Analisis Kombinatorial Dan Statistika
Analisis Kombinatorial Dan Statistika
PENDAHULUAN
A.
Bahan pelatihan ini mencakup materi yang dapat diberikan pada siswa SMA,
namun ada beberapa bagian yang merupakan bahan pengayaan bagi guru atau
peserta pelatihan, yaitu pada topik binomium Newton, kejadian bersyarat dan angka
baku.
C.
Tujuan yang diharapkan dalam mempelajari bahan pelatihan ini adalah peserta
pelatihan dapat:
a. menjelaskan pengertian faktorial, permutasi dan kombinasi
b. menjelaskan pengertian dan menentukan ruang sampel dan kejadian
c. menjelaskan dan menggunakan prinsip penjumlahan dan perkalian
d. menjelaskan dan menentukan peluang suatu kejadian
e. memecahkan masalah yang terkait dengan peluang
f. menjelaskan pengertian statistika dan statistik
g. menjelaskan cara-cara penyajian data, baik melalui gambar/ diagram maupun
tabel
h. menjelaskan pengertian ukuran tendensi sentral dan ukuran pemusatan
i. memecahkan masalah yang terkait dengan statistika
D.
Prasyarat untuk mempelajari bahan pelatihan ini adalah himpunan, tetapi akan
lebih baik para peserta pelatihan sudah mengusai kaidah pencacahan
E.
Strategi Pelatihan
Strategi pelatihan untuk bahan pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Peserta mengerjakan Pretes, kemudian mendiskusikannya
2. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok
3. Kelompok I menyajikan Masalah yang berkaitan dengan kombinatorik ,
kemudian diskusi materi terkait dan soal-soal latihan
4. Kelompok II menyajikan Kejadian dan peluang dengan menggunakan definisi
peluang secara klasik maupun secara aksioma peluang kemudian diskusi
materi terkait dan soal-soal latihan
5. Kelompok III menyajikan Peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian
saling bebas kemudian diskusi materi terkait dan soal-soal latihan
6. Kelompok IV menyajikan Penyajian data dengan histogram dan poligon
frekuensi kemudian diskusi materi terkait dan soal-soal latihan
7. Kelompok V menyajikan Statistika lima serangkai dari sekumpulan data
kemudian diskusi materi terkait dan soal-soal latihan
8. Kelompok VI menyajikan Ukuran penyebaran dari sekumpulan data
9. Kemudian diskusi materi terkait dan soal-soal latihan
a. Jika tidak ada anggota sepak bola yang merangkap menjadi anggota bulutangkis,
maka jumlah anggota kedau klub adalah 40 + 20 = 60 anggota
Jika kedua himpunan tidak beririsan, maka jumlah anggota kedua klub
ditambahkan.
b. Jika ada 7 anggota yang merangkap menjadi anggota kedua klub, maka dibentuk
3 himpunan yang saling lepas atau tidak beririsan, yaitu:
(i)
Himpunan I terdiri dari pemain sepak bola saja
(ii)
Himpunan II terdiri dari pemain bulutangkis saja
(iii)
Himpunan III terdiri dari pemain sepak bola dan bulutangkis
Ketiga himpunan ini saling lepas dengan masing-masing anggota 40-7, 20-7
dan 7, dengan demikian jumlah anggota dari kedua klub adalah 33+13+7= 53
Cara lain untuk memperoleh hasil di atas adalah dengan rumus
n ( A B ) = n ( A) + n ( B ) - n ( A B )
Untuk Prinsip Perkalian
Ahmad pergi dari kota A ke kota C dan harus melalui kota B. Dari kota A ke kota B
ada 3 jalan alternatif dan dari kota B ke kota C ada 2 jalan alternatif. Dengan berapa
banyak cara Ahmad bepergian dari kota A ke kota C?
Dengan demikian, menurut prinsip perkalian banyaknya cara bepergian dari kota
A ke kota C adalah 3 . 2 = 6 cara
Soal:
Diketahui empat angka 1, 2, 5, 8
a. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari dua angka diketahui.
b. Tuliskan semua bilangan tersebut
c. Berapa banyak bilangan yang bernilai ganjil
1.1. Permutasi
Definisi:
Susunan n unsur berbeda dengan memperhatikan urutannya disebut permutasi
dari n unsur tersebut.
n
Pn n!
Definisi:
Misalkan n bilangan asli. n faktorial atau n! adalah 1.2.3. . . . . . n
dan 0! = 1
Sifat 1:
Banyaknya permutasi dari r unsur ( r n ) yang diambil dari n unsur berbeda
adalah :
P
r
n!
(n r )!
Sifat 2:
Banyaknya permutasi dari n unsur dimana terdapat k unsur yang masing-
n!
masing muncul q1 , q 2 ,.........., q k kali adalah: P q ! q !........ q !
1
2
k
Sifat 3:
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur adalah: ( n - 1 )!
1.2. Kombinasi
Kombinasi adalah permutasi yang tidak memperhatikan urutan obyek.
Sifat :
n!
Kombinasi r unsur ( r n ) dari n unsur adalah: n Cr
r !(n r )!
1.3. Binomium Newton
n
(a b) Cr a
n
nr
r 0
Soal:
1. Diketahui enam angka yaitu: 0, 1, 2, 3, 4 dan 5
a. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari enam angka yang diketahui
terdiri dari tiga angka (digit), bila tiap angka hanya dapat digunakan sekali
b. Berapa banyak daripadanya yang merupakan bilangan genap
c. Berapa banyak yang lebih besar dari 330
2. Dengan berapa carakah enam pohon dapat ditanam membentuk lingkaran?
3. Dari kelompok yang yang terdiri atas lima pria dan tiga wanita, berapa banyak
panitia yang beranggotakan tiga orang dapat dibentuk:
a. tanpa pembatasan?
b. dengan dua pria dan seorang wanita?
c. dengan seorang wanita dan dua orang wanita bila seorang wanita tertentu harus
ikut dalam panitia?
4. Tentukan koefisien x 7 dari (2x - 3) 10
2. PELUANG
2.1. Pendahuluan
Teori Peluang dikembangkan pada abad ke XVII oleh ahli matematika dari
Perancis yang bernama Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Awalnya teori peluang
dimulai dari permainan judi atau permainan yang bersifat untung-untungan. Dalam teori
peluang banyak dijumpai soal-soal yang berkaitan dengan uang logam, dadu, kartu
bridge dan lain-lain.
Adapun tujuan mempelajari teori peluang agar siswa dapat menjelaskan konsepkonsep dasar teori peluang supaya lebih mudah dipahami dan melatih kemampuan
siswa dalam hal berolah pikir.
2.2. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Ruang Sampel adalah seluruh kemungkinan yang terjadi dalam suatu percobaan
Ruang Sampel biasanya dilambangkan dengan huruf besar S
Contoh:
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu, maka ruang sampelnya ditulis:
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
2. Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam
S = { Angka, Gambar } atau S = { A, G }
S = { Muka , Belakang } atau S = { M, B }
Kejadian adalah bagian dari ruang sampel, biasanya untuk melambangkan suatu
kejadian digunakan huruf besar.
Contoh:
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu.
a. Jika A adalah kejadian muncul mata dadu bilangan genap, maka:
Kombinatorik, Peluang & Statistika
A = { 2, 4, 6 }
b. Jika B adalah kejadian muncul mata dadu bilangan prima, maka:
B = { 2, 3, 5 }
c. Jika C adalah kejadian muncul mata dadu yang merupakan faktor dari 12, maka:
C = { 1, 2, 3, 4, 6 }
2. Pada percobaan melempar dua mata uang logam.
a. Jika P adalah kejadian kedua mata uang muncul Angka, maka:
P = { AA }
b. Jika Q adalah kejadian muncul 1 Angka dan 1 Gambar, maka:
Q = { AG, GA }
Latihan 1:
1. Jika 3 buah uang logam dilempar, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian R yaitu kejadian muncul semuanya gambar
c. Kejadian S yaitu kejadian muncul satu angka dan dua gambar
2. Jika 2 buah dadu dilempar, yaitu dadu I dan dadu II, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian A yaitu kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7
c. Kejadian B yaitu kejadian muncul mata dadu I angka 2
2.3. Peluang Suatu Kejadian
Menghitung Peluang dengan menggunakan Pendekatan Frekuensi Nisbi atau
Frekuensi Relatif
Contoh:
1. Jika sebuah uang logam dilempar sebanyak 15 kali, kemudian pada setiap lemparan
hasilnya dicatat dan diperoleh frekuensi muncul angka sebanyak 7 kali, maka
7
frekuensi relatif muncul angka =
15
2. Jika sebuah uang logam dilempar sebanyak 50 kali, kemudian pada setiap
lemparan hasilnya dicatat dan diperoleh frekuensi muncul gambar sebanyak 28
28
kali, maka frekuensi relatif muncul gambar =
50
Jadi, peluang suatu kejadian secara frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya
kejadian yang muncul dengan banyaknya percobaan yang dilakukan dalam waktu
tertentu.
Latihan 2:
Lakukan percobaan di bawah ini dengan kelompokmu !
1. Melempar sebuah uang logam sebanyak: 25 kali, 30 kali, 50 kali, dan 100 kali
Kemudian hitung peluang secara frekuensi relatif munculnya gambar!
2. Melempar sebuah dadu sebanyak 10 kali, kemudian hitung peluang secara
frekuensi relatif
a. munculnya mata dadu bilangan prima
b. munculnya mata dadu 5
c. munculnya mata dadu 2
Menghitung Peluang Secara Klasik
Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam, maka peluang muncul gambar =
1
2
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ruang Sampel pada percobaan melempar sebuah uang logam adalah S = { A, G }
banyaknya anggota S atau n (S) = 2, sedangkan kejadian muncul gambar sebanyak 1
atau n (G) = 1, sehingga peluang kejadian muncul gambar pada percobaan melempar
n( G )
sebuah mata uang logam: p =
n( S )
1
Jadi, p =
2
Menghitung Peluang dengan Definisi Aksioma Peluang
Setiap kejadian di ruang sampel dikaitkan dengan bilangan antara 0 dan 1, bilangan ini
disebut peluang.
a. Kejadian yang tak mungkin terjadi mempunyai peluang nol
b. Kejadian yang pasti terjadi mempunyai peluang satu
c. Peluang dari kejadian A bernilai antara 0 dan 1
d. Jika A dan B dua kejadian sehingga A B = , maka
P ( A B ) = P ( A) + P ( B )
e. Jika A dan B dua kejadian sehingga A B , maka
P ( A B ) = P ( A) + P ( B ) - P ( A B )
Soal:
1. Sebuah dadu dilempar 100 kali. Hasil lemparan dicatat dalam bentuk tabel sbb:
Muncul
mata dadu
Frekuensi
14
17
20
18
15
16
P( A B )
P( A)
atau
3.2. Statistik Lima Serangkai (Ukuran terkecil, Ukuran Terbesar, Kuartil Bawah,
Median dan Kuartil Atas)
Median adalah data tengah dari suatu kumpulan data yang telah diurutkan.
n 1
Jika n ganjil, maka
merupakan bilangan bulat, sehingga median adalah
2
n 1
datum yang ke
, sedangkan jika n ganjil, maka median adalah
2
1
1
xn (xn xn ) (xn xn )
2
2
1
1
2
Contoh:
Tentukan statistik lima serangkai dari data:
79, 63, 94, 100, 83, 92, 78, 62, 53, 84, 76
Jawab:
Data diurutkan terlebih dahulu: 53, 62, 63, 76, 78, 79, 83, 84, 92, 94, 100
Ukuran terkecil : 53
Ukuran terbesar : 100
63 76
69,5
Kuartil 1 (Q1)
:
2
Median
Kuartil 3 (Q3)
: 79
84 92
:
88
2
dan
PL = Q3 + L
e. Diagram Lingkaran
3.6. Daftar Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif, Frekuensi Kumulatif,
Histogram
Frekuensi, Poligon Frekuensi dan Ogive
Daftar Distribusi Frekuensi adalah suatu cara mengorganisasikan data dengan
membagi data menjadi beberapa kelompok atau kelas, kemudian setiap
kelompok atau kelas dari data dicatat mengenai banyaknya data atau frekuensi
yang masuk dalam kelompok tersebut.
Frekuensi Relatif adalah frekuensi tiap kelas dibagi frekuensi total dikalikan
100%
Frekuensi Kumulatif adalah menjumlahkan setiap frekuensi dengan frekuensi
kelas sebelumnya.
Histogram adalah salah satu cara menyatakan daftar distribusi frekuensi atau
distribusi frekuensi relatif.
Poligon Frekuensi adalah garis yang menghubungkan titik tengah titik tengah
pada histogram
Ogive adalah kurva distribusi frekuensi kumulatif
3.7. Data Statistika Deskriptif
Ukuran-ukuran Tendensi Sentral
Rataan Hitung, Rataan Geometris, Rataan Harmonis dan Rataan Kuadratis
Rataan Hitung
Misalkan suatu data disajikan dalam bentuk data tunggal yaitu:
x1 , x 2 ,.............., x n , rataan hitung adalah
x
x1 x 2 ............ x n
n
1
atau x x
n i 1 i
f
i 1
k
. xi
f
i 1
f 1 . x1 f 2 . x 2 ............. f k . x k
f 1 f 2 ........... f k
Rataan Geometris
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan geometris
dinyatakan oleh g adalah akar ke n dari perkalian nilai-nilai data:
g n x . x ........... x
1
Rataan Harmonis
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan harmonis
dinyatakan oleh h adalah nilai yang memenuhi
1 1 1
1
1
(
............. )
h n x1 x 2
xn
Hubungan antara rataan hitung, rataan geometris dan rataan harmonis
Misalkan diketahui data x1 , x 2 ,.............., x n bilangan-bilangan positif. Rataan
geometris lebih kecil atau sama dengan rataan hitung tetapi lebih besar atau
sama dengan rataan harmonis
Jadi: h g x
Rataan Kuadratis
Kombinatorik, Peluang & Statistika
2
i
(
)c
Nilai Modus : o
1 2
L = batas bawah limit kelas modus
1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
i (n 1)
, i =1, 2, 3
4
10
a. Simpangan Rata-rata
Definisi:
Misalkan nilai-nilai data tunggal: x1 , x 2 ,.............., x n , maka simpangan rata-rata
n
1
SR = | x x| , dimana x = rataan hitung dan n = ukuran data
n i 1 i
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi simpangan rata-rata adalah
k
SR =
1
1
f i | xi x| ( f 1 | x1 x ) ................ f k | x k x|) , dimana
n i 1
n
2
2
2
1
1
adalah: s ( x x ) [( x x ) .............. ( x x ) ]
n
n i 1 i
n 1
2
2
1
( xi x )
n i 1
s s
Ragam dan simpangan baku data dalam daftar distribusi frekuensi adalah
k
2
1
s f i ( xi x )
n i 1
sedangkan simpangan baku adalah
2
s s
2
1
f i ( xi x ) , dimana f i frekuensi kelas ke i dan
n i 1
xi titik tengah kelas ke i
Koefisien Keragaman
simpangan. baku s
rataan. hitung
x
Koefisien Keragaman dinyatakan dalam prosen:
Koefisien Keragaman (V) =
V=
s
x100%
x
Angka Baku
Misalkan suatu nilai datum x dari kumpulan data mempunyai rataan hitung x
dan simpangan baku s, maka angka dari nilai x diberikan oleh
z
xx
s
11
Tugas Terstruktur
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. a. Berapa carakah dapat dibuat antrian masuk ke bis yang terdiri atas lima
orang?
b. Bila dua orang tidak saling mengikuti, ada berapa cara antrian yang dapat
terjadi?
2. Dalam berapa macam cara yang berbedakah suatu ujian yang terdiri atas delapan
soal dengan jawaban benar salah dapat dijawab?
3. Dari suatu kotak yang berisi empat bola hitam dan dua bola hijau, tiga bola diambil
secara berturutan. Tiap bola dikembalikan sebelum pengambilan berikutnya.
Tentukan peluang bola hijau yang terambil!
4. Suatu kota mempunyai dua mobil pemadam kebakaran yang bekerja saling bebas.
Peluang suatu mobil tertentu tersedia bila dibutuhkan adalah 0,99
a. Berapakah peluang keduanya tidak tersedia bila dibutuhkan?
b. Berapakah peluang suatu mobil tersedia bila dibutuhkan?
5. Skor berikut menyatakan nilai ujian akhir mata pelajaran statistika:
23 60
79
32
57
74
52
70
82
36
80 77
81
95
41
65
92
85
55
76
52 10
64
75
78
25
80
98
81
67
41 71
83
54
64
72
88
62
74
43
60 78
89
76
84
48
84
90
15
79
34 67
17
82
69
74
63
80
85
61
Susunlah skor nilai di atas ke dalam daftar distribusi frekuensi, kemudian buatlah
histogram, poligon frekuensi dan ogive
Hitunglah:
a. Rataan hitung
b. Modus
c. Median
d. Simpangan Kuartil
e. Koefisien Keragaman (V)
f. Selidiki pula apakah skor nilai di atas mengandung pencilan atau tidak!
SELAMAT BEKERJA
12