Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom, ataupun ion dari dua zat atau
lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran, karena suasananya dapat berubah-ubah.
Disebut homogen, karena susunan dapat begitu seragam, sehingga tak dapat diamati
adanya bagian-bagian yang berlainan. Medium pelarut disebut (solvent) dan zat terlarut disebut
zat pelarut (solute).
Kelarutan suatu zat yang melarut adalah kuantitas zat tersebut yang menghasilkan suatu
larutan jenuh dengan sejumlah tertentu pelarut.
(Keenan, 1984)
Keenan, 1984, Ilmu Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta
Suhu
Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut dengan suhu yang lebih
tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih rendah.
Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada
suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal
ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.
Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah. Sebaliknya, benda padat lebih
mudah larut bila suhu pelarutnya tinggi. Sifat ini membantu kita ketika membuat minuman. Bila
ingin membuat minuman dingin, kita harus melarutkan gula pasir terlebih dahulu kedalam air
panas, baru kemudian ditambahkan air dingin.
Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibandingkan dengan zat terlarut
yang berukuran besar.
Pada zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat terlarut dengan pelarut semakin
banyak. Akibatnya, zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut daripada zat telarut berukuran
besar.
Volume pelarut
Voleme pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
Pengadukan
Pengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin
sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.