Anda di halaman 1dari 6

Konsep Tuhan Menurut Agama Besar di Dunia

A.

Konsep Ketuhanan Menurut Islam


Konsep Ketuhanan dapat diartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang
dianggap penting oleh manusia terhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun
konkret).[6] Eksistensi atau keberadaan Allah disampaikan oleh Rasul melalui
wahyu kepada manusia, tetapi yang diperoleh melalui proses pemikiran atau
perenungan.
Informasi melalui wahyu tentang keimanan kepada Allah dapat dibawa dalam
kutipan di bawah ini:
a.

Surat Al-Anbiya : 25 yang artinya Dan Kami tidak mengutus seorang

Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadaNya, bahwasanya


tidak ada Tuhan selain Allah, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.
Sejak diutusnya Nabi Adam AS sampai Muhammad Saw Rasul terakhir. Ajaran
Islam

yang

tAllah

Swt

wahyukan

kepada

para

utusanNya

adalah Tauhidullah atau monotheisine murni. Sedangkan lafadz kalimat tauhid itu
adalahlaa ilaha illa Allah. Ada perbedaan ajaran tentang Tuhan yang ada asalnya
dari agama wahyu. Hal semacam itu disebabkan manusia mengubah ajaran
tersebut. Dan hal seperti itu termasuk kebohongan yang besar (dhulmunadhim).
b. Surat Al-Maidah : 72 Dan Al masih berkata; Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka
Allah pasti mengharamkan baginya surga dan tempatnya adalah neraka.
c.

Surat Al-Baqarah : 163 Dan Tuhamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada

Tuhan kecuali Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang mutlak
keesaannya.

Lafadz

Allah

swt

adalahisim

jamid,

personal

nama,

atau isim adham yang tidak dapat diterjemahkan, digantikan atau disejajarkan
dengan yang lain. Seseorang yang telah mengaku Islam dan telah mengikrarkan
kalimat Syahadat Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah) berate telah
memiliki

keyakinan

yang

benar,

yaitu monoteisme murni/monoteisme mutlak.

Sebagai konsekuensianya, ia harus menempatkan Allah Swt sebagai prioritas


utama dalam setiap aktivitas kehidupan.

B. Konsep Tuhan dalam Agama Shinto


Agama shinto timbul pada zaman Prasejarah dan siapa pembawanya tak
dapat dikenal dengan pasti. Nama asli agama itu ialah Kami no Michi yang
bermakna jalan dewa. Pada saat Jepang berbenturan dengan kebudayaan Tiongkok
maka nama asli itu terdesak kebelakang oleh nama baru, yaitu Shin-To. Nama baru
itu perubahan bunyi dari Tien-Tao, yang bermakna jalan langit.
Konsep Tuhan dalam kepercayaan Shinto adalah sangat sederhana yaitu : "
Semua benda di dunia, baik yang bernyawa ataupun tidak, pada hakikatnya memiliki
roh, spirit atau kekuatan jadi wajib dihormati" Sejak awal sebenarnya secara natural
manusia sudah menyadari bahwa mereka bukanlah mahluk kuat dan di luar mereka
ada kekuatan lain yang lebih superior yang langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Pengakuan, kekaguman,
ketakutan dan juga kerinduan pada Spirit atau "Kekuatan Besar" yang disebut
dengan nama Kami atau Kami Sama itu diwujudkan dalam bentuk tarian, upacara
dan festival budaya. Doktrin-Doktrin yang dikembangkan dalam agama shinto
adalah:
Tidak mengenal ajaran apapun
Tidak mengenal ritual mengorbankan binatang
Shinto adalah Pemuja Alam
Mengenai tata cara sembahyang atau doa dalam kuil Shinto sangat
sederhana yaitu melemparakan sekeping uang logam sebagai sumbangan di depan
altar, mencakupkan kedua tangan di dada dan selesai. Jadi semua proses berdoa
yang dilakukan dengan berdiri ini tidak lebih dari sepuluh detik. Doa dilakukan tidak
mengenal hari atau jam khusus jadi bebas dilakukan kapan saja.
Ritus-ritus yang dilakukan dalam agama Shinto terutama adalah untuk
memuja dewi Matahari (Ameterasu Omikami) yang dikaitkan dengan kemakmuran
dan kesejahteraan serta kemajuan dalam bidang pertanian (beras), yang dilakukan
rakyat Jepang pada Bulan Juli dan Agustus di atas gunung Fujiyama.
Beberapa perayaan yang biasanya di peringati oleh pemeluk agama Shinto
dan perayaan itu diadakan untuk tujuan yang berkenaan dengan pusaka leluhur,
pengudusan, pengusiran roh jahat atau pertanian, puncak puncak perayaan
diadakan pada tahun baru, saat menanam padi pada musim semi dan pada saat
panen pada musim gugur, musim semi dan musim gugur adalah saat untuk
menghormati leluhur dan mengunjungi makamnya, selama perayaan kami sering
diarak melewati jalan jalan dalam tempat pemujaan yang bisa dibawa bawa untuk
membuat setiap orang yakin bahwa kami sedang mengunjungi masyarakat untuk
memberikan perlindungan.
Peribadatan
agama
Shinto
disebut
Matsuri. berasal
dari
kata matsuru (menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadapKami atau
ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri:
penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan.
Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang
dilakukan di depan Amano Iwato.
2

C. Konsep Ketuhanan dalam Agama Yahudi

Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang hanya
khusus untuk Bani Israil, bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah
menyebut nama Tuhannya dengan langsung karena mungkin akan mengurangi
kesucian-Nya. Oleh sebab itu orang Israel melambangkan-Nya dengan huruf mati
YHWH, tanpa bunyi. Lambang ini bisa dibaca YaHWeh atau Ye-Ho-We atau
YeHoVah.
Dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh memiliki
anak, yaitu Uzair ( Ezra ). Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat,
kemudian Alloh mematikannya selama 100 ta-hun. Ketika dihidupkan kembali
setelah kematiannya itu, kitab Taurat te-lah musnah karena serbuan dari
Bukhtunshir. Maka Uzair membawa bukti akan keberadaan dirinya dengan
memaparkan hafalan Tauratnya.
Ketika itulah uorang-orang Yahudi mengkultuskannya dengan anggapan,
kalau Nabi Musa datang kepada mereka membawa Taurat dalam bentuk kitab maka
ia diyakini sebagai Rosul utusan Alloh, sedangkan Uzair datang membawa Taurat
dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan hafalannya, ma ka Uzair lebih , lalu mereka
me-yakini Uzair lebih tinggi kedudukannya daripada Musa sebagai anak Alloh, dan
mereka pun menyembahnya. Ada pun Uzair berlepas diri dari perbuatan syirik kaum
Yahudi ( Bani Isroil )

1.

2.

3.
4.
5.

Inti ajaran agama Yahudi terkenal dengan sepuluh Firman Tuhan atau Ten
Commandments atau Decalogue,(Grik, deca=10, logue=risalah). Kesepuluh perintah
Tuhan tersebut diterima oleh Nabi Musa di bukit Sinai (Tur Sina), ketika terjadi dialog
langsung antara Musa dan Tuhan. Firman Tuhan tersebut oleh Musa langsung ditulis
di atas sobekan kulit-kulit binatang atau di batu. Demikianlah menurut Louis
Finkestein, editor buku The Jews, Treir Relligion and Cullture.
Sepuluh firman Tuhan atau wasiat sepuluh terssebut adalah:
Saya adalah Tuhanmu yang kamu sembah, yang telah membawa kamu ke luar dari
tanah Mesir, keluar dari rumah belenggu, kau tidak mempunyai Tuhan lain kecuali
Aku.
Kamu tidak boleh membuat persamaan atau menyatakan segala sesuatu yang ada
di langit sebelah atas, atau di atas bumi, atau apa-apa yang ada di dalam air, di
bawah bumi, dengan Tuhanmu
Kamu tidak boleh menyia-nyiakan nama Tuhanmu (menyebut Tuhanmu dengan
sia-sia).
Ingatlah hari Sabbath, untuk disucikannya.
Hormatilah ayah dan ibumu.
3

6.
7.
8.
9.
10.

Kamu dilarang membunuh.


Kamu dilarang mencuri.
Kamu dilarang bersaksi palsu.
Kamu dilarang berbuat zina
Kamu dilarang bernafsu loba-tamak terhadap milik orang lain.
Sepuluh firman tersebut ternyata mengandung aspek-aspek aqidah, ibadah,
syariah, hukum dan etika.
Setiap orang yahudi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran
mereka kepada orang-orang yang bukan keturunan Yahudi, sehingga ajaran mereka
bersifat non missionary . Orang Yahudi juga melakukan sembahyang, puasa,
korban dan khitan.

D. Konsep Ketuhanan dalam Agama Nasrani


Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan
hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari
Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen
meyakini bahwa Yesus adalahMesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian
Lama (atau Kitab suci Yahudi).Kekristenan adalah monoteismeTritunggal dipertegas
pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi
Konstantin I.
Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Juru Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam
kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan
kepemimpinan gereja yang abadi (InjilMatius 16: 18-19)
Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk kedua
kalinyasebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi,
mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.
Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus".
Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka
berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26b).
Agama Kristen telah terpecah jadi puluhan agama baru dan secara umum,
agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing memiliki
gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri. Ketiga agama terbesar dari lingkup agama
Kristen ini yaitu: Katholik, Ortodox dan Protestan. Meskipun mereka berbeda dalam
tempat ibadah dan pimpinan spiritualnya, bahkan dalam injilnya, namun mereka
semua sepakat dengan prinsip ajaran trinitas atau tritunggal.
Agama Nasrani terbagi menjadi tiga aliran besar
1. Katholik
Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Agama Katholik meyakini
bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara bersamaan. Mereka
juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki kesempurnaan
yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut bersamasama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi.
4

2. Orthodox
Adapun agama Ortodox yang disebut adalah agama Kristen yang menyempal
dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh
Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tuhan
Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
3. Protestan
Agama Protestan disebut Protestan karena sikap mereka yang memprotes
Gereja Lama atau kaum Katholik. Mereka menyebut dirinya dengan Gereja Penginjil
karena pengakuan mereka yang hanya mau mengikuti Injil semata. Terkadang
mereka disebut dengan Kristen saja. Agama Protestan di antara agama yang
melarang membuat patung dan gambar untuk disembah. Walaupun demikian,
mereka tetap me-yakini ajaran trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi
terdiri dari tiga oknum.
E. Konsep Tuhan dalam Agama Hindu
Agama Hindu dikenal dengan nama Sanatana Dharma ( kebenaran yang
abadi ) namun orang umum menyebutnya sebagai Hindu karena agama ini berasal
dari lembah sungai Shindu. Selain Hindu mengajarkan banyak hal ia pula memiliki
banyak kitab suci, baik Sruti maupun Smriti (smerti) dan juga terdiri dari beberapa
aliran seperti Shaivisme,Vaishnavisme dan rauta ..
Inti ajaran Hindu dikonsepkan kedalam Tiga Kerangka Dasar dan Panca
Sradha.
Tiga
kerangka
dasar
tersebut
terdiri
dari Tattwa
(Filsafat) Susila (Etika) Upacara(Yadnya).
1. Tattwa
Ajaran Hindu kaya akan Tattwa atau dalam ilmu modern disebut filsafat , secara
khusus filsafat disebut Darsana. Dalam perkembangan agama Hindu atau
kebudayaan veda terdapat Sembilan cabang filsafat yang disebut Nawa
Darsana.Pada masa Upanishad , akhirnya filsafat dalam kebudayaan veda dapat
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu astika (kelompok yang mengakui veda sebagai
ajaran tertinggi) dan nastika ( kelompok yang tidak mengakui Veda ajaran tertinggi ).
2. Susila
Secara harfiah susila diartikan sebagai etika . hal-hal yang tekandung yang
dikelompokan kedalam susila memuat tata aturan kehidupan bermasyarakat yang
pada intinya membahas perihal hukum agama. Mulai dari hukum dalam kehidupan
sehari-sehari hingga hukum pidana ( Kantaka Sodhana ) dan hukum perdata
( Dharmasthiya ).
3. Upacara
Yang dimaksud upacara dalam agama Hindu adalah ritual keagamaan , sarana
ritual keagamaan disebut Upakara , upakara di Bali disebut Banten. Upacara ini
dapat dikelompok kedalam beberapa bentuk korban suci ( Yajna ) yang disebut
Panca Yadnya ( Panca Maha Yadnya ). Ada banyak jenis panca Yadnya tergantung
dari kitab mana uraian dari panca yadnya tersebut, artinya meskipun Panca Yadnya

sama-sama terdiri dari lima jenis yadnya namun bagian-bagian yang disebutkan
berbeda-beda masing masing uraian kitab suci Smrti.
Selain tiga kerangka dasar agama Hindu, ajaran hindu berlandaskan pada
lima keyakinan yang disebut Panca Sradha ( lima dasar keyakinan umat Hindu )
yang melitputi : Widhi Tattwa, keyakinan terhadap Tuhan (Brahman). Atma Tattwa,
keyakinan terhadap Atman (Roh). Karmaphala Tattwa, keyakinan pada Karmaphala
(hukum sebab-akibat). Punarbawa Tattwa, keyakinan pada kelahiran kembali
(reinkarnasi) danMoksa Tattwa, keyakinan akan bersatunya Atman dengan Brahman
F. Konsep Tuhan dalam Agama Buddha
Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam
agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari
hidup manusia adalah kembali ke sorga ciptaan Tuhan yang kekal.
konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Suatu Yang Tidak
Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak. Dalam hal ini,
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku , yang tidak dapat
dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi
dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi maka manusia yang berkondisi
dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan dengan cara bermeditasi.
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai
kebuddhaan atau pencerahan sejati dimana batin manusia tidak perlu lagi
mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan
pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa dewi yang dapat membantu,
hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya
merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan
mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas
sebenar-benarnya.
Inti ajaran agama Budha Sabba Papassa Akaranang (Janganlah berbuat
kejahatan), Kusalassa Upasampada (Perbanyaklah Perbuatan Baik), Sacitta
Pariyodapanang (sucikan hati dan Pikiran), Etang Buddhana Sasanang (Inilah
Ajaran Semua Buddha)

Anda mungkin juga menyukai