Panca Indera Fungsi Dan Pemeliharaannya
Panca Indera Fungsi Dan Pemeliharaannya
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI .. ii
DAFTAR GAMBAR . iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar
B. Indikator ..
C. Deskripsi Singkat
INDERA PENGLIHAT .
ii
18
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kebanyakan dalam pembelajaran Alat Indera Manusia di Sekolah Dasar
dilaksanakan hanya dengan metode ceramah tanpa disertai kegiatannya, sehingga
siswa dalam memahaminya dengan hafalan saja. Dengan demikian, siswa tidak
mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat indera manusia bekerja melalui
peng-identifikasian pada carta/model atau kegiatan percobaan sederhana.
Untuk mengantisipasi kenyataan tersebut di atas, dalam kegiatan Diklat
Guru IPA SD Tingkat Dasar diberikan materi Panca Indera, Fungsi, dan
Pemeliharaannya yang disusun dalam bentuk modul. Modul ini selain diberikan
dalam kegiatan diklat, dapat pula dipelajari oleh guru-guru yang mengajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar.
Uraian materi dalam modul ini mencakup indera penglihat, pendengar,
pembau, pengecap, dan peraba serta kelainan dan pemeliharaannya. Tiap uraian
substansi materi memuat mekanisme, struktur dan fungsi, kelainan, serta cara
memelihara alat indera. Setelah Anda mempelajari tiap materi tersebut, diberi
tugas/latihan menjawab beberapa pertanyaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pemahaman Anda terhadap materi tersebut. Jika Anda telah menyelesaikan semua
semua pertanyaan, kemudian cocokkan dengan kunci jawabannya.
Materi Alat Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya disusun berdasarkan
Kuri-kulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA Kelas VI,
Semester 1 di SD/MI.
A. Kompetensi Dasar
Setelah
mendeskripsikan
mempelajari
dan
modul
menerapkan
ini
sistem
diharapkan
indera
pada
peserta
manusia
mampu
dalam
pembelajaran.
B. Indikator
Setelah
mengkaji
dan
memahami
Panca
Indera,
Fungsi,
dan
C. Deskripsi Singkat
Deskripsi singkat substansi materi yang diuraikan dalam modul ini adalah
sebagai berikut.
Mata sebagai indera penglihat yang diuraikan mencakup mekanisme organ
mata sebagai indera penglihat; struktur dan fungsi yang melindungi bola mata;
struktur dan fungsi organ mata; kelainan pada indera penglihat; dan cara
memelihara indera penglihat. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda
kerjakan.
Telinga sebagai indera pendengar yang diuraikan mencakup: mekanisme
organ telinga sebagai indera pendengar; struktur dan fungsi organ telinga;
kelainan pada indera pendengar; cara memelihara indera pendengar. Selain itu,
terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan.
Hidung sebagai indera pembau yang diuraikan mencakup: mekanisme
organ hidung sebagai indera pembau, struktur dan fungsi organ hidung; kelainan
pada indera pembau; dan cara memelihara indera pembau. Selain itu, terdapat
tugas/latihan yang harus Anda kerjakan.
Lidah sebagai indera pengecap yang diuraikan mencakup: mekanisme
organ lidah sebagai indera pengecap; struktur dan fungsi organ lidah; kelainan
pada indera pengecap; dan cara memelihara indera pengecap. Selain itu, terdapat
tugas/latihan yang harus Anda kerjakan.
Kulit sebagai indera peraba yang diuraikan mencakup: mekanisme organ
kulit sebagai indera peraba; struktur dan fungsi organ kulit; kelainan pada indera
peraba; dan cara memelihara indera peraba. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang
harus Anda kerjakan.
Deskripsi penerapan dalam pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum
satuan pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA SD/MI. Uraiannya meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
Rangkuman mengenai Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya, yaitu
meliputi konsep-konsep penting dari uraian materi tersebut.
Evaluasi yang diberikan mencakup sari semua materi yang telah dipelajari.
Tujuan evaluasi ini diberikan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pembaca
memahami materi tersebut.
Akhir modul ini memuat glosasrium, yaitu daftar uraian istilah penting
yang berkaitan dengan materi Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya.
BAB II
INDERA PENGLIHAT
Sebagaimana diketahui bahwa kita dapat melihat suatu benda karena
adanya sinar yang dipantulkan dari benda tersebut masuk ke organ mata.
Mekanismenya adalah sinar yang dipantulkan dari benda tersebut masuk ke dalam
bola mata melalui selaput tanduk (kornea), anak mata (pupil), lensa mata sampai
ke selaput jala (retina). Selanjutnya, rangsang cahaya dari retina kemudian
diteruskan oleh urat saraf ke otak. Setelah rangsang sampai di otak, barulah kita
berkesan melihat sesuatu benda.
Biji mata atau bola mata terdapat dalam rongga mata yang dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak. Bola mata sendiri dilindungi oleh selaput tipis kelopak
mata, bulu mata, dan kelanjar air mata. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda
pelajari struktur dan fungsi bagian-bagian organ mata berikut ini.
A. Struktur dan Fungsi yang Melindungi Bola Mata
Struktur yang melindungi bola mata terdiri atas kelopak mata, bulu mata,
alis, dan kelenjar air mata seperti pada gambar berikut ini.
4. Kelenjar air mata berfungsi untuk menghasilkan air mata. Air mata inilah yang
berfungsi untuk membersihkan kotoran yang terdapat di permukaan mata dari
kekeringan.
B. Struktur dan Fungsi Organ Mata
Struktur organ mata terdiri atas selaput tanduk, anak mata, lensa mata,
selaput pelangi, selaput keras, selaput koroid, selaput jala, dan bintik kuning
seperti pada gambar berikut ini.
7. Selaput jala (retina), lapisan terdalam dari bola mata, banyak mengandung selsel saraf, berfungsi untuk menangkap bayangan.
8. Bintik kuning, tempat yang paling peka terhadap rangsang cahaya dan paling
banyak mengandung sel-sel saraf penglihat.
C. Kelainan pada Indera Penglihat
Kelainan yang terjadi pada indera penglihat manusia adalah sebagai
berikut.
1. Mata miopi, hanya mampu melihat jelas jarak dekat, sedangkan benda-benda
jauh tidak tampak jelas. Miopi sering juga disebut rabun dekat. Hal ini terjadi
karena ukuran biji mata dari belakang sampai ke depan melebihi ukuran yang
normal, sehingga lensa memfokuskan bayangan di depan retina.
2. Mata hipermetropi, hanya mampu melihat jelas jarak jauh, sedangkan bendabenda dekat tidak tampak jelas. Hipermetropi atau rabun jauh terjadi karena
ukuran biji mata dari belakang sampai ke depan adalah pendek atau kecil,
sehingga lensa memfokuskan bayangan di belakang retina.
3. Presbiopi, yaitu kesalahan akomodasi yang terjadi pada orang tua atau orang
yang sudah menginjak usia lanjut. Lensa mata kehilangan elastisitasnya, daya
lenting berkurang, sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan sebuah benda
yang berada dekat dengan mata. Penampakan mata presbiop sama dengan
penampakan hipermetrop.
4. Astigmatisme, yaitu kesalahan refraksi yang terjadi karena berkas-berkas
cahaya jatuh pada garis-garis di atas retina, bukan pada titik-titik tajam. Hal
ini disebabkan adanya perubahan bentuk lengkungan lensa. Mata astigmatisme
hanya mampu melihat baris-baris tertentu. Di sini, garis-garis vertikal lebih
jelas daripada garis-garis horizontal. Keadaan ini dapat ditolong dengan
mengenakan kaca mata silindris (jika bukan astigmatisme sejak lahir), untuk
menambahkan bagian yang kurang cembung pada lensa mata yang abnormal
tersebut.
5. Konjungtivitis, yaitu peradangan pada konjungtiva (selaput lendir yang
melapisi sisi dalam kelopak mata). Gejalanya adalah salah sebuah atau kedua
7
mata terasa panas dan seolah-olah terasa ada pasir, sehingga kelopak mata
membengkak, konjungtiva berwarna merah, mata berair dan tidak tahan
cahaya.
6. Trakhoma, yaitu salah satu bentuk peradangan konjungtivitis sebagai akibat
infeksi virus pada konjungtiva.
7. Katarak, yaitu mengaburnya lensa mata, dapat menyerang sebagian atau
keseluruhan lensa mata.
8. Hemeralopia, yaitu rabun ayam (kurang awas di waktu senja). Hal ini terjadi
akibat kekurangan vitamin A (avitaminosis A).
9. Buta warna, yaitu penyakit keturunan yang tidak dapat membedakan macammacam warna. Hal ini dapat terjadi ada yang buta warna total, hanya
mengetahui warna hitam dan putih (black and white). Selain itu, ada juga buta
warna sebagian, yaitu hanya mengetahui warna merah atau biru.
D. Cara Memelihara Indera Penglihat
Beberapa contoh cara memelihara indera penglihat seperti berikut ini.
1. Biasakan membaca buku dengan sikap tubuh tegak, jarak antara buku yang
dibaca kurang lebih 30 cm. Jangan dibiasakan membaca buku sambil tiduran,
karena akan mengakibatkan kelainan mata..
2. Bila kita sedang mambaca buku atau melihat suatu benda tiba-tiba menjadi
buram/kabur, maka segera periksakan ke dokter mata.
3. Jika pada bagian mata terasa gatal-gatal atau mata memerah, maka segera
tetesi dengan obat tetes mata.
4. Hindari kontak langsung dengan penderita sakit mata (trakhom dan
konjungtivitis) seperti penggunaan handuk bersama, karena penyakit tersebut
sangat mu-dah menular.
5. Hindari
melihat
gerhana
matahari
secara
langsung,
karena
dapat
Tugas/Latihan
Setelah Anda mempelajari materi tentang Indera Penglihat, selanjutnya
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Bagaimana mekanisme indera penglihat melihat suatu benda sehingga
kesannya sampai di otak?
2. Kelainan/gangguan apa saja yang biasa terjadi pada indera penglihat?
3. Bagaimana prosesnya dalam suatu keluarga muncul anak laki-laki penderita
buta warna dan normal sedangkan semua anak perempuan normal (tidak ada
yang buta warna)?
4. Apa sebabnya jika seseorang melihat langsung gerhana matahari secara terus
menerus dapat mengakibatkan kebutaan?
BAB III
INDERA PENDENGAR
Kita dapat mendengar bunyi dari lingkungan sekitar karena ada getaran
suara/bunyi yang masuk melalui daun telinga, lubang telinga, kemudian
menggetarkan selaput gendang telinga, tulang-tulang pendengar, rumah siput, dan
seterusnya ke urat saraf sampai ke otak. Setelah rangsang getaran suara/bunyi
sampai di otak, barulah kita terkesan mendengar sesuatu.
A. Struktur dan Fungsi Indera Pendengar
Telinga sebagai alat indera pendengar terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari
pada gambar berikut ini.
Struktur dan fungsi organ telinga sebagai alat indera pendengar adalah
sebagai berikut.
1. Telinga luar, berungsi dalam menangkap rangsang getaran suara/bunyi dari
luar. Bagian-bagiannya meliputi daun telinga, lubang telinga, saluran telinga,
selaput gendang telinga, dan kelenjar minyak.
2. Telinga tengah, berfungsi dalam menghantarkan getaran suara/bunyi dari
telinga luar ke telinga dalam. Bagian-bagiannya meliputi rongga yang ada di
dalamnya terdapat tulang-tulang pendengar. Rongga ini dihubungkan dengan
rongga mulut oleh pembuluh Eustachius. Tulang-tulang pendengar ini terdiri
atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.
10
3. Janganlah meminum obat seperti pil kina yang berlebihan, karena dapat
mengakibatkan gangguan pada indera pendengar.
4. Hindari mendengar suara atau bunyi yang memekakkan telinga sehingga dapat
mengakibatkan ketulian.
Tugas/Latihan
1. Bagaimana mekanisme indera pendengar dapat mendengar suara/bunyi
sehingga kita dapat mengenalinya?
2. Kelainan/gangguan apa saja yang biasa terjadi pada indera pendengar?
3. Apa sebabnya petinju jika terpukul bagian rahang bawah kebanyakan terkulai
jatuh?
4. Apa yang harus segera Anda lakukan jika mendengar ledakan keras? Berikan
alasannya!
5. Apa sebabnya jika kita berputar-putar kemudian berhenti, kepala kita merasa
pusing?
12
BAB IV
INDERA PEMBAU
Kita dapat mencium bermacam bau dari lingkungan sekitar, karena bau
itu berbentuk gas yang langsung merangsang indera pembau/pencium.
Selanjutnya, rangsang bau tersebut sampai di otak, sehingga barulah kita terkesan
mencium bau sesuatu dalam waktu yang relatif singkat.
Kita
ketahui
bahwa
organ
hidung
berfungsi
sebagai
indera
Struktur organ hidung sebagai alat indera pembau adalah sebagai berikut.
1. Rongga hidung bagian dalam, terdapat sekat yang memisahkan rongga
tersebut menjadi bagian kiri dan kanan. Rongga hidung sendiri pada bagian
atap dibatasi oleh lempeng tipis, sedangkan bagian dasar oleh langit-langit,
dan bagian sisi oleh karang hidung.
13
2. Rongga hidung bagian atas, terdapat lendir pembau yang berfungsi sebagai
penerima rangsang bau. Rangsang bau diterima oleh selaput lendir pembau
yang memiliki sel-sel pembau untuk diteruskan ke gelembung pembau. Dari
gelembung pembau inilah rangsang bau bergerak melalui berkas saraf pembau
menuju ke otak untuk ditafsirkan.
B. Kelainan Indera Pembau
Kelainan yang terjadi pada indera pembau manusia adalah sebagai berikut.
1. Peradangan rongga hidung, yaitu peradangan di sebelah atas rongga hidung
(sinusitis) dan peradangan pada bagian hidung (rinitis). Kedua macam
peradangan ini mengganggu indera pembau.
2. Influensa, yaitu infeksi saluran pernapasan atas, sehingga kurang mampu
menerima rangsang bau dan selera makan berkurang.
C. Cara Memelihara Indera Pembau
Beberapa contoh cara memelihara alat indera pembau adalah sebagai
berikut.
1. Bersihkanlah
kotoran
yang
terdapat
dalam
rongga
hidung
dengan
14
BAB V
INDERA PENGECAP
Bila kita amati permukaan lidah dengan kaca pembesar (lup), maka akan
tampak permukaan lidah yang kasar dan banyak tonjolan-tonjolan. Tonjolantonjolan ini sebenarnya adalah puting-puting pengecap. Tiap puting pengecap
akan bereaksi terhadap satu jenis rasa.
Puting pengecap rasa pahit terletak di bagian di bagian pangkal lidah; rasa
asin dan asam di bagian sisi lidah; serta rasa manis terletak di bagian ujung lidah.
Selain itu, alat indera pengecap juga mampu merasakan sentuhan rasa panas,
dingin, dan nyeri.
A. Struktur dan Fungsi Indera Pengecap
Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu mengatur letak
makanan ketika dikunyah; membantu mendorong makanan ke kerongkongan
(pada waktu menelan); dan sebagai alat bantu dalam berbicara
Keadaan permukaan lidah yang kasar itu memliki tonjolan-tonjolan yang
disebut papilla. Bentuk-bentuk tonjolan itu adalah sebagai berikut.
1. Tonjolan berbentuk seperti benang-benang halus yang disebut papilla
filiformis, banyak terdapat di bagian depan lidah.
2. Tonjolan berbentuk seperti kepala jamur yang disebut papilla fungiformis,
banyak terdapat di bagian depan dan sisi lidah.
3. Tonjolan berbentuk bulat yang disebut papilla circumvalata, tersusun seperti
huruf V terbalik, banyak terdapat di bagian belakang lidah.
Di dalam suatu tonjolan terdapat banyak puting pengecap. Setiap puting
pengecap terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini.
a. Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol ke
luar dari pengecap.
b. Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap.
Untuk lebih jelasnya mengenai puting pengecap dan sel-selnya dapat
dipelajari pada gambar berikut ini.
15
Gambar 6. Permukaan Lidah Tempat Pengecap: (1) Rasa Manis; (2) Rasa Pahit;
(3) Rasa Asam; dan (4) Rasa Asin
B. Kelainan Indera Pengecap
16
17
BAB VI
INDERA PERABA
Kita dapat mengetahui sesuatu benda dengan cara meraba, karena dari suatu
benda yang diraba oleh kulit itu ada rangsang yang disampaikan urat saraf ke
otak. Perlu diketahui bahwa tidak semua kulit sebagai alat indera peraba sama
kepekaannya. Bagian-bagian kulit yang paling peka adalah ujung-ujung jari dan
bibir. Selain sebagai indera peraba, kulit juga bekerja sebagai pengindera rasa
panas, dingin, nyeri, dan lain-lainnya.
A. Struktur dan Fungsi Indera Peraba
Kulit sebagai alat indera peraba pada manusia terdiri atas kulit lapisan luar
(epidermis) dan lapisan dalam (endodermis) Untuk lebih jelasnya, Anda dapat
pelajari pada gambar berikut ini.
Struktur indera peraba pada manusia dapat dibedakan seperti berikut ini.
1. Lapisan luar (epidermis), tersusun dari beberapa lapisan, yaitu lapisan
keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan kapiler, serta
18
ber-bagai saraf penerima rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan,
dan tekanan.
Selain kulit sebagai alat indera peraba, berfungsi pula seperti berikut ini.
1. Sebagai tempat menyimpan kelebihan lemak (merupakan cadangan makanan)
dan juga sebagai penahan panas.
2. Sebagai tempat pembuatan vitamin D (tempat mengubah provitamin/bakal
vitamin D menjadi vitamin D.
3. Rambut pada kulit berfungsi sebagai penahan panas dan pelindung pada waktu
terjadi benturan.
B. Kelainan Indera Peraba
Kelainan yang biasa terjadi pada indera peraba manusia adalah sebagai
berikut.
1. Alergi, yaitu kulit terasa gatal-gatal dan panas. Hal ini terjadi kerena pengaruh
beberapa jenis makanan, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu.
2. Panu, yaitu disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit. Gejalanya timbul
bercak-bercak putih yang tersebar di seluruh permukaan kulit yang tidak enak
dipandang mata; dapat berwarna merah jambu (terlebih-lebih udara panas dan
sedang berkeringat); atau pada beberapa orang merasa terganggu oleh rasa
gatal-gatal setelah berkeringat.
3. Kudis, sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit tungau kudis.
Gejalanya adalah terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit; biasanya
pada tangan dan siku, sekitar alat kelamin dan lipatan tubuh lainnya; garis
berwarna putih/merah di kulit (merupakan lubang pada kulit yang dibuat oleh
tungau untuk meletakkan telur); timbul rasa gatal yang hebat; serta terjadinya
luka/koreng yang disebabkan oleh garukan.
4. Herpes simpleks, merupakan penyakit kulit di mana terjadi kumpulan lepuhan
di kulit wajah yang disebabkan oleh sejenis virus tertentu. Keadaan yang
hampir sama terjadi di daerah alat kelamin luar (genital herpes) yang dapat
menular melalui hubungan seksual. Gejala herpes simpleks adalah lepuhan
19
kecil di sekitar hidung, mulut, dan bagian muka lainnya, timbul rasa nyeri,
panas/rasa kesemutan, dan akhirnya terasa gatal-gatal.
5. Kanker kulit, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, atau
pengaruh sinar ultra violet yang berlebihan, dan atau bahan-bahan kimia
tertentu. Gejalanya adalah timbul bintik-bintik lebar berwarna keputihan pada
daerah kulit yang terkena; timbulnya benjolan yang menonjol pada permukaan
kulit dengan lingkaran yang tidak teratur (perubahan yang nyata pada tahi
lalat); serta adanya pemborokan kulit pada luka yang lama.
6. Kadas.kurap, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jenis jamur
tertentu. Gejalanya adalah kulit terasa sangat gatal sehingga menimbulkan
peradangan kulit akibat garukan.
7. Pengaruh luka bakar, yaitu cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh
panas api atau cairan panas. Biasanya akibat luka bakar ini akan berpengaruh
terhadap kulit yang berfungsi sebagai indera peraba.
8. Albino, merupakan penyakit keturunan dimana dalam kulit tidak terdapat zat
warna (pigmen). Ciri-ciri penderita albino adalah warna kulit putih, tidak
ditum-buhi rambut pada seluruh permukaan kulit, dan tidak tahan terhadap
cahaya.
C. Cara Memelihara Indera Peraba
Cara memelihara kulit yang berperan sebagai indera peraba pada manusia
adalah sebagai berikut.
1. Jaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur dan jangan bertukar pakaian
dengan orang lain.
2. Cucilah pakaian yang sudah dipakai, karena pakaian yang tidak dicuci mudah
ditumbuhi jamur.
3. Hindari terlalu banyak sinar matahari langsung, terutama pada saat tengah hari
(antara pukul 10 pagi hingga pukul 3 sore).
4. Segeralah berobat bila terkena penyakit kulit, atau segera periksa ke dokter
bila terkena penyakit yang tidak cepat sembuh. Misalnya, penyakit kanker
kulit.
20
Tugas/Latihan
1. Bagaimana mekanisme indera peraba kita dalam menerima rangsang panas?
2. Bagaimana urutan lapisan epidermis dari arah luar ke dalam?
3. Mengapa kebocoran lapisan ozon sangat berbahaya terhadap makhluk hidup?
4. Bagaimana ciri-ciri penderita albino yang Anda ketahui?
21
BAB VII
PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN
Penerapan pembelajaran mengenai materi Panca Indera, Fungsi, dan
Pemeliharaannya, disusun dalam rencana pelaksanan pembelajaran sebagai
berikut.
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah
: SD
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi
dengan
fungsinya,
serta
pemeliharaannya,
Kompetensi Dasar
Indikator
cara
memelihara
6 X 40 menit (3 pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran
a. Sisiwa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi alat indera manusia
(penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba) berdasarkan
pengamatan gambar.
22
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera penglihat dan indera
pendengar yang berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya.
2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang
berkaitan dengan kegiatan indera penglihat (LKS-1) dan indera
pendengar (LKS-2).
b. Kegiatan Inti
1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam LKS-1 dan LKS-2.
2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-1 dan
LKS-2.
3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya
c. Kegiatan Akhir
1)
Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok.
23
2)
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera pembau dan indera
pengecap yang berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya.
2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang
berkaitan dengan kegiatan indera pembau (LKS-3) dan indera
pengecap (LKS-4).
b. Kegiatan Inti
1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
da-lam LKS-3 dan LKS-4.
2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-3 dan
LKS-4.
3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok.
2) Siswa dan guru menyimpulkan yang berkaitan dengan indera pembau
dan indera pengecap.
Pertemuan Ketiga
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera peraba yang
berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya.
2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang
berkaitan dengan kegiatan indera peraba (LKS-5).
b. Kegiatan Inti
1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam LKS-5.
2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-5.
3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya.
24
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok.
2) Siswa diberikan ulangan harian yang berkaitan dengan materi Panca
Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya.
5. Sumber Belajar
a. Gambar Organ Panca Indera (Mata, Telinga, Hidung, Lidah, dan Kulit).
b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
c. Buku IPA SD Kelas V.
6. Penilaian
a. Teknik
b. Bentuk instrumen
c. Soal/Instrumen
Pilihan Ganda
Petunjuk
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang kamu
anggap benar!
1. Bagian-bagian yang terdapat pada bagian telinga tengah adalah . . . .
A. tingkap jorong, rumah siput, dan alat keseimbangan
B. selaput gendang telinga dan saluran telinga
C. tulang martil, landasan, dan sanggurdi
D. saluran Eustachius dan saluran rumah siput
2. Manakah pernyataan yang benar berikut ini?
A. Kulit sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A.
B. Rambut pada kulit sebagai penahan panas dan pelindung dari benturan.
C. Bagian endodermis kulit sebagai tempat pembuatan pigmen (zat warna).
D. Bagian kulit yang paling peka dalam menerima rangsang luar adalah pipi.
25
pupil
kornea
C. lensa mata
D. kornea
pupil
lensa mata
retina
lensa mata
retina
kornea
retina
pupil
retina
lensa mata
4. Salah satu panca indera yang tidak berfungsi bagi penderita bisu (tuna wicara)
adalah alat indera . . . .
A. penngecap
B. pendengar
C. penglihat
D. peraba
5. Jika kamu minum tablet kina tidak terasa pahit, maka tablet tersebut jangan
diletakkan di . . . .
A. ujung lidah
B. pinggiran lidah
C. pangkal lidah
D. permukaan lidah
Uraian
Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Bagaimana cara memelihara indera penglihat agar tetap sehat?
2. Bagaimana kerja indera peraba dalam menerima rangsang dingin?
3. Apa sebabnya kalau kita ingin mendengar lebih jelas, daun telinga biasanya
diperlebar dengan telapak tangan?
4. Apa sebabnya kalau kamu sedang influensa tidak dapat mencium bau-bauan?
5. Sebutkan fungsi lidah selain sebagai indera pengecap?
26
Penskoran
1. Pilihan Ganda
2. Uraian
= Perolehan Skor
-------------------X Skor Ideal (100)
Skor Maksimum (15)
LKS-1
INDERA PENGLIHAT
a.
b.
c.
d.
.
..
..
..
e.
f. .
g. .
a. ..
b. ..
c. ..
d
e
f.
1.
Anak mata
2.
3.
4.
Lensa mata
5.
6.
7.
8.
Bulu mata
Fungsi
Mengatur cahaya yang masuk ke mata.
4. Bagaimana proses indera penglihat sehingga kita dapat melihat suatu benda?
5. Bagian mata mana yang dapat didonorkan (disumbangkan) kepada yang
memerlukannya?
6. Apa sebabnya penderita katarak kebanyakan orang tua? Jelaskan!
28
LKS-2
INDERA PENDENGAR
untuk
a. ..
e. ..
b. ..
f. ..
c. ..
g. ..
d. ..
2. Bagaimana kerja indera pendengar dalam menerima rangsang dari luar?
3. Apa yang terjadi jika selaput gendang telinga itu pecah?
4. Bagaimana cara memelihara indera pendengar agar tetap normal?
29
LKS-3
INDERA PEMBAU
a.
b.
c.
d.
2. Bagaimana kerja indera pencium dalam menerima rangsang dari lingkungan
sekitar?
3. Apa sebabnya pada waktu terserang influensa, kita tidak dapat mencium baubauan?
4. Kelainan/gangguan apa yang terjadi pada indera pencium?
30
LKS-4
INDERA PENGECAP
Alat dan Bahan
Gelas minum kecil; 4 buah
Sendok teh; 4 buah
Tusuk gigi
Kapas
Garam dapur
Gula putih
Jeruk nipis
Pil kina
Air minum
Lembar tugas/pertanyaan
Cara Kerja
1. Masing-masing kelompok menyiapkan 4 macam larutan (A, B, C, D) yang
telah disediakan, 4 buah tusuk gigi yang kedua ujungnya berkapas, dan air
minum.
2. Setiap anggota dalam masing-masing kelompok yang akan melakukan setiap
pengujian indera pengecap, terlebih dahulu harus berkumur.
3. Dalam pengujian, lidah dijulurkan, kemudian salah seorang temannya
mengoleskan ujung tuusuk gigi berkapas yang telah dicelupkan ke dalam salah
satu larutan berulang kali di daerah ujung lidah, pinggiran lidah, dan pangkal
lidah.
4. Setelah pengujian, barulah lidah yang menjulur tadi disuruh ditarik kembali.
Kemudian tanyakan, bagian daerah lidah mana yang merasakan rasa dari
pengujian tersebut.
5. Hasil setiap pengujian, dicatat pada tabel yang tersedia di lembar
tugas/pertanyaan berikut ini.
Tugas/Pertanyaan
1. Hasil tiap pengujian dicatatat pada tabel yang tersedia dengan membubuhkan
tanda cek () apabila dapat merasakan larutan tersebut dan pada bagian mana
daerah lidah mana pada kolom berikut ini!
31
Nama:
Kelompok: . . . .
Tabel 1. Hasil Pengujian Kepekaan Indera Pengecap
No.
Macam
larutan
1.
2.
3.
4.
Asam
Asin
Manis
Pahit
Ujung
lidah
Pinggir
lidah
Pangkal
lidah
2. Bagaimana kerja indera pengecap sehingga kamu dapat merasakan suatu rasa?
3. Bagaimana kesimpulanmu setelah melakukan kegiatan tersebut?
4. Bagaimana cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi?
5. Kelainan apa saja pada indera pengecap yang kamu ketahui?
32
LKS-5
INDERA PERABA
Alat dan Bahan
Gambar penampang kulit
Buku sumber
Tugas/Pertanyaan
Cara Kerja
1. Masing-masing kelompok diberi gambar penampang kulit untuk diamati dan
dipelajari, serta diberi lembar tugas/pertanyaan
untuk
dibahas
dan
didiskusikan.
2. Setiap tugas dicatat pada lembar tugas/pertanyaan yang telah disediakan.
3. Pertanyaan-pertanyaan dibahas dan didiskusikan dalam masing-masing
kelompok.
Tugas/Pertanyaan
1. Tuliskan nama bagian-bagian gambar penampang kulit berdasarkan petunjuk
gambar berikut ini!
a.
d. ..
b.
e. ..
c.
2. Bagaimana kerja indera peraba dalam menerima rangsang dari luar?
3. Bagian indera peraba mana yang paling peka terhadap rangsang dari luar?
4. Kelainan apa saja yang terjadi pada indera peraba?
5. Bagaimana cara memelihara kulit (indera peraba) kita agar tetap sehat?
33
BAB VIII
RANGKUMAN
Setelah
Anda
mempelajari
Alat
Indera
Manusia,
Fungsi,
dan
Alat indera pada manusia sering disebut panca indera, yaitu terdiri atas alat
indera penglihat, indera pendengar, indera pembau/pencium, indera pengecap,
dan indera peraba.
Mekanisme indera penglihat: rangsang dari luar berupa sinar yang dipantulkan
dari suatu benda, masuk ke dalam bola mata melalui kornea, lensa mata,
sampai ke retina. Selanjutnya, rangsang cahaya dari retina itu kemudian
disampaikan oleh urat saraf. Akhirnya, setelah rangsang sampai di otak,
barulah ada kesan melihat sesuatu.
Alat indera penglihat adalah bola mata yang dilindungi oleh kelopak mata,
bulu mata, alis, dan kelenjar air mata.
Kelainan pada indera penglihat antara lain: mata miopi, mata hipermetropi,
presbiopi, astigmatisme, konjungtivitis, trachoma, katarak, dan hemeralopia.
Cara memelihara alat indera penglihat agar tetap berfungsi, biasakan membaca
buku dengan sikap tegak pada jarak 30 cm, bila terjadi sakit mata segeralah
diberi obat atau ke dokter mata, dan makanlah makanan yang banyak
mengandung vitamin A.
Organ telinga sebagai alat indera pendengar terdiri atas telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.
34
Kelainan yang terjadi pada indera pendengar adalah infeksi telinga tengah,
labirintis, hilangnya keseimbangan, dan pengaruh kegaduhan.
Mekanisme alat indera pembau/pencium adalah rangsang bau berupa gas yang
berasal dari lingkungan sekitar, merangsang indera pembau di dalam rongga
hidung. Selanjutnya rangsang bau tersebut diterima oleh lendir pembau dan
diteruskan ke gelembung pembau, kemudian bergerak melalui berkas saraf
pembau menuju otak untuk ditafsirkan.
Kelainan yang terjadi pada alat indera pembau adalah peradangan di sebelah
atas rongga hidung (sinusitis), peradangan di hidung (rhinitis), atau influensa.
Lidah adalah berfungsi sebagai alat indera pengecap. Pada permukaan lidah
terdapat tonjolan-tonjolan yang mengandung puting-puting pengecap, untuk
rasa pahit puting pengecap terletak di pangkal lidah; rasa asam dan asin di
bagian sisi lidah; dan rasa manis di ujung lidah.
Setiap puting pengecap terdiri atas dua jenis sel pengecap, yaitu sel-sel yang
seperti rambut dan sel penunjang.
Kelainan yang terjadi pada indera pengecap adalah peradangan lidah (glositis)
atau adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah
(lekopalakia).
Cara memelihara alat indera pengecap adalah hindari memakan makanan atau
meminum minuman yang masih panas dan menggosok gigi secara teratur.
Mekanisme indera peraba adalah rangsang perabaan suatu benda oleh kulit
akan disampaikan urat saraf ke otak, kemudian di otak barulah dapat
ditafsirkan.
Bagian yang paling peka dari indera peraba adalah bagian ujung-ujung jari dan
bibir.
Kulit sebagai alat indera peraba terdiri atas dua lapisan, yaitu lapsan kulit luar
(epidermis) dan lapsan kulit dalam (endodermis).
Kelainan yang terjadi pada indera peraba antara lain panu, kurap/kadas, luka
bakar, albino, dan kanker kulit.
36
Cara memelihara kulit sebagai alat indera peraba adalah mandi secara teratur,
cucilah pakaian yang sudah dipakai, dan segerah berobat bila terkena penyakit
kulit.
37
BAB IX
EVALUASI
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang Anda
anggap benar!
1. Berdasarkan hasil pengujian indera penglihat dalam satu kelompok, ternyata
ada yang mampu membaca buku pada jarak 30 cm, 45 cm, 50 cm, dan 60 cm.
Apa yang dapat Anda simpulkan dari data tersebut?
A. Kepekaan indera penglihat setiap orang hampir sama.
B. Kepekaan indera penglihat semua orang sama.
C. Kepekaan indera penglihat semua orang selalu berbeda.
D. Kepekaan indera penglihat setiap orang berbeda-beda.
2. Amati gambar penampang organ telinga berikut ini!
4. Daerah yang ditunjukkan pada gambat alat indera pengecap berikut ini secara
berurutan dari nomor 1 sampai 4, yaitu rasa . . . .
pupil
kornea
lensa mata
retina
lensa mata
retina
kornea
retina
pupil
retina
pupil
lensa mata
6. Jika Anda melihat dari jarak jauh petasan besar yang akan disulut, maka
dianjurkan segera harus . . . .
A. membuka mata lebar-lebar
B. membuka mulut lebar-lebar
C. menutup mata rapat-rapat
D. menuutup mulut rapat-rapat
7. Jalannya rangsang bau yang diterima alat indera pembau sampai di otak:
A.
gelembung pembau
pembau
B.
C.
gelembung pembau
pembau
D.
selaput lendir
gelembung pembau
berkas saraf
berkas saraf
gelembung
39
tulang-tulang pendengar
B. tulang-tulang pendengar
C. rumah siput
D. gendang telinga
gendang telinga
rumah siput
urat saraf
rumah siput
urat saraf
gendang telinga
tulang-tulang pendengar
urat saraf
rumah siput
tulang-tulang pendengar
urat saraf
10. Kelainan pada alat indera manusia yang diakibatkan kebocoran ozon sudah
dapat dipastikan banyak penderita . . . .
A. albino
B. alergi
C. leukemia
D. kanker kulit
11. Indera pembau tidak dapat berfungsi lagi diakibatkan . . . .
A. benturan kepala bagian belakang oleh benda keras
B. penyakit influensa yang berkepanjangan
C. rinitis dan sinusitis yang kronis
D. virus yang menyerang bagian rongga hidung
40
41
43
GLOSARIUM
Albino
Alergi
Astigmatisme
Bintik kuning
Endodermis
Epidermis
Glositis
Genital herpes
Hemeralopia
Herpes simpleks
Iris
Katarak
Konjungtivitis
Kornea
Koroid
Labirintis
: infeksi bagian telinga tengah, gejalanya kepala peningpening, muntah-muntah, dan akhirnya menjadi tuli.
Lekopalakia
Miopi
: mata hanya mampu melihat jarak dekat, tetapi bendabenda jauh tidak tampak jelas.
Papilla
pada
permukaan
lidah
bagian
Papilla fungiformis
: bagian
tengah
selaput
pelangi
yang
berlubang,
Rinitis
Saluran Eustachius
Sinusitis
Sklera
Trakhoma
46
DAFTAR PUSTAKA
Adisoemarto S, dkk. 1990. Kamus Biologi untuk Pelajar, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Oram Raymond F. 1986. Biology Living System. Columbus, Ohio: Charles E. Merril
Publi-shing Company.
Pearce C. Evelyn. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia.
Prawirohartono S, dkk. 1989. Buku Pelajaran Biologi SMA (Jilid 2B-A2, Semester
4.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tjitrosoepomo , dkk. 1985. Biolog 2 untuk SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan
Kebudaya-an RI.
Yasin F, dan Hidayat T. 1998. Kesehatan Keluarga 98. Jakarta: PT Mediprom.
47
Lampiran-1
48
Lampiran-2
49
Lampiran-3
2.
3.
Jika kita menderita influensa, saraf pembau tidak peka terhadap rangsang
bau. Hal ini disebabkan ujung saraf pembau tertutup oleh lendir atau ingus
yang menghalangi kontak antara bau dan ujung-ujung saraf.
4.
50
LKS-4
bagian pangkal permukaan lidah peka terhadap rasa pahit. Perlu diketahui
bahwa tidak semua permukaan lidah peka terhadap semua rasa.
2. Kebanyakan orang kalau minum pil diletakkan di pangkal lidah dengan tujuan
lebih cepat tertelan dan tidak terasa pahit. Padahal, telah diketahui bahwa rasa
pahit terletak di pangkal lidah. Jadi, kalau minum pil sebaiknya letakkan di
ujung lidah dan segera didorong dengan air minum.
3. Jika seseorang lidahnya terpotong, maka tidak mempunyai indera pengecap
sehingga tidak merasakan rasa makanan, proses mencerna makanan di mulut
tidak sempurna, dan tidak dapat bicara dengan jelas.
4. Kelainan/gangguan yang terjadi adalah glositis dan leukopalakia. Glositis
terjadi akibat peradangan lidah yang kronis (menahun). Peradangan ini
biasanya muncul pada seseorang yang mengalami gangguan pencernaan atau
infeksi gigi. Gejalanya adalah terdapat benjolan-benjolan, lendir yang
menutupi lidah, serta lidah lembek dan pucat dengan bekas-bekas gigitan
bagian pinggirannya. Sedangkan leukopalakia biasanya terjadi pada perokok
berat. Gejalanya ditandai dengan bercak-bercak putih yang tebal pada
permukaan lidah.
51
Lampiran-5
mengenai kulit, maka dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu, pengaruh
sinar ultra violet tersebut, semua makhluk yang ada di bumi akan mengalami
kematian.
4. Ciri-ciri penderita albino adalah kulit berwarna putih dan tidak berpigmen,
seluruh permukaan kulit tidak berambut, serta tidak tahan dengan sinar
matahari (bahkan bisa pingsan jika terlalu kena cahaya matahari).
52