2015
DISUSUN OLEH :
Nusrini Rahma Nasir (110 213 0014)
Andi Nurdindayanti B (110 213 0015)
Ayuni Warhamni M (110 213 0054)
Devi Indah PermatasarI (110 213 0055)
Siti Nurhandayani (110 213 0124)
Nur Azizah (110 213 0125)
Irmayanti (110 213 0150)
Fadhlan Auliah Budiamin (110 213 0151)
PEMBIMBING :
Dr. dr. H. Nasrudin A M, Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESUA
MAKASSAR
2016
BAB I
LAPORAN KASUS
A. GAMBARAN UMUM
Lokasi
: RS. Khadijah 1. Makassar (Jalan Kartini)
Pembimbing
: Dr.dr. H. Nasrudin AM, SpOG
Kelompok
: Tujuh (VII)
Jadwal Observasi
B. LAPORAN KASUS
1. ANTENATAL CARE
I.
Pengkajian Data
Hari/tanggal
: 4 Maret 2016
Jam
: 08.00- selesai
Tempat
: RSIA Khadijah 1
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama
: ny. Murniati
Umur
: 26 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : jl. Rajawali Lr. 1313 no. 7
2. Keluhan Utama
Pasien merasakan tidak ada gerakan bayi sejak 1 minggu
terakhir, keputihan sejak awal kehamilan.
HPHT
: 13 Juni 2015
Perkiraan Kelahiran: 20 Maret 2016
cm,
dan
2852gram
Leopold II
taksiran
berat
janin
4. Pemeriksaan USG
Tampak gambaran Halo sign, serta terlihat spalding sign pada
kepala janin
Jantung janin tidak terlihat berdenyut saat pemeriksaan.
C. Assesment
G3P1A2 UK 32 minggu
KJDR (Kematian Janin dalam Rahim)
D. Tindakan
Kuretase
B. INTRA NATAL CARE
PENGKAJIAN DATA
Hari/tanggal
: Jumat, 4 Maret 2016
Pukul
: 10.00 WITA
Tempat
: Rumah Sakit Ibu dan Anak Khadijah I
Data subyektif
1. Biodata
No. RM : XX-XX-XX
Nama : Ny. K
Nama suami : Tn. R
Tanggal Lahir : 10 Februari 1981
Umur : 35 thn
Riwayat Obstetrik : G4P3A0
2. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut berulang hilang timbul.
3. Riwayat menstruasi
Menarche 14 tahun, lama haid 7 hari, teratur
HPHT ?-6-2016. Perkiraan partus ?-3-2016
4. Riwayat perkawinan
Menikah
5. Riwayat obstetrik :
2002 G1 PPN , laki-laki, 2,6 kg
2006 G2 PPN , perempuan, 3,5 kg
2012 G3 PPN , perempuan, 2,5 kg
2016 G4
6. Riwayat Ante Natal Care 3 kali di puskesmas, tidak ada riwayat TT,
tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma maupun alergi.
Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Kala III :
- Terjadi pada pukul 10.15
- Terjadi jam
- Placenta sulit terlepas (Retensio Placenta)
- Perdarahan : 50 cc, sebab: plasenta
- Tali pusat : panjang, putih, terpilin
- Pimpinan dan terapi : Peregangan Tali Pusat Terkendali, Massase Injeksi
oksitosin 10 IU/IM dilakukan sebanyak 2 kali hingga akhirnya dilakukan
-
drips intravena.
10.50 WITA dilakukan manual placenta.
Placenta lahir kesan tidak lengkap, tali pusat putih, licin, terpilin,
Kala IV :
- Kontraksi uterus baik
- Tinggi fundus setinggi umbilicus
- Masih terdapat perdarahan pervaginam
- Placenta lahir kesan tidak lengkap.
- Tekanan darah 110/70 mmHg
- Nadi 80 kali permenit
Pimpinan dan terapi : IVD cetotaxim, drips metronidazole, asam mefenamat,
intrion.
3. POSTNATAL CARE
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Nur Rakhmah
Umur
: 27 tahun
Tanggal lahir
: 19 Oktober 1988
No. RM
: 05 27 17
Diagnosa : Partus aterm
Ruptur Perineum tingkat II
2. TABEL MASA NIFAS
Nama
: Ny. N
Tgl/bln/tahun lahir
: 04 Maret 2016
Pukul
: 12.45
BBL
: 3000 gram
PBL
: 48 cm
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Dg. Tata, Kompleks Hartaco Indah
Nama Ibu
: Ny. N
Nama Ayah
: Tn. A
Nama dokter
: Dr.dr. H. Nasrudin AM, SpOG
No. RM
: 05 27 17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin
Kehamilan (graviditas) adalah masa yang dimulai dengan
Masuknya
atau
tertanamnya
hasil
konsepsi
ke
endometrium
postmature,
sedangkan
kehamilan
28-36
minggu
(premature)
4. Tanda dan gejala kehamilan
a. Tanpa diduga hamil
Amenorhea
Mual(nausea) dan muntah (emesis)
Ngidam
Sinkope/Pingsan
Payudara tegang
Miksi
Konstipasi/Obtsipasi
Pigmentasi Kulit
Epulis
Penampakan pembuluh darah vena
b. Tanda tidak pasti
Rahim membesar sesuai UK
Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
- Tanda hegar
: perlunakan ismush
- Tanda goodel
: perlunakan serviks
- Tanda Chadwick : warna keunguan
- Tanda piscasek : pembesaran perut yang asimetris
- Braxton hick
: kontraksi karena peningkatan
-
sebagian
Doppler
Dilihat dengan ultrasonografi
Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk
a.
abortus
b.
Kehamilan berumur 22-28 minggu dengan berat janin 500-1000
gr disebut imatur
c.
Kehamilan berumur
otot-otot
rahim,
estrogen
dan
progestrogen
fungsi uterus
Serviks
Serviks menjadi
lunak
kurang
lebih
minggu
karena
Ovarium
Sebelum kehamilan, ovarium tidak memproduksi sl telur,
korpus luteum tetap memproduksi hormon(kehamilan 10-12
minggu)
Vagina
Estrogen menyebabkan mukosa vagina lebih gelap, sekresi
vagina berlebihan, karena darah ke vagina berlebiha maka
membesar
putting
siap
lebih
untuk
kencang,
laktas,
aerola
timbul
tanda
lebih
besar
keempat.
Sistem pernafasan
Secara umum perubahan
pernafasan
pada
ibu
hamil
jantung
akibat
peningkatan
volume
darah
dan
daya
Iksaruddin
(2009)
mendifinisikan
antenatal
care
adalah
kesehatan
yang
diterima
oleh
ibu
hamil
selama
kesehatan
Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
Memperoleh informasi
kehamilannya
Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan
Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan
dasar
keselamatan
tentang
ibu
kesehatan
hamil
dan
ibu
bayi
dan
yang
dikandungnya.
Jadi tujuan dari antenatal care adalah untuk meyakinkan bahwa
kehamilan ibu tidak berkomplikasi sehingga dapat melahirkan bayi
yang hidup dan dengan keadaan sehat. Jika ternyata ditemukan risiko-
alat
kontrasepsi,
riwayat
imunisasi,
dan
riwayat
pemeriksaan
abdomen,
pemeriksaan
dalam
dan
rongga
panggul
menjadi
lebih
lunak,
sehingga
tidak
trimester
pertama,
yang
perlu
diperhatikan
dalam
Koitus
Kebersihan dan pakaian
Diet dan pengawasan berat badan
Perawatan gigi geligi
Imunisasi
Merokok dan alcohol
mendtar
dan
seksresinya
serviks
untuk
pembukaan lengkap.
Terbagi menjadi dua fase yaitu :
- Fase laten : pembukaan serviks, berlangsung lambat, sampai
pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam
- Fase Aktif : berlangsung selama 6 jam
b. Kala II(Kala pengeluaran janin)
Pada kala II his menjadi kuat dan lebih cepat, kira kira 2-3 menit sekali,
karena biasanya dala hal ini kepala jani sudah masuk ruang panggul,
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul.
Kemudian perineum terasa menonjol, labia membuka, kepala janin
tampak pada vulva waktu his. Bila dasar panggul sudah berelaksasi,
kepala janin tidak masuk lagi diluar his dan
kekuatan maksimal
simfisis
atau
fundus
uteri.
Seluruh
placenta
disertai
dengan
pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi masa nifas dapat
mencegah kematian beberapa ini.
3.
4.
c.
rujuk
bila
perdarahan berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah (hipotermia.
b. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda- tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan perhatikan tanda- tanda
penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari - hari.
c. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda- tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan perhatikan tanda- tanda
penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari- hari.
d. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
1. Menanyakan pada ibu tenyang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami.
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
e. Proses laktasi dan menyusui
1. Fisiologi laktasi
Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar
estrogen yang tinggi. Pada hari ke dua atau ke tiga pasca persalinan,
kadar estrogen dan progesterone turun drastis, sehingga pengaruh
prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.
Dengan menyusukan lebih dini, terjadi perangsangan putting susu,
terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar.
Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu
reflex prolaktin dan reflex aliran timbul akibat perangsangan putting susu
oleh hisapan bayi.
a. Refleks Prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung syaraf peraba yang terdapat pada
putting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut afferent
dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofise anterior
untuk mengeluarkan hormone prolaktin ke dalam darah. Melalui
sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar (alveoli) untuk memproduksi air
susu. Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi
berkaitan dengan stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas dan
lamanya bayi menghisap.
b. Refleks Aliran (Let down refleks)
Rangsangan yang ditimbulkan oleh
bayi
saat
menyusu
selain
polos
yang
mengelilingi
alveoli
dan
duktulus
berkontraksi
sehingga menguras air susu dari alveoli, duktulus, dan sinus menuju
mempengaruhi
prolaktin
juga
hipofise
anterior
mengeluarkan
mempengaruhi
hipofise
posterior
hormone
mengeluarkan
bawang.
Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.
b. Ketenangan Jiwa Dan Fikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang
selalu berada dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri
dalam berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan
volume
ASI
bahkan
tidak
akan
terjadi
produksi
ASI.
Untuk
kurang
menjalankan
istirahat
fungsinya,
akan
dengan
mengalami
kelemahan
demikian
pembentukan
dalam
dan
Apabila
hormone
ini
terganggu
dengan
sendirinya
akan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
menyusui
g. Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan
ASI
h. Bayi bertambah berat badannya.
4. ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan,
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the dan
air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur
susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai
diberikan makanan tambahan pendamping ASI ( MP ASI ). ASI dapat
diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
berongga
sehingga
memungkinkan
bentuk
protein
yang
cepat
ini
direfleksikan
dengan
perubahan lokasi uterus, yaitu uterus turun dari abdomen dan kembai
menjadi organ panggul. Segera setelah pelahiran, tinggi fundus uteri
(TFU) terletak sekitar dua per tiga hingga tiga per empat bagian atas
antara simfisis pubis dan umbilikus. Letak TFU kemudian naik, sejajar
dengan umbilikus dalam beberapa jam. TFU tetap terletak kira-kira
sejajar (atau satu ruas jari di bawah) umbilikus selama satu / atau dua
hari dan secara bertahap turun ke dalam panggil sehingga tidak dapat
dipalpasi lagi di atas simfisis pubis setelah hari kesepuluh pasca
partum
TFU dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi
TFU
Bayi Lahir
Setinggi Pusat
2 jari bawah
Placenta Lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
c. Serviks
pusat
Pertengahan
pusat simfisis
Tidak teraba di
atas simfisis
Bertambah kecil
Normal
Berat
Uterus
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
menunjukkan
banyaknya
vaskularitas
serviks.
Serviks
Perubahan Lochea
Lokia
Rubra
Waktu Warna
1-3 hari Merah
Ciri-ciri
Terdiri dari sel
kehitama
desidua,
verniks
caseosa,
rambut
lanugo,
sisa
mekoneum
Sanguinol
enta
kekuning
lendir
Serosa
7-14
an
Kekuning
Lebih
sedikit
hari
an/
darah
dan
kecoklata
lebih
banyak
serum,
juga
terdiri
dari
leukosit
dan
robekan
laserasi
Alba
>14
Putih
hari
plasenta
Mengandung
leukosit,
selaput lendir
serviks
dan
serabut
jaringan yang
mati.
e. Vagina dan perineum
Vagina dan Perineum Segera setelah pelahiran, vagina tetap
terbuka lebar, mungkin mengalami beberapa derajat edema dan
memar, dan celah pada introitus. Setelah satu hingga dua hari
pertama pascapartum, tonus otot vagina kembali, celah vagina tidak
lebar
dan
vagina
tidak
lagi
menjadi
sabun
dan
air.
Pastikan
bahwa
ia
mengerti
untuk
c. Latihan
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat
membantu, seperti :
10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan
Kegel)
Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat
dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi
latihan sebanyak 5 kali
mencegah
efektivitasnya.
Kelebihan/keuntungannya
Kekurangannya
Efek samping
Bagaimana menggunakan metode itu
kehamilan
dan
f. Kapan
metode
itu
dapat
mulai
digunakan
untuk
wanita
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, 2005. Panduan Belajar Keperawat Ibu Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berecana unutk Pendidikan Bidan. Jakarta: ECG
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo