dalam
sejarah.
majelis
Poliemik
keummatan
yang
berkecamuk
kemampuan
kontrol
pimpinan
yaitu
usaha
ajaran Islam
terhadap
didasari landasan
memperoleh
berdasarkan
sinkronisasi
kebenaran
al-Quran
dan
dasar
dan
as-Sunnah
juga
ikut
andil
yang
dipelopori
negara-negara
Barat
yang
tidak
Keinginan
untuk
mengkombinasikan
prinsip-prinsip
perlu
ada sebuah
lembaga
yang disepakati
Dari
sinilah
pembentukan
Majelis
Tarjih
menemukan
momentumnya.
2. Selain beberapa faktor internal, pembentukan Majelis Tarjih juga
dilatarbelakangi situasai
Abdurrahman
eksternal
yang
mendesak.
Asjmuni
bahkan
tidak
jarang
disikapi
dengan
sinisme
dan
Muhammadiyah.
Belajar
dari
pengalaman
itu,
khusus
mengkaji
dan
mendalami
persoalan-persoalan
argumentasi
yang
kuat
Tarjih yang
berupa
Tarjih
sidang yang
problem-problem
keagamaan
di
Muhammadiyah
sebelum
adanya Majelis Tarjih menjadi terbengkalai atau bahkan tidak terurus sama
sekali. Justru sebaliknya, cikal-bakal aktivitas mentarjih sudah ada sebelum
3 Asjmuni Abdurrahman. Sejarah, Organisasi, dan Fungsi serta Sistim Majelis Tarjih
Muhammadiyah, dalam kumpulan makalah latihan kader Tarjih Pemuda Muhammadiyah,
(1987), hal. 1
4 Rifyal Kabah. Keputusan Lajnah Tarjih Muhammadiyah dan lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul
Ulama sebagai keputusan Ijtihad JamaI di Indonesia (Desertasi), (Jakarta: Pascasarjana UI,
1998), hal. 105
hanya 11 rakaat,
kalau
merekomendasikan
Muhammadiyah.
dibentuknya
Ketiga
majelis
yang
tiga
majelis
di
tubuh
pada
Kongres
ketiga
Majelis
Mas
Mansur, tokoh Muhammadiyah asal Surabaya yang pada saat itu menjadi
Konsul
Hoofdbeatuur
Muhammadiyah
daerah
Surabaya.
Dalam
kenyataannya, usul tersebut diterima secara bulat, akan tetapi hanya satu
majelis yang dibentuk. Nama tarjih dipilih selain nama tasyri untuk
menghilangkan kesan bahwa Muhammadiyah tidak membawa syariat baru,
karena tasyri hanya kewenangan Allah semata.
Setelah terbentuk majelis tarjih, sejumlah tujuh
personalia yakni KH. Mas Mansur dari Surabaya; A.R Sutan Mansur dari
Maninjau;
H.
Muchtar
dari
Yogyakarta;
H.A
Mukti
dari
Kudus; Karto
ketujuh
Tarjih
orang
ini
pimpinan
Kongres
Qaidah Majelis Tarjih dan susunan pengurus Majelis Tarjih pertama. Para
pimpinan Majelis Tarjih itu terdiri dari6:
1.
2.
3.
4.
5.
hukum
para
berlawanan) atau
mengahdapi
beberap
pendapat yang
berbeda7. Dengan kata lain, jika pada saat para mujtahid akan memutuskan
hukum sebuah perkara, dan pada saat yang bersamaan terjadi
deadlock
untuk menentukan dalil yang mana yang lebih kuat,diantara dalil-dalil yang
tampak bertentangan itu, maka usaha tarjih dapat dilakukan.
Melihat
pengertian
Tarjih
yang
semacam
itu,
maka
kita
dapat
dalam Profil
ajaran
Islam
untuk
mendapatkan
dan memperdalam
kemurnian
dan
bahwa
Muhammadiyah
tidak
main-main
6 Ibid., hal. 11
7 Ibid., hal. 1
8 PP Muhammadiyah. Profil Muhammadiyah 2005, Op.cit.,., hal. 140
dalam
usaha
menemukan
kebenaran
ajaran
kebenaran, tapi
lalu
menggunakan
ajaran
Disebutkanjuga,
Islam,
bahwa
yang
berupa
pedoman
dan
al-Quran
pemahaman
dan
as Sunnah 9.
ulama
terdahulu
fatwa
dan
pertimbangan
kepada
pimpinan
Pimpinan
Persyarikatan
dalam
Tarjih tingkat Pusat; Majelis Tarjih tingkat Wilayah (Propinsi); dan Majelis
Tarjih tingkat Daerah (kabupaten/kota)11.
Adapun mekanisme pengambilan keputusan dalam Majelis Tarjih dilakukan
melalui musyawarah Tarjih, yaitu suatu forum yang diberi kewenangan
penuh untuk membahas dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan masalah keagamaan dan pemikiran Islam 12.
Secara
Musyawarah Wilayah
dua
bulan. Keputusan
bidang
kembali
tahun 2005,
merumuskan
di
program
merupakan tantangan yang harus direalisasikan agar menjadi lebih baik dan
tidak
Berikut ini adalah Program Nasional bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam
2005-202513.
Garis Besar Program
a) Mengembangkandan
ajaran
Islam
menyegarkan
pemahaman
dan
pengamalan
kompleks;
b) Mensistemasi metodologi pemikiran dan pengamalan islam sebagai
prinsip gerakan tajdid dalam gerakan Muhammadiyah;
c) Mengoptimalkan pern kelembagaan bidang tajdid, Tarjih dan pemikiran
Islam
umntuk
selalu
proaktif
dsalam
menjawab
masalah
riil
kajian
dan
sangat
dinamis,
karena
merupakan
ciri
khas
dan
metode
abstraksi
(thariqah
bentuk-bentuk
taklif.
keputusan
mengenai
lughawiyah
ini.
yang
Ushul
belum ada
fiqh
yang
dalam istinbat
hukum. Memang sudah ada beberapa kaidah yang diputuskan, namun hanya
terkait dengan al-Hadits sebagai sumber hukum. Adapun mengenai dengan
huungan lafal umum dan khusus dan sebagainya belum ada.
2. Metode Maknawiyah
Metode maknawiyah adalah melakukan istidlal dengan qiyas, Istislahi,
Istihsan, dzarai dan sebagainya.
a. Qiyas.
Dalam keputsan Tarjih sudah menerima qiyas sebagai penggalian
hukum. Penggunaannya dibatasi hanya pada wilayah non-ibadah. Ini
menjadi konsekwensinya, karena Muhammadiyah awal merupakan
organisasi yang identik dengan fiqh tradisionil (ahlu hadits) yang lebih
dekat dengan mazhab Hanbali dan diketahui bersama bahwa
adalah metode yang sering digunakan oleh kaum rasionalis.
b. Ijma.
Sebagai dasar argumentasinya, ijmasudah dipergunakan
qiyas
dalam
putusan Tarjih, yaitu mengenai masalah wakaf. Dalam kitab wakaf dari
Hipunan
Putusan
menentukan
Tarjih
dinyatakan
bahwa
pewakaf
boleh
konsideran
yang
ini
dengan
cara
menganalogikan
dengan
kasus
yang
pertalian
illah.
Pada
dasarnya
Muhammadiyah
kasus
duniawi.
Contoh
metodern
ini
digunakan
unsur
maslahat
mempertahankan
menempati
yang
atau
posisi
harus
memelihara
dharuriyat,
bahkan
adalah
Maslahat
ini
Muhamamadiyah
bunga
bank
tidak
haram
demi
kemaslahatan
3) Ijtihad
penetapan
hukum
yang
hukum
yang
hukum
yang
penetapan
hukum-hukum
ijtihadiyah adalah:
a. At-tafsir al-ijtimai al-muashir (hermeunetik)
b. At-tarikhi (historis)
c. As-susiuluji (sosiologis)
d. Al-antrubuluji (antropologis)
3. Teknik yang digunakan dalam menetapkan hukum adalah:
a. Ijma
b. Qiyas
c. Mashalih Mursalah
d. Urf
Disamping itu Muhammadiyah juga merumuskan kaidah terkait Taarudl alAdillah, pertentangan beberapa dalil yang masing-masing menunjukkan
ketentuan hukum yang berbeda. Jika terjadi taarrudl diselesaikan dengan
urutan cara-cara sebagai berikut:
a. Al-jamu wa at-taufiq, yakni sikap menerima semua dalil yang
walaupun zhahirnya taarudl. Sedangkan pada dataran pelaksanaan
diberi kebebasan untuk memilihnya (takhyir).
b. Al-jamu wa at-taufiq, yakni sikap menerima
Athiyyah:
Kita
diperintahkan
supaya
mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haid pada Hari Raya dan
seterusnya bunyi hadis itu, dan sebagainya
4. Hadis mursal Tabii murni tidak dapat dijadikan hujjah.
5. Hadis mursal Tabii dapat dijadikan hujjah apabila besertanya terdapat
karinah yang menunjukkan kebersambungannya.
6. Hadis mursal Shahabi dapat dijadikan hujjah apabila padanya terdapat
karinah yang menunjukkan kebersambungannya.
7. Hadis-hadis dhaif yang satu sama lain saling menguatkan tidak dapat
dijadikan hujjah kecuali apabila banyak jalannya dan padanya terdapat
karinah
yang
menunjukkan
keotentikan
asalnya
serta
tidak
10.
Sekretaris
Wakil
Sekretaris
Bendahara
Wakil
:
:
:
:
Bendahara
Bidang-bidang:
1. Fatwa dan Pengembangan Tuntunan
Ketua
:
Drs. H. Fuad Zein M.A
Sekretaris
:
Drs Asep Sholahuddin M.Ag
Anggota
:
Dr. H. Afifi Fauzi Abbas Ma
Drs. H. Ismail Thaib
Drs. H. Marzuki Rasyid
Dr. H. Muchammad Ichsan Lc
Dr. H. Khoiruddin Khamsin Ma
Muhammad Rofiq Lc M.A
Lailatis Syarifah Lc
Dr. Syaiful Bahri M.A
2. Kajian al-Quran dan Hadits
Ketua
:
Dr. H. Muhammad Amin Lc
Sekretaris
:
Aly Aulia Lc M.A
Anggota
:
Prof. Dr. H. Salman Harun
Prof. Dr. H. Muh Zuhri
Drs. H. Ustadz Hamzah, M.Ag
Bahtiar Natsir Lc
Mohammad Dzikron Lc
Fahmi Salim Lc M.A
Dra. Hj. Siti Aisyah M.Ag
3. Bidang Hisab
Ketua
Sekretaris
Anggota
dan Iptek
:
Prof. Dr. H. Susiknan Azhari M.A
:
Dr. H. Rahmadi Wibisono Lc
:
Drs. H. Sriyatin Shodiq Sh M.A
Dr. Agus Purwanto
Dr. Ahmad Hidayat Sp.Og M.Kes
Dr. Sagiran Sp.B. M.Kes
4. Kajian Kemasyarakatan dan Keluarga
Ketua
:
H. Wawan Gunawan A. Wahid Lc M.A
Sekretaris
:
Nur Ismanto S.H M.Si
Anggota
:
Prof. Dr. Muhammad Akhyar Adnan
M.Sc
Dr. Moh. Soehadha
Dr. Ratna Lukito
Dra. Hj. Susilaningsi Kuntowijoyo
Dr. Siti Syamsiatun M.A
Dewi Nurul Mustjtari, S.H M.Hum
Dr. Mahyudin Muqorrobin. Akt
5. Organisasi dan Kaderisasi
Ketua
:
Ghoffar Ismail S.Ag M.Ag
Sekretaris
:
Mukhlis Rahmanto Lc M.A
Anggota
:
Drs. Ma. Fattah Santosa M.A
Dr. Setiawan Budi M.A
Ruslam Fariadi Am S.Ag M.Si
6. Publikasi dan Kerjasama
Ketua
:
Homaidi Hamid S.Ag M.Ag
Sekretaris
:
Saptoni S.Ag M.A
Anggota
:
H. Thonthowi S.Ag M.A
Dr. Adnin Armas
Mohammad Muhadjir Lc M.A
Drs. Muhammad Azhar M.Ag
Staf Sekretariatan
14
Amirullah S.Ag14