Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

MUMPS

Oleh :

IZI TRIANI
1010070100158
Preseptor:

dr. MINDASARI

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT II
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
RSUD SOLOK
2016

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Aisyah
Usia : 11 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Tanah Garam
Pekerjaan : pelajar SD
Tgl berobat : 04 April 2016
ANAMNESA
Keluhan utama : leher kanan bengkak sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang
-

Leher kanan membengkak sejak 2 hari yang lalu, bengkak terasa nyeri dan panas saat
perabaan. Keluhan bengkaknya leher ini tidak disertai dengan keluhan nyeri teggorokan
dan nyeri menelan.

Demam (+) semakin meninggi dan terus menerus, tidak disertai menggigil dan kejang.

Batuk berdahak (+) sejak 3 hari yang lalu, dahak sulit dikeluarkan

Flu (+)

pusing (+)

Pasien mengeluh nyeri ulu hati

Mual(+) muntah (+) 2 x sehari ini

nafsu makan menurun.

Pasien belum berobat untuk keluhan ini.

Ibu pasien mengatakan bahwa ada tetangga yang menderita keluhan yang sama seperti ini
sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu:


Keluhan leher bengkak sebelumnya (-)
Riwayat kejang demam (-)
Campak (-)

TB paru (-), Bronkopneumonia (-)


Riwayat penyakit keluarga
Keluhan yang sama di keluarga disangkal
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya diderita tetangga pasien
Riwayat TB paru (+) tante, tidak serumah
Riwayat kehamilan ibu
Kunjungan ANC teratur di puskesmas, Ibu pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama masa
kehamilan, penyulit kehamilan tidak ada.
Riwayat kelahiran
Lahir 2001 dengan persalinan normal dibantu bidan, lahir tunggal, cukup bulan, tidak ada cacat
kongenital, BBL 3000 gram PBL 48 cm, LK ?
Riwayat makanan
ASI sejak usia 0 3 bulan
Susu formula sejak usia 3 bulan 2 tahun
Makanan tambahan (bubur tim) diberikan sejak usia 6 bulan
Kesan : Makanan tidak sesuai usia
Riwayat perkembangan
Bisa tengkurap usia 6 bulan
Merangkak usia 7 bulan
Bisa berjalan usia 1 tahun 5 bulan
Bisa mengucapkan kata dengan jelas usia 2 tahun
Tidak ada kelainan tingkah laku dan emosi
Kesan : perkembangan sesuai usia

Riwayat Imunisasi
BCG
Hepatitis B
DPT
Polio
Campak (-)
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, alergi makanan-susu sapi (-) alergi
cuaca-debu (-)
Riwayat Pengobatan
- Keluhan saat ini belum mendapatkan pengobatan
- Belum pernah dirawat inap di RS sebelumnya
- Pengobatan jangka lama (TB paru) disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Vital Sign
Nadi : 84x/menit, irama nadi teratur, regular, kualitas cukup
RR : 20x/menit
Suhu : 37,6 oCelcius
Antropometri
BB : 27 kg
TB : 130 cm
BB/U = 27/38 x 100% = 71% (gizi kurang)

TB/U = 130/145 x 100% = 89.65% (tinggi kurang)


BB/TB = 27/28 x 100% = 96.42% (normal, proporsional)
Status Generalis
Kepala

: Normocephal simetris, ubun-ubun sudah menutup, rambut bewarna hitam

distribusi rata dan tidak mudah dicabut


Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-), refleks

pupil (+/+), d 3 mm isokor, edema palpebra (-), pergerakan mata kesegala arah baik
Kulit

: Kulit warna sawo matang, ikterus pada kulit (-), pucat telapak tangan dan kaki

(-), sianosis (-) ruam-ruam kemerahan di kulit (-), turgor kulit normal, edema (-)
Hidung

: Deviasi septum (-), sekret (+/+), hidung bagian luar tidak ada kelainan, polip -/-,

konka eutrofi, pernapasan cuping hidung (-)


Telinga

: Normotia, nyeri tekan (-/-), serumen (+/+), pendengaran baik

Mulut

: Bibir kering (-), stomatitis (-), lidah tidak kotor dan tidak tremor, gangren pulpa

(+), faring hiperemis (-), T1/T1


Leher

: lihat status lokalis

Dada

: Normochest

Paru
Inspeksi

: simetris dextra-sinistra, tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernapas,

retraksi dinding dada (-), scar (-), otot bantu pernapasan (-)
Palpasi

: simetris, vocal fremitus sama dextra-sinistra, tidak ada bagian dada yang

tertinggal saat bernapas, nyeri tekan (-)


Perkusi

: sonor pada semua lapang paru, batas sonor-pekak setinggi ICS 6 linea

midclavicularis dextra
Auskultasi

: suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra

Perkusi

: batas jantung relatif dalam batas normal

Auskultasi

: bunyi jantung I dan II regular, bising jantung (-)

Abdomen

Inspeksi

: perut kembung (-), scar (-), ruam makulopapular (-)

Palpasi

: nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), massa (-)

Perkusi

: timpani pada seluruh kuadran abdomen

Auskultasi

: bising usus (+) normal

Genitalia

: perempuan, tidak ada keluhan

Extremitas
Atas

: akral hangat, ruam makulopapular (-/-), udem (-/-), pucat (-)

Bawah

: akral hangat, ruam makulopapular (-/-), udem (-/-), pucat (-)

STATUS LOKALIS
Leher

: benjolan di daerah cervical dextra, bentuk bulat, difus, permukaan rata,

konsistensi kenyal, batas tidak tegas, terfiksir, nyeri (+), perabaan panas (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-

Cek labor darah rutin

Diagnosis Banding
1. Parotitis dextra
2. Limfadenitis coli
Working Diagnosis
Parotitis dextra
Penatalaksanaan
a. promotif : menyampaikan kepada pasien dan orang tua pasien tentang penyakit mumps
yang diderita pasien dan menjelaskan kalau penyakit pasien adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dan dapat sembuh sendiri.
b. Prefentif : menganjurkan kepada pasien untuk makan makanan yang lunak dan kurangi
memakan makanan yang asam dan pedas.
c. Kuratif :
Terapi medikamentosa :
-

Paracetamol tab 3 dd 250 mg

Ambroxol tab 3 dd 15 mg

Ranitidine tab 2 dd 60 mg
Terapi nonmedikamentosa

Istirahat yang cukup

Gunakan obat kumur yang baik

Kompres hangat pada bagian yang bengkak

Banyak minum air putih

Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup

d. Rehabilitative : KONSELING
a. Penyakit yang diderita pasien adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat sembuh
sendiri.
b. Menjelaskan kepada pasien tentang gejala-gejala pada penyakit mumps atau gondongan dan
komplikasi yang mungkin akan terjadi.
c. Menjelaskan kepada pasien untuk tutup mulut saat batuk dan bersin untuk mengurangi
resiko penularan.
d. Menganjurkan kepada pasien untuk memakan buah buahan dan sayuran untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
e. Menyarankan untuk mengurangi makanan yang keras, asam dan pedas. Usahakan untuk
memakan makanan lunak.

Anda mungkin juga menyukai