TINJAUAN PUSTAKA
Saponifikasi adalah proses hidrolisis ester dari alkali pada lemak yang
disengaja, biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat (kaustik soda)
membentuk alkohol dan garam dan sisanya asam.
Lemak
+ basa kuat
(gliserida)
sabun
+ gliserol
(garam)
(alkohol)
Atau secara singkat saponifikasi merupakan suatu reaksi yang terjadi antara lemak
dan kaustik soda atau peristiwa hidrolisa dari ester-ester.
Proses pembuatan sabun
Gliserida atau lemak dalam ketel dipanasi (dididihkan) dengan pipa uap
dan selanjutnya ditambahkan larutan NaOH sehingga terjadi reaksi penyabunan.
Sabun yang terbentuk (Na-asetat) dapat diambil pada lapisan teratas dari
campuran sabun, gliserol dan sisa basa. Agar sabun mengendap dan dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan, NaCl ditambahkan ke dalam campuran.
Untuk gliserol murni dapat diperoleh dengan cara penyulingan.
Sedangkan sabun yang kotor dimurnikan dengan cara mengendapkan beberapa
kali (reprisipitasi). Akhirnya ditambahkan parfum supaya sabun memiliki bau
yang dikehendaki.
A. Jenis sabun
Jenis sabun yang sering ditemui adalah:
1.
Sabun keras
Sabun keras adalah reaksi antara asam alkanoat suhu tinggi dengan NaOH
yang menghasilkan garam natrium.
2.
Sabun lunak
Sabun lunak adalah reaksi antara asam alkanoat dengan KOH yang
menghasilkan garam kalium.
B. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak merupakan campuran ester-ester gliseril dari asam
fatty (lemak) atau triglyserides (trigliserida). Ada bermacam-macam sumber
aslinya yang berbeda dan tergantung dari sifat-sifat fisis dan kimia dari campuran
ester. Ester-ester tersebut dapat berbentuk solid (padatan), liquid (cairan), volatile
saturated (uap jenuh yang mudah menguap) dan sebagian senyawanya yang
unsaturated (tidak jenuh).
Komposisi trigliserida terdiri dari ester 5% glyceride dan 95% fatty acid (asam
lemak) yang merupakan gabungan dari ester-ester.
Formula dari gliserides yaitu :
R = R = R
H
H - C - OOCR
H - C - OOCR
H - C - OOCR
H
Gugus tersebut di atas adalah merupakan ester-ester dari lemak atau gliserida.
Lemak-lemak adalah ester dari gliserol atau asam palmitat atau asam stearat.
Gugus alkil (R), untuk masing-masing R, R, R bisa sama di dalam ikatan
molekulnya dan juga R = R = R. Hal ini tergantung dari ikatan molekul asam
lemak itu sendiri. Ester-ester lemak suku tinggi dari asam lemak jenuh lebih
stabil.
Sebagai contoh:
H
H - C OOC15H31
H - C OOC15H31
H - C OOC15H31
H
Glyceride tripalmitate
H
H - C OOC17H35
H - C OOC17H35
H - C OOC17H35
H
Glyceride tristearat
Karena sumber fatty acid (asam lemak) merupakan bagian yang penting dari
molekul-molekul gliserida dan merupakan bagian yang aktif maka sifat-sifat fisis
dan kimia dari lemak sebagian besar tergantung dari sifat-sifat fisis dan kimia
setiap komponen fatty acid (asam lemak).
Hasil dari hidrolisa lemak akan diperoleh gliserol dan fatty acid. Bila
ditambahkan kaustik soda ke dalam larutan tersebut akan diperoleh sabun dari
asam-asam lemak.
Reaksinya:
C17H35COO - CH2
C17H35COO CH
CH2 - OH
+ 3 NaOH 3 C17H35COONa +
C17H35COO - CH2
Gliseril tristearat
B.
CH - OH
CH2 - OH
Sodium tristearat
Gliserol
CH2OH
kalor
CH2OH
tributirat
gliserol
Natrium Butirat
(lemak susu)
( Suatu Sabun )
H2C-O-CO-C17H35
HC-O-CO-C17H35 + 3NaOH
H2C-OH
kalor
HC-OH
+ 3C17H35COO Na
H2C-O-CO-C17H35
H2C-OH
gliserin tristearat
gliserol
Na Stearat
H2C-OH
kalor
HC-OH
+ 3C17H35COO K
H2C-O-CO-C17H35
H2C-OH
gliserin tristearat
gliserol
Jenis Sabun
Jenis sabun yang sering ditemui antara lain:
K Stearat
1.
Sabun Keras
Sabun keras adalah sabun yang mengandung ion natrium, karena
dalam proses pembuatannya digunakan natrium hidroksida (soda
api atau kaustik soda). Natrium hidroksida merupakan basa yang
lebih keras daripada kalium hidroksida. Daya pemutihnya sangat
iritatif (bersifat melukai) terhadap kulit. Oleh karena itu, sabun
jenis
ini
tidak
cocok
untuk
membersihkan
tubuh,cocok
2.
Sabun Lunak
Sabun lunak adalah sabun yang mengandung ion kalium karena
dalam proses pembuatannya, basa yang digunakan adalah kalium
hidroksida (kaustik potas). Sabun jenis ini disebut sabun lunak karena
memang kalium hidroksida memiliki sifat pemutih (bleaching) yang
lebih lunak daripada natrium hidroksida yang digunakan pada sabun
keras. Contoh sabun lunak adalah semua produk sabun mandi, sampo,
dan pasta gigi.
Pembuatan Sabun
Sabun dibuat dengan mereaksikan suatu lemak (gliserida) dengan
menggunakan larutan basa kuat. Gliserida atau lemak dipanasi dan selanjutnya
ditambahkan NaOH sehingga terjadi reaksi penyabunan. Dengan kata lain, Hasil
dari hidrolisa lemak akan diperoleh gliserol dan fatty acid dan bila ditambahkan
kaustik soda kedalam larutan tersebut akan diperoleh sabun dari asam lemak.
Contoh Reaksi :
Reaksinya
Gliserin tristearat + 3 NaOH
Sodium tristearat
+ Gliserol
Sabun yang terbentuk (Na - asetat) dapat diambil pada lapisan teratas dari
campuran sabun, gliserol dan sisa basa. Agar sabun mengendap dan dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan, NaCl ditambahkan ke dalam campuran.
Acid Value
Adalah jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam
lemak bebas didalam 1 gram minyak atau lemak.
b.
Hanner Value
Adalah bilangan yang menyatakan persentase asam - asam lemak yang tidak
larut dalam lemak atau minyak.
Minyak dan lemak merupakan campuran ester - ester gliseril dari asam
lemak ( fatty acid ) atau trigliserda. Ada bermacam macam sumber aslinya yang
berbeda dan tergantung dari sifat sifat fisis dan kimia dari campuran ester. Esterester tersebut dapat berbentuk solid (padatan), liquid (cairan), volatile saturated
(uap jenuh yang mudah menguap) dan sebagian senyawa yang unsaturated (tidak
jenuh). Komposisi trigliserida terdiri dari ester 5% gliserida dan 95% fatty acid
(asam lemak) yang merupakan gabungan dari ester-ester.
Tabel 2.1. Asam Lemak Pilihan dan Sumbernya
Nama
Struktur
Sumber
Asam
Jenuh
Butirat
CH3(CH2)2CO2H
Lemak susu
Palmitat
CH3(CH2)14CO2H
Lemak hewani
dan nabati
Stearat
CH3(CH2)16CO2H
Lemak hewani
dan nabati
Tak jenuh
Palmitolea
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
dan nabati
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H
Oleat
Linoleat
Linolenat
Lemak hewani
Lemak hewani
dan nabati
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
Minyak nabati
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)
Minyak
biji
rami
menghasilkan hydrogen yang murni. Cara steam iron adalah proses pembuatan
hydrogen yang mengikutsertakan proses reduksi dan oksidasi dari besi panas
dalam dapur api yang dipanaskan pada suhu 1500F-1700F (815,5C-926,5C).
uap yang dipergunakan dialirkan secara berlebihan melalui besi panas. Oksigen
pada uap akan bercampur dengan besi dan akan membebaskan hydrogen. Pada
tahap akhir dari siklus uap, gas biru yang terbentuk dari uap akan menghembus
melalui alat pemanas dan terus menembus melalui besi panas untuk mereduksi
logam besi yang telah teroksidasi. Kelebihan dari reduksi gas dialirkan melalui
besi yang telah teroksidasi. Kelebihan dari reduksi gas dialirkan melalui besi yang
panas dan dibakar dalam checkerwork. Pengurangan gas dilakukan dengan jalan
mengalirkan gas tersebut melalui bagian atas dapur api, sedangkan uap untuk
membuat hydrogen dimasukkan melalui bagian bawah dapur api.
Hydrogen yang dihasilkan pada proses steam iron kurang murni untuk dipakai
pada proses hidrogenasi minyak atau lemak makan, karena mengandung
komponen-kompenen sulfur, karbon monoksida.
Pemisahan karbonmonoksida dapat dilakukan dengan mereaksikan hydrogen
dengan uap pada suhu tinggi. Sedangkan hydrogen sulfide dapat dipisahkan
dengan jalan melewatkan gas melalui ketel pemurnian yang diisi dengan besi
sulfide (FeS).
Category Ilmu Pengetahuan | Tags: , asam lemak, CPO, Hidrogen, Hidrogenasi,
katalis, KPO, minyak, sawit
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan
menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan
mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan membuat lemak bersifat
plastis. Hidrogenasi bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai
karbon asam lemak pada minyak atau lemak. Proses hidrogenasi dilakukan
dengan menggunakan hidrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai kat
Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian
tumbuhan. Minyak ini digunakan sebagai makanan, bahan penggorengan,
pelumas, bahan bakar, bahan pewangi (parfum), pengobatan, dan berbagai
penggunaan industri lainnya.
Beberapa jenis minyak nabati yang umum digunakan ialah minyak kelapa sawit,
minyak jagung, minyak zaitun, minyak lobak, minyak kedelai, dan minyak bunga
matahari. Margarin adalah mentega buatan yang terbuat dari minyak nabati.
alisa