Oligosakarida
Oligosakarida yang paling umum adalah disakarida, tersusun dari
II.1.2.3
Polisakarida
2
II.1.3.1
Sifat Karbohidrat
Sifat karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat
pada molekulnya, yaitu gugus OH, gugus aldehida dan keton.
Sifat Mereduksi
Golongan karbohidrat monosakarida bereaksi positif terhadap
larutan fehling, dimana terdapat kegiatan mereduksi larutan fehling di
larutan tersebut. (Sastrohamidjojo, 2005)
Pereaksi fehling akan mengalami reduksi sehingga tembaga
bermartabat dua berubah menjadi tembaga bermartabat satu
(Sumardjo, 2006)
II.1.3.2
Pembentukan Furfural
Larutan asam encer, monosakaridanya umumnya stabil
walaupun dipanaskan. Apabila dipanaskan dengan asam kuat yang
Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton
bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin
berlebih. Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazine, mula-mula
terbentuk D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut sehingga
terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa, dan manosa dengan
II.1.3.4
II.2
II.2.1
Uji Karbohidrat
Uji Molisch
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat
menjadi monosakarida. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat.Uji ini
ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan untuk reaksi positif,
sedangkan warna hijau untuk negatif. (Sumardjo, 2006).
Uji Benedict
Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus
aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+dalam suasana alkalis,
menjadi Cu+yang mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna merah
bata. Uji Barfoed memiliki prinsip berupa mekanismeCu2+dari pereaksi
Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat olehgula reduksi
monosakarida dari pada disakarida (biru) dan menghasilkan Cu2O (kupro
oksida) berwarna merah bata. (Sumardjo 2006).
II.2.3
Uji Fehling
Uji fehling menggunakan pereaksi fehling yang terdiri dari campuran
kupri sulfat, Na-K-tartrat dan natrium hidroksida dengan gula pereduksi dan
dipanaskan akan terbentuk endapan yang berwarna merah kecoklatan
(Sudarmadji et all, 1986)
Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam
suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%,
pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan
apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%,
endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan (Poedjiadi, 1994).
II.2.4
Uji Selliwanof
Uji Seliwanoff dipakai untuk menunjukkan adanya ketoheksosa, misalnya
III.METODE PRAKTIKUM
6
III.1
Alat dan Bahan
III.1.1 Alat:
1. 9 buah tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Lampu spirtus
4. Penjepit
5. Pipet tetes
6. Preparat
7. Mikroskop
III.1.2 Bahan
1. 1 cc Sukrosa
2. 2 tetes Molisch
3. 1 cc H2SO4
4. 2 cc Glukosa
5. 1 cc Benedict
6. 0,5 cc Maltosa
7. 0,5 cc Laktosa
8. 1 cc Fehling A
9. 1 cc Fehling B
10. 2 cc Fruktosa
11. 1 tetes Asam asetat
12. 2 tetes Fenilhidrazin
13. 0,1 gram Natrium asetat padat
14. 1 cc reagen Selliwanof
15. Korek
16. Label keterangan
III.2
Cara Kerja
1. Uji Molisch
1. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi kemudian masing-masing ditempel
2.
3.
4.
5.
label keterangan
Mengisi tabung reaksi I dengan 1 cc sukrosa ditambah 2 tetes Molisch,
Mengisi tabung reaksi II dengan 1 cc H2SO4
Memiringkan tabung reaksi II sebesar 45
Memasukan isi tabung reaksi I ke tabung reaksi II secara perlahan
PERCO
CARA KERJA
O
1
BAAN
Uji
1cc sukrosa
Molisch
2 tetes molisch
DOKUMENTASI
PROSES
Tabung 1
(1 cc sukrosa + 2 tetes
molish)
Tabung 1
HASIL
Muncul cincin
berwarna ungu
yang membatasi
antara larutan
Tabung 2 (1 cc
tabung I dan
H2SO4)
Pengamatan
percobaan (+)
Tabung 2
(1 cc H2SO4 + 2 tetes
mengandung
karbohidrat.
molisch )
Terbentuk cincin
berwarna ungu yang
membatasi antara
larutan tabung I dan
larutan tabung II
Uji
Benedict
O,5 cc glukosa
1 cc benedict
Sebelum dipanaskan
10
berwarna biru
Warna larutan
Benedict
mengalami
Pemanasan 1
V.
PEMBAHASAN
Praktikum Acara I ini membahas tentang analisa kualitatif karbohidrat
yang bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat secara umum maupun
untuk karbohidrat yang memiliki gugus pereduksi dengan reaksi warna.
Percobaan ini dilakukan di laboratorium Fakultas Sains dan Matematika
UNDIP pada hari Senin tanggal 18 April 2016 pada pukul 10.00 1200 WIB.
Pada praktikum analisa kualitatif karbohidrat ini dilakukan beberapa uji
karbohidrat antara lain:
V.1 Uji Molisch
Uji Molisch merupakan campuran antara -naftol dalam pelarut alkohol.
Uji ini untuk mendeteksi senyawa-senyawa karbohidrat yang mudah
didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa
furfural tersubstitusi. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat
oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi
metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
11
furfural. Furfural
tersebut dengan
12
OH
C u ( c itr a te ) 2
2-
An Aldose Benedicts
Carboxylat
reagent (blue
C u 2O
(s )
Brick-red prepitate
e anion
solution)
Gambar : Pembentukan Cu2o (Sumber : Sir William
Ramsey;1962)
Larutan yang diuji dalam uji ini adalah larutan glukosa. 0,5 cc (8 tetes)
larutan glukosa ditambahkan dengan 1 cc benedict awalnya berwarna biru lalu
kedua campuran tersebut dipanaskan diatas pemanas spirtus selama 1 menit
sehingga warna berubah menjadi merah bata. Fungsi adanya dipanaskan ini
bertujuan untuk mempercepat reaksi.
13
14
O
R
2CuO
2OH
OH
Asam
Cu2O
H2 O
Karboksilat
Gambar : Pembentukan endapan merah bata (Sumber : Acton, 2013)
Kristal tetapi hanya bulat-bulat seperti air. Percobaan yang dilakukan ini
hasilnya negatif,yang disebabkan adanya kurang lamanya tabung reaksi
tersebut dipanaskan. Seharusnya saat di amati di mikroskop endapan tersebut
membentuk kristal. Pada tabung kedua yang berisi larutan fruktosa sebelum
dipanaskan tidak berwarna lalu setelah dipanaskan berwarna kuning keruh
serta terbentuk endapan di dasar tabung reaksi.endapan tersebut diamati
menggunakan mikroskop, terbentuk Kristal .
17
Pada langkah kerja, tabung reaksi yang berisi 1 cc larutan fruktosa yang
ditambahkan dengan 1 cc reagen selliwanof dipanaskan dan didihkan selama
30 detik.Tujuan dari pemanasan ini untuk mempercepat adanya reaksi kimia
yang hasilnya menunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Hasil dari pengamatan diperoleh pada saat sebelum dipanaskan larutan
tersebut berwarna cokelat tua lalu setelah dipanaskan berwarna merah.
Menurut Sumardjo (2006),dapat disimpulkan dari percobaan ini fruktosa
18
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum tentang analisa kualitatif karbohidrat dapat
disimpulkan bahwa pada uji Molisch muncul cincin berwarna ungu yang
menuntukkan adanya kandungan karbohidrat. Pada uji Benedict , larutan sampel
berubah warna menjadi merah bata yang menunjukkan bahwa terdapat kandungan
karbohidrat. Pada uji Fehling, glukosa dan laktosa merupakan gula pereduksi
karena mengalami perubahan warna, sedangkan maltosa bukan gula pereduksi.
Pada uji Osazon, endapan fruktosa mengkristal sedangkan endapan glukosa tidak
mengkristal. Dan pada uji Selliwanof, warna larutan fruktosa berubah menjadi
merah bata.
19
DAFTAR PUSTAKA
Press
Winarno, F.G.1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
20