa uap.
iii. Keadaan air pendingin pada bak air (kondensor)
iv. Keadaan separator (pemisah minyak atisiri dengan destilat),
v. Pengontrolan waktu, suhu dan rendemen minyak cengkeh.
5. Lakukan untuk mematikan api pemanas apabila dirasa minyak yang
terkandung ( rendemen ) sesuai dengan standar.
6. Keluarkan bahan baku yang telah selesai penyulingan, setelah ketel
sudah da;lam keadaan dingin.
e. Pertanyaan umum
1. Bagaimana cara mengukur kadar air bahan baku dan kadar air minyak
cengkeh yang diperoleh.
2. Perhitungan % yield ( rendemen minyak cengkeh ) yang dihasilkan perlu
dihitung dengan rumus. Tuliskan rumus perhitungannya.
3. Bagaimana cara menghitung beaya operasional / beaya kerja ( fixed
cost dan variable cost) pada industri kecil minyak cengkeh. Dan
bagaimana cara menghitung keuntungannya.
4. Analisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi : rendemen minyak
atsiri dan kualitas minyak cengkeh yang dihasilkan.
5. Kembangkan konstruksi penyulingan daun cengkeh, sehingga
memperoleh minyak atsiri cengkeh yang berkualiatas tinggi.
Dalam hal ini akan diuraikan dua bagian layout yaitu peralatan dan organisasi
bisnis pada pabrik minyak atsiri.
I. LAYOUT PERALATAN
2. Metoda Layout
Pembangunan pabrik baru memang diharuskan membuat perbaikan
atau layout baru, sehingga menghilangkan pemborosan, cara analisis
layout, sebagai berikut :
a. Analisis Perencanaan
Pada analisis perencanaan ini adalah untuk mengetahui berapa
ukuran atau mengetahui jumlah setiap peralatan yang akan diperlukan,
sehingga peralatan yang kita rencanakan adalah sesuai yang dibutuhkan.
Salah satu contohnya bila kita akan membutuhkan alat destilasi, maka
langkah – langkahnya sebagai berikut :
Rencanakan bahan baku, dengan data sebagai berikut :
Bahan baku dari daun cengkeh kering, dengan kapasitas 100 Kg, ρ cengkeh
0,3 Kg/ L,dan kadar rendemen 1,5 %, destilasi yang dipakai jenis
destilasi air ( rebus ), maka dapat diselesaikan :
= 333,33 liter
= 2 X 333,33
= 666,67 liter
= 3 X 333,33
= 999,99 liter
≈ 1000 liter
≈ 1 m³
= 2 X 1000 liter
= 2000 liter
= 2 m³
a.5. Penentuan Bahan Destilasi
π. D².
V = ------------ H
V = --- D² ( 2 D )
= 0,5 π D³
V = 0,5 X 3,14 X D³
D³ = V : ( 0,5 X 3,14 )
D = ³√ 1,274
= 1,1 m
1 Destilator 1 Baru
2 Kondensator 1 Baru
3 Separator 1 Baru
7 Boiler 1 Baru
8 Tangki air boiler 1 Baru
13 Cyclon 1 Baru
14 Cerobong 1 Baru
1 Komputer 3 Baru
3 Lemari 2 Baru
Perlengkapan ruang
5 2 set Sudah ada
tamu
6 Kendaran 2 Baru
J. URAIAN TUGAS
1. Manager :
2. Bagian Keuangan
3. Bagian Pemasaran
4. Bagian Produksi
5. Pengawas
a. Mengawasi jalannya proses produksi, mulai dari bahan baku, proses dan inventori
pada usaha minyak atsiri.
b. Inventarisasi bahan baku, tenaga kerja, sarana dan prasarana proses, waktu
proses, dan utilitas di proses produksi.
K. Daftar Pustaka
1. Hardjono Sastrohamidjojo; Kimia Minyak Atsiri, Gajah Mada University Press, Juli
2004.
2. Web Site Pemda DIY : www.pemda-diy.go.id
3. http://www.bi.go.id/sipuk/id/lm/atsiri/produksi.asp.
4. Materi perkuliahan, Proses Produksi Minyak Atsiri